BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan industri yang pesat memunculkan persaingan yang ketat di antara para pelaku usaha. Terlebih pada era globalisasi sekarang ini, sangat memungkinkan persaingan terjadi tidak hanya di dalam negeri tetapi juga luar negeri. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk merencanakan strategi terbaik untuk dapat memenangkan persaingan. Perusahaan yang memiliki daya saing lebih unggul akan mampu menarik perhatian para konsumen dan dapat bertahan dalam pasar. Penting bagi sebuah perusahaan untuk memiliki daya saing guna mendapatkan pangsa pasar dan bertahan dalam persaingan. Karena itulah perlu untuk menerapkan strategi bersaing yang tepat bagi sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan akan sulit bersaing apabila tidak memiliki keunggulan kompetitif. Menurut Porter (1996) menggambarkan hakikat persaingan ke dalam five forces model. Kombinasi atas lima kekuatan tersebut yaitu persaingan antar perusahaan pengembangan
sejenis, produk
kemungkinan substitusi,
masuknya
kekuatan
pesaing
baru,
potensi
tawar-menawar pemasok,
dan
kekuatan tawar-menawar pembeli. Model lima kekuatan Porter digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak industri.
Analisis lima kekuatan Porter biasa dikombinasikan dengan analisis SWOT (Strength,
Weaknees,
Opportunity,
Threats).
Hal ini karena dengan
menggunakan analisis SWOT, sebuah perusahaan dapat mengetahui empat unsur dasar yang dimiliki perusahaan. Menurut Rangkuti (2001) analisis SWOT terdiri dari Strength (kekuatan), Weaknees (kelemahan), Opportunity
(peluang), dan
Threats (ancaman). Kombinasi dari kedua analisis tersebut akan membantu perusahaan dalam menetapkan strategi bersaing yang tepat bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam ketatnya persaingan di dalam industri. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu industri terbesar di Indonesia. Menurut kementerian perindustrian, terdapat kurang lebih terdapat 2900 pabrik tekstil di Indonesia. Kebutuhan masyarakat akan pakaian yang terus meningkat serta didukung oleh pertumbuhan jumlah penduduk serta daya beli, menjadikan industri tekstil tidak pernah sepi dalam persaingan. Perusahaan-perusahaan tersebut bersaing untuk menarik minat konsumen dan mendapatkan tempat di pasar. Bukan hanya tertuju pada pasar dalam negeri, sebagian menjadikan pasar luar negeri sebagai pangsa pasar. Salah satunya adalah PT Pan Brothers Tbk. PT Pan Brothers Tbk merupakan sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang garmen yang berpusat di Tangerang dan memiliki beberapa pabrik, salah satunya di Boyolali. Produk yang dihasilkan berupa berbagai macam jenis pakaian jadi seperti jaket, shirt, dress, celana, dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangan industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) sekarang ini, pada kenyataannya tidak hanya PT Pan Brothers yang menjadi pelaku usaha
dalam industri ini. Banyak perusahaan dalam negeri yang bergerak di bidang yang sama. Kawasan Jawa Tengah misalnya, terdapat PT Sri Rejeki Ismani Tbk (Sritex) yang juga memiliki pangsa pasar di industri TPT. Persaingan tidak hanya datang dari dalam negeri tetapi juga berasal dari luar negeri. Terutama bagi PT Pan Brothers Tbk Boyolali yang berorientasi pada seratus
persen
perkembangan
ekspor.
Berdasarkan
perdagangan
laporan
Indonesia-Amerika
dari
Kemendag
tahun
2014,
mengenai Indonesia
menempati urutan ke-4 sebagai pemasok industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) untuk pasar Amerika. Dimana China menempati urutan pertama dengan pangsa pasar yang jauh lebih besar yaitu 34,23%, kemudian disusul Vietnam sebesar 9,09%, dan India sebesar 7,18%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya persaingan yang kuat di pasar luar negeri. Persaingan yang kuat baik di dalam maupun diluar negeri menjadikan sebuah perusahaan perlu menetapkan strategi yang tepat untuk mempertahankan dan merebut pangsa pasar yang ada. Karena itulah penting bagi PT Pan Brothers Tbk Boyolali untuk mengetahui daya saing yang dimiliki oleh perusahaan. Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut menjadi laporan penulisan Tugas Akhir yang berjudul
“APLIKASI
ANALISIS
SWOT
SEBAGAI
PENENTUAN
STRATEGI BERSAING PT PAN BROTHERS TBK BOYOLALI.”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang, permasalahan dalam penelitian adalah penggunaan analisis SWOT untuk mengetahui strategi bersaing yang dilakukan PT Pan Brothers Tbk Boyolali dalam menghadapi persaingan. Secara detail research question penelitian ini yaitu: 1.
Apa yang menjadi kelebihan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada PT Pan Brothers Tbk Boyolali?
2.
Bagaimana strategi bersaing yang tepat berdasarkan matrik SWOT pada PT Pan Brothers Tbk Boyolali?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis kelebihan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki PT Pan Brothers Tbk Boyolali 2. Menganalisis strategi bersaing yang tepat bagi PT Pan Brothers Tbk Boyolali berdasarkan matrik SWOT.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan berguna bagi : 1. Manfaat praktisi Bagi PT Pan Brothers Tbk Boyolali, sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan
dalam mengembangkan strategi bersaing bagi
perusahaan. 2.
Manfaat teoritis Sebagai pengembangan konsep strategi dalam menghadapi persaingan di dalam suatu industri.
E. Metode Penelitian Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Desain Penelitian Bertujuan mempermudah pemahaman dalam penelitian ini, maka penulis memberikan keterbatasan dalam penelitian yang akan dibahas, yaitu perkembangan PT Pan Brothers Tbk Boyolali dengan menggunakan analisis SWOT sebagai upaya pengambilan keputusan yang strategis. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT Pan Brothers Tbk Boyolali yang berlokasi di Desa Butuh RT 01/ RW 02, Mojosongo, Boyolali pada tanggal 18 Januari sampai 20 Februari 2016.
3. Jenis Data a. Data Primer Menurut Sugiyono (2008) data primer merupakan data atau data mentah yang langsung diperoleh penulis dari sumber data. Data primer diperoleh langsung oleh penulis melalui wawancara langsung dengan para staf dari “PT Pan Brothers Tbk Boyolali”. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi atau telah diolah oleh pihak lain. Data sekunder dapat diperoleh dari data-data yang sudah tersaji pada PT Pan Brothers Tbk Boyolali ataupun berupa publikasi dalam situasi internet.
4. Teknik Penelitian Data a. Studi Dokumen Merupakan teknik pengumpulan data dengan mencari data yang telah didokumentasikan.
Data-data
tersebut
seperti
sejarah
berdirinya
perusahaan ataupun visi dan misi perusahaan. b. Wawancara Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2008) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada para staf dari PT Pan Brothers Tbk, Boyolali. c. Observasi Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung mengenai kondisi perusahaan ataupun aktivitas-aktivitas yang terjadi di PT Pan Brothers Tbk Boyolali.
5. Teknik Analisis Data Peneliti dengan
menggunakan
teknik
deskriptif
yaitu
metode
penelitian
cara mengumpulkan data-data yang sesuai dengan sebenarnya
kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada.