BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau didesain khusus untuk membantu pekerjaan manusia agar menjadi lebih mudah. Desain yang tepat membuat pekerja akan terasa lebih ringan, nyaman dan cepat yang dapat diperoleh dengan penerapan data antropometri. Susihono dan Prasetyo (2012) menyatakan bahwa peralatan atau fasilitas kerja yang tidak nyaman dapat menimbulkan masalah pada manusia. Postur dan pergerakan memegang peranan penting dalam ergonomi. Pada saat bekerja postur dan pergerakan sering ditentukan oleh tugas dan lingkungan kerja. Koperasi Serba Usaha Muara Baimbai merupakan salah satu koperasi yang beranggotakan 56 orang dimana koperasi ini merupakan badan usaha yang memberikan pinjaman kepada masyarakat Dusun III Desa Sei Nagalawan melalui pemberian modal usaha. Usaha masyarakat tersebut berupa: penjualan ikan, pembuatan kerupuk, tikar purun, dan pembuatan sampan. Proses pemipihan purun awalnya dilakukan secara manual menggunakan alat jungkat jungkit berbahan kayu sepanjang 2 m dengan berat 15 kg. Pemipihan 1 ikat daun purun diperlukan kurang lebih 185 kali dalam waktu 1 jam. Proses pemipihan daun purun dilakukan dengan posisi berdiri dimana tangan kiri dan tangan kanan pengrajin pertama menyentuh kayu penyangga pada balok tersebut
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kaki pengrajin yang kanan memijak balok untuk memipih daun purun. Dalam memipihkan 1 purun diperlukan 3 orang mengerjakan. Proses pemipihan 1 ikat purun yaitu meletakkan daun purun di atas alat pemipih purun, memipihkan daun purun dengan gerakan membolak balikkan daun purun, melepas dan mengikat kembali daun purun yang sudah ditumbuk, dan memipih purun dengan gerakan naik turun dengan menggunakan alat pemipih purun. Gambar 1.1.menunjukkan alat pemipih purun
Gambar 1.1 Alat Pemipih Purun secara Manual
Penelitian pendahuluan telah dilakukan pada alat ini dengan pembuatan alat pemipih purun yang baru, prosesnya adalah memasukkan purun ke dalam alat tersebut, dan mengambil purun yang sudah dipipihkan. Proses dalam memipih 1 ikat tikar purun sebanyak 6 kali. Dalam hal ini purun yang dipipih pada alat pemipih purun secara manual 1 hari hanya 2 purun sedangkan pada alat purun yang baru menghasilkan 8 purun. Gambar 1.2. menunjukkan alat pemipih purun yang baru.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.2. Alat Pemipih Purun yang Baru
Pada penggunaan alat pemipih purun ini masih menunjukkan keluhan rasa sakit pada beberapa bagian anggota tubuh
adanya
termasuk keluhan rasa
sakit pada bagian tulang belakang (musculoskeletal disorders). Beban kerja merupakan beban aktivitas fisik, mental, sosial yang diterima oleh seseorang yang harus diselesaikan sesuai dengan kemampuan fisik, maupun keterbatasan pengrajin yang menerima beban tersebut. Beban kerja juga merupakan sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh pengrajin dalam jangka waktu tertentu. Pengrajinan harus selalu diusahakan dengan sikap kerja yang ergonomis (Nurmianto, 1998). Penelitian yang dilakukan oleh Jagvir Dixit (2014) di desa Ladakh Negara India menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan dalam penumbukan padi dengan menggunakan mesin yang tidak sesuai dengan postur kerja tubuh pengrajin dan dimensi anthropometri antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena
Universitas Sumatera Utara
itu dirancang mesin dengan desain yang baru secara ergonomis dengan menggunakan tempat duduk pada pengrajin tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Wayan Sukania (2010) di PT X menunjukkan bahwa perancangan fasilitas kerja yang baik memudahkan dan menyamankan gerakan-gerakan kerja untuk sejauh mungkin menghindarkan atau melambatkan datangnya keluhan (musculoskeletal disorders). Kelebihan dan keterbatasan manusia dalam beraktivitas dipengaruhi oleh kesesuaian fasilitas kerja dengan antropometri pengrajin oleh sebab itu perlu dilakukan perancangan fasilitas kerja pada perusahaan tersebut. Dari hasil fasilitas kerja tersebut diharapkan dapat menghemat waktu kerja, target produksi tercapai, dan produktivitas pengrajin meningkat. Berdasarkan permasalahan yang masih ditemui pada proses pembuatan tikar purun ini maka dilakukanlah evaluasi terhadap rancangan alat pemipih purun tersebut untuk mengurangi keluhan muskuloskeletal pengrajin.
1.2.
Rumusan Masalah Rumusan
masalah
penelitian
adalah
masih
adanya
keluhan
musculoskeletal pada pengrajin saat menggunakan alat pemipih purun.
1.3.
Tujuan Penelitian Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mendapatkan rancangan meja
kerja untuk mengurangi keluhan musculoskeletal pengrajin.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan khusus penelitian ini adalah: 1.
Mengidentifikasi keluhan rasa sakit berdasarkan Standard Nordic Quisioner setelah menggunakan alat pemipihan purun yang baru.
2.
Memperoleh nilai postur kerja pengrajin dengan menggunakan metode REBA
3.
Mengidentifikasi beban kerja pengrajin dengan menghitung denyut nadi pengrajin sebelum dan setelah menggunakan alat pemipih purun yang baru.
4.
Memperoleh dimensi rancangan meja kerja untuk alat pemipih purun yang baru.
5.
Mendapatkan nilai REBA setelah menggunakan rancangan meja kerja
1.4.
Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian adalah :
1.
Memberi kenyamanan kepada pengrajin pada proses pemipihan purun sehingga keluhan musculoskeletal berkurang.
2.
Memperoleh rancangan alat pemipih purun yang ergonomis sesuai dengan antropometri.
1.5.
Batasan Masalah dan Asumsi Batasan masalah pada penellitian ini adalah:
1. Metode yang digunakan dalam penilaian postur kerja adalah metode REBA (Rapid Entire Body Assesment). 2. Pemecahan masalah dibatasi hanya sampai pada pemberian rancangan alat pemipih purun yang sesuai dengan anthropometri pengrajin. 3. Pengukuran hanya dilakukan pada pengrajin di bagian pemipihan purun
Universitas Sumatera Utara
4. Tidak ada kajian aspek biaya dalam pengaruh fasilitas kerja Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Operator yang diamati bekerja secara normal. 2. Instrument pengukuran yang digunakan berada dalam kondisi yang baik dan bekerja sesuai fungsinya. 3. Proses produksi dan prosedur kerja tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.
1.6.
Sistematika Penulisan Tugas Sarjana Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut : Bab I merupakan bab pendahuluan yang menguraikan
latar belakang
permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan. Pada bab ini juga diura rumusan masalah yang merupakan permasalahan pokok yang akan dicari solusinya. Setelah itu disusun tujuan penelitian yang mengurai tujuan penelitian secara umum dan secara khusus. Kemudian ditetapkan batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian. Batasan dan asumsi ini digunakan untuk menghindari supaya cakupan penelitian tidak meluas, dengan demikian inti pokok permasalahan penelitian dapat dicari. Pada bab ini juga dijelaskan manfaat dilakukannya penelitian serta sistematika penulisan tugas sarjana. Pada Bab II Gambaran umum perusahaan berisi mengenai sejarah perusahaan, kegiatan operasional perusahaan, visi misi perusahaan, struktur
Universitas Sumatera Utara
organisasi, deskripsi tugas dan tanggung jawab pengrajin di KSU Baimbai, jumlah pengrajin dan jam kerja perusahaan dan anggaran biaya sumber daya manusia. Pada Bab III Landasan Teori menguraikan mengenai tinjauan pustaka sebagai landasan utama dalam melakukan analisa dan pembahasan penelitian yang berisi teori-teori antropometri, metode REBA, defenisi beban kerja fisik, fisiologis. Pada Bab IV Metodologi penelitian memaparkan metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian yang meliputi tempat dan waktu penelitian, rancangan peneitian, objek penelitian, kerangka konseptual dan variabel penelitian, pelaksanaan penelitian, tahapan pengumpulan data mulai dari sumber data, instrumen penelitian, metode pengumpulan data, langkah-langkah pengolahan hasil pengukuran postur kerja dengan metode REBA, identifikasi kelelahan dengan perhitungan beban kerja fisik, perancangan perbaikan usulan fasilitas kerja, analisa pemecahan masalah serta kesimpulan dan saran. Pada Bab V Pengumpulan dan pengolahan data berisi data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta pengolahan data yang membantu dalam pemecahan masalah. Data primer terdiri dari data hasil Standard Nordic Quistionaire (SNQ),
pengukuran dimensi tubuh pengrajin dan denyut nadi
pengrajin dan data sekunder diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi perusahaan. Pada Bab VI Analisis dan Pembahasan Hasil menguraikan
hasil dan
alternatif dari pengolahan data dan memberikan usulan perbaikan postur kerja dan perbaikan fasilitas kerja yang ergonomis.
Universitas Sumatera Utara
Bab VII Kesimpulan dan Saran berisi hasil yang didapat dari penelitian dan saran-saran yang dapat diberikan kepada pihak perusahaan.
Universitas Sumatera Utara