BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yang terjadi akibat subprime mortgage berdampak
pada sektor keuangan Amerika Serikat dan juga berdampak kepada sektor riil serta perekonomian dunia yang terhubung ke dalamnya. Jatuhnya pasar keuangan Amerika Serikat dan kemudian pasar keuangan dunia menimbulkan suatu kontraksi ekonomi yang berdampak luas. Efek kontraksi ekonomi tersebut dapat dirasakan bukan hanya oleh sesama negara maju tetapi yang lebih parah terkena dampak krisis tersebut ialah negara-negara berkembang salah satunya adalah Indonesia. Indonesia memiliki hubungan perdagangan dengan intensitas yang relatif tinggi sehingga saat krisis ekonomi terjadi berdampak pada penurunan permintaan. Hal ini menciptakan tren penurunan surplus (ekspor neto) neraca perdagangan Indonesia. Merosotnya ekspor juga diikuti dengan merosotnya kinerja pasar modal dan perbankan, serta penurunan nilai aset-aset perusahaan besar yang berimbas kepada situasi kontraksi pada industri-industri besar penopang ekonomi Indonesia. Begitu juga yang terjadi di Bursa Efek Indonesia Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun menjadi 1.166,4 dan rupiah anjlok ke
1
level Rp 10.663/USD setelah sebelumnya pada tembus nilai psikologis Rp 10.035/USD. Kondisi ini dianggap akan mengancam sektor finansial Indonesia, sehingga beberapa kebijakan diambil oleh pemerintah dan Bank Indonesia. Menurut Chatib Basri (dalam Majalah Tempo, 26 Oktober 2008, hal 116-117) dampak krisis finansial yang bermula di AS mungkin agak lebih lambat dan kecil pengaruhnya pada ekonomi Indonesia, karena adanya integrasi jaringan produksi (production network) dimana negara-negara di Asia Tenggara banyak mengekspor bahan mentah dan barang antara ke pusat-pusat jaringan produksi seperti Cina, Korea dan Jepang. Walaupun demikian, karena konsumen akhir dari barang jadi itu juga negara-negara maju, cepat atau lambat Indonesia akan terkena dampak juga. Perlambatan
ekonomi
AS
juga
akan
menurunkan
ekspor
Indonesia ke AS yang sekitar 12 persen dari total ekspor Indonesia serta ekonomi Indonesia akan terpengaruh dari sisi jalur finansial yang mungkin lebih besar daripada jalur perdagangan tadi.( Chatib Basri,Majalah Tempo 26 Oktober 2008). Karena kerugian akibat subprime mortgage yang berlanjut menjadi krisis finansial, lembagalembaga
keuangan
yang
bermasalah
tersebut
akan
memerlukan
rekapitalisasi, yang implikasinya adalah menarik uangnya keluar dari berbagai negara.
2
Produk ekspor yang diperkirakan akan mengalami dampak akibat tingginya persaingan di pasar internasional terkait dengan pelemahan pasar di AS, Uni Eropa dan Jepang antara lain tekstil & produk tekstil (TPT), produk karet, produk kayu, pulp & kertas, minyak sawit dan produk-produk logam. Di sisi lain, sebagai pasar yang sangat potensial Indonesia dipastikan akan kebanjiran produk impor terutama dari China, India, Singapura dan negara Asia lainnya yang mengalihkan pasar utama mereka dari AS ke Asia. Produk tersebut antara lain baja, produk elektronik, keramik, Food & Beverages, serta produk kayu. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan Food & Beverages, perusahaan harus berusaha memperoleh posisi dalam kancah persaingan tersebut dan juga berusaha mempertahankan semua kegiatan
yang
dilakukan
perusahaan
dengan
tujuan
untuk
mempertahankan kelangsungan dan kontinuitas perusahaan dalam rangka mencapai prestasi yang telah ditargetkan sebelumnya Untuk tetap dapat bersaing maka para perusahaan Food & Beverages harus dapat melakukan berbagai transformasi kegiatan ekonominya menjadi seefektif dan seefesien mungkin. Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan, agar tujuan perusahaan tersebut tercapai maka peranan modal sangat penting
karena dibutuhkan
perusahaan untuk membiayai
kegiatan operasional sehari-hari.
3
Kemajuan suatu perusahaan akan sebanding dengan kebutuhan modal yang diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya, dimana semakin berkembang suatu perusahaan akan semakin berkembang pula modal yang dibutuhkan dan tidak mungkin dapat dipenuhi oleh perusahaan sendiri tanpa ada bantuan atau menarik modal dari luar perusahaan. Salah satu sarana yang digunakan untuk memobilisasi dana adalah dengan pasar modal. Pembentukan modal dan alokasi dana tersebut diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Dalam usaha pengembangan pasar modal Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan berbagai macam peraturan. Usaha tersebut telah menampakkan hasil dengan semakin dikenalnya pasar modal sebagai salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan dan juga sebagai alternatif investasi bagi investor. Secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri. Pasar modal secara umum dapat diartikan sebagai pasar yang memperjualbelikan produk berupa dana yang bersifat abstrak. Dalam bentuk konkritnya, produk yang diperjualbelikan dipasar modal berupa lembar surat-surat berharga di bursa efek. Sehingga pada dasarnya pasar modal bertujuan untuk menjembatani aliran dana dari pihak yang
4
memiliki dana (investor) dengan pihak perusahaan yang memerlukan dana untuk ekspansi ataupun untuk memperbaiki struktur permodalan perusahaan (Tandelilin; 2001). Menurut Husnan (1998) alasan dibentuknya sebuah pasar modal disuatu negara adalah karena pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan uang (lender) kepada pihak yang memerlukan dana (borrower). Dengan menginvestasikan kelebihan dana tersebut, lenders mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Dari sisi borrower tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa hams menunggu tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan. Fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh para borrowers dan para lenders menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Perusahaan-perusahan yang bergerak dalam bidang Food & Beverages mengalami perkembangan dan perubahan cepat seirama dengan kebutuhan masyarakat yang semakin banyak, ini merupakan akibat dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas yang diikuti dengan kecanggihan teknologi, sehingga perkembangan dunia usaha semakin meningkat.
5
Melihat perkembangan dunia usaha yang banyak bermunculan dan tumbuh dengan semakin cepat, hal ini merupakan suatu dampak yaitu yang ditandai dengan semakin meningkatnya suatu persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan atau pimpinan perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan atau meningkatkan nilai perusahaan serta mampu untuk mengelola faktor-faktor produksi yang ada secara efektif dan efisien agar tujuan perusahaan tercapai. Dalam hal ini pula perusahaan juga dituntut untuk mampu menentukan kinerja usaha yang baik, sehingga perusahaan akan dapat menjamin kelangsungan hidupnya. Perusahaan publik memanfaatkan pasar modal sebagai sarana mendapatkan sumber dana atau alternative pembiayaan,
keberadaan
pasar
modal
menjadikan
perusahaan
mempunyai alat untuk refleksi diri bagaimana kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Bagi perusahaan yang ingin masuk ke pasar modal perlu memperhatikan syarat-syarat yang dikeluarkan oleh Bapepam sebagai regulator pasar modal. Selain itu, perusahaan juga harus mampu meningkatkan nilai perusahaan sehingga terjadi peningkatan penjualan sahamnya di pasar modal. Jika diasumsikan investor adalah seorang yang rasional, maka investor tersebut pasti akan sangat memperhatikan aspek fundamental untuk menilai ekspektasi imbal hasil yang akan diperolehnya.
6
Menurut Jogiyanto (2000) ada dua macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham yakni dengan menggunakan analisis sekuritas fundamental (fundamental security analysis) atau analisis perusahaan (company analysis) dan analisa teknis analysis).
(technical
Analisis
fundamental
menggunakan
data
fundamental, yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan sedangkan analisis teknis menggunakan data pasar dari nilai saham untuk menentukan nilai dari saham. Sedang Husnan (1996) berpendapat bahwa pasar modal adalah efisien jika harga sepenuhnya merefleksikan informasi yang tersedia baik informasi harga masa lalu, informasi publik ataupun informasi yang diperoleh dari analisis fundamental tentang perusahaan dan perekonomian. Pada dasarnya, nilai sebuah saham ditentukan oleh kondisi fundamental
suatu
perusahaan.
menanam
uangnya
Investor
dengan
membuat
membeli
saham
keputusan setelah
mempertimbangkan laba emiten, pertumbuhan penjualan dan aktiva selama kurun waktu tertentu. Disamping itu, prospek perusahaan dimasa
mendatang
sangat
penting
dipertimbangkan.
Indikator-
indikator yang dipertimbangkan diantaranya adalah return on equity (ROE). Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Manfaat laporan keuangan tersebut menjadi optimal bagi investor apabila investor
7
dapat menganalisis lebih lanjut melalui analisis rasio keuangan rasio keuangan berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang.(Horigan,1965) Rasio keuangan yang berasal dari laporan keuangan ini sering disebut faktor fundamental perusahaan yang dilakukan dengan teknik analisis fundamental. Bagi perusahaan-perusahaan yang go public diharuskan menyertakan rasio keuangan yang relevan sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-51/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 (BEJ). Menurut Baruno dan Endriani (2005) tujuan investor melakukan investasi saham adalah pertama, keuntungan yang diperoleh dari selisih pergerakan harga saham pada saat membeli dan saat menjual (capital gain). Kedua, keuntungan yang didapat oleh investor diperoleh dari pembagian dividen, untuk mencapai tujuan tersebut maka peranan perputaran piutang dan perputaran modal kerja sangat penting sekali. Modal kerja itu sendiri mengandung elemen-elemen aktiva lancar, salah satu diantaranya terdiri dari piutang, elemen tersebut sangat dibutuhkan dalam setiap operasi perusahaan sehari-hari. Untuk menjalankan sebuah aktivitas dalam suatu perusahaan, pada dasarnya tiap perusahaan selalu membutuhkan sumber dana atau modal kerja untuk membiayai aktivitas atau operasi perusahaan, selain untuk membiayai
segala
pengeluaran-pengeluaran
atau
operasi-operasi,
8
perusahaan harus memiliki sumber dana atau modal kerja yang cukup, karena hal ini akan menguntungkan perusahaan dan bisa mencegah adanya bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan ataupun kerugian. Namun, bila berlebih akan menimbulkan dana yang tidak produktif, sebaliknya pula dengan adanya kekurangan atau ketidakcukupan dalam modal kerja merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan. Perputaran modal kerja akan menyebabkan suatu perubahan kinerja suatu perusahaan, perputaran modal kerja berfungsi untuk menghasilkan dana dalam jumlah besar sehingga selisihnya merupakan suatu keuntungan bagi perusahaan yang bersangkutan, sedangkan sebagai jembatan perputaran dana ini adalah aktiva lancar yaitu yang dimaksud adalah piutang. Tingkat perputaran piutang merupakan perbadingan antara penjualan kredit dengan rata-rata piutang, dan tingkat perputaran ini menggambarkan berapa kali modal yang tertanam dalam piutang berputar
dalam
menandakan
satu
bahwa
tahun,
semakin
modal
dapat
cepat
perputaran
digunakan
secara
piutang efisien.
(Muriani,2005) Perputaran piutang tersebut akan menentukan besar kecilnya keuntungan (Profit) yang akan diperoleh perusahaan, sehingga hal ini akan mempengaruhi operasi perusahaan di mana secara tidak langsung akan berdampak pada tingkat perolehan keuntungan perusahaan yang bersangkutan.
9
Pada umumnya piutang timbul ketika sebuah perusahaan menjual barang atau jasa secara kredit dan berhak atas penerimaan kas di masa mendatang, yang prosesnya dimulai dari pengambilan keputusan untuk memberikan kredit kepada langganan, melakukan pengiriman barang, penagihan dan akhirnya menerima pembayaran, dengan kata lain piutang dapat juga timbul ketika perusahaan memberikan pinjaman uang kepada perusahaan lain dan menerima promes atau wesel. Penjualan secara kredit akan menguntungkan perusahaan, karena lebih menarik calon pembeli, sehingga volume penjualan meningkat yang berarti, menaikkan pendapatan perusahaan. Dilain pihak penjualan secara kredit seringkali mendatangkan kerugian yaitu apabila si debitur tidak mau atau tidak mampu melaksanakan kewajibannya, maka di karenakan adanya debitur yang tidak dapat melaksanakan kewajibannya maka muncul biaya operasi yang timbul dari tak tertagihnya piutang tersebut disebut kerugian dari piutang tak tertagih, piutang merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam modal kerja suatu perusahaan. Sebagian piutang dapat dimasukkan dalam modal kerja yaitu bagian piutang yang terdiri dari dana yang diinvestasikan dalam produk yang terjual dan sebagian lain yang termasuk modal kerja potensial yaitu bagian yang merupakan keuntungan. Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar secara terus menerus dalam rantai perputaran
10
modal kerja yaitu Kas persediaan ke piutang kas, dalam keadaan normal dan dimana penjualan pada umumnya dilakukan dengan kredit, piutang mempunyai tingkat likuiditas yang lebih tinggi dari pada persediaan, karena perputaran dari piutang ke kas membutuhkan satu langkah, yang penting kebijaksanaan kredit yang efektif dan prosedur-prosedur penagihan untuk menjamin penagihan piutang yang tepat pada waktunya dan mengurangi kerugian akibat piutang tak tertagih. Oleh karena itu pengendalian piutang merupakan hal yang sangat penting dan sebenarnya dimulai sebelum adanya persetujuan untuk mengirim barang dagangnya, sampai setelah penyiapan dan penerbitan faktur, dan berakhir dengan penagihan hasil penjualan. Prosedure pengendalian piutang tersebut erat berpengaruh dengan pengendalian penerimaan kas dan pengendalian penagihan di pihak lain. Dalam perusahaan Food & Beverages yang berusaha dalam penjualan makanan dan minuman maka perputaran piutang merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan. Sebagaimana
tujuan
utama
perusahaan
yaitu
mencapai
keuntungan optimal, maka setiap perusahaan selalu meningkatkan kemampuan usahanya untuk menghasilkan laba (profit), salah satunya dengan cara mengelola piutang perusahaan yang bersangkutan seefisien mungkin, sehingga mampu mencapai laba (Profit) yang diinginkan
11
Oleh karena itu, untuk dapat mendapatkan laba (profit) yang maksimal maka perusahaan tentu saja perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yang diantaranya meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian secara baik sehingga sasaran utama perusahaan dapat tercapai. Dalam suatu kegiatan usaha perusahaan besar maupun kecil tujuan utamanya adalah memperoleh profit (laba) yang sebesar besarnya dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan usahanya, maka oleh sebab itu peningkatan penjualan dengan mengunakan sistem kredit merupakan salah satu cara meningkatkan perolehan Profit (laba). Dalam upaya meningkatkan profit (laba) maka tidak lepas dari pengunaan modal kerja yang digunakan perusahaan, modal kerja mempunyai peranan yang sangat penting dalam perusahaan karena digunakan dalam rangka kontiunitas perusahaan. Dengan demikian maka perusahaan membutuhkan laporanlaporan dan analisis kegiatan operasional agar dapat mengarahkan, mengendalikan,
melindungi
perusahaan
dalam
rangka
usaha
pencapaian tujuan. Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan adanya sistem yang memadai dalam pengelolaan kegiatannya dalam hal ini sistem pengendalian piutang. Semua kegiatan yang dilakukan perusahaan baik kegiatan yang bersifat operasional maupun non-operasional, berkaitan dengan masalah
12
pembiayaan, yang pasti membutuhkan dana dalam jumlah yang tentunya tidak sedikit. Kebutuhan akan dana ini dapat dipengaruhi dengan berbagai alternative sumber pembiayaan salah satunya dengan menerbitkan saham yang kemudian akan dijual dipasar modal. Pasar modal memiliki peranan yang besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan mempunyai fungsi ekonomi karena mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issue). Sedangkan pasar modal dikatakan mempunyai fungsi keuangan
karena
pasar
modal
memberikan
kemungkinan
dan
kesempatan memperoleh keuntungan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik yang dipilih. Adanya pasar modal merupakan alternative
pendanaan
bagi
perusahaan-perusahaan
sehingga
perusahaan dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar. Bursa efek (Stock Exchange) menurut UU No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek kepada pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Bursa Efek Indonesia sebagai satu-satunya penyelenggara bursa di Indonesia bertugas untuk menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien.
13
Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami fluktuasi dewasa ini seiring dengan krisis ekonomi yang terjadi di AS, namun demikian meskipun banyak negara terkena dampak dari krisis di AS tersebut Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak minimal dikarenakan negara Indonesia tidak lagi terlalu bergantung terhadap negara asing. Begitupun dengan perusahaan-perusahaan Food & Beverages yang tercatat
di
bursa
efek
Indonesia,
perkembangan
harga
saham
perusahaan-perusahaan Food & Beverages terkena dampak dari krisis yang terjadi di AS. Adapun
perkembangan
harga-harga
saham
perusahaan-
perusahaan Food & Beverages adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Daftar Harga Saham rata-rata Perusahaan Food & Beverages Tahun 2006 - 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama Perusahaan PT. Akasha Wira International Tbk. ( Ades ) PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. PT. Cahaya Kalbar Tbk. PT. Davomas Abadi Tbk. PT. Delta Djakarta Tbk. PT. Fast Food Indonesia Tbk. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. PT. Mayora IndahTbk. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk. PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. PT. Sekar Laut Tbk. PT. Siantar Top Tbk. PT. Sinar Mas Agro Resources and Teknology Tbk. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. PT. Tunas Baru Lampung Tbk. PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Sumber : Indonesia Capital Market Directory 2008
2006 1.258 87.033 493 418 30.517 1.385 1.094 1.078 51.350 425 70 359 146 363 160 204 312
2007 859 62.633 620 389 20.979 2.154 1.938 1.666 53.267 367 74 133 358 684 330 502 520
2008 547 119.875 1.033 183 18.300 2.771 2.085 1.288 54.958 378 79 85 260 465 547 459 640
Keterangan Turun Turun Naik Naik Turun Turun Naik Naik NaikTurun Naik Turun Naik Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Naik Turun Naik
14
Dari table 1.1 di atas terlihat harga saham rata-rata dari tahun 20062008 untuk beberapa perusahaan mengalami fluktuasi dan dapat digolongkan sebagai berikut : 4 perusahaan yang mengalami harga saham menurun, 7 perusahaan yang mengalami kenaikan harga saham, 2 perusahaan yang harga saham awalnya turun kemudian naik dan 4 perusahaan yang harga saham awalnya naik kemudian turun. Dari beberapa perusahaan yang mengalami fluktuasi harga saham diantaranya disebabkan oleh profitabilitas perusahaan mencerminkan pertumbuhan perusahaan yang tinggi berarti tingkat pertumbuhan perusahaan relative tinggi, faktor–faktor yang mempengaruhi profitabilitas dan lainnya adalah perputaran piutang dan perputaran modal kerja yang belum cukup untuk membiayai operasi perusahaan sehari sehari sehingga perusahaan melakukan pinjaman (hutang jangka pendek, hutang jangka panjang maupun pinjaman pemilik) untuk merealisasikan penjualan. Perputaran piutang akan berpengaruh terhadap modal kerja dengan jumlah pengeluaran setiap hari yang tetap dan makin lama perputarannya maka jumlah modal kerja yang diperlukan menjadi semakin besar sehingga perputaran modal kerja dapat dinilai untuk menilai keefektifan modal kerja yang digunakan karena perputaran modal kerja menunjukan penjualan yang dihasilkan dari modal kerja yang digunakan. Dari berbagi faktor tersebut diduga sebagai penyebab tinggi rendahnya tingkat profitabilitas(ROE) perusahaan yang diharapkan, profitabilitas perusahaan mengalami kenaikan yang diimbangi dengan
15
kenaikan tingkat keuntungan maka sebagai alternatif solusinya adalah mengatur perputaran piutang dan perputaran modal kerja, semakin tinggi tingkat perputaran piutang semakin cepat modal kerja tersebut kembali sehingga
akan
meningkatkan
laba
perusahaan.
Peningkatan
profitabilitas perusahaan akan menunjukkan pencapaian kinerja yang baik dan laporan keuangan perusahaan akan bernilai positif sehinga pemodal atau investor dapat membandingkan kinerja perusahaan secara obyektif dan
akuntabilitas,
perputaran
modal
khususnya kerja
hubungan
terhadap
perputaran
piutang
profitabilitas(ROE).
dan
Sedangkan
mengukur rasio profitabilitas(ROE) dapat memberikan kontribusi pada kontinuitas
atau
keberlangsungan
hidup
perusahaan
dan
erat
pengaruhnya terhadap harga saham. Untuk melihat apakah perputaran piutang dan perputaran modal kerja
akan
mempengaruhi
profitabilitas
dan
profitabilitas
akan
mempengaruhi harga saham, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN MODAL KERJA
TERHADAP
TERHADAP
HARGA
PROFITABILITAS SAHAM
PADA
DAN
IMPLIKASINYA
PERUSAHAAN FOOD
&
BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ”
2.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menetapkan masalah yang
akan diteliti sebagai berikut :
16
1. Seberapa
besar
pengaruh
perputaran modal kerja
perputaran
piutang
terhadap
pada perusahaan Food & Beverages
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ? 2. Seberapa
besar
pengaruh
perputaran
piutang
terhadap
profitabilitas pada perusahaan Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ? 3. Seberapa besar pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ? 4. Seberapa besar pengaruh perputaran piutang dan perputaran modal kerja secara bersama-sama terhadap profitabilitas pada perusahaan Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ? 5. Seberapa besar pengaruh profitabilitas terhadap Harga Saham perusahaan-perusahaan Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ?
3.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengukur seberapa pengaruh perputaran piutang terhadap perputaran modal kerja pada perusahaan Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
17
2. Untuk mengukur seberapa pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas pada perusahaan Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 3. Untuk mengukur seberapa pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 4. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh perputaran piutang dan modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 5. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh Profitabilitas terhadap harga saham perusahaan-perusahaan Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
4.
KEGUNAAN PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut: 1. Secara teoretis Sebagai tambahan wawasan mengenai pengaruh perputaran piutang dan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas dan implikasinya terhadap harga saham. 2. Secara praktis Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian kredebilitas suatu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
18
Indonesia (BEI) dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam membuat kebijakan-kebijakan di perusahaan.
19