1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pariwisata bagi Kota Yogyakarta sudah merupakan sebuah industri. Sebagai sebuah industri, sektor ini banyak melibatkan sektor ekonomi lainnya, seperti sektor perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa. Dilihat secara keseluruhan Propinsi DIY, biasanya perubahan struktural selalu menunjukkan mekanisme dari agrikultur menuju manufaktur (tenaga mesin), baru ke sektor jasa. Sedangkan yang terjadi di Kota Yogyakarta adalah loncatan dari agrikultur ke jasa, dimana jasa menjadi leading sector yang dominan (hotel, bisnis rumah kos, restoran) (Profil Kabupaten/Kota Yogyakarta, 2001)1. Industri pariwisata yang sekarang sedang mengalami perkembangan pesat adalah bidang kuliner yaitu yang berkaitan dengan penyediaan makanan dan minuman. Tren wisatawan sekarang adalah datang ke suatu daerah wisata untuk mencari atau berburu makanan khas daerah tersebut dan tidak
segan-segan
membayar mahal untuk menikmati suatu hidangan. Perubahan gaya hidup masyarakat juga telah terjadi, mereka makan tidak hanya untuk memenuhi 1
http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/diy/yogyakarta.pdf (diakses pada tanggal 4 Januari 2013 pukul 11.27).
2
kebutuhan pokok saja, tetapi juga mencari suasana dan pelayanan sebagai bagian dari sajian makanan yang dipesan. Banyak restoran dan tempat makan baru didirikan dengan kualifikasi dan ciri khas masing-masing. Beragam sajian ditawarkan mulai dari makanan khas daerah yang sifatnya tradisional sampai makanan-makanan cepat saji. Fenomena yang terjadi saat ini adalah banyaknya wisatawan luar daerah yang berburu makanan tradisional Jogja, selain berburu menu makanan yang ditawarkan mereka juga biasanya mencari tempat yang nyaman, bersih dan unik. Seperti contoh seorang wisatawan dari Lampung yang datang ke Jogja dan sudah berkali-kali berkunjung ke Waroeng Klangenan, warung ini berada di Jalan Patangpuluhan No. 28 Yogyakarta. Salah satu wisatawan rombongan dari instansi pemerintahan di Lampung ini sudah berkali-kali datang karena warung ini memiliki daya tarik tersendiri yaitu kebersihan dan berbagai macam makanan dan minuman yang ditawarkan. Waroeng Klangenan ini memang mempunyai daya tarik tersendiri mulai dari lokasi, penyajian serta menu yang ditawarkan. Maka dari itu tidak heran warung yang baru buka 6 bulan ini sudah ramai dikunjungi wisatawan pecinta kuliner. Maka dari itu kegiatan wisata ini tidak lepas dari bagaimana cara/ strategi Waroeng Klangenan ini berpromosi. Pesaing yang banyak dalam bidang industri boga ini menyebabkan pemilik usaha jasa boga untuk melakukan kegiatan promosi yang lebih, seperti lebih kreatif dalam membuat penawaran, melakukan kerjasama dengan penyedia jasa pariwisata lainnya. Sehingga dibutuhkan
3
penelitian untuk mengetahui strategi promosi seperti apa yang efektif dan tepat guna.
1.2 Rumusan Masalah Pengembangan dalam kegiatan promosi wisata kuliner di Yogyakarta sangat dibutuhkan karena semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta dan tidak sedikit wisatawan yang memiliki minat dalam bidang kegiatan wisata kuliner di Yogyakarta. Maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah : 1) Bagaimana cara Waroeng Klangenan melakukan kegiatan promosi untuk mendatangkan banyak wisatawan? 2) Apa Kegiatan promosi yang efektif untuk dilakukan di Waroeng Klangenan?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan permasalahan, maka penulisan ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui kegitan promosi yang sudah dilakukan oleh pemilik Waroeng Klangenan. 2) Untuk mengetahui kegiatan promosi yang efektif untuk dilakukan dalam usaha dibidang kuliner khususnya di Waroeng Klangenan.
4
1.4 Manfaat Penulisan 1. Manfaat teoritis 1.1 Merupakan sumbangan pemikiran dalam sektor promosi pariwisata dan pariwisatanya khususnya wisata kuliner di Yogyakarta. 1.2 Sebagai bahan atau referensi bagi para peneliti-peneliti yang lain yang ingin mengembangkan sektor promosi dan pariwisata. 2. Manfaat praktis 2.1 Bagi penyedia jasa kuliner dapat memberikan masukan tentang bagaimana cara meningkatkan kunjungan konsumen. 2.2 Bagi konsumen agar dapat terpenuhi kebutuhannya untuk segala jenis makanan yang tersebar di Yogyakarta.
1.5 Tinjauan Pustaka Skripsi yang ditulis oleh Suci (2009) dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Tingkat Permintaan Efektif Konsumen Di Wisata Kuliner Langen Boga Surakarta” fokus pada strategi promosi yang digunakan untuk tetap bertahan didalam persaingan ketat bisnis kuliner, yaitu dengan cara menggunakan metode promotion mix. Bauran dari promotion mix adalah iklan, penjualan langsung, promosi penjualan dan publisitas. Selain itu skripsi dengan judul “Pengembangan Taman Kuliner Condong Catur Sebagai Tujuan Wisata Kuliner di Kabupaten Sleman” oleh Maria (2009) fokus kepada berbagai upaya telah dilakukan oleh pengelola untuk menjadikan
5
Taman Kuliner Condong Catur menjadi pusat jajan yang ramai yaitu mengadakan event-event, promosi lewat media massa maupun elektronik, serta promosi gethok tular, serta pihak pengelola berusaha menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain. Skripsi dengan judul “Implementasi Strategi Promotion Mix Dalam Memenangkan Pasar Seluler Di Malang Selatan” oleh Fakhrul (2010) adalah strategi promosi yang digunakan adalah memlalui radio dan Koran, untuk promosi penjualan yang sering dilakukan adalah dengan cara memberikan hadiah langsung maupun kupon kepada pembeli perdana/ pengisisan pulsa. Alat promosi yang digunakan adalah material promo dan event). Berdasarkan tinjauan pustaka diatas belum ada penelitian mengenai “Analisis Efektivitas Promosi Kuliner Di Waroeng Klangenan Yogyakarta”.
1.6 Landasan Teori Efektivitas dalam kegiatan promosi memang dibutuhkan suatu perusahaan untuk memperkenalkan produk barang atau jasa yang baru dihasilkan kepada masyarakat luas karena itu Menurut Gibson (1984) dalam Fajar (2012:23) Efektivitas adalah suatu alat yang mengukur keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan terhadap kegiatan yang dilakukannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa efektivitas merupakan alat pengukur keberhasilan dalam melakukan suatu tindakan.
6
Setelah mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu tindakan dalam memperkenalkan produk yang dihasilkan kepada masyarakat luas maka, Menurut Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata (2002:11-22) dalam buku Standart Bahan Promosi Cetak, Promosi merupakan variabel utama dalam perencanaan strategi pemasaran. Fungsi utama dari promosi adalah untuk merangsang dan mendorong pasar untuk melakukan transaksi / kunjungan wisata. Sehingga bisa dikatakan bahwa efektivitas promosi adalah suatu hasil atau tanda keberhasilan dalam melakukan dorongan kepada pembeli atau wisatawan untuk melakukan transaksi atau berkunjung ke suatu tempat. Selanjutnya untuk mengetahui lebih dalam seluk beluk dari Waroeng Klangenan maka perlu menggunakan teori bauran pemasaran guna untuk mengkelompokkan hal apa saja yang terdapat di Waroeng Klangenan. Berikut beberapa variabel dari bauran pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008) dalam bukunya Prinsip-Prinsip Pemasaran sebagai berikut: a. Produk (Product) merupakan kombinasi barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. b. Harga (Price) merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. c. Tempat (Place) merupakan kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran.
7
d. Promosi (Promotion) merupakan aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya. Sebelum melakukan sebuah kegiatan promosi maka diperlukan juga tujuan dalam melakukan promosi barang atau jasa. Tujuan dari melakukan kegiatan promosi adalah sebagai berikut : 1) Memperkenalkan produk wisata seluas mungkin. 2) Menyusun produk agar dapat sedapat mungkin menarik. Dengan demikian mendorong sebanyak mungkin orang yang sudah mengenal produk wisata itu untuk mencobanya. 3) Menyampaikan isi pesan yang menarik tanpa harus berbohong (Wahab, 1997:158). Untuk melakukan kegiatan promosi yang efektif maka dibutuhkan beberapa unsur yang ada di dalam teori bauran promosi, berikut unsur dari bauran pemasaran yang akan digunakan untuk menganalisis kegiatan promosi di Waroeng Klangenan : 1. Periklanan (advertising) merupakan salah satu dari bentuk kegiatan promosi yang dilakukan secara berbayar dalam mempromosikan barang atau jasa dengan sponsor tertentu; 2. Penjualan personal (personal selling) adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa;
8
3. Hubungan masyarakat (public relations) adalah membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun “citra perusahaan” yang baik dan menangani atau menyingkirkan gossip atau cerita dan peristiwa yang dapat merugikan; 4. Promosi penjualan (sales promotion) merupakan suatu kegiatan promosi yang berfungsi untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa; 5. Pemasaran langsung (direct selling) adalah hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respon segera dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng – penggunaan surat langsung, telepon, televisi, respon langsung, e-mail, internet dan sarana lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu (Kotler dan Armstrong, 2008:116). Setelah mengetahui unsur untuk menganalisis kegiatan promosi yang dilakukan oleh Waroeng Klangenan, maka membutuhkan pengertian melalui media apasaja dalam melakukan kegiatan promosi yang efektif, menurut Oka A. Yoeti (1985:36) dalam buku Pemasaran Pariwisata, Media promosi adalah semua kegiatan dunia usaha yang ditujukan untuk meningkatkan penjualan (Advertising, personal selling, display, show, exhibitions, exposition, demonstration, publicity, packing, labeling, trading state, premi, hadiah).
9
Alat-alat yang sering digunakan dalam melakukan kegiatan promosi adalah sebagai berikut: 1) Advertising Advertising merupakan suatu cara yang tepat untuk memberitakan hasil produk kepada konsumen yang sama sekali belum merek kenal. Promosi untuk keapriwisataan ada dua cara yaitu : a. Outdoor Travel Advertising merupaka iklan yang hanya dilakukan ditempat yang dianggap strategis di sepanjang jalan, mulai dari airport, stasiun, terminal, shopping center. b. Point of Sale Advertising adalah salah satu bentuk advertising yang pembuatannya disesuaikan dengan tempat dimana “pesan” advertising” dimuat. 2) Sales Support Sales support merupakan bantuan pada penjual dengan memberikan semua bentuk promotional-materials yang direncanakan untuk diberikan kepada umum/travel trade yang khusus ditunjuk sebagai perantara. Promotionalmaterials terdiri dari : a. Brosur;
10
b. Prospectus merupakan selebaran yang dilipat menjadi 2 dan dibuat semenarik mungkin dan dilamnya dicantumkan nama nama hotel dengan alamatnya, fasilitas, tarif dan makanan yand dapat disediakan serta jasa pariwisata yang lainnya; c. Direct-mail materials merupakan surat penawaran yang dikirimkan pada potential tourist dengan brosur, prospectus folder dan leaflet dan lain lain; d. Folder merupakan bahan promosi yang terdiri dari beberapa lipatan yang isinya setiap halaman memuat gambar bangunan hotel, type kamar, fasilitas yg dimiliki, room rates; e. Leaflets merupakan bahan promosi yang bahannya berisi macam-macam informasi ringkas tentang suatu objek yang dipromosikan; f. Booklets g. Guide Book h. Display materials
11
3) Public Relations Hubungan publik merupakan seseorang yang bertugas untuk mempromosikan usahanya/ perusahaannya kepada pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan tersebut/ memiliki hubungan kerjasama (Yoeti, 1985:142). Strategi promosi pun juga dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana cara melakukan promosi yang baik menurut Kotler & Armstrong (2008:137) dalam buku Prinsip-Prinsip Pemasaran strategi bauran promosi terdiri promosi dorong (push) dan promosi tarik (pull). Promosi dorong merupakan melibatkan mendorong produk melalui saluran pemasaran kepada konsumen akhir, produsen mengarahkan kegiatan pemasarannya (terutama penjual personal dan promosi dagang) kepada anggota salurannya untuk membujuk mereka agar membawa produk dan mempromosikannya kepada konsumen akhir. Promosi tarik yaitu produsen mengarahkan kegiatan pemasarannya (terutama iklan dan promosi konsumen) kepada konsumen akhir untuk membujuk mereka agar membeli produk. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga tahun 2003 Wisata adalah bepergian bersama-sama untuk memperluas pengetahuan, bersenangsenang, bertamasya, Kuliner berarti masakan atau makanan, Wisata kuliner ialah
12
perjalanan yang memanfaatkan masakan serta suasana lingkungannya sebagai objek tujuan wisata2. Menurut G.A Schmoll (1977) melalui Yoeti (1985:5) dalam buku Pemasaran Pariwisata industri pariwisata merupakan suatu industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa/produk yang berbeda satu dengan yang lainnya, perbedaan itu tidak hanya dalam jasa yang dihasilkan tetapi juga dalam besarnya perusahaan, lokasi tempat kedudukan, letak geografis, fungsi, bentuk organisasi yang mengelola dan metode/ cara pemasarannya. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang/jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata (Ismayanti, 2010:141).
1.7 Metode Penelitian 1) Metode Pengumpulan Data a. Observasi Perolehan data dengan melihat secara langsung kondisi yang ada di lapangan. Tempat observasi berada di Warung Klangenan Yogyakarta. 2
http://id.wikipedia.org/wiki/Gastronomi (diakses pada tanggal 22 April 2014 pukul 5:15)
13
Observasi yang dilakukan adalah mengamati banyaknya wisatawan yang datang, kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan yang datang ke Waroeng Klangenan. b. Wawancara
Informasi yang diperoleh dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan kepada pihak pengelola sebagai data pendukung. Responden yang diambil adalah mewawancarai pemilik Waroeng Klangenan dan menanyakan informasi tentang bagaimana kegiatan promosi yang dilakukan oleh Waroeng Klangenan selama ini serta melalui strategi promosi apa yang efektif dalam mendatangkan banyak kunjungan wisatawan ke warungnya. c. Studi Pustaka
Pengumpulan data dari buku-buku, laporan, literatur, skripsi yang berkaitan dengan fokus dan lokus penelitian. 2) Analisis Data Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan analisis data analisis dekriptif kualitatif adalah mentransformasi data mentah ke dalam bentuk data yang mudah dimengerti dan ditafsirkan; serta menyusun, memanipulasi serta menyajikan supaya menjadi suatu informasi.
14
1.8 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori dan metode penelitian yang akan digunakan serta sistematika penulisan. BAB II GAMBARAN UMUM WAROENG KLANGENAN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA KULINER Bab ini akan membahas gambaran umum tentang Waroeng Klangenan dan bagaimanan kegiatan promosi yang biasanya dilakukan oleh pengelola serta apasaja yang ditawarkan disana. BAB III ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI KULINER WAROENG KLANGENAN Bab ini akan membahas hasil dari observasi, wawancara dengan pelanggan langsung serta membahas hasil dari hasil pengumpulan data kemudian akan diberikan hasilnya secara deskriptif tentang perkembangan strategi promosi pariwisata dengan menggunakan analisis promotion mix dan strategi promosi. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan membahas kesimpulan dari pembahasan skripsi secara keseluruhan dan saran untuk pengembangan lebih lanjut.