BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Pasar modal memiliki peran strategis bagi perekonomian nasional. Peran
tersebut antara lain adalah sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan dan wahana investasi bagi masyarakat. Perusahaan yang membutuhkan dana mempunyai beberapa cara, antara lain dengan meminjam ke bank, menerbitkan saham atau sukuk. Perkembangan pasar modal tidak bisa lepas dari kondisi lingkungan, baik lingkungan makro maupun lingkungan mikro. Pengaruh lingkungan mikro meliputi: kinerja perusahaan, pengumuman penerbitan sukuk, pengumuman dividen, dan sebagainya. Sementara lingkungan makro meliputi: inflasi, kenaikan suku bunga, dan kurs valuta asing. Faktor-faktor ini sangat berpengaruh pada keputusan investasi di pasar modal. Pengaruh ini ditunjukkan oleh perubahan harga saham maupun aktivitas volume perdagangan saham. Pasar sukuk di Indonesia marak kembali pada tahun 2003, setelah Indonesia mengalami krisis moneter pada pertengahan tahun 1997. Banyaknya penerbitan sukuk di tahun 2003 ini dipengaruhi oleh menurunnya suku bunga SBI. Suku bunga deposito yang menurun tajam pada tahun 2003 menyebabkan investor beralih untuk menginvestasikan dananya dari deposito ke sukuk. Sukuk menawarkan return yang lebih tinggi daripada deposito. Saat suku bunga deposito berjangka mencapai level 7,5 hingga 8 persen, penerbit
1
2
sukuk menawarkan kupon sekitar 12 hingga 14 persen pertahun. Keuntungan perusahaan yang menggunakan sukuk sebagai instrument pembiayaan adalah memperoleh tax advantage atas pembayaran bunga sukuk. Penerbitan sukuk berarti
meningkatkan
leverage
perusahaan.
Peningkatan
leverage
akan
memberikan keuntungan berupa peningkatan tax shield atas pembayaran hutang, yang pada akhirnya akan meningkatkan earnings perusahaan. Instrumen investasi di pasar modal Indonesia tidak hanya instrumen investasi konvensional, namun juga instrumen investasi yang mempunyai prinsip syariah., misalnya sukuk syariah, reksadana syariah, saham syariah. Fenomena ini merupakan berita baik bagi investor akan kinerja perusahaan. Semenjak ada konvergensi pendapat bahwa bunga adalah riba, maka instrumen-instrumen yang mempunyai komponen bunga (interest-bearing instrument) ini keluar dari daftar investasi halal. Karena itu, dimunculkan alternatif yang dinamakan sukuk syariah (Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, 2007). Persyaratan perusahaan yang boleh menerbitkan sukuk syariah menurut Ahmad Ilham Sholihin adalah: 1. Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah tidak boleh bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah. Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah, antara lain: a. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang; b. lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan
3
asuransi konvensional; c. Produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram; d. Produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat ; dan e. melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya. 2.
Emiten atau Perusahaan Publik yang bermaksud menerbitkan Efek Syariah wajib untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai dengan syariah atas Efek Syariah yang dikeluarkan.
3.
Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah wajib menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhi Prinsip-prinsip Syariah dan memiliki Syariah Compliance Officer.
4.
Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah sewaktu-waktu tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka Efek yang diterbitkan dengan sendirinya sudah bukan sebagai Efek Syariah. Sukuk sangat berguna bagi pembiayaan swasta. Sukuk dapat dikatakan
sebagai
suatu
alternative
pembiayaan
yang
terbaik
yang
lebih
mendatangkan kenyamanan bagi firma dibanding bentuk modal pinjaman.
dapat
4
Mewujudkan banyak kontrak
Kegunaan
1. 2. Memberikan kegunaan
Produk sukuk
3. 4.
Mudah bagi firma mengeluarkan sukuk Firma tidak perlu membayar bunga Banyak alternative kontrak dan masa Firma dapat membagi resiko
Gambar 1.1 Kegunaan Sukuk
Berdasarkan bagan diatas dapat diperhatikan beberapa kegunaan dari sukuk: 1. Sukuk dapat membentuk berbagai kontrak seperti ijarah. musyarakah. mudharabah, murabahah, salam, dan istishna. Semua kontrak tersebut merupakan sarana bagi pertumbuhan modal firma. 2. Kontrak tersebut juga dapat memberi manfaat pada kemudahan pengeluaran sukuk, tidak terbebani bayaran bunga, banyak alternative pilihan, dan jangka masa serta firma dapat berkongsi resiko. Sukuk semakin digemari perusahaan, terbukti bahwa perkembangan sukuk di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu, berikut grafik yang menggambarkan perkembangan sukuk di Indonesia dari tahun 2002 sampai Maret 2012.
5
Gambar 1.2 Grafik perkembangan Sukuk PERKEMBANGAN PENERBITAN SUKUK (OBLIGASI SYARIAH) DAN SUKUK (OBLIGASI SYARIAH) YANG MASIH BEREDAR (OUTSTANDING)
6
Tabel 1.1 Emisi Sukuk Outstanding JUMLAH TOTAL NILAI DAN JUMLAH EMISI SUKUK DAN SUKUK OUTSTANDING
Pada kasus di Indonesia, sukuk syariah menggunakan akad mudharabah. Prinsip pokok penerbitan sukuk syariah adalah a. Kontrak atau akad mudharabah dituangkan dalam perjanjian perwaliamanatan. b. Rasio atau persentase bagi hasil (nisbah) dapat ditetapkan berdasarkan komponen pendapatan (revenue) atau keuntungan (profit; operating profit, EBIT, atau EBITDA). c. Nisbah ini dapat ditetapkan konstan, meningkat, ataupun menurun, dengan mempertimbangkan proyeksi pendapatan emiten, tetapi sudah ditetapkan di awal kontrak. d. Pendapatan bagi hasil berarti jumlah pendapatan yang dibagihasilkan yang
7
menjadi hak dan oleh karenanya harus dibayarkan oleh emiten pada pemegang sukuk syariah yang dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang sukuk syariah dengan pendapatan/keuntungan yang dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan keuangan konsolidasi emiten. e. Pembagian hasil pendapatan ini keuntungan dapat dilakukan secara periodik (tahunan, semesteran, kuartalan, bulanan). f. Karena besarnya pendapatan bagi hasil akan ditentukan oleh kinerja aktual emiten, maka sukuk syariah memberikan indicative return tertentu. Informasi mengenai pengumuman penerbitan sukuk syariah akan direspon oleh investor. Informasi yang dimiliki oleh investor lebih sedikit dibanding informasi yang dimiliki oleh pihak manajemen, hal ini disebut sebagai informasi yang tidak simetris (asymetric information). Oleh karena itu, dalam pengambilan keputusan investasinya, investor sering mendasarkan pada sinyal yang diberikan oleh perusahaan, salah satunya adalah pengumuman penerbitan sukuk syariah. Pengumuman penerbitan sukuk menjadi informasi menarik bagi investor (good news), karena dipersepsikan bahwa prospek perusahaan di masa yang akan datang bagus. Adanya penerbitan sukuk menunjukkan bahwa perusahaan akan melakukan ekspansi yang akan meningkatkan kinerja perusahaan. Informasi ini akan direaksi oleh investor yang secara metodologis disebut sebagai event study. Jika investor benar-benar memanfaatkan informasi tersebut dalam pengambilan keputusan investasinya, maka pengumuman tersebut akan berdampak pada perubahan harga saham dan aktivitas volume perdagangan saham (trading volume activity). Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti "Reaksi Pasar Modal
8
Indonesia terhadap Pengumuman Penerbitan Sukuk Syariah Pada periode 20072011".
B. Rumusan Masalah Keputusan pendanaan perusahaan dengan menerbitkan Sukuk syariah merupakan informasi penting bagi para investor. Dengan mengumumkan penerbitan sukuk syariah investor akan berasumsi bahwa perusahaan akan mendapatkan tambahan dana untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Penelitian ini akan membahas permasalahan: 1. Apakah dengan mengumumkan penerbitan sukuk syariah akan terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return sebelum pengumuman penerbitan sukuk syariah dan abnormal return setelah pengumuman penerbitan sukuk syariah? 2.
Apakah dengan mengumumkan penerbitan sukuk syariah akan terdapat perbedaan yang signifikan antara
trading volume activity sebelum
pengumuman penerbitan sukuk syariah dan trading volume activity setelah pengumuman penerbitan sukuk syariah?
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah 1.
Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal return sebelum dan setelah pengumuman penerbitan sukuk
9
syariah. 2.
Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan sukuk syariah. Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara
lain : 1. Bagi Praktisi dan Investor Pasar Modal Menjadi sumber informasi mengenai dampak penerbitan sukuk syariah terhadap perubahan harga saham dan aktivitas volume perdagangan saham yang dapat mempengaruhi tingkat keuntungan yang diperoleh investor, dan juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih instrumen investasi di pasar modal. 2. Bagi Penulis Untuk memperdalam pengetahuan tentang akuntansi atas sukuk syariah dan membandingkan teori yang diperoleh saat kuliah maupun literatur-literatur lain sehingga diperoleh pengetahuan khususnya dibidang akuntansi syariah 3. Bagi Penelitian selanjutnya dan ilmu pengetahuan a. Dapat menjadi referensi bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai sukuk syariah. Dan sebagai tambahan bahan perbandingan yang berguna bagi peneliti lain, yang tentu saja ada kaitannya dengan masalah yang dibahas. Sehingga apabila
10
ada kekurangan dalam penyajian skripsi ini dapat kiranya diperbaiki dan dan disempurnakan oleh pihak lain. b. Dapat memberikan sumbangan yang berupa data empiris dan memecahkan masalah-masalah terkait ilmu pengetahuan khususnya ilmu khususnya ilmu Akuntansi syariah