BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi adalah salah satu jenis minuman yang banyak dikonsumsi masyarakat secara luas. Asosiasi Eksportir dan
Industri
Kopi
Indonesia
mencatat
bahwa
seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia, jumlah kebutuhan kopi terus meningkat, dengan jumlah konsumsi kopi meningkat dari 0,94 kg/kapita pada tahun 2012 menjadi
1,00
kg/kapita
pada
tahun
2013.
Diramalkan
pada tahun 2014, jumlah konsumsi kopi di Indonesia mencapai 1, 03 kg/kapita (AEKI,2013). Survei Sosial Ekonomi Nasional (2013)juga mencatat bahwa pertambahan rata-rata konsumsi kopi Indonesia per kapita per tahun mencapai riset
5,42%
dalam
kesehatan
kurun
dasar
waktu
menunjukkan
2009-2013. bahwa
Hasil
proporsi
penduduk Indonesia umur ≥ 10 tahun dengan perilaku konsumsi kopi ≥ 1 kali per hari di Indonesia tahun 2013 mencapai 31,5% (Kemenkes, 2013). Meskipun jumlah konsumsi kopi bervariasi pada tiap ras, kelompok umur, dan jenis kelamin, umur remaja hingga
dewasa
dibanding
muda
kelompok
mengonsumsi umur
kopi
lainnya
1
lebih
(Kapplan,
sering 2007;
2
Gornicka et al., 2014).
Sementara itu, 30% kelompok
umur remaja hingga dewasa muda (19-24 tahun) tercatat sebagai
pelajar
dan
mahasiswa,
yaitu
sebanyak
6,906,057 orang. Data yang dihimpun oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tahun 2013-2015 menunjukkan bahwa
jumlah
kesehatan
mahasiswa
di
aktif
Perguruan
kelompok
Tinggi
bidang
Daerah
studi
Istimewa
Yogyakarta sekitar 4,900 orang (Dikti, 2015). Mahasiswa kedokteran dituntut menguasai kompetensi di
ranah
kongnitif,
afektif,
dan
keterampilan
sekaligus. Seluruh kompetensi tersebut diuji dengan penilaian
yang
sesuai
dengan
pencapaian
level
kompetensi yang dimiliki individu. Sehingga, mahasiswa kedokteran sering menghadapi ujian-ujian. Tak ayal, mahasiswa kedokteran memanfaatkan waktu dengan belajar sambil mencari susasana di luar rumah. Banyaknya Cafe dan kedai kopi
yang menjamur di kota (AEKI, 2013)
membuat
tempat
tersebut
kedokteran.
Beberapa
kedua
mahasiswa
sering alasan
dikunjungi terbanyak
mahasiswa mengonsumsi kopi sambil belajar diantaranya meningkatkan performa kerja, menjaga mood, mencegah kantuk, dan
menyukai rasanya (Gornicka et al., 2014).
Sementara
itu,
kafein
adalah
salah
satu
zat
psikoaktif yang terkandung dalam kopi yang dinyatakan
3
aman untuk dikonsumsi setiap hari dalam dosis tertentu (Temple,
2009).
Kafein
tidak
hanya
terkandung
di
dalam kopi, melainkan juga terdapat dalam teh, susu cokelat,
cokelat,
cola,
dan
minuman
energi
(Food
Standard Agency, 2013). Beberapa kelainan dapat muncul selama penggunaan subtstansi psikoaktif (Goldstein al.,
1969).
menyebabkan
Penggunaan
efek
yang
kafein
tidak
yang
et
berlebih
menyenangkan
seperti
ansietas dan peningkatan tekanan darah (James, 2004; Bergin & Kendler, 2012). Konsumsi
kafein
dosis
tinggi
(>450
mg/hari)
diketahui meningkatkan ansietas pada ras Eropa-Amerika (Childs, 2008). Sementara itu, remaja dan anak-anak dianjurkan untuk tidak mengonsumsi minuman berkafein melebihi 2,5 mg/kgBB/hari (Ruxton, 2014). Namun efek ansiogenik dari kafein juga muncul pada individu yang jarang mengonsumsi kopi pada ras Eropa (Silverman et al., 1992). Sensitivitas tersebut diduga berhubungan dengan polimorfisme gen yang mengode reseptor adenosin A1 dan A2A (Rogers, 2010). Dengan demikian, konsumsi kafein konsumsi
dapat yang
menyebabkan berlebihan
ansietas, maupun
jarang
baik
karena
mengonsumsi
kafein. Namun, kerja fungsional dari reseptor adenosin
4
dipengaruhi oleh variasi genetik yang mampu merubah respon tubuh terhadap kafein (Alsene et al., 2003). Dari
uraian
diatas,
penelitian
ini
memfokuskan
pada konsumsi kopi sebagai sumber utama kafein dengan skor
ansietas
sebagai
indikator
ansietas
pada
mahasiswa kedokteran sebagai populasi yang rentan. Demikian masalah ini menarik perhatian penulis, sehingga timbul dorongan untuk meneliti.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan disusun a.
pertanyaan
Berapakah
Fakultas
latar
belakang
masalah
penelitian
prevalensi
Kedokteran
diatas,
sebagai
ansietas
Universitas
maka
berikut:
pada
mahasiswa
Gadjah
Mada?
b. Apakah terdapat perbedaan prevalensi ansietas antara konsumsi kopi melebihi ambang batas dan konsumsi kopi tidak
melebihi
ambang
Kedokteran Universitas
batas
pada
mahasiswa
Fakultas
Gadjah Mada?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah a) Mengidentifikasi mahasiswa
prevalensi
Fakultas
Gadjah Mada.
ansietas
Kedokteran
pada
Universitas
5
b) Mengetahui antara
perbedaan
konsumsi
kopi
prevalensi melebihi
ansietas
ambang
batas
dan konsumsi kopi tidak melebihi ambang batas pada
mahasiswa
Universitas 1.4.
Fakultas
Kedokteran
Gadjah Mada.
Manfaat Penelitian
1.4.1.
Manfaat Teoritis Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah kajian dan pengembangan di bidang ilmu kedokteran khususnya mengenai hubungan antara kopi dan ansietas. 1.4.2.
Manfaat Praktis a) Bagi Masyarakat -
Memberi
informasi
mengenai
hubungan
antara
kopi dan ansietas. -
Sebagai bahan rekomendasi dalam mengonsumsi kopi dengan mempertimbangkan hasil penelitian ini. b) Bagi Pemberi Layanan Kesehatan
-
Sebagai pasien
bahan yang
edukasi mengalami
kopi. c) Bagi Peneliti
bagi
dokter
ansietas
untuk
diinduksi
6
-
Untuk
menambah
wawasan
tentang
efek
kopi
terhadap ansietas. -
Sebagai dasar untuk mengonsumsi kopi bijak
dengan
dengan
mempertimbangkan
hasil
penelitian ini. d) Bagi Subyek Penelitian -
Mengetahui efek kopi terhadap ansietas
yang
dialami subyek penelitian.
1.5. Keaslian Penelitian Penelitian Gadjah
Mada
ansietas yang
pada
dikaitkan
mahasiswa dengan
Universitas faktor
hobi
memainkan alat musik pernah dilakukan pada tahun 2013 oleh
Yudhianti
dalam
skripsi
yang
berjudul
“The
Correlation between Anxiety Status and Music Practice in
Undergraduate
Medical
Students
of
Faculty
of
Medicine Universitas Gadjah Mada Yogyakarta”. Beberapa penelitian yang menghubungkan konsumsi kafein dengan ansietas diantaranya dilakukan oleh Alsene et al pada tahun
2003
receptor anxiety” desain
dengan
gene pada
judul
“Association
polymorphisms 100
Randomised
subyek
di
and
A2a
caffeine-induced
negara
Control-Trial;
between
Jerman
Childs
et
dengan al
pada
7
tahun 2008 dengan judul “Association between ADORA2A and DRD2 Polymorphisms and Caffeine-Induced Anxiety” pada
102
desain
subyek
di
Randomised
negara
Amerika
Control-Trial;
Serikat
di
dengan
negara
Swiss
dengan desain cross-sectional; Rogers et al pada tahun 2010 dengan judul “Association of the Anxiogenic and Alerting Effects of Caffeine with ADORA2A and ADORA1 Polymorphisms
and
Habitual
Level
of
Caffeine
Consumption” pada 416 subyek di negara Inggris dengan desain tahun
Randomised 2012
Control-Trial;
dengan
judul
“Storm
Smith
et
al
pada
in
Coffee
Cup:
a
Caffeine Modifies Brain Activation to Social Signals of Threat” pada 14 subyek di negara Inggris dengan desain cross-sectional; Bergin & Kendler pada tahun 2012 dengan judul “Common Psychiatric Disorders and Caffeine Examination
Use,
Tolerance,
of
Shared
and
Genetic
Withdrawal: and
An
Environmental
Effects” pada 2270 subyek di Amerika Serikat dengan desain
cross-sectional;
dan
Ruxton
pada
tahun
dengan judul “The suitability of caffeinated for
children:
controlled panel
a
systematic
trials,
guidelines”.
dilakukan
oleh
review
observational Penelitian
Purdiani
studies
didalam
(2014)
of
2014
drinks
randomised and
expert
negeri
pernah
mengenai
hubungan
8
penggunaan
minuman
berkafein
terhadap
tingkah
laku
mahasiswa Universitas Surabaya melibatkan 120 sampel. Beda penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang
ada
Penelitian
sebelumnya ini
terletak
dimaksudkan
pada
untuk
beberapa
melihat
hal.
prevalensi
ansietas pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta angkatan 2012-2014. Selain itu, skor
ansietas
sebagai
indikator
ansietas
didapatkan
dengan instrumen TMAS (Taylor Manifest Anxiety Scale). Sejauh
yang
peneliti
ketahui,
belum
ada
penelitian
mengenai konsumsi kopi yang dikaitkan dengan ansietas dengan
menggunakan
instrumen
TMAS
dan
berlokasi
di
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Di lain pihak, kebanyakan penelitian mengenai konsumsi kopi
dilakukan
bukan
di
negara
Indonesia.
Sehingga
penelitian ini diharapkan dapat menjawab keterkaitan konsumsi kopi dengan ansietas pada populasi mahasiswa di Indonesia.