BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah sekumpulan orang atau individu yang tinggal dan menetap di suatu wilayah tertentu. Jumlah masyarakat atau penduduk yang tinggal di suatu daerah berbeda-beda. Di Kabupaten Sidoarjo misalnya, data per Mei 2016 menyebutkan bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Sidoarjo berjumlah 2.187.022 jiwa dari 18 Kecamatan yang ada. Jumlah penduduk Sidoarjo meningkat dengan pesat.1 Mereka berasal dari berbagai daerah, misalnya Surabaya, Mojokerto hingga dari beberapa kota yang ada di Jawa Tengah. Dari data tersebut jumlah penduduk tertinggi adalah Kecamatan Waru sejumlah 237.780 jiwa disusul dengan Kecamatan Sidoarjo yang berjumlah 221.816 jiwa. Alasan tingginya pertumbuhan penduduk ini dipicu karena beberapa hal, salah satunya adalah faktor pekerjaaan. Banyak penduduk yang bekerja di Surabaya, tetapi sebetulnya mereka penduduk Sidoarjo. Umumnya mereka memilih tempat tinggal di Sidoarjo karena harga tanah dan rumah lebih murah dibandingkan Surabaya. Kecamatan Sidoarjo sendiri memiliki 18 kelurahan yang tersebar di berbagai wilayah, salah satunya adalah Kelurahan Bulusidokare. Jika dilihat dari sisi religiusitas, mayoritas masyarakat Bulusidokare adalah muslim. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masjid-masjid atau musholla yang ada di berbagai 1
Siti Aminati, “Kepala Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Sidoarjo” dalam https://www. radarsurabaya.jawapos.com/read/2016/06/01/1608/seminggu-jumlah-penduduk-sidoarjo-bertam bah-798-orang. Diakses pada 04 Agustus 2016.
1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2
desa. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bulusidokare hidup dengan rukun dan damai. Kondisi masyarakat di Kelurahan Bulusidokare bervariasi mulai dari kalangan bawah, kalangan menengah, hinga kalangan menengah ke atas. Dari latar belakang pendidikan pun juga bervariasi mulai dari lulusan SMP, SMA, hingga S1. Namun mayoritas masyarakat di kelurahan Bulusidokare adalah lulusan SMA. Banyak dari mereka tidak melanjutkan pendidikan karena faktor ekonomi sehingga mereka lebih memilih bekerja daripada melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Faktor dari orang tua yang mengarahkan anaknya untuk bekerja setelah lulus dari SMA juga tidak luput dari alasan mereka. Jenis pekerjaan masyarakat kelurahan Bulusidokare pun juga beragam. Mulai dari mahasiswa, pegawai pabrik, Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai swasta, hingga wiraswasta. Banyak dari mereka yang bekerja sebagai pegawai pabrik dan pegawai swasta beralasan memilih pekerjaan tersebut karena mereka hanya mempunyai ijazah SMA, sehingga tidak ada pilihan lain bagi mereka untuk bekerja di tempat lain atau tempat yang menurut mereka nyaman. Dari segi pendapatan ekonomi pun juga beragam sesuai dengan jenis pekerjaan yang mereka jalani. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi untuk dapat bertahan hidup, baik itu kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Namun ada kalanya masyarakat tidak memiliki cukup dana untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga seringkali mereka lebih memilih berhutang kepada saudara atau tetangga yang dikenalnya. Ada juga yang berhutang / kredit di bank untuk modal usaha atau untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Oleh karena
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3
perkembangan perekonomian yang semakin lama semakin meningkat, maka muncullah jasa pembiayaan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank. Akan tetapi, di tengah perkembangan jumlah penduduk yang sangat besar ini, khususnya masyarakat kelurahan Bulusidokare, mereka masih belum begitu familiar dengan bank syariah. Masyarakat sendiri bahkan tidak banyak yang mengetahui bank syariah. Kebanyakan mereka menganggap bahwa bank syariah sama saja dengan bank-bank konvensional yang sudah ada sebelumnya. Lembaga keuangan bank atau perbankan merupakan salah satu aspek yang diatur dalam syariah Islam, yakni muamalah sebagai bagian yang mengatur tentang hubungan sesama manusia. Maka dari itu di zaman yang serba modern ini keadaan perbankan sangatlah penting mengingat kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. Dalam UU No.7 pasal 1 ayat (1) Tahun 1992 tentang Perbankan menyebutkan bahwa ada dua jenis bank, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Bank konvensional dalam setiap transaksinya menerapkan konsep bunga. Bunga dalam fiqih dikategorikan sebagai riba yang merupakan sesuatu yang dilarang oleh syariah (haram). Hal ini secara tegas dinyatakan dalam al-Qur’an yaitu dalam surat al-Baqarah ayat 278-279, yang berbunyi: ذ ذ ُ ُذ ُ ذ ذ ُ قَٰٓمِنََٰٰٓٓٱلربوَٰٓآََٰٰٓإنَٰٓ ُك َِٰٓٱّلل َٰٓ َََٰٰٰٓٓٓفإِنَٰٓلمََٰٰٓٓتفَٰٓعلوآََٰٰٓفأَٰٓذنوآََٰٰٓ ِِبرَٰٓبََٰٰٓٓمِن٢٧٨َِٰٓي َٰٓ نتمَٰٓ ُّمؤَٰٓ ِمن َٰٓ ِ يَٰٓأ ُّيهآَٰٱَّلِينََٰٰٓٓءام ُنوآََٰٰٓٱتقوآََٰٰٓٱّللََٰٰٓٓوذ ُروآََٰٰٓمآَٰب ِ ِ ُ ُ ُ ُ ٢٧٩َٰٓون َٰٓ وسَٰٓأمَٰٓوَٰل ِكمََٰٰٓٓلََٰٰٓٓتظَٰٓل ُِمونََٰٰٓٓولََٰٰٓٓتظَٰٓل ُم َٰٓ ُ ول ِ َٰٓۦَِٰٓإَونَٰٓتبَٰٓ ُتمََٰٰٓٓفلكمََٰٰٓٓ ُر ُء َِٰٓ ور ُس
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4
jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.”2 Alasan inilah yang melatar belakangi lahirnya lembaga keuangan yang bebas bunga, yaitu bank syariah. Bank syariah adalah bank atau lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariah Islam.3 Menurut Syafi’i Antonio dan Kaenaen Perwataatmadja bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah yang mengacu pada ketentuan-ketentuan al-Qur’an dan Hadith.4 Tujuan didirikannya perbankan syariah adalah dalam rangka mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip syariah Islam dan tradisinya. Dalam beberapa hal, bank konvensional dan bank syariah memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan, dan sebagainya. Akan tetapi terdapat banyak perbedaan mendasar diantara keduanya. Perbedaan itu menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai, dan lingkungan kerja.5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Penerbit Diponegoro, 2008), 69. 3 Muhammad, Konstruksi Mudharabah Dalam Bisnis Syariah, (Yogyakarta: PSEI STIS, 2001) dalam https://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/05/15/konsep-dasar-bank-syariah/. Diakses pada 19 September 2016. 4 Kaenaen Perwataatmadja dan Syafi’i Antonio, Apa Dan Bagaimana Bank Islam. (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1997), 1. 5 Syafi’i Antonio, Bank Syariah : Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta : Gema Insani, 2001), 29. 2
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5
Perkembangan bank syariah di Indonesia dimulai pada tahun 1992. Bank Muamalat merupakan pelopor perkembangan bank syariah di Indonesia. Perkembangan Bank Muamalat pada tahun 1992 hingga 1998 tergolong stabil. Namun, pada tahun 1998 ketika Indonesia dilanda krisis moneter mengakibatkan banyak bank-bank konvensional mengalami collapse. Namun tidak demikian pada bank Muamalat. Bank Muamalat tetap kokoh berdiri dan tidak terlalu terkena dampak dari krisis moneter. Para bankir berpikir bahwa Bank Muamalat adalah satu-satunya bank di Indonesia yang tahan terhadap krisis moneter yang melanda. Dan mulai saat itulah perbankan syariah di Indonesia terus berkembang pesat. Dan dalam waktu yang singkat, perbankan syariah di Indonesia telah mampu memperlihatkan kemajuan yang sangat signifikan. Terbukti hingga pertengahan 2016 ini bank syariah tetap menjaga eksistensinya dalam sistem perekonomian. Tabel 1.1 Perkembangan Total Aset, Jaringan Kantor dan Tenaga Kerja Perbankan Syariah TAHUN INDIKATOR
Bank Umum Syariah - Total Aset - Jumlah Bank - Jumlah Kantor - KC - KCP - KK - ATM - Jumlah Tenaga Kerja
2014
2015
2016
204.961 12 2.163 447 1.511 2015 3.350 41.393
213.423 12 1.990 450 1.340 200 3.571 51.413
216.118 12 1.087 455 1.167 185 3.583 50.448
Unit Usaha Syariah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6
- Total Aset - Jumlah Bank - Jumlah Kantor - KC - KCP - KK - ATM - Jumlah Tenaga Kerja - Total Aset BUS dan UUS - Total Kantor BUS dan UUS - Total ATM BUS dan UUS - Total Tenaga Kerja BUS dan UUS Bank Pembiayaan Rakyat Syariah - Jumlah Bank - Jumlah Kantor - Jumlah Tenaga Kerja
67.383 22 320 138 140 42 132 4.425
82.839 22 311 138 129 44 145 4.403
90.107 22 322 147 132 43 151 4.435
272.609
296.262
306.225
2.446
2.301
2.129
3.624
3.716
3.734
53.733
55.816
54.923
163 439 4.704
163 446 5.102
165 428 4.495
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah, Juni 2016
Hingga Juni 2016 terdapat 697 kantor cabang, 1.299 kantor cabang pembantu, serta 396 kantor kas yang dioperasikan oleh 12 Bank Umum Syariah (BUS) dengan 22 Unit Usaha Syariah (UUS) serta 263 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dengan total aset BUS dan UUS per Juni 2016 adalah 306.225 trilliun, naik dibandingkan dengan Mei 2016 sebesar 297.935 trilliun.6 Meningkatnya sistem keuangan syariah di Indonesia ini bukan semata-mata karena dukungan regulasi pemerintah saja melainkan juga karena didukung oleh kualitas dan pelayanan lembaga tersebut. Perbankan syariah dianggap sebagai alternatif bagi masyarakat yang sudah jenuh dengan sistem ekonomi kapitaslis yang selalu mengutamakan kekayaan pribadi sehingga berdampak pada ketidakmerataan Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah Juni 2016 Vol. 14 No. 07, dalam https: //www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-syariah/Pages/StatistikPerbankan-Syariah-Juni-2016.aspx Diakses pada 30 Agustus 2016. 6
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
7
kekayaan yang mengakibatkan kesengsaraan dan kesenjangan sosial di kalangan masyarakat. Banyak persepsi masyarakat yang mengatakan bahwa bank syariah adalah bank khusus untuk kaum muslim, bank syariah sama saja dan lebih mahal bila dibandingkan dengan bank konvensional. Akan tetapi bila dicermati lebih dalam lagi persepsi masyarakat tersebut salah karena sistem bagi hasil yang diterapkan oleh bank syariah terbukti mampu bertahan melawan krisis moneter. Pangsa pasar bank syariah di Jawa Timur cukup besar, terbukti hingga tahun 2016 ini terdapat 44 Kantor Cabang, 136 Kantor Cabang Pembantu, dan 18 Kantor Kas. Namun perkembangan ini tidak diimbangi dengan banyaknya minat masyarakat yang menggunakan jasa bank syariah, khususnya masyarakat di kelurahan Bulusidokare, Sidoarjo. Masyarakat wilayah kelurahan Bulusidokare sendiri masih sedikit yang menggunakan bank syariah. Berdasarkan hasil sampling yang dilakukan oleh penulis berdasarkan pada jenis pekerjaan masyarakat, masih sedikit yang memiliki rekening atau tabungan di bank syariah. Mereka tidak menggunakan bank syariah sebagai tempat penyimpanan uang atau partner bagi mereka. Kelurahan Bulusidokare merupakan salah satu bagian dari Kecamatan Sidoarjo yamg memiliki 8 desa/dusun. Masyarakat yang mayoritas beragama Islam ini seharusnya dapat memberikan peluang besar terhadap kemajuan bank syariah di wilayah Kelurahan Bulusidokare. Kelurahan Bulusidokare memiliki beberapa bank syariah yang beroperasi untuk melayani nasabahnya, diantaranya adalah (1) Bank Syariah Mandiri (2)
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8
Bank BRI Syariah (3) Bank BNI Syariah (4) Bank BTN Syariah (5) Bank Jatim Syariah (6) Bank BCA Syariah. Namun, banyaknya jumlah bank syariah di wilayah Bulusidokare ini tidak diimbangi pula dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa bank syariah. Oleh karena itu, maka penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Persepsi Masyarakat Kelurahan Bulusidokare Terhadap Bank
Syariah.” Penulis berharap bisa memberikan pencerahan yang begitu mendalam sehingga apa yang menjadi sasaran dalam penelitian ini dapat memberikan hasil yang memuaskan.
B. Identifikasi dan Batasan Masalah 1. Identifikasi Masalah Dari penjelasan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang terkandung di dalamnya sebagai berikut: a. Persepsi masyarakat kelurahan Bulusidokare. b. Peran agama terhadap perkembangan bank syariah. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat kelurahan Bulusidokare tidak menggunakan bank syariah.
2. Batasan Masalah Penelitian ini terfokus pada masalah persepsi masyarakat kelurahan Bulusidokare terhadap bank syariah serta faktor-faktor yang mempengaruhi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
9
persepsi masyarakat terhadap bank syariah. Sehingga output yang dihasilkan lebih terarah.
C. Rumusan Masalah Berdasakan latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana persepsi masyarakat kelurahan Bulusidokare terhadap bank syariah? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi masyarakat kelurahan Bulusidokare terhadap bank syariah?
D. Kajian Pustaka Untuk menghindari kesalahpahaman dan untuk memperjelas permasalahan yang peneliti angkat, maka diperlukan kajian pustaka untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian yang telah ada. Berikut penelitian sejenis yang telah diteliti, yaitu: Satriya Ismujati, dalam Tesisnya yang berjudul “Faktor-Faktor yang Menyebabkan Masyarakat Tidak Memilih Bank Syariah Ditinjau Dari Aspek Bauran Pemasaran (Studi di wilayah Kota Surabaya Timur)”.7 Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, memaparkan bahwa faktor yang menyebabkan masyarakat Surabaya Timur tidak menggunakan bank syariah adalah kurangnya pemahaman masyarakat akan perbankan syariah, daya tarik Satriya Ismujati, “Faktor-Faktor yang Menyebabkan Masyarakat Tidak Memilih Bank Syariah Ditinjau Dari Aspek Bauran Pemasaran (Studi di wilayah Kota Surabaya Timur)” (Tesis – IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2014), 12.
7
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
10
bank syariah yang dirasa kurang, sistem yang kurang merakyat, promosi yang kurang mengedukasi masyarakat hingga persepsi yang menyatakan bahwa bank syariah sama dengan bank konvensional. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah objek penelitiannya, dimana dalam penelitian ini objek penelitian dilakukan di wilayah kota Surabaya Timur, sedangkan penelitian yang dilakukan objeknya berada di kelurahan Bulusidokare, Sidoarjo. Selain itu metode penelitian yang digunakan pun berbeda jika penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, penulis menggunakan metode
grounded theory dalam penelitian yang dilakukan. Mardalena, dalam
Tesisnya yang berjudul
“Analisis
Faktor-Faktor
Keputusan Masyarakat Dalam Menabung Pada Bank Syariah Di Medan”8. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari apakah pendidikan, pendapatan, usia dan pengaruh jarak pada keputusan masyarakat atau pelanggan untuk menyimpan uang mereka di bank Syariah di Medan. Analisis data yang digunakan adalah regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan dan positif antara variabel pendidikan, pendapatan, usia dan jarak untuk menyimpan uang mereka di Bank Syariah di Medan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah objek/tempat penelitiannya serta metode penelitian yang digunakan, dimana penelitian yang dilakukan penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Grounded theory.
8
Mardalena, “Analisis Faktor-Faktor Keputusan Masyarakat Dalam Menabung Pada Bank Syariah Di Medan” (Tesis—Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan 2007), 5.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
11
Penelitian yang dilakukan oleh Jazim Hamidi, et al., yang berjudul “Persepsi dan Sikap Masyarakat Santri Jawa Timur Terhadap Bank Syariah”9. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat muslim terhadap bank syariah, cara mereka mengelola keuangan dan faktor-faktor yang mendorong dan menyebabkan bank syariah yang dipilih atau tidak. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggambarkan fenomena kelompok Islam yang telah menjadi nasabah bank syariah dan mereka yang tidak menjadi nasabah bank syariah. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada informan untuk benar-benar mencapai tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat Jawa Timur muslim adalah positif terhadap prinsip dasar bank syariah. Pada manajemen keuangan, beberapa pelanggan dari masyarakat muslim juga menggunakan lembaga keuangan lainnya untuk tabungan, uang pinjaman dan layanan lainnya dari lembaga keuangan dan perbankan. Alasan utama masyarakat muslim untuk memilih bank syariah karena kesesuaian dengan syariah Islam (hukum), keamanan, dan kedekatan dengan nafkah. Sedangkan faktor utama bank syariah tidak dipilih oleh masyarakat muslim karena tidak tersedianya bank syariah di daerah masyarakat muslim, lokasi yang kurang strategis dari lembaga keuangan lainnya, iklan dan hadiah yang kurang menarik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah dari objek yang diteliti, dimana pada penelitian ini objek yang diletiti adalah santri, sedangkan penulis memilih objek masyarakat kelurahan Bulusidokare. 9
Jazim Hamidi, et al., “Persepsi dan Sikap Masyarakat Santri Jawa Timur Terhadap Bank Syariah”, No. 03 Vol. 06 (Maret 2006), 1.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
12
Penelitian yang dilakukan oleh Barathy Doraisamy, et al., yang berjudul “A
Study on Consumers: Preferences of Islamic Banking Product And Services In Sungai Petani”.10 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi konsumen pada produk dan jasa Perbankan Islam di Sungai Petani, Kedah. Lebih khusus untuk memeriksa alasan konsumen untuk memilih jasa perbankan syariah daripada layanan perbankan konvensional. Temuan menunjukkan bahwa konsumen menyadari produk dan layanan perbankan Islam untuk tingkat tertentu dan alasan untuk lebih memilih perbankan Islam karena profitabilitas dan kualitas. Namun, kebanyakan dari mereka tidak memanfaatkan fasilitas Islam sepenuhnya. Penelitian ini akan berguna untuk bankir terutama bankir Islam pada preferensi konsumen terhadap produk dan layanan syariah sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam pemasaran, inovasi produk dan operasional perbankan Islam. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah metode pengumpulan data yang digunakan, dimana dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner, sedangkan pada penelitian yang dilakukan pengumpulan data menggunakan metode wawancara langsung dengan informan. Penelitian yang dilakukan oleh Nain Tara, et al., yang berjudul “Factors
Influencing Adoption of Islamic Banking: A Study from Pakistan”11. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meneliti kesadaran, persepsi agama, dan
10
Barathy Doraisamy, et al., “A Study on Consumers: Preferences of Islamic Banking Product And Services In Sungai Petani”, Academic Research International, No. 3 Vol. 1 (November 2011), 1. 11 Nain Tara, et al., “Factors Influencing Adoption of Islamic Banking: A Study from Pakistan” Journal of Public Administration and Governance, No. 3 Vol. 4, (September 2014), 2.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
13
preferensi dalam hal reputasi dan jaringan di Perbankan Islam pada masyarakat Pakistan. Oleh karena itu, survei dilakukan berdasarkan 150 responden, yang mewakili komunitas Muslim dari daerah metropolitan serta pedesaan di seluruh negeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kriteria adopsi dirasakan signifikan tentang Bank Syariah. Kriteria meliputi faktor penting mulai dari yang paling signifikan. Kesadaran mengenai ajaran keuangan Islam, Reputasi, Networking dan Agama. Dengan demikian, hasilnya akan bermanfaat bagi sektor perbankan Islam dalam memahami persepsi pelanggan dan preferensi mengenai perbankan Islam, untuk merangsang secara strategis pihak perbankan Islam dalam mempromosikan peraturan dan kebijakan yang melengkapi pangsa pasar perbankan Islam tertentu. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitiannya, jika pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, sedangkan penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Aziz Abdullah, et al., yang berjudul “Perception of Non-Muslims Customers Towards Islamic Banks in Malaysia”12. Penelitian ini bertujuan untuk menguji persepsi pelanggan non-Muslim tentang produk dan jasa perbankan syariah di Malaysia. Analisis penelitian ini melibatkan 152 responden, semuanya berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan perbankan syariah membuat kemajuan di kalangan non-Muslim di Kuala Lumpur. Meskipun menunjukkan tren positif, perlu lebih banyak upaya untuk meningkatkan persepsi pelanggan non-Muslim pada konsep perbankan syariah. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa 12
Abdul Aziz Abdullah, et al., “Perception of Non-Muslims Customers Towards Islamic Banks in Malaysia” International Journal of Business and Social Science No.11 Vol. 3 (June 2012), 2.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
14
hubungan antara agama dan pendidikan tidak dapat ditentukan dengan persepsi bahwa pembentukan perbankan syariah akan meningkatkan fasilitas perbankan secara keseluruhan karena sebagian besar responden tidak yakin produk dan layanan perbankan syariah mendapatkan popularitas di kalangan non-Muslim. Sebagian besar responden sangat berpikir bahwa perbankan Islam akan mendominasi perbankan konvensional di Malaysia, dalam waktu dekat. Perbedaan penelitian ini dengan penliitian yang dilakukan adalah jenis penelitian serta objek penelitian dimana penelitian yang dilakukan penulis mengambil objek di kelurahan Bulusidokare, Sidoarjo. Penelitian yang dilakukan oleh Salamah Wahyuni yang berjudul “Perilaku Masyarakat Muslim Terhadap Bank Syariah: Peran Variabel Moderating Terhadap Pengetahuan dan Harga”.13 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
yang
mempengaruhi
perilaku
masyarakat
muslim
untuk
menggunakan layanan perbankan syariah di Surakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Sebanyak 220 kuesioner di distribusikan dan total 198 kuesioner kembali (tingkat kembali 90%). Analisis yang dilakukan dengan metode regresi hirarki. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa sikap menunjukkan pengaruh yang sangat signifikan saja. Pengaruh sosial yang signifikan pada tahap awal pengujian, tetapi kemudian kalah di panggung, serta harga dan pengetahuan disertakan. Kedua variabel diambil sebagai moderasi tidak bisa menjelaskan hubungan antara sikap dan
13
Salamah Wahyuni, “Perilaku Masyarakat Muslim Terhadap Bank Syariah: Peran Variabel Moderating Terhadap Pengetahuan dan Harga” Procedia - Social and Behavioral Sciences 57 (2012), 4.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
15
pengaruh sosial terhadap niat untuk menggunakan bank syariah. Variabel pengetahuan menjadi variabel yang signifikan dalam mempengaruhi niat untuk menggunakan bank syariah, untuk menggantikan pengaruh sosial sebagai variabel bebas. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah objek serta metode penelitian yang digunakan. Penelitian yang dilakukan oleh Afiah Srianti, yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Menggunakan Jasa Perbankan Syariah (studi Kasus pada Bank Muamalat Cabang Malang)”.14 Penelitian ini menggunakan metode Regresi Logistik yang memperoleh hasil bahwa diantara keenam variabel yakni variabel pelayanan, promosi, keluarga, lokasi/aksesbilitas, bagi hasil dan bunga ternyata tidak semua variabel yang dijadikan faktor dalam penelitian ini berpengaruh secara stimulan terhadap keputusan nasabah. Faktor pelayanan, keluarga dan bagi hasillah yang ternyata berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah sedangkan faktor promosi, lokasi/aksesbilitas dan bunga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa perbankan syariah. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian serta metode penelitian yang digunakan. Jika pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif serta metode regresi logistik, sedangkan penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif serta metode grounded theory.
14
Afiah Srianti “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Menggunakan Jasa Perbankan Syariah (studi Kasus pada Bank Muamalat Cabang Malang)” (Skripsi— Universitas Brawijaya Malang, 2016), 3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
16
Penelitian yang dilakukan Ayu Retno Sari yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarakat Muslim Menabung Di Bank Syariah (Studi Kasus Masyarakat Muslim di Kabupaten Bantul, Yogyakarta)” yang menggunakan metode Regresi Linier Berganda diperoleh hasil bahwa variabel fasilitas pelayanan, pengetahuan dan promosi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kurangnya minat masyarakat muslim di Kabupaten Bantul untuk menabung di bank syariah. Sedangkan variabel lokasi berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kurangnya minat masyarakat muslim di Kabupaten Bantul untuk menabung di bank syariah. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah objek yang di teliti serta metode penelitian yang digunakan. Skripsi oleh Fitra Zuli Taufan Jasa, yang berjudul ”Faktor-faktor yang Menyebabkan Mahasiswa Fakultas Agama Islam Program Studi Muamalat (Syariah) Universitas Muhammadiyah Surakarta Tidak Menabung di Bank Syariah”,15 menyebutkan bahwa tingkat pemahaman mahasiswa syariah Fakulas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta terhadap perbankan syariah pada tingkat tinggi, adapun faktor yang menyebabkan kurang berminatnya mahasiswa syariah untuk menabung di bank syariah adalah: Pertama, karena lokasi kantor bank syariah yang kurang strategis dari pemukiman mahasiswa; Kedua, belum percaya sepenuhnya terhadap perbankan syariah; Ketiga, karena jumlah ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang disediakan oleh pihak bank syariah
15
Fitra Zuli Taufan Jasa, ”Faktor-faktor yang Menyebabkan Mahasiswa Fakultas Agama Islam Program Studi Muamalat (Syariah) Universitas Muhammadiyah Surakarta Tidak Menabung di Bank Syariah” (Skripsi--Universitas Muhammadiyah Surakarta 2014), 4.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
17
kurang begitu banyak; Keempat, karena potongan pada bank syariah relatif lebih tinggi; Kelima, karena pelayanan dari bank syariah dirasakan oleh nasabah kurang memuaskan; Keenam, belum percaya sepenuhnya terhadap implementasi sistem perbankan syariah yang benar-benar syariah. Penelitian ini menyarankan perlu adanya sosialisasi terhadap perkembangan dan sistem perbankan syariah bagi para mahasiswa Fakultas Syariah Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk lebih mendalami dan menghayati pentingnya keberadaan perbankan syariah, agar dapat dijadikan alternatif untuk meninggalkan bank konvensional. Dari beberapa kajian pustaka diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktorfaktor yang menjadi alasan yang dipertimbangkan oleh seseorang untuk menggunakan bank syariah cukup beragam. Yang menjadikan penelitian ini sangat penting dan berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah bahwa dengan penelitian ini penulis bermaksud untuk mengembangkan variabel yang sebelumnya (penelitian sebelum ini) terbatas pada faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat Kelurahan Bulusidokare terhadap bank syariah.
E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui persepsi masyarakat kelurahan Bulusidokare terhadap bank syariah. 2. Untuk
mengetahui
dan
menganalisis
faktor-faktor
apa
saja
yang
mempengaruhi persepsi masyarakat kelurahan Bulusidokare terhadap bank syariah.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
18
F. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam dua aspek: 1. Secara Teoritis a. Manfaat secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sumber pengetahuan tentang persepsi masyarakat kelurahan Bulusidokare terhadap bank syariah, serta memberikan informasi tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi mereka terhadap bank syariah. 2. Secara Praktis a. Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya di kelurahan Bulusidokare tentang pentingnya untuk menggunakan jasa perbankan syariah. b.
Diharapkan penelitian ini dapat memperluas khazanah keilmuan dan keislaman terutama dalam kegiatan muamalah.
G. Definisi Konseptual Agar memudahkan dalam memahami skripsi ini, maka perlu mendefinisikan beberapa istilah yang berhubungan dengan judul penelitian, antara lain : A. Persepsi Persepsi adalah proses yang digunakan oleh indvidu untuk memilih, mengorganisasi
dan
menginterpretasikan
masukan
informasi
guna
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
19
menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.16 Jadi maknanya persepsi masyarakat di kelurahan Bulusidokare terhadap bank syariah. B. Masyarakat Masyarakat adalah orang yang hidup bersama dan menghasilkan suatu kebudayaan.17 Jadi maksud masyarakat di sini adalah orang yang tinggal di sekitar kelurahan Bulusidokare. C. Bank Syariah Dalam UU No. 21 tahun 2008 pasal 1 (ayat) 1 disebutkan bahwa “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.”18 Sedangkan kata “Syariah” adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
H. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode Grounded theory, yakni penelitian yang merujuk pada penemuan teori yang dibangun secara induktif dari suatu kumpulan data. Karakter khusus penelitian kualitatif adalah berupaya mengungkapkan keunikan individu, kelompok, masyarakat dan atau organisasi dalam kehidupannya sehari-hari. 16
Kotler dan Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Airlangga, 2007), 228. Selo Soemardjan, dalam https://9wiki.net/pengertian-masyarakat. Diakses pada 21 September 2016. 18 Presiden Republik Indonesia, Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal 1 (ayat) 1. 17
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
Jika pada penelitian kuantitatif penelitian lebih mengarah kepada pengujian atau verifikasi sebuah teori, tetapi dalam penelitian grounded, penelitian lebih diarahkan untuk menemukan atau lebih tepat mengembangkan sebuah teori yang berdasar data-data yang berkelanjutan.19 2. Data dan Sumber Data a. Data 1) Data primer Data primer dalam penelitian ini adalah data tentang persepsi masyarakat mengenai bank syariah serta faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat kelurahan Bulusidokare terhadap bank syariah. 2) Data sekunder Data sekunder dari penelitian ini adalah data jumlah kantor-kantor pelayanan bank syariah, penelitian terdahulu yang melengkapi penelitian yang dilakukan, dokumen-dokumen UU perbankan syariah, serta statistik perbankan syariah. b. Sumber Data 1) Sumber data primer Sumber data primer yakni sumber penelitian yang dijadikan sebagai sumber informasi penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau pengambilan data secara langsung atau yang dikenal dengan istilah
Luluk Fikri Zuhriyah, Metode Penelitian Kualitatif, (Surabaya: Revka Putra Media, 2012), cet. 1, 28.
19
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21
interview (wawancara).20 Dalam hal ini subjek penelitian yang dimaksud adalah masyarakat kelurahan Bulusidokare yang menggunakan bank syariah serta yang tidak menggunakan bank syariah. 2) Sumber data sekunder Sumber data sekunder yaitu sumber data pendukung yang berasal dari buku, maupun literatur lain yang meliputi: a) Bank Syari’ah: dari Teori dan Praktek. b) Manajemen Pemasaran. c) Perilaku Konsumen. d) Jurnal Internasional Tentang Perilaku Konsumen. e) Statistik Perbankan Syariah, Juni 2016. 3. Informan dan Responden Untuk mempersingkat waktu penelitian, penulis menggunakan teknik
snowball sampling, yakni dengan melakukan wawancara langsung kepada masyarakat yang ada di kelurahan Bulusidokare. Penulis mengambil 4 orang dari setiap desa/dusun di kelurahan Bulusidokare untuk dijadikan responden sehingga terdapat 32 orang dari 8 desa/dusun yang ada di kelurahan Bulusidokare. 32 responden tersebut adalah: Bapak Agus, Bapak Basuki, Bapak Catur, Bapak Firdaus, Bapak Gatot, Bapak Hafid, H. Karim, Bapak Husen, Bapak Munir, Bapak Novan, Bapak Nur Choliq, Bapak Rudi, Bapak Samsul, Bapak Sholeh, Bapak Subhan, Bapak Sutaji, Ibu Arbainah, Ibu Dani, Ibu Hana, Hj. Sunnah, Ibu Indah, Ibu Isa, Kurnia Dewi, Ibu Lilik, Ibu Luluk Fikri Zuhriyah, Metode Penelitian Kualitatif, (Surabaya: PT. Revka Petra Media, 2012), 68.
20
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22
Maisyaroh, Meylinda, Ibu Pipit, Ibu Sulastri, Ibu Tin, Ibu Umi, Ibu Yani, Ibu Zubaidah. 4. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan terhadap pola perilaku masyarakat kelurahan Bulusidokare. b. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab secara langsung dengan masyarakat kelurahan Bulusidokare yang tidak menggunakan bank syariah serta masyarakat yang juga mengerti tentang bank syariah. c. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen-dokumen yang berhubungan dengan persepsi masyarakat kelurahan Bulusidokare terhadap bank syariah. d. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dengan cara memperoleh dari kepustakaan dimana penulis mendapatkan teori serta pendapat para ahli serta beberapa buku referensi yang ada hubungannya dengan penelitian. 5. Teknik Pengolahan Data : a. Reduksi data (data reduction), dalam tahap ini penulis melakukan pemilihan dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi dan transformasi kata dasar.21 b. Penyajian data (data display), penulis mengembagkan sebuah deskripsi informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data yang lazim digunakan pada langkah ini adalah dalam bentuk teks naratif.
21
Ibid.,69.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
23
c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing and verification), penulis berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperoleh dari lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur kausalitas dari fenomena dan proposisi.22 6. Teknik Analisis Data Dalam grounded theory, pengumpulan dan analisis data merupakan proses yang saling berkaitan erat dan harus dilakukan secara bergantian karena hasil analisis akan mengatur pengambilan data yang selanjutnya. Analisis data ini diistilahkan sebagai pengkodean, yaitu proses penguraian data, pengkonsepan, dan penyusunan kembali data dengan cara yang baru.23 Analisis dalam grounded theory terdiri dari tiga jenis pengkodean utama, yaitu pengkodean terbuka (open coding), pengkodean berporos (axial coding), dan pengkodean terpilih (selective coding). Open coding merupakan bagian dari analisis dimana penulis melakukan identifikasi, penamaan, kategorisasi, dan penguraian gejala yang ditemukan dalam data. Selanjutnya, terdapat proses yang bertujuan menghubungkan antara berbagai kategori penelitian dalam
bentuk
susunan
properti-properti
yang
dilakukan
dengan
menghubungkan kode-kode.24 Proses ini disebut axial coding, yaitu melalui kombinasi cara berfikir induktif dan deduktif. 22
Ibid. Diah Ayu Rizka, “Akuntabilitas Pengelolaan Dana Coorporate Social Responsibility pada BUMN Studi kasus PT. Angkasa Pura I Cabang Bandar Udara Juanda Surabaya” (Skripsi-Universitas Brawijaya Malang, 2008), 48. 24 Nasharuddin Mas, “Ketangguhan Pedagang di Pasar Tradisional dalam Menghadapi Kemajuan Pasar Modern” (Disrtasi--Pascasarjana, Universitas Brawijaya Malang, 2014), 117. 23
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
24
Setelah axial coding, terdapat pula yang disebut selective coding, yaitu proses memilih kategorisasi inti dan menghubungkan kategori-kategori lain pada kategori inti. Tujuan dari metode ini adalah untuk menemukan teori baru atau mengembangkan teori yang sudah ada yang didukung oleh data yang valid, sehingga pemecahan persoalan atau solusi dapat diperoleh.25
Tabel 1.2 Proses Pengembangan Grounded Theory Fase a. Fase Desain Penelitian 1) Tinjauan literatur 2) Pemilihan kasus b. Fase Pengumpulan Data 1) Membuat pedoman pengumpulan data 2) Penelitian lapangan
c. Fase Penyusunan Data d. Fase Analisis Data 1) Menganalisis data yang telah disusun 2) Pengembangan teori 3) Akhir penelitian
25
Aktivitas - Memfokuskan permasalahan - Memberi batasan bagi variasi yang tidak relevan - Menentukan objek penelitian - Mempelajari gambaran umum kasus - Menyusun perkiraan kebutuhan data berdasarkan tujuan penelitian - Menentukan metode pengumpulan data yang akan digunakan - Menyusun proposal dan rencana kasus - Melakukan pengumpulan dan analisis data secara bergantian dan tumpang tindih - Melakukan content analysis - Wawancara semi-terstruktur untuk mempermudah penggalian data karena sifatnya lebih fleksibel dan optimis - Menyusun kembali data yang diperoleh untuk mempermudah analisis - Menentukan konsep dan kategori berdasarkan data yang diperoleh - Mengelompokkan data ke dalam konsep dan kategori yang dibuat - Mengintegrasikan konsep dan kategori dengan memperkirakan hubungannya - Mengkonfirmasi dan memverifikasi hubungan yang diperkirakan dengan cara melakukan perbandingan-perbandingan
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
25
- Mengakhiri proses dengan menyimpulkan hasil pengembangan teori e. Fase Perbandingan Literatur 1) Perbandingan teori grounded dengan literatur yang berkaitan
- Membandingkan prinsip, kategori, atau konsep yang selaras - Membandingkan prinsip, kategori, atau konsep yang bertentangan
Sumber : Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, 2001
Tabel 1.2 memberikan gambaran rinci mengenai fase dan langkah yang ditempuh untuk membangun grounded theory dalam penelitian ini. Meski terdiri dari lima fase dan sembilan langkah yang berbeda, namun sebenarnya prosedur analisis yang merupakan dasar bagi proses pengkodean hanya terdiri dari dua hal, yaitu pembuatan perbandingan dan pengajuan pertanyaan. Oleh karena itu, grounded theory seringkali disebut dalam literatur-literatur sebagai metode analisis melalui pembandingan terus-menerus.26
I. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan ini dipaparkan dengan tujuan untuk memudahkan penulisan dan pemahaman. Oleh karena itu, penulisan skripsi ini dibagi dalam berbagai bab, pada tiap – tiap bab terdiri atas beberapa sub bab, sehingga pembaca dapat memahami dengan mudah. Adapun sistematika pembahasaanya adalah: Bab pertama adalah pendahuluan yang memuat uraian tentang latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi konseptual, metode penilitian (meliputi data yang dikumpulkan, sumber data, teknik pengumpulan 26
Diah Ayu Rizka, Akuntabilitas...,48.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
26
data, teknik pengolahan dan analisis data), dan sistematika pembahasan. Bab kedua landasan teori yang memuat teori tentang perilaku konsumen, serta teori tentang bank syariah, serta perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional. Bab ketiga berisi data-data penelitian yang meliputi gambaran umum mengenai masyarakat kelurahan Bulusidokare terkait persepsi masyarakat terhadap bank syariah serta faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat tersebut terhadap bank syariah. Bab keempat adalah analisis persepsi masyarakat kelurahan Bulusidokare terhadap bank syariah dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat tersebut. Bab kelima merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran bagi penelitian selanjutnya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id