111
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dan menjadikan siswa lebih termotivasi dalam
mengikuti
pelajaran.
Proses
pembelajaran
yang
demikian
mengakibatkan siswa lebih semangat dalam prestasi dan belajarnya dapat lebih bermakna. Daryanto (2012: 249) menjelaskan pembelajaran aktif dan partisipatif mendorong siswa untuk belajar dengan cara yang paling efektif melalui tindakan dan kata-kata. Fokusnya lebih pada yang dilakukan siswa dari pada yang dibuat oleh guru. Guru bertindak sebagai fasilitator, dalam arti guru membantu dan mendampingi kegiatan belajar siswa yang berlangsung lewat berpengalaman dan melakukan kegiatan. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Mata pelajaran IPS akan memberikan pengetahuan yang luas bagi siswa mengenai interaksi sosial antara manusia dengan lingkungan sekitar serta
mempelajari berbagai masalah yang ada.
Pembelajaran IPS membuat siswa lebih peduli terhadap keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal siswa dan masyarakat yang lebih luas. Konsep pembelajaran IPS di atas belum terlaksana dengan baik di Sekolah Dasar (SD). Pembelajaran IPS saat ini belum terlaksana dengan baik, kegiatan belajar kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran. Siswa
1 Peningkatan Rasa Ingin…, Alif Okta Antono, FKIP UMP, 2017
2 cenderung hanya mendengarkan hal-hal yang disampaikan oleh guru dan cenderung pasif. Proses pembelajaran lebih ditekankan terhadap metode ceramah, sehingga fokus pembelajaran pada guru bukan pada siswa secara aktif. Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah terkadang membosankan, oleh karena itu diperlukan solusi dalam agar gaya penyajianya tidak membosankan dan menarik perhatian siswa. Penerapan metode ceramah menjadikan siswa
sulit untuk menerima materi, khususnya
dalam
membelajarkan mata pelajaran IPS dan berakibat pada nilai prestasi belajar yang diperoleh siswa menjadi rendah rendah dan di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah. Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap siswa, siswa menjadi malu untuk bertanya, mengeluarkan pendapat serta kurangnya keaktifan siswa dalam kelas. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap proses pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 2 Gumingsir, diperoleh data nilai rata-rata ulangan harian siswa pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada tahun pelajaran 2015/2016, 65% siswa tidak tuntas atau masih di bawah KKM. Siswa kelas V berjumlah keseluruhan 21 siswa dengan perincian 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70.
Peningkatan Rasa Ingin…, Alif Okta Antono, FKIP UMP, 2017
3 Penyebab dari rendahnya prestasi belajar pada siswa yaitu kurangnya rasa ingin tahu lebih siswa terhadap materi pembelajaran IPS. Siswa hanya memahami materi sebatas yang ada pada buku dan yang dijelaskan oleh guru, tanpa mengembangkan materi tersebut dengan situasi nyata siswa. Permasalahan
tersebut
dapat
diketahui
ketika
proses
pembelajaran
berlangsung. Guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran di kelas sudah baik, tetapi siswa kurang memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru, akibatnya rasa ingin tahu siswa rendah dan cepat merasa bosan dalam mengikuti
proses
pembelajaran,
siswa
kurang
menguasai
materi
pembelajaran, tidak berani bertanya kepada guru, mengeluarkan pendapat, sebagian siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan soal latihan yang diberikan guru, serta siswa sulit menerima materi yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti dan guru kelas V SD Negeri 2 Gumingsir bersepakat melakukan penelitian tindakan kelas untuk mencoba memperbaiki proses pembelajaran IPS, yaitu dengan mencoba menggunakan
metode
pembelajaran
Guided
Note
Taking
(Catatan
Terbimbing) melalui media video pembelajaran dalam pembelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Peneliti dan guru mempunyai asumsi awal bahwa dengan menggunakan metode Guided Note Taking melalui media video pembelajaran akan mengatasi permasalahan. Metode pembelajaran Guided Note Taking merupakan metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif
Peningkatan Rasa Ingin…, Alif Okta Antono, FKIP UMP, 2017
4 (cooperative learning). Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru dalam proses pembelajaran tersebut. Penelitian sebelumnya membahas tentang metode pembelajaran Guided Note Taking didukung penelitian Anggraini (2014) dengan judul Eksperimentasi model Think Pair Share (TPS) dengan Guided Note Taking (GNT) pada Materi Persamaan Paris Lurus ditinjau dari Kemampuan Bekerja Sama Kelas VIII SMP/MTs Negeri di kota Surakarta pada tahun 2013/2014, diketahui bahwa hasil penelitian di atas yaitu: (1) model pembelajaran kooperatif tipe TPS-GNT memberikan prestasi belajar IPS yang lebih baik dari pada model pembelajaran TPS biasa dan pembelajaran langsung, sedangkan model pembelajaran TPS biasa memberikan prestasi lebih baik daripada menggunakan pembelajaran langsung pada materi pokok persamaan garis lurus, (2) siswa dengan kemampuan bekerja sama tinggi mempunyai prestasi belajar IPS yang lebih baik daripada siswa dengan kemampuan bekerja sama sedang dan rendah, sedangkan siswa dengan kemampuan bekerja sama sedang mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa dengan kemampuan bekerja sama rendah pada materi pokok persamaan garis lurus, (3) pada masing-masing kemampuan bekerja sama, siswa dengan kemampuan bekerja sama tinggi, kemampuan bekerja sama sedang, dan kemampuan bekerja sama rendah, siswa yang menggunakan model pembelajaran TPS-GNT, TPS dan Langsung memberikan pretasi belajar yang
Peningkatan Rasa Ingin…, Alif Okta Antono, FKIP UMP, 2017
5 sama baiknya, (4) pada masing-masing model pembelajaran TPS-GNT, TPS dan pembelajaran langsung memberikan prestasi belajar IPS sama baiknya pada masing-masing kemampuan bekerja sama. Guided Note Taking merupakan metode catatan terbimbing yag dapat dikembangkan
untuk
membangun
pengetahuan
siswa,
Berdasarkan
permasalahan diatas, maka untuk pemecahan masalahnya yaitu dengan meningkatkan
prestasi
belajar
siswa
dengan
menggunakan
metode
pembelajaran Guided Note Taking. Materi pembelajaran yang akan diteliti adalah tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Rasa Ingin Tahu dan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Menggunakan
Metode
Guided
Note
Taking
dengan
Media
Vidio
Pembelajaran di Kelas V SD Negeri 2 Gumingsir.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dari penelitian ini dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah metode Guided Note Taking berbantu video dapat meningkatkan sikap rasa ingin tahu siswa pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan di kelas V SD Negeri 2 Gumingsir? 2. Apakah metode Guided Note Taking berbantu video dapat meningkatkan prestasi
belajar
siswa
pada
materi
perjuangan
mempertahankan
kemerdekaan di kelas V SD Negeri 2 Gumingsir.
Peningkatan Rasa Ingin…, Alif Okta Antono, FKIP UMP, 2017
6 C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Meningkatkan sikap rasa ingin tahu siswa pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan metode Guided Note Taking berbantui media video pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri 2 Gumingsir. 2. Meningkatkan
prestasi
belajar
siswa
pada
materi
perjuangan
mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan metode Guided Note Taking berbantui media video pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri 2 Gumingsir.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait dengan pendidikan. Terutama untuk meningkatkan cara rasa ingin tahu siswa dan prestasi siswa di kelas V SD Negeri 2 Gumingsir. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan peneliti. Manfaat penelitian tersebut antara lain: 1.
Manfaat teoretis a. Dengan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat meningkatkan sikap rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran Guided Note Taking.
Peningkatan Rasa Ingin…, Alif Okta Antono, FKIP UMP, 2017
7 b. Dengan penelitian tindakan kelas metode pembelajaran Guide Note Taking dapat dijadikan sebagai referensi penelitian selanjutnya. 2.
Manfaat Praktis a. Bagi siswa 1) Memberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga tidak merasa bosan selama pembelajaran berlangsung. 2) Meningkatkan
pemahaman
siswa
tentang
perjuangan
mempertahankan kemerdekaan. 3) Meningkatkan cara rasa ingin tahu siswa. b. Bagi Guru 1) Penerapan metode Guided Note Taking, guru memperoleh pengalaman baru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. 2) Memberikan motivasi kepada guru untuk lebih berinovasi dalam menyampaikan pembelajaran pada siswa. c. Bagi Peneliti Menambah pengalaman dan pengetahuan baru tentang penggunaan metode Guided Note Taking dengan media video pembelajaran.
Peningkatan Rasa Ingin…, Alif Okta Antono, FKIP UMP, 2017