BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jack) diyakini berasal dari Afrika Barat. Walaupun demikian kelapa sawit ternyata cocok dikembangkan di luar daerah asalnya, termasuk di Indonesia. Didatangkan ke Indonesia pada tahun 1848 di kebun raya Bogor sebagai tanaman penghias jalanan dan pekarangan namun sejak tahun 1911 tanaman kelapa sawit dibudidayakan secara komersial dalam bentuk perusahaan perkebunan, pertamakali di Pulau Raja (Asahan) dan Sungai Liput (Aceh). Dalam perkembangannya melalui salah satu produknya yaitu minyak kelapa sawit yang mampu menggantikan peran kelapa (cocos nucifera), sebagai sumber bahan baku (mentah) bagi industri pangan maupun non pangan dalam negeri dan ditetapkan sebagai salah satu primadona ekspor non migas Indonesia. Sebagai tanaman primadona pada tahun 1977-1978 Pemerintah Indonesia bertekad mengubah tanaman kelapa sawit dari tanaman perkebunan besar (baik swasta maupun pemerintah) menjadi PIRBUN (Perusahan Inti Rakyat Perkebunan). Dimana perusahaan besar sebagai inti berfungsi memberikan alih teknologi kepada perkebunan rakyat di sekitarnya yang berkedudukan sebagai kebun plasma. Sebagai tanaman yang kuat (tahan) terahadap cuaca, keberhasilan produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh pengendalian hama dan penyakit. Sebagian besar hama yang menyerang tanaman kelapa sawit adalah golongan insekta
1
2
(serangga), tetapi ada juga beberapa jenis hewan dari kelompok mamalia. Sedangkan penyakit yang menyerang kelapa sawit disebabkan oleh beberapa mikro organisme antara lain jamur, bakteri dan virus. Secara umum serangan dan penanggulangan hama dan penyakit tanaman kelapa sawit dapat kita lihat melalui beberapa literatur yang ada, namun informasi penanggulangannya masih dilakukan secara umum dan kurang terpublikasi, selain itu serangan hama dan penyakit tanaman kelapa sawit pada setiap daerah juga akan mengalami perbedaan, hal ini dipengaruhi oleh topografi dan kultur daerah. Pada perkebunan PT. Moeis kebun Sipare-pare Kabupaten Batubara, memiliki topografi datar, dekat dengan pantai dan pemukiman warga. Sistem Pakar sebagai sistem komputer yang ditujukan untuk meniru semua aspek kemampuan seorang pakar dalam pengambilan keputusan (decision making) yang memanfaatkan secara maksimal pengetahuan khusus selayaknya seorang pakar untuk memecahkan masalah. Sehingga dengan menggunakan sistem pakar dalam mendeteksi hama dan penyakit maka dapat membantu semua pihak mengetahui informasi gejala yang ditumbulkan oleh hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit. Dengan menggunakan sistem pakar, diharapkan semua pihak dapat memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang tepat, sama seperti seorang pakar dalam memecahkan masalah, oleh sebab itu penulis memilih judul “Sistem Pakar Mendeteksi Hama Dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit Pada PT. Moeis Kebun Sipare-pare Kabupaten Batubara”.
3
I.2. Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1. Identifikasi Masalah. Berdasarkan
latar
belakang
masalah,
penulis
menduga
adanya
permasalahan pada PT Moeis Kebun Sipare-pare sebagai berikut : 1. Kurangnya publikasi sebagai sarana informasi tentang hama dan penyakit tanaman kelapa sawit. 2. Penanggulangan hama dan penyakit dilakukan secara prosedur dan apabila telah melampaui ambang batas (membahayakan). I.2.2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membuat perumusan masalah tentang perancangan aplikasi untuk mendeteksi hama dan penyakit tanaman kelapa sawit adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana membangun sistem pakar untuk mendeteksi hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit? 2. Bagaimana aplikasi tersebut dapat memberikan informasi yang akurat tentang hama dan penyakit tanaman kelapa sawit? I.2.3. Batasan Masalah Masalah yang ditimbulkan suatu hama atau penyakit sangat luas dan beragam
karena
banyak
sekali
faktor-faktor
luar
dan
dalam
yang
mempengaruhinya, agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terarah maka dilakukan pembatasan-pembatasan seperti tersebut di bawah ini :
4
1. Aplikasi yang dibangun hanya untuk mendeteksi hama dan penyakit tanaman kelapa sawit saja serta penanggulangannya. 2. Sistem tidak menentukan hama dari tanaman kelapa sawit. 3. Sistem pakar ini hanya akan mendeteksi gejala-gejala fisik yang muncul pada tanaman kelapa sawit. 4. Output dari aplikasi ini adalah hama atau penyakit tanaman kelapa sawit beserta penanggulangan yang disarankan. 5. Aplikasi dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman VB.Net dengan basis data Microsoft SQL Server dan menggunakan metode Forward Chaining serta perancangannya menggunakan UML. 6. Penggunaan aplikasi bersifat Stand-Alone.
I.3. Tujuan Dan Manfaat. I.3.1. Tujuan Dalam penyusunanan Skripsi dengan membangun aplikasi sistem pakar ini, penulis memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain sebagai berikut : 1. Untuk membangun sistem pakar yang efektif dalam mendeteksi hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit. 2. Untuk mempermudah dalam mendeteksi hama dan penyakit tanaman kelapa sawit serta pengarsipannya. 3. Untuk memberikan informasi yang akurat mengenai hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit serta penanggulangannya.
5
I.3.2. Manfaat Adapun manfaat yang akan diperoleh dari aplikasi ini adalah sebagai berikut : 1. Memudahkan pengguna dalam mengetahui informasi tentang hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit. 2. Menghemat waktu dan biaya karena proses mendeteksi hama dan penyakit tanaman kelapa sawit dapat lebih cepat dilakukan serta pengarsipannya dapat lebih efisien dengan tidak menggunakan banyak tempat. 3. Membantu
dalam
memberikan
informasi
bagaimana
tindakan
penanggulangannya.
I.4. Metodologi Penelitian I.4.1. Analisa Sistem Yang Ada I.4.1.1. Metode Penelitian. Berdasarkan masalah yang ada pada PT Moeis kebun Sipare-pare kabupaten Batubara, adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Studi Lapangan Merupakan metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan melakukan peninjauan langsung ke lokasi studi. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah :
6
a. Pengamatan (Observation) Merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Penulis melakukan pengamatan langsung ke lapangan, yaitu lahan kelapa sawit pada PT. Moeis Kebun Sipare-pare Kabupaten Batubara untuk mengumpulkan data-data yang berkenaan dengan hama dan penyakit tanaman kelapa sawit. b. Wawancara Merupakan pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab kepada pihak-pihak terkait seperti Manajer Kebun, Asisten Afdiling dan Staf Administrasi PT.Moeis Kebun Sipare-pare. Adapun pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara yang dilakukan peneliti adalah yang berkaitan dengan judul penelitian, seperti “Apakah peneliti dapat diberikan contoh secara langsung mengenai tanaman kelapa sawit yang terserang penyakit ganoderma?”. 2. Studi Kepustakaan (Library Research) Penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan penulisan Skripsi dari berbagai sumber bacaan seperti: bukubuku, situs-situs internet, jurnal ilmiah, dan bahan bacaan yang ada kaitannya dengan topik penelitian.
7
I.4.1.2. langkah – langkah Penelitian a. Analisa Kebutuhan Berisi tentang hal-hal yang harus ada pada perancangan agar mampu menyelesaikan masalah yang ada sesuai tujuan. Adapun hal-hal yang dibutuhkan adalah : a. Adanya data-data tentang hama dan penyakit kelapa sawit agar aplikasi dapat dibangun. b. Adanya aplikasi untuk melakukan deteksi hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit. c. Adanya basis data untuk menyimpan data hama dan penyakit. b. Spesifikasi Spesifikasi software dan hardware yang digunakan dalam membangun aplikasi antara lain : a. Software Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman VB.Net dan basis data Microsoft SQL Server, serta metode yang digunakan adalah metode Forward Chaining b.Hardware Spesifikasi komputer yang digunakan adalah Intel® Core™ i3, RAM 2 Gb dan Hard Drive 640 Gb.
8
c. Desain dan Implementasi Berisi langkah-langkah yang dilakukan dalam membangun aplikasi serta tahapan-tahapan pengujian yang dilakukan untuk masing-masing peralatan yang dirancang, antara lain : 1. Menganalisa beberapa kesalahan yang ada pada sistem lama. 2. Melakukan pengujian aplikasi untuk meminimalisir kesalahan yang ada. 3. Melakukan perawatan aplikasi apabila terjadi kesalahan. 5. Verifikasi Pada tahap ini melakukan uji coba sistem berdasarkan tampilan rancangan program yang dibuat. 6. Validasi Berisi langkah-langkah yang dilakukan saat pengujian aplikasi secara keseluruhan, besaran-besaran yang akan diuji, dan ukuran untuk menilai apakah aplikasi sudah bekerja dengan baik atau tidak. a. Setelah aplikasi dibangun maka selanjutnya akan dijalankan pada komputer apakah telah sesuai dan berjalan dengan baik. b. Menjalankan aplikasi yang baru untuk di uji pada sistem yang lama serta melakukan perawatan terhadap sistem. c. Melihat informasi hasil dari aplikasi yang dibangun dengan spesifikasi komputer yang digunakan.
9
I.4.2. Bagaimana Sistem Yang Lama dengan Sistem Yang Baru Adapun sistem deteksi hama penyakit pada tanaman kelapa sawit sebelumnya tidak menggunakan sebuah sistem aplikasi. Informasi umumnya didapat dari buku atau ketikan pada kertas semata serta instruksi yang ada terbatas. Sedangkan sistem yang akan dirancang berbasis program pemasangan pada komputer yang mudah untuk dipahami dengan bahasa pemrograman VB.Net dan basis data Microsoft SQL Server serta penggunaan aplikasi yang bersifat Stand-Alone. Dengan adanya sistem pakar mendeteksi hama dan penyakit tanaman kelapa sawit akan sangat terbantu dalam mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya. I.4.3. Pengujian / Uji Coba Sistem Yang Baru Pada tahap ini dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah pembuatan aplikasi telah dilakukan secara benar sehingga bisa menghasilkan fungsi-fungsi yang dikehendaki. Pengujian juga dimaksudkan untuk mengetahui keterbatasan dan kelemahan program aplikasi yang dibuat untuk sebisa mungkin dilakukan penyempurnaan.
I.5. Lokasi Lokasi penelitian dalam penulisan Skripsi ini pada PT. Moeis Kebun Sipare-pare Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batubara.
10
I.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metode
penelitian, serta sistematika penulisan skripsi. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tinjauan pustaka dan landasan teori yang membahas masalah sistem pakar, landasan teori sistem pakar mendeteksi hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit dengan bahasa pemrograman VB.Net dan basis data Microsoft SQL Server dengan metode forward chaining BAB III : ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Bab ini akan membahas tentang sistem pakar mendeteksi hama dan penyakit tanaman kelapa sawit, input, output, dan proses sistem dalam bentuk UML (Unified Modelling Language). BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Bab ini akan membahas analisis hasil dan uji coba sistem yang penulis bangun. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraiakan tentang kesimpulan, dan saran-saran dari hasil penelitian yang penulis lakukan.