BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini, tingkat mobilitas manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain semakin meningkat. Dengan meningkatnya tingkat mobilitas ini, maka kebutuhan akan sarana transportasi juga meningkat. Sarana transportasi yang handal semakin dibutuhkan, tetapi mengingat semakin padatnya lalu lintas di kota besar membuat kebutuhan akan mobil kecil yang hemat bahan bakar semakin dibutuhkan. Hal ini direspon oleh produsen mobil dengan melansir mobil-mobil yang berkonsep city car. Mobil ini memiliki kelebihan dalam hal berdimensi kecil, hemat bahan bakar, harga terjangkau,mempunyai kapasitas mesin dibawah 1000cc, dan lincah saat berada dalam kemacetan. Saat ini di segmen pasar city car banyak muncul merk baru dengan berbagai desain. Tiga produk city car yang ditawarkan oleh produsen mobil ini membuat konsumen lebih rasional dalam memilih mobil oleh karena dari itu produsen saling bersaing dengan berusaha menampilkan keunggulannya masingmasing sehingga mempunyai nilai yang baik di benak konsumen. Untuk dapat memenangkan persaingan, maka produsen harus dapat menempatkan posisi produknya dalam persepsi konsumen. Menurut
Kotler dan Amstrong
(2001:320) pengertian posisi produk adalah: Posisi produk adalah bagaimana suatu produk didefinisikan oleh konsumen melalui sifat-sifat pentingnya-tempat di benak konsumen oleh produk tersebut relatif terhadap produk pesaingnya.
1
Untuk
dapat
menganalisis
posisi
produk,
dilakukan
dengan
memperbandingkan keunggulan tiap-tiap produk dalam persaingan berdasarkan persepsi
para
konsumen tentang atribut-atribut yang dimiliki oleh produk
perusahaan tersebut. Penulis tertarik untuk meneliti karena penulis melihat city car sebagai mobil yang sedang menggempur pasar mobil dalam negeri, dimana segmen city car memiliki daya tarik potensial. Penelitian mengenai posisi produk ini didasarkan pada pemikiran bahwa posisi produk merupakan salah satu metode atau cara yang digunakan manajer pemasaran untuk mengerti apa yang dibutuhkan pasar sehingga dapat mengetahui posisi produknya untuk tujuan memenangkan
persaingan
dengan
keunggulan
kompetitif
yang
dimiliki
perusahaan. Jadi sehubungan dengan masalah diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Analisis Posisi Produk City Car Merk Kia Visto, Hyundai Atoz, Suzuki Karimun Berdasarkan Persepsi Konsumen Di Yogyakarta.” 1.2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan hal yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi perumusan masalah penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap atribut produk city car merk Kia Visto, Hyundai Atoz, Suzuki Karimun di Yogyakarta? 2. Bagaimana posisi produk city car merk Kia Visto, Hyundai Atoz, Suzuki Karimun di Yogyakarta?
2
1.3. BATASAN OPERASIONAL Agar permasalahan tidak terlalu luas dan karena adanya keterbatasan yang dimiliki, maka penulis hanya membatasi penelitian ini pada: 1. produk city car yang diteliti adalah Kia Visto, Hyundai Atoz, Suzuki Karimun. 2. Persepsi
adalah
proses
dimana
seseorang
memilih,
mengatur
dan
menginterprestasikan informasi untk membentuk suatu gambaran yang berarti mengenai dunia. (Kotler dan Armstrong, 2001: 214). 3. Posisi produk adalah bagaimana suatu produk didefinisikan oleh konsumen melalui sifat-sifat pentingnya – tempat di benak konsumen yang dimiliki oleh produk tersebut relatif terhadap produk pesaingnya. (Kotler and Armstrong, 2001:320). 4. Responden dalam penelitian ini adalah orang yang mengetahui tentang ketiga produk city car tersebut, dan paling tidak memiliki atau menggunakan salah satu city car merk Kia Visto, Hyundai Atoz, Suzuki Karimun, serta bertempat tinggal di Yogyakarta. 5. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pendapatan / uang saku. a. Jenis kelamin responden dibagi menjadi dua yaitu: 1). Pria. 2). Wanita. b. Usia responden.
3
Pembagian resoponden menurut kelompok umur adalah sebagai berikut (Kotler dan Armstrong, 2001: 207): c. 16-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 55 tahun keatas d. Pekerjaan responden antara lain: 1). Pelajar / mahasiswa. 2). Karyawan. 3). Wiraswasta. 4). Lain-lain. e. Pendapatan / uang saku responden. Penulis membagi pendapatan atau uang saku responden menjadi empat golongan yaitu: 1). < Rp. 1.000.000,00 2). Rp. 1.000.000,00 -- < Rp. 3.000.000,00 3). Rp. 3.000.000,00 -- < Rp. 5.000.000,00 4). ≥ Rp. 5.000.000,00 6. Atribut-atribut produk city car yang diteliti meliputi: a. Desain mobil. b. Harga. c. Ruang kabin.
4
d. Pilihan warna. e. Desain interior. f. Kualitas kenyamanan. g. Konsumsi bahan bakar. h. Suku Cadang 7. Dasar-Dasar Pemilihan Atribut a. Desain yang bagus dan menarik: Desain menjadi salah satu elemen penting dalam konsumen memilih suatu mobil, bisa di kata bahwa mobil city car adalah suatu inovasi baru dalam model desain mobil. b. Harga yang kompetitif Harga menjadi satu bagian penting untuk konsumen dalam mempertimbangkan untuk membeli mobil khususnya mobil city car yang bisa digolongkan mempunyai harga yang bisa dijangkau. c. Pilihan warna yang menarik. Pilihan warna beraneka ragam menjadi daya tarik pertama kali dalam melihat mobil, karena salah satu dari ketiga merk produk city car sangat mengandalkan keaneka ragaman warna untuk menarik hati konsumen yang secara tidak langsung melakukan segmentasi. d. Desain interior yang menarik. Bagaimana usaha perusahaan untuk mendesain desain interior didalam mobil sehingga konsumen memakai mobil city car tersa elegant didalamnya meliputi desain Dash board, AC, Tape, Juga desain tampilan
5
Speedo meter dan tampilan icon bensin, yang semuanya juga menjadi pertimbangan konsumen dalam pemakaiannya. e. Ruang kabin yang lapang. Bagaimana perusahaan berusaha agar konsumen tidak hanya memfungsikan mobil city sebagai mobil yang berisi 4 sampai 5 orang tapi perusahaan mencoba memberi tatanan didalam agar bisa juga mempunyai kabin yang luas untuk membawa barang- barang yang diperlukan.tanpa mengganggu penumpang di dalamnya. Atau dalam arti bisa memaksimalkan ruang yang ada didalam mobil. f. Fasilitas kenyamanan yang baik. Bagaimana konsumen puas pada saat mengendarainya yaitu pada kenyamanannya seperti kualitas suspensi dalam mobil, kenyamannan pada jok tempat duduk sehingga pengendara dan penumpangnya nyaman saat berkendara. g. Konsumsi bahan bakar. Pertimbangan penting konsumen memilih mobil city car adalah pemakaian bahan bakar karena rata-rata mobil ketiga mobil city car ini mempunyai mesin dibawah 1000cc sehingga otomatis pemakaian bahan bakar juga akan irit. h. Suku cadang. Suku cadang adalah informasi yang dicari tentang kelengkapannya dalam membeli pada konsumen juga akan membeli mobil khususnya city
6
car.Dimana konsumen tidak akan sulit bila akan mengganti suku cadang bila pada suatu saat ada penggatian suku cadang.
1.4. TUJUAN PENELITIAN Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap atribut produk city car merk Kia Visto, Hyundai Atoz, Suzuki Karimun. 2. Untuk mengetahui posisi produk city car merk Kia Visto, Hyundai Atoz, Suzuki Karimun, berdasarkan atribut yang diperbandingkan sekaligus menurut konsumen di Kotamadya Yogyakarta.
1.5. MANFAAT PENELITIAN Manfaat-manfaat yang diharapkan dapat berguna dalam penelitian yaitu: 1. Bagi perusahaan Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi dalam pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan dalam mengetahui posisi produknya di mata konsumen. 2. Bagi penulis Penelitian ini merupakan sarana dalam mempraktekkan teori yang selama ini sudah didapat oleh penulis di jenjang kuliah.
7
3. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan.
1.6. HIPOTESIS 1.
Konsumen mempunyai persepsi bahwa atribut-atribut yang dimiliki produk city car KIA Visto, Hyundai Atoz, Suzuki Karimun sesuai dan bisa diterima oleh konsumen.
2.
Konsumen akan menerima mobil City car. Dari ketiga produk itu konsumen memposisikan keunggulan tersendiri seperti Suzuki Karimun konsumen tertarik karena mudahnya suku cadang ditemui, sedangkan untuk KIA Visto dan Hyundai Atoz dapat diterima konsumen dari mobil berbentuk kecil dengan desain yang inovatif.
1.7. METODOLOGI PENELITIAN 1.
Tempat dan waktu Penelitan Penelitian dilakukan di Kotamadya Yogyakarta. Penelitian mulai dilakukan pada bulan maret tahun 2005.
2. Populasi dan Sample Populasi adalah kumpulan secara keseluruhan objek atau orang yang dipelajari dan diteliti darimana suatu sample diambil (Haryono, 1995: 73). Sample adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi (djarwanto 1993:107)
8
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Random Sampling. Purposive Random Sampling adalah sampling di mana pengambilan elemen-elemen yang dimasukkan dalam
sampel dilakukan
dengan sengaja dan acak dengan catatan sampel tersebut representatif atau mewakili populasi (Supranto, 1997 : 68). Penelitian dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 90 responden. 3. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian ini. b. Kuesioner :Yaitu dengan membagikan daftar pertanyaan kepada responden yang yang mengetahui dan memiliki salah satu city car merk Kia Visto, Hyundai Atoz, Suzuki Karimun di Yogyakarta, untuk memperoleh data yang diperlukan. Kuesioner dibagi dua bagian yaitu: Bagian I
: berisi daftar pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai profil responden.
Bagian II : berisi pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. c. Observasi :Metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung penelitian dan mencatat secara sistematis sesuai dengan data yang dibutuhkan.
9
1.8. METODE PENGUJIAN INSTRUMEN Analisis pengujian instrumen dilakukan dengan cara menyebar kuesioner kepada 30 responden untuk mengetahui apakah item yang digunakan telah valid dan reliable dengan cara pengetesan validitas dan reliabilitas masing-masing jawaban pada bagian ini mempunyai bobot yang berbeda antara sangat setuju, setuju,netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju berdasarkan skala likert yaitu : Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS). Skor 4 untuk jawaban Setuju (S). Skor 3 untuk jawaban Netral (N). Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS). Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Penulis menguji kesahihan kuesioner dengan menggunakan alat uji sebagai berikut: 1. Analisis Validitas: Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukurnya. Pengujian validitas dari kuesioner menggunakan teknik korelasi product moment (Hadi, 1991: 23). rxy
=
N ΣXY – (ΣX)(ΣY) [{N ΣX² - (ΣX)²}{ N ΣY²- (ΣY)²}]
keterangan: r xy : koefisien korelasi setiap pertanyaan/ item. X
: skor/ nilai dari setiap pertanyaan/ item.
Y
: skor total dari setiap pertanyaan/ item.
10
N
: banyaknya sample/ responden.
Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 apabila r hitung lebih besar dari r tabel, maka kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid dengan kata lain tidak ada yang gugur. 2. Analisis Reliabilitas: Untuk menguji reliabilitas, teknik yang digunakan adalah teknik belah dua yaitu koefisien item bernomor ganjil dan item bernomor genap ditemukan, maka estimasi reliabilitas tes digunakan rumus Spearman- Brown (Hadi, 1991: 44
rbb =
2(rxy ) (1 + rxy )
keterangan: r bb : koefisien reliabilitas. r xy : koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dengan item bernomor genap. Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 apabila r bb > dari r tabel, maka kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan stabil dalam mengukur gejala (reliabel).
11
1.9. METODE ANALISIS DATA 1. Analisis Prosentase Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik responden yang paling banyak jumlahnya
yang ditunjukkan oleh persentase terbesar. Prosentase
terbesar menunjukan bahwa jawaban itu paling banyak diberikan sehingga dapat dijadikan kesimpulan. Rumusnya : (Dajan, 1989:16) π=
X n
Keterangan: π = proporsi persentase X = jumlah pengamatan yang termasuk kategori jawaban tertentu n = ukuran populasi 2. Analisis Mean Aritmatika Analisis ini bertujuan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap atributatribut yang dimiliki oleh produk city car. Mean aritmatika sering disebut juga dengan angka rata-rata. Rumusnya (Dajan,1989:16) π=
X n
Keterangan : X = mean aritmatika Xn = jumlah skor n
= jumlah butir pertanyaan pada tiap bagian
N = jumlah responden Kriteria penilaian dari hasil mean aritmatika adalah
12
1
- 1,8
>1,8 - 2,6
= sangat buruk = buruk
>2,6 - 3,4
= ragu-ragu
>3,4 - 1,8
= baik
>4,2 - 5
= sangat baik
3. Multidimentional Analysis of Preference Data (MDPREF) MDPREF adalah satu bagian dari program MDS yang digunakan mengetahui posisi suatu obyek dalam berbagai dimensi.MDS (Multidimentional Scalling) menciptakan deskripsi ruang tentang persepsi responden mengenai suatu produk, jasa atau objek lain yang diminati. MDS membantu peneliti bisnis memahami konstruk yang sulit diukur secara langsung seperti kualitas produk dan produk yang diinginkan. Dengan MDS hal-hal yang dipandang mirip akan jatuh berdekatan pada ruang multidimensi.
13
1.10. SISTEMATIKA PENULISAN Secara garis besar, pembahasan dalam penulisan skripsi ini dapat dibagi menjadi 5 bab, yaitu: 1. BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, hipotesis, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. 2.
BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang landasan teori untuk menunjang penulisan skripsi ini dan rumus-rumus yang mendukung penelitian ini.
3.
BAB III : KARAKTERISTIK PRODUK Bab ini menjelaskan tentang gambaran atau karakteristik produk secara umum.
4. BAB IV : ANALISIS DATA Bab ini menjelaskan tentang analisis data dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden dan kemudian diolah sesuai dengan alat analisis yang digunakan. 5. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran sebagai bahan pertimbangan untuk kemajuan yang diharapkan.
14