perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Sejarah menjadi sarana penting bagi kita dalam mempelajari kemajuan dan kemunduran yang terkandung dalam berbagai peristiwa di masa lalu.Dengan demikian pembelajaran dari masa lalu yang sudah menyejarah menjadi sangat berguna dalam memaknai hidup yang tengah berjalan demi kemajuan di masa depan. Tujuan pembelajaran sejarah bukan sekedar transfer of knowledge tetapi juga transfer of value.Nilai fundamental pembelajaran sejarah terarah pada pencerahan jiwa dalam berbagai aspek seperti memupuk jiwa demokrasi dan kemanusiaan, mengembangkan sikap jujur, adil, kerelaan berkorban serta menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme, dari kalangan generasi muda sehingga sadar dan insyaf untuk mencintai bangsa dan negaranya.Ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang tercantum dalam UU Sisdiknas 2003. Di Indonesia, pembelajaran sejarah diberikan kepada masyarakat dalam bentuk pelajaran reguler dan terstruktur. Materi sejarah menjadi materi kurikuler dan wajib diambil oleh setiap peserta didik dari tingkat sekolah dasar maupun menengah. Anehnya, sejarah menjadi sesuatu yang basi dan tidak menarik, masyarakat sepertinya memandang sejarah hanya sebagai materi pelengkap pembelajaran saja, bukan sebagai materi pokok dalam proses pembelajaran. 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Proses pemahaman sejarah di masyarakat masih minimalis.Hal ini tampak dalam metode pembelajaran yang hanya menempatkan proses kognitif untuk mengukur evaluasi pembelajaran sejarah. Disisi lain, proses globalisasi disemua lini kehidupan manusia tidak akan pernah ada satupun kekuatan yang mampu mencegahnya (Suyanto, 2006: 10) arus globalisasi begitu cepat merasuk kedalam masyarakat terutama dikalangan generasi muda. Pengaruh globalisasi telah banyak membuat generasi muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari seperti: cara berpakaian seperti selebritis yang cenderung meniru kebudayaan barat, gaya dan model rambut yang beraneka warna, anarkis, tidak kenal sopan santun, dan cenderung cuek tidak peduli pada lingkungan. Bila
kondisi
objektif
dibiarkan
terus
berkembang
maka
pembelajaran sejarah menjadi steril dalam memupuk semangat nasionalisme dan patriotisme peserta didik. Berbagai faktor yang menyebabkan munculnya kondisi yang kurang menggembirakan dalam pembelajaran sejarah adalah: Faktor pertama yang perlu diperhatikan kurangnya perhatian pemerintah terkait penempatan jam pembelajarn sejarah yang tidak proporsional,
jika dibandingkan dengan ilmu alam.
Jam pembelajaran
sejarah hanya 2-3 jam pertemuan setiap minggu, bahkan ada sekolah yang menerapkan pembelajaran sejarah hanya 1 jam pertemuan (45 menit)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
perminngu. Sedangkan untuk ilmu alam 4-6 jam perminggu bahkan ada tambahan jam tersendiri. Faktor metode pembelajaran ditingkat sekolah yang kurang menarik. Aspek afektif, terutama kemampuan analisis dan pemahaman masalah secara komprehensif, dalam proses pembelajaran perlu dikembangkan karena akan membantu siswa menemukan nilai historis. Cara mengajar guru yang monoton dan konvensional yang hanya mengandalkan ceramah menyebabkan pembelajaran sejarah kering dan membosankan. Revitalisasi metode pembelajaran sejarah segera diperbaiki agar pembelajaran sejarah berhasil
Ingatan jenis ini terbentuk dengan melibatkan emosi hingga menumbuhkan kesadaran siswa untuk menggali lebih jauh dan memaknai berbagai peristiwa sejarah. Unsur pembelajaran sejarah yang harus di implementasikan yaitu; variatif, dari fakta ke analisa, analisis dan dialogis, progresif dengan pendekatan multidimensional. Faktor kurang kreatifnya guru dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran sering kali membuat peserta didik mengantuk dan pasif dalam proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan efektifitas pembelajaran terganggu yang pada akhirnya hasil belajar siswa tidak maksimal. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 yang ditetapkan sekolah tidak bisa tercapai dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
Kreatifitas guru dalam menggunakan media pembelajaran yang menarik
dapat
segera
teratasi
dengan
tehnologi
informasi
dan
multimedia.William Ditto (2006) menyatakan definisi multimedia dalam ilmu pengetahuan mencakup beberapa aspek yang saling bersinergi, antara grafik, teks, gambar statis, animasi, film dan suara. Microsoft power point merupakan salah satu media pembelajaran sederhana jenis multimedia. Sudah saatnya kita melihat sejarah sebagai ilmu yang membentuk dan meletakkan konsep patriotisme dan nasionalisme pada setiap warga Negara, yang berperan dalam pembangunan menuju konsep national dan character building. Hasil observasi awal peneliti pada bulan agustus 2013,dapat diketahui adanya beberapa fasilitas multimedia yang tersedia di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 1 Purwodadi, yang meliputi : laboratorium komputer, laboratorium multimedia, ruang server dan pusat sumber belajar, kelas multimedia, hotspot area dikelas XI dan XII, beberapa laptop inventaris sekolah, bahan ajar sejarah berjenis elektronik. Dari segi infrastruktur SMA N 1 Purwodadi sedang melakukan pembangunan gedung untuk menambah ruang belajar, ruang komputer, penambahan kelas multimedia,dan persiapan pemasangan hotspot area di kelas X. Pembangunan dan penambahan fasilitas tersebut bertujuan untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran disekolah melalui pemanfaatan multimedia.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pemanfaatan sumber belajar berbasis multimedia dalam pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Purwodadi Kab. Grobogan? 2. Bagaimana dampak pemanfaatan sumber belajar berbasis multimedia dalam pembelajaran Sejarah dilihat dari hasil pembelajaran di SMA Negeri 1 Purwodadi Kab. Grobogan? 3. Apa sajakah kendala dan cara mengatasi pemanfaatan sumber belajar berbasis multimedia dalam pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Purwodadi Kab. Grobogan?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendiskripsikan pemanfaatan sumber belajar berbasis multimedia dalam pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Purwodadi Kab. Grobogan? 2. Untuk mendiskripsikan dampak pemanfaatan sumber belajar berbasis multimedia dalam pembelajaran Sejarah dilihat dari hasil pembelajaran di SMA Negeri 1 Purwodadi Kab. Grobogan? 3. Untuk mendiskripsikan kendala dan cara mengatasi pemanfaatan sumber belajar berbasis multimedia dalam pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Purwodadi Kab. Grobogan?
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat baik secara teoritis dan praktis bagi para pemerhati pendidikan: 1. Manfaat Teoritis Untuk mengembangkan ilmu teknologi pendidikan terutama pada aspek pemanfaatan
sumber
belajar
berbasis
multimedia
khususnya
dalam
pembelajaran sejarah. 2. Manfaat Praktis 1.Bagi guru a. Dapat memberikan pengalaman untuk guru dalam merancang model pembelajaran dengan memanfaatkan sumber belajar berbasis multimedia dalam pembelajaran Sejarah di SMAN 1 Purwodadi Kab. Grobogan khususnya. b. Dapat mengembangkan potensi guru sebagai pengembang kurikulum (curriculum development), perencana, pelaksana , sebagai motivator, serta
sebagai
bahan
masukan
dalam
meningkatkan
efektivitas
mengembangkan kemampuan profesional untuk mengadakan perubahan, perbaikan dalam pembelajaran Sejarah di tingkat SMA. 2. Bagi siswa. a. Dapat menumbuhkan motivasi, meningkatkan aktivitas, kreativitas dan efektifitas siswa dalam pembelajaran Sejarah di SMA N 1 purwodadi Kab.Grobogan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
b. Dapat melatih keberanian, keterampilan, rasa percaya diri dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran Sejarah dengan multimedia di SMA N 1 Purwodadi Kab.Grobogan. 3.Bagi sekolah. a. Dapat meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan mata pelajaran sejarah di SMA N 1 Purwodadi Kab.Grobogan. b. Agar hasil perbaikan ini menjadi masukan bagi sekolah untuk menerapkan penelitian tindakan kelas dalam proses pembelajaran khususnya
mata
pelajaran
Sejarah
di
SMA
N
1
purwodadi
Kab.Grobogan. 4. Bagi lembaga terkait. Hasil perbaikan ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dalam mengembangkan pembinaan dan meningkatkan
mutu profesionalisme
tenaga pendidikan, khususnya bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat. Dalam kegiatan MGMP Mata Pelajaran Sejarah tingkat SMA, dan bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Grobogan .
E. Definisi Istilah 1. Pemanfaatan sumber Belajar Pemanfaatan sumber belajar adalah usaha dan tindakan guru dalam menggunakan sumber belajar baik berupa orang, tempat, dan peristiwa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
yang dapat mendukung dan meningkatkan kadar keaktifan kegiatan dan efektifitas hasil pembelajaran. 2. Multimedia Multimedia adalah penggunaan beberapa media yang berbeda dalam menyampaikan informasi berbentuk teks, audio, grafik, animasi dan video. 3. Pemanfaatan Sumber belajar Berbasis multimedia Pemanfaatan sumber belajar berbasis multimedia adalah usaha dan tindakan guru dalam menggunakan sumber belajar yang berupa teks, audio, gambar, animasi, film, dan jenis sumber belajar elektronik yang lain,sebagai sarana penyampaian materi pembelajaran untuk mencapai efektifitas hasil belajar. 4. Pembelajaran Sejarah Pembelajaran
sejarah
adalah
kegiatan
pembelajaran
yang
menyajikan materi tentang deskripsi asal mula dan perkembangan peradaban. Dengan belajar sejarah akan memperluas pemikiran manusia karena melalui sejarah akan ditunjukkan berbagai kondisi, perilaku, dan cara berfikir dimasa lampau. Sejarah adalah intisari pengalaman hidup yang nyata, generasi muda sekarang mempelajari sejarah untuk mengambil pelajaran dari pengalaman masa lampau, digunakan pada kehidupan masa kini, dan untuk memprediksi peristiwa kehidupan di masa yang akan datang.