BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada umumnya negara berkembang adalah negara yang ditandai dengan
mata pencaharian utama masyarakatnya di bidang pertanian.
Seperti Indonesia yang terkenal dengan sebutan negara agraris atau negara yang mayoritas penduduknya mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama. Dalam proses pembangunan salah satu indikator keberhasilan pembangunan negara berkembang ditunjukan oleh terjadinya pertumbuhan ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi. Pada proses tersebut peranan sektor pertanian akan menurun untuk memberi kesempatan bagi tampilnya sektor-sektor manufaktur dan jasa – jasa yang dikembangkan
(Todaro,2000).
Keinginan
Indonesia
untuk
lebih
berkembang dan menjadi negara maju mendorong terjadinya proses industrialisasi. Secara sederhana proses industrialisasi dapat diartikan sebagai berpindahnya sektor mata pencaharian utama dari sekotr pertanian menuju sektor industri secara nasional. Industrialisasi merupakan tahap penting dalam usaha negara-negara berkembang seperti
Indonesia
untuk
meningkatkan kemakmurannya, termasuk juga mengatasi masalahmasalah
pengangguran
serta
1
meningkatkan
produktivitas
kerja
(Damayanthi,2008). Proses industrialisasi ini dianggap
paling relevan
dilakukan guna memaksimumkan sumber daya alam di Indonesia yang tidak hanya di sekotr pertanian saja dan juga melakukan pembangunan ekonomi. Pada proses ini diharapkan masyarakat mulai berpikir maju untuk bekerja di sektor industri dan tidak hanya mengandalkan sektor pertanian. Proses industrialisasi di Indonesia pada awalnya berjalan lamban karena masih banyaknya penduduk yang menetap di sektor pertanian . Padahal proses industrialisasi ini dilakukan untuk memaksimalkan sumber daya alam agar lapangan pekerjaan tidak hanya di sektor pertanian saja. Sebenarnya banyak sumber daya alam yang terkandung di Indonesia, tetapi masyarakatnya enggan untuk belajar mengolah sumber daya alam tersebut dan memilih sektor pertanian yang dirasa mudah dan sudah di jalani secara turun- temurun. Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai upaya dilakukan pemerintah seperti membantu permnodalan pada UMKM dan industri kecil , melakukan pelatihan keterampilan, dan mempermudah izin mendirikan
usaha.
Dari
berbagai
upaya
itu
diharapkan
proses
industrialisasi segera terlaksana dengan baik supaya bisa meningkatkan dan mengambangkan sektor industri tersebut. Pada proses transisi ini terdapat juga beberapa petani yang berpindah ke sektor industri dengan membuat industri kecil skala rumah tangga. Salah satu dampak dari proses ini adalah muncul industri-industri kecil baru. Hal ini adalah kondisi yang baik dimana perekonomian
2
masyarakatpun bisa berkembang dan tidak terpacu pada sektor pertanian saja. Peran industri kecil semakin hari semakin meningkat dan tercatat mampu menyumbang peningkatan pendapatan keluarga dan mampu menyerap tenaga kerja. Proses industrialisasi dan pembangunan industri merupakan salah satu jalur untuk meningkatakan taraf hidup masyarakat Usaha usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita yang dicapai melalui pembangunan ekonomi. Kegiatan pembangunan ekonomi pada dasarnya berpacu pada kegiatan produksi yang membutuhkan input sebagai dasarnya. Atas dasar teknologi tertentu akan mempengaruhi berapa jumlah input yang diperlukan seirama dengan dinamika pembangunan yang sedang berjalan. Tumbuhnya insdutri kecil di pedesaan menjadi alternatif yang penting dalam penyerapan tenaga kerja, pemenuhan kebutuhan, dan peningkatan pendapatan masyarakat desa setelah sektor pertanian, sehingga pemerataan pembangunan di Indonesia bisa tercapai. Pengembangan industri kecil ini perlu diberi kemudahan baik dalam permodalan, perizinan maupun pemasaran. Setiap daerah mempunyai potensi masing- masing. Misalnya Sukoharjo, suatu kabupaten yang terletak di Povinsi Jawa Tengah ini mempunyai berbagai industri dari yang berskala besar sampai kecil di wilayahnya. Di Kabupaten Sukoharjo terdapat berbagai industri dari yang berskala besar sampai kecil. PT. TYFOUNTEX, PT. SRITEX, PT KONIMEX, dan
3
PT DANLIRIS adalah beberapa contoh industri terbesar di Sukoharjo. Di kabupaten ini sektor Industri adalah sektor penyumbang konstribusi terbesar di PDRB. Tidak hanya industri-industri berskala nasional, di Kabupaten Sukoharjo juga terdapat berbagai jenis industri kecil dari tekstil, kerajinan tangan, hingga makanan. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Industri Besar, Menengah, dan Kecil di Kabupaten Sukoharjo menurut Golongan Inudtsri tahun 2014 Golongan Industri
Kelompok Industri IAHH ITA
IKLME
Besar Menengah Kecil
56 142 6.848
21 56 4.303
28 78 5.374
105 276 16.525
Jumlah
7.046
4.380
5.480
16.906
Jumlah
Sumber : Sukoharjo dalam Angka 2015 Berdasarkan tabel tersebut bisa kita lihat jumlah industri di Kabupaten Sukoharjo di dominasi oleh industri kecil. Itu artinya proses industrialisasi di Kabupaten Sukoharjo sudah berjalan baik dengan tumbuhnya industriindustri kecil. Dari industri- industri kecil tersebut terciptalah lapangan kerja yang mampu menyerap tenaga kerja dari segala kalangan baik yang berpendidikan formal maupun tak berpendidikan formal. Tabel 1.2 Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar, Menengah, dan Kecil di Kabupaten Sukoharjo menurut Golongan Industri Tahun 2014 Golongan Industri
Kelompok Industri IAHH ITA
IKLME
Besar Menengah Kecil
11.931 10.246 27.646
48.325 5.581 17.241
4.101 2.761 21.932
64.357 18.588 66.819
Jumlah
49.823
71.147
28.794
149.764
4
Jumlah
Sumber : Sukoharjo dalam Angka 2015 Dari berbagai industri di Kabupaten Sukoharjo, penyerapan tenaga kerja banyak terdapat pada industri kecil. Hal itu mengindikasikan bahwa banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada industri-industri kecil dan skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo. Tersediannya bahan baku dan tenaga kerja yang cukup banyak lah yang melatar belakangi berdirinya industri- industri kecil di Sukoharjo ini. Di Sukoharjo terdapat banyak industri kecil dari kerajinan tangan, meubel, makanan, dan tekstil. Industri makanan adalah salah satu industri kecil yang dominan di Kabupaten Sukoharjo ini. Tahu adalah salah satu produk industri pengolahan makanan yang berada di Kabupaten di Sukoharjo. Walau banyak industri pengolahan makanan lain seperti emping, krupuk, tempe dan lain-lain. Tetapi industri tahu juga termasuk industri pengolahan makanan terbesar di Kabupaten Sukoharjo. Tahu merupakan salah satu makanan yang banyak diminati masyarakat luas di berbagai kalangan. Bukan hanya karena harganya yang terjangkau tetapi juga mengandung kandungan protein yang tinggi dan baik dikonsumsi. Sehingga banyak dai berbagai lapisan masyarakat menjadikan tahu sebagai makan favorit. Tahu mudah dijumpai di supermarket, pasar tradisional , maupun penjual keliling. Dari kebutuhan yang tinggi tersebut terciptalah industri-industri kecil yang memproduksi tahu di Kabupaten Sukoharjo.
5
Di Kabupaten Sukoharjo sendiri terdapat 8 Kecamatan yang mempunyai industri tahu. Berikut data kecamatan di Sukoharjo yang terdapat industri tahu di dalamnya : Tabel 1.3 Data Produsen Industri Tahu di Kabupaten Sukoharjo
Kecamatan Sukoharjo Kecamatan Bulu Kecamatan Baki Kecamatan Gatak Kecamatan Kartasura Kecamatan Nguter Kecamatan Weru Kecamatan Grogol
Jumlah Tenaga Kerja 15 20 48 60 153 97 145 138
Kapasitas Produksi (Kg) 11.000 21.500 2.720 169.500 164.734 160.850 181.682 205.750
jumlah
676
917.736
No
Nama Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah Industri 4 5 16 16 31 36 40 62 210
Sumber : Disperindagkop 2013,diolah
Berdasarkan data dari Dinas Perindagkop Kabupaten Sukoharjo diketahui bahwa usaha pembuatan tahu terbanyak berada di Kecamatan Grogol dan jumlah terendah berada pada kecamatan Sukoharjo. Sedangkan daerah yang memiliki jumlah tenaga kerja tertinggi berada di Kecamatan Kartasura. Dilihat dari kapasitas produksi dalam satu bulan, Kecamatan Grogol mempunyai tingkat kapasitas produksi tertinggi. Sedangkan Kecamatan Baki menjadi daerah yang mempunyai kapasitas produksi terendah seKabupaten Sukoharjo. Dari banyaknya industri yang memproduksi tahu di Sukoharjo menunjukan industri kecil berskala rumah tangga ini mampu bertahan di antara industri pengolahan makanan yang berskala besar. Industri ini juga ramah lingkungan dibuktikan dengan selain memproduksi tahu, limbah dari produksi ini digunakan untuk pakan ternak. 6
Banyaknya industri tahu yang telah lama beroprasi dan banyaknya orang yang bekerja pada industri tahu menandakan industri ini mempunyai keuntungan yang tidak sedikit. Selain itu permintaan akan olahan kedelai ini cinderung konstan membuat banyak pengusaha tahu tetap bertahan sampai sekarang ditengah banyaknya makanan-makanan modern bahkan makanan import dari luar negeri. Hal ini yang melatar belakangi penulis ingin meneliti keuntungan
industri tahu berskala rumah tangga di
Kabupaten Sukoharjo ini.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka perumusan masalah pada penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana pengaruh modal usaha
terhadap keuntungan Industri
Tahu? 2. Bagaimana pengaruh upah tenaga kerja terhadap keuntungan Industri Tahu? 3. Bagaimana pengaruh biaya bahan baku terhadap keuntungan Industri Tahu? 4. Apakah terdapat perbedaan faktor lokasi usaha di Kecamatan Grogol dan Kecamatan Kartasura terhadap keuntungan Industri Tahu di Kabeupaten Sukoharjo? 5. Apakah variabel modal usaha, upah tenaga kerja, biaya bahan baku dan lokasi usaha secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keuntungan industri tahu di Kabupaten Sukoharjo?
7
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini agar dapat memberikan manfaat yang sesuai yaitu : 1. Untuk mengetahui pengaruh variable modal
usaha terhadap
keuntungan Industri Tahu. 2. Untuk mengetahui pengaruh variable upah tenaga kerja terhadap keuntungan Industri Tahu. 3. Untuk mengetahui pengaruh variable biaya bahan baku terhadap keuntungan Industri Tahu. 4. Untuk mengetahui perbedaan faktor lokasi usaha di Kecamatan Grogol dan Kecamatan Kartasura terhadap keuntungan industri Tahu. 5. Untuk mengetahui apakah variabel modal usaha, upah tenaga kerja, biaya bahan baku dan lokasi secara bersama-sama berpengaruh pada tingkat keuntungan Industri Tahu
8
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis ataupun pihak lain yang ingin melakukan penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi : 1. Bagi peneliti, dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih mengenai masalah keuntungan industri tahu. 2. Bagi pelaku usaha, dari penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan usahanya. 3. Bagi
masyarakat
umum,
hasil
penelitian
ini
menambah wawasan mengenai keuntungan industri tahu.
9
diharapkan