BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi dibangun atas dasar kesamaan visi dan misi para individu yang terkumpul di dalamnya, kemudian mampu membawa organisasi tersebut menjadi berkembang dan memiliki jumlah anggota yang semakin bertambah. Banyak organisasi-organisasi yang sebenarnya bersifat kedaerahan kemudian muncul menjadi organisasi yang berskala nasional. Salah satunya adalah organisasiorganisasi beladiri, saat ini cabang olah raga bela diri mulai banyak diminati oleh masyarakat, beragam sub cabang beladiri banyak bermunculan di Indonesia, mulai dari yang asli Indonesia seperti pencak silat, atau juga hasil adopsi dari luar Indonesia seperti wushu, karate, dan lainnya. Hal ini menjadikan persaingan dalam merekrut anggota menjadi ketat bagi setiap penyelenggaraan pelatihan bela diri. Keberagaman budaya di Indonesia berperan dalam kemunculan seni beladiri asli Indonesia, yaitu pencak silat dan tarung derajat. Tarung derajat merupakan beladiri asli Indonesia yang berasal dari Jawa Barat, tepatnya kota Bandung. Seni beladiri tarung derajat ini diciptakan oleh Achmad Dradjat. Pada awalnya beladiri ini hanya untuk melakukan perlawanan diri terhadap suatu tindak kekerasan fisik yang mengancam keselamatan hidupnya. Beladiri ini muncul dengan kemampuan fisik yang terbangun dan dibangun dari hasil proses renungan dan pelatihan diri sebagai akibat dari tekanan oleh lingkungan.
1
Dalam perkembangannya, beladiri tarung derajat menjadi anggota KONI dan sejak saat itu beladiri ini semakin dikenal oleh masyarakat dan menjadi salah satu cabang olahraga prestasi. Pada tahun 1998, seni beladiri tarung derajat masuk ke dalam salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam PON. Kemudian pada tahun 2011 seni beladiri ini masuk ke dalam pesta olahraga yang lebih besar, yaitu SEA Games walaupun masih dalam kejuaraan eksebisi. Hingga saat ini, seni beladiri tarung derajat terus berkembang dan semakin diminati oleh berbagai kalangan masyarakat. Hal ini mendorong seni beladiri untuk berkompetisi dengan cabang olahraga seni beladiri yang lain. Beragam prestasi yang ditorehkan oleh beladiri Tarung Derajat membuat cabang bela diri yang berasal dari Jawa Barat ini kian berkembang hingga ke beberapa penjuru nusantara. Seiring dengan perkembangannya olah raga beladiri ini kemudian banyak menarik perhatian masyarakat tidak hanya di dalam negeri namun juga luar negeri, bahkan muncul wacana akan disertakannya cabang ini ke dalam pertandingan Sea Games pada tahun 2013. Sehingga dapat dikatakan cabang olah raga ini mulai menuju pada proses internasionalisasi dengan akan disertakannya cabang ini ke dalam kejuaraan olah raga tingkat Asia Tenggara. Tarung Derajat satuan latihan Sukoharjo sebagai cabang dari Tarung Derajat pusat merupakan organisasi yang sudah berhasil mengirimkan beberapa atletnya menjadi juara dalam beberapa kejuaran di tingkat nasional. Hal ini kemudian membuat satuan latihan Sukoharjo menjadi dikenal di kalangan pengurus pusat bahkan beberapa diantara anggotanya menjadi pengurus pusat Tarung Derajat. Atlet-atlet berprestasi tersebut adalah Desi Listianti peraih Juara 1
2
Nasional kelas ranger Putri tahun 2009, Fiddiar, Juara 1 tingkat nasional Putra tahun 2009, Hariyanto Juara 2 Tingkat Nasional Putra tahun 2010. Keikutsertaan anggota satuan latihan Sukoharjo ini dalam kepengurusan tingkat pusat membuat arus komunikasi yang terjalin diantara pengurus tingkat pusat kepada cabang atau satuan latihan Sukoharjo menjadi meningkat intensitasnya, sehingga peran serta Satuan latihan Sukoharjo dalam rangka internasionalisasi organisasi menjadi penting. Hal ini kemudian memunculkan pertanyaan bagaimana strategi komunikasi terjalin diantara anggota Tarung Derajat Sukoharjo dalam rangka ikut berperan dalam internasionalisasi organisasi. Pengertian strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, p.9, 1989).
Berdasarkan uraian di atas,
maka penulis tertarik untuk meneliti tentang strategi komunikasi organisasi yang diterapkan oleh organisasi seni beladiri Tarung Derajat Satuan Latihan Sukoharjo dalam perannya mendukung internasionalisasi organisasi.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas,maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana strategi komunikasi organisasi seni bela diri Tarung Derajat Satuan Latihan Sukoharjo dalam rangka mendukung internasionalisasi organisasi?”
3
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mendeskripsikan strategi komunikasi organisasi seni bela diri Tarung Derajat Satuan Latihan Sukoharjo dalam rangka mendukung internasionalisasi organisasi
1.4. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi UKSW dan menambah kajian ilmu Komunikasi dalam bidang Komunikasi Organisasi. Penelitian ini juga dapat memberikan sumbangan wawasan dan pengetahuan serta menambah perbendaharaan kepustakaan bagi Fakultas Ilmu Sosial dan komunikasi UKSW. Selain itu dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian yang akan datang. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi terhadap strategi komunikasi organisasi kepada satuan Latihan Tarung Derajat dalam kerangka komunikasi organisasi sebagai upaya internasionalisasi organisasi. 1.5. Konsep-Konsep Yang Digunakan Konsep adalah ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda ataupun gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo dkk., 1985: 46).
4
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 588), konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.5.1. Organisasi Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang,dan sebagainya) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia). Secara sederhana, organisasi bisa diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu
yang
perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik. Sehingga bisa dimungkinkan terjadinya suatu konflik dalam sebuah organisasi yang dikarenakan oleh
adanya
ketidakselarasan
tujuan,
perbedaan
interpretasi
fakta,
ketidaksepahaman yang disebabkan oleh ekspektasi perilaku dan sebagainya. 1.5.2. Strategi Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Pengertian strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi1.
1
(http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisiperumusan.html)
5
1.5.3. Komunikasi Pengertian komunikasi sudah banyak didefinisikan oleh banyak orang, jumlahnya sebanyak orang yang mendifinisikannya. Dari banyak pengertian tersebut jika dianalisis pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. 1.6. Batasan Penelitian Agar penelitian terhindar dari lingkup yang terlalu luas, maka penulis memberikan batasan penelitian sebagai berikut: 1. Penelitian ini dibatasi pada kegiatan komunikasi organisasi yang dilakukan oleh Satuan Latihan Tarung Derajat Sukoharjo. 2. Objek penelitian ini adalah anggota Satuan Latihan Tarung Derajat Sukoharjo. 1.7. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Konsep Yang Digunakan 1.6 Batasan Penelitian
6
1.7 Sistematika Penulisan BAB II Kerangka Teori 2.1
Komunikasi dan Komunikasi Kelompok
2.2
Komunikasi Organisasi
2.3
Beladiri Tarung Derajat
2.4
Kerangka Berpikir
BAB III Metode Penelitian 3.1 Jenis Penelitian 3.2 Pendekatan Penelitian 3.3 Lokasi Penelitian 3.4 Obyek Penelitian 3.5 Metode dan Jenis Pengumpulan Data 3.6 Analisa Data BAB IV Gambaran Organisasi Beladiri Tarung Derajat 4.1 Sejarah Berdirinya Organisasi Tarung Derajat 4.2 Logo Organisasi Beladiri Tarung Derajat 4.3 Internasionalisasi Organisasi Beladiri Tarung Derajat 4.4 Tarung Derajat Satuan Latihan Sukoharjo BAB V Analisa dan Pembahasan Hasil Penelitian 5.1 Komunikasi Organisasi Tarung Derajat 5.2 Pola Komunikasi Organisasi Tarung Derajat Satlat Sukoharjo Dalam Rangka Mendukung Internasionalisasi Organisasi 5.2.1 Komunikasi Organisasi Tarung Derajat Satlat Sukoharjo
7
5.2.2 Pola Komunikasi Organisasi Tarung Derajat Satlat Sukoharjo 5.3 Peran Satuan Latihan Sukoharjo Dalam Internasionalisasi Organisasi 5.4 Hambatan Komunikasi
Dalam Peran Tarung Derajat Sukoharjo
Internasionalisasi organisasi BAB VI Penutup 6.1 Kesimpulan 6.2 Saran
8