perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan investasi kehidupan yang paling berharga oleh setiap orang, karena dengan sehat seseorang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Praktiknya tidak semua orang bisa menjamin kelangsungan hidupnya dengan hanya menjaga kesehatan. Tidak sedikit orang yang sudah berusaha menjaga kesehatannya akan tetapi masih terserang berbagai penyakit. Maraknya berbagai jenis penyakit yang ada di Indonesia ini merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan tingginya angka penyakit menular, tingginya angka kematian ibu dan anak, tingginya angka penyakit yang tidak menular dan jenis penyakit lainnya. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, hal ini dibuktikan berdasarkan data Statistics Indonesia tahun 2014
hasil
proyeksi
laju
pertumbuhan
penduduk
di
Indonesia
menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada tahun 2000 menjadi 273,2 juta pada tahun 2025 (lampiran 1). Akibatnya persoalanpersoalan yang muncul dalam kehidupan masyarakat Indonesia sangat beragam, salah satunya persoalan mengenai kesehatan. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RIKESDAS) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa proporsi balita yang tidak pernah ditimbang enam
1
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
bulan terakhir semakin meningkat dari 25,5 persen tahun 2007 menjadi 34,3 persen di tahun 2013. Perilaku merokok penduduk berusia 15 tahun keatas cenderung meningkat dari 34,2 persen tahun 2007 menjadi 36,3 persen di tahun 2013 diantaranya terdiri dari 64,9 persen laki-laki dan 2,1 persen perempuan masih menghisap rokok tahun 2013 serta bertambah meluasnya penyakit menular HIV AID. Masalah perilaku kesehatan, lingkungan, genetik dan pelayanan kesehatan yang dapat meningkat ke masalah kesehatan ibu dan anak, masalah gizi dan beragam penyakit baik menular atau tidak menular. Masalah kesehatan ini bisa terjadi pada masyarakat umum atau kelompok rawan (bayi, balita dan ibu), kelompok lanjut usia dan para pekerja. Banyaknya jenis permasalahan kesehatan yang ada di Negara Indonesia ini menuntut pemerintah untuk segera bertindak mengatasi permasalahan tersebut, guna tercapainya salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia yang terdapat dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
publik yang khusus menangani permasalah kesehatan masyrakat yaitu dengan di bentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Berdasarkan peraturan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial maka pemerintah menetapkan kebijakan baru yang terdapat dalam Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 tahun 2014 tentang Jaminan Penyelenggaraan
perpustakaan.uns.ac.id
3 digilib.uns.ac.id
Kesehatan yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 2014. Menurut Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 tahun 2014 pasal satu dan dua yang berbunyi adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. Jaminan Sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar
Sementara itu tujuan dari pemerintah menetapkan peraturan tersebut terdapat pasal tiga terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup
Pemerintah bekerjasama dengan berbagai rumah sakit pemerintah maupun swata di seluruh Indonesia untuk menjalankan peraturan perundang-undangan tersebut. Seluruh rumah sakit pemerintah maupun swasta dalam menjalankan program pemerintah tersebut bekerjasama dengan pihak Pemberi Pelayanan Kesehatan Tingkat Satu (PPK1) untuk memberikan tindakan pelayanan kesehatan yang pertama kepada masyarakat di setiap daerah. Supaya program pemerintah itu dapat tercapai maka pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat Indonesia dan Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal di Indonesia lebih dari enam bulan untuk terdaftar menjadi peserta BPJS. Rumah sakit di kota Surakarta yang memberikan pelayanan dalam bentuk asuransi BPJS kepada masyarakat diantaranya adalah Rumah Sakit Kasih Ibu, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi, Rumah Sakit Islam Kustati, Rumah Sakit Dr. Oen Kandang Sapi, Rumah Sakit Panti Waluyo,
perpustakaan.uns.ac.id
4 digilib.uns.ac.id
Rumah Sakit Slamet Riyadi (DKT), Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Rumah Sakit Brayat Minulyo, Rumah Sakit Jiwa Surakarta, dan Rumah Sakit lainnya. Banyaknya rumah sakit yang ada di kota Surakarta maka penulis membatasi objek penelitian dan mengambil sampel untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Kasih Ibu. Bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit Kasih Ibu kepada masyarakat berdasarkan Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 tahun 2014 pasal lima BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sarkan peraturan Undang-undang BPJS tersebut maka Rumah Sakit Kasih Ibu memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa Pelayanan Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Tidak semua program pemerintah menguntungkan secara langsung karena banyak permasalahan yang timbul dari program asuransi BPJS. Hal ini dikarenakan program BPJS yang baru mulai beroperasi pada tanggal 1 januari 2014. Maka dari itu masih terdapat banyak kekurangan atau kelemahan dalam penerapan program tersebut. Misalnya jumlah klaim biaya penggantian yang diberikan oleh pemerintah tidak sesuai dengan jumlah riil biaya yang seharusnya ditagihkan. Adanya pasien yang baru terdaftar menjadi anggota BPJS mengakibatkan Rumah Sakit sulit untuk mengklaim besarnya biaya tagihan karena pasien belum memiliki virtual account. Virtual Account (VA) digunakan oleh entitas dan perorangan sebagai rekening tujuan dalam pembayaran iuran Jaminan Kesehatan. Pada
perpustakaan.uns.ac.id
5 digilib.uns.ac.id
praktiknya belum semua aplikasi dari BPJS yang tersedia dapat diakses oleh rumah sakit serta ketentuan dari BPJS yang belum menentu. Lamanya prosedur untuk mengklaim jumlah tagihan yang seharusnya dibayar oleh pihak pemerintah mengakibatkan timbulnya permasalahan baru bagi pihak rumah sakit. Hal ini akan berdampak pada margin pendapatan rumah sakit tiap periodenya dikarenakan jumlah piutang yang semakin bertambah dan pendapatan yang belum terealisasi. Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut rumah sakit harus memiliki sistem untuk mengatur manajemen perusahaan, dalam hal ini khususnya tentang sistem akuntansi piutang. Berdasarkan SK Direktur Nomor 44.5/KI.01/SK/VII/13 tanggal 6 Juli 2013 dalam Standard Operating Procedure (SOP) Akuntansi Rumah Sakit Kasih Ibu menjelaskan bahwa akuntansi piutang merupakan sistem pembukuan jumlah pendapatan yang seharusnya diterima akan tetapi belum tertagih. Adanya sistem akuntansi tersebut bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Informasi tersebut digunakan untuk mengambil keputusan dalam mengelola manajemen dan menjaga eksistensi perusahaan di masa yang akan datang. Akuntansi piutang yang diselenggarakan di Rumah Sakit Kasih Ibu meliputi akuntansi piutang pasien rawat inap dan akuntansi piutang pasien rawat jalan. Praktiknya sistem akuntansi penagihan piutang pasien rawat jalan maupun rawat inap ke asuransi BPJS adalah sama, namun yang
perpustakaan.uns.ac.id
6 digilib.uns.ac.id
membedakan adalah adanya prosedur penetapan kamar/bangsal, pelayanan dan fasilitas, serta dokumen yang digunakan pasien ketika rawat inap di Rumah Sakit Kasih Ibu. Penulis membatasi objek penelitian dan mengambil sampel penelitian yaitu sistem akuntansi piutang untuk pasien rawat jalan, karena jangka waktu klaim atas piutang tersebut lebih cepat dari pada pasien rawat inap. Berdasarkan latar belakang permasalahan-permasalah tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Sistem Akuntansi Penagihan Piutang Pasien Rawat Jalan dari
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah diantaranya: 1. Bagaimana evaluasi sistem akuntansi penagihan pasien rawat jalan Asuransi BPJS pada Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta? 2. Bagaimana kelebihan dan kelemahan terhadap sistem akuntansi penagihan pasien rawat jalan Asuransi BPJS pada Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana sistem akuntansi penagihan pasien rawat jalan asuransi BPJS pada Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id
7 digilib.uns.ac.id
2. Mengevaluasi kelebihan dan kelemahan sistem akuntansi penagihan pasien rawat jalan asuransi BPJS pada Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan sistem tersebut.
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh penulis antara lain: 1. Bagi Rumah Sakit
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan atas evaluasi terhadap sistem penagihan yang telah diterapakan sehingga rumah sakit dapat meminimalisir permasalah-permasalah yang akan muncul di masa mendatang. 2. Bagi Peneliti
Mengetahui sistem akuntansi penagihan piutang asuransi BPJS di Rumah Sakit Kasih Ibu sehingga dapat membandingkan antara praktik di dunia lapangan pekerjaan dengan ilmu teori yang telah diterima di bangku perkuliahan serta dapat dijadikan referensi kepada mahasiswa lain jika mengambil tema untuk penelitian yang sama. 3. Bagi Masyarakat
Merupakan salah satu media sosialisasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang program asuransi kesehatan pemerintah yaitu asuransi BPJS.