BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Setiap pribadi sebagai manusia, individu dan masyarakat tentu pernah merasakan bagaimana menjalin hubungan jarak jauh. Secara umum hal ini diistilahkan dengan sambungan langsung jarak jauh (SLJJ). Konteks ini dimaksudkan bagi setiap pribadi yang menjalani pacaran jarak jauh. Pacaran jarak jauh yang coba dijalani dan dipertahankan tersebut tentunya mempunyai nilai personal yang tinggi. Ketika
mereka
sudah
berkomitmen
untuk membangun
pacaran jarak jauh, kepercayaan pada pasangan sangat penting. Jika tak bisa percaya pada pasangan akan berdampak pada kondisi fisik bisa lelah sendiri disiksa kecurigaan dan kecemburuan karena tak bisa selalu mengawasi sang kekasih. Sebab tidak semua orang bisa menjalani pacaran jarak jauh dengan baik. Perlu banyak kesabaran
dan
usaha
untuk
melewati
itu
semua.
Banyak
pertimbangan positif dan negatif dari hubungan yang tengah dijalani mereka. Banyak juga dari para pelaku pacaran jarak jauh tersebut mengalami banyak hal buruk. Hasilnya mereka akan berpikir dua kali untuk melanjutkan hubungan jarak jauhnya. Ada yang tergesa-gesa
13
mengakhiri hubungannya, tanpa membicarakan terlebih dahulu secara baik-baik dengan pacarnya. Ada pula yang memberi alasan dan argumen yang tepat untuk mengakhiri hubungannya. Sedangkan ada pasangan yang membicarakan persoalan mereka dengan sangat baik hingga pada akhirnya mereka bisa menemukan jalan keluar. Suatu hubungan terutama pacaran jarak jauh memerlukan ‘alasan-alasan’ yang membuat mereka sebagai pasangan tetap kuat. Setidaknya ada sesuatu yang diharapkan dan dituju. Kesabaran dan kepercayaan yang dibutuhkan oleh pelakon hubungan jarak jauh tersebut tentunya membutuhkan alat bantu untuk berkomunikasi pembicaraan-pembicaraan pribadi lainnya. Untuk mencapai tujuan tersebut zaman telah membantu manusia dengan ’memberikan’ kemampuan dalam menciptakan alat-alat yang mampu mendukung kebutuhan manusia tersebut. Kehadiran teknologi komunikasi yang canggih seperti telepon tentunya
membantu
memberikan
kemudahaan
dalam
upaya
pertukaran informasi khususnya bagi pacaran jarak jauh. Selain itu telah hadir pula wahana internet yang mampu menghadirkan kemudahan dalam berkomunikasi. Chatting
misalnya, salah satu
produk internet ini memungkinkan orang untuk mengirimkan katakata, gambar/ foto atau pun video. Bersamaan dengan itu, dunia teknologi komunikasi informasi
14
juga turut diramaikan dengan kehadiran HP (handphone) atau telepon genggam. Kehadirannya telah mampu membangun ruang pribadi yang lebih bisa dijaga. Dengan berbagai menu yang bisa dengan mudah digunakan seperti, pesan, kontak, pengaturan jam, pengingat, hiburan, kamera, permainan, ekstra, dan lain sebagainya, handphone telah menjadi trensetter dalam berkomunikasi. Selain lebih personal, handphone memberikan kemudahan dengan beberapa pilihan dalam berkomunikasi, selain sebagai sarana ’bertemu suara’ ada juga sarana pengiriman pesan, baik itu pesan teks, pesan suara dan pesan gambar, yang mampu menimbulkan efek romantis dan perasaan nostalgia pada sepasang kekasih yang ’terpisah’ sehingga tak ada lagi alasan untuk tak berkomunikasi. Jika ada keraguan, kecurigaan atau perasaan lainnya, biasanya mereka utarakan langsung pada pacar lewat SMS (Short Message Service) atau telepon. Demikian hebatnya pengaruh handphone sampai mampu menembus rintangan dalam berhubungan jarak jauh dengan lebih nyaman dan aman. Karena ada sederet alasan mengapa orang memilih handphone sebagai alat komunikasi ketimbang produk teknologi komunikasi lain. Melalui handphone orang bisa saling berbicara dengan lebih bebas dan pribadi. Apabila pulsa yang tersedia tidak lagi cukup untuk saling telepon, masih ada fitur lain yang tersedia yaitu, SMS.
15
Beberapa penyedia kartu seluler, menawarkan tarif yang murah untuk setiap pengiriman pesan berkisar sekitar Rp. 100,-. Untuk setiap pesan yang dikirim, orang mampu mengungkapkan pesan dengan cepat, seperti ungkapan cinta, ungkapan rindu, saling mengirim pesan-pesan penyemangat, kabar duka dan sebagianya. Selain itu untuk menambah efek romantis, pengiriman pesan gambar yang bertema cinta pun bisa dilakukan dengan sangat mudah. Apapun alasannya, handphone adalah teknologi yang telah mengubah cara pandang maupun cara kita melakukan sesuatu termasuk dalam hal menjalin pacaran jarak jauh. Hal ini dapat dilihat pada realitas kehidupan beberapa mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira Kupang (Unwira), yang menjalin pacaran jarak jauh. Pada studi awal penulis, dapat diketahui bahwa para mahasiswa Unwira Kupang yang terdiri dari tujuh (7) fakultas mengakui pernah dan atau sedang menjalani pacaran jarak jauh dengan pasangan mereka. Ada mahasiswa yang memiliki pacar yang bertempat tinggal di dalam maupun di luar daerah NTT (Nusa Tenggara Timur). Berdasarkan pengamatan sementara, bentuk komunikasii antarpribadi
yang
dilakukan
oleh
para
mahasiswa
tersebut
menggunakan surat (lewat kantor pos), e-mail, chatting, dan handphone, akan tetapi kebanyakan dari mereka mengaku lebih sering berkomunikasi melalui handphone. Sering terlihat di dalam
16
lingkungan kampus Unwira Kupang, para mahasiswa tersebut cenderung menggunakan sedikit waktu untuk berkomunikasi dengan pasangannya menggunakan handphone. Meskipun mereka sedang berinteraksi atau duduk berkumpul dengan teman-teman mahasiswa lain. Mereka dapat membagi perhatian dengan teman-temannya sambil menelepon atau ber-SMS dengan pacarnya. Ada juga beberapa mahasiswa yang terlihat mengambil tempat sendiri untuk berkomunikasi menggunakan handphone dengan pacarnya. Melihat fenomena tersebut, maka penulis merasa terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul, “ Fungsi Handphone Bagi
Pacaran
Jarak
Jauh
(Studi
Deskriptif
Mahasiswa
Universitas Katolik Widya Mandira Kupang) ”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Fungsi Handphone Bagi Pacaran Jarak Jauh? 1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi handphone bagi pacaran jarak jauh di kalangan mahasiswa Unwira Kupang.
17
1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh jawaban atas masalah penelitian tentang bagaimana fungsi handphone bagi pacaran jarak jauh. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan hasil penelitian ini dibedakan atas aspek teoritis dan praktis. Kegunaan teoritis berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan. Sedangkan kegunaan praktis berkaitan dengan kebutuhan dari berbagai pihak yang membutuhkan. 1.4.1 Kegunaan Teoritis Dari aspek teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi akademik bagi pengembangan ilmu komunikasi pada khususnya dalam :
Melakukan
penelitian
tentang
bagaimana
fungsi
handphone bagi pacaran jarak jauh.
Bagi almamater, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna
dalam
melengkapi
kepustakaan
tentang
komunikasi antarpribadi.
Bagi peneliti dan peneliti lainnya, hasil penelitian ini dapat berguna dalam mengembangkan teori ilmu komunikasi pada
umumnya
dan
perkembangan
komunikasi
antarpribadi khususnya.
18
1.4.2 Kegunaan Praktis Secara praktis hasil penelitian ini dapat berguna bagi mahasiswa Unwira khususnya, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi para pelaku pacaran jarak jauh tentang bagaimana fungsi handphone bagi pacaran jarak jauh. 1.5 Kerangka Pikiran, Asumsi dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pikiran Kerangka
pikiran
ini
adalah
penalaran
yang
dikembangkan dalam memecahkan masalah penelitian ini. Kerangka pikiran pada dasarnya menggambarkan jalan pikiran rasional dan pelaksanaan penelitian tentang fungsi handphone
bagi
pacaran
jarak
jauh
(studi
deskriptif
mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira Kupang). Pacaran jarak jauh biasanya menuntut kesabaran dan kepercayaan dalam menjalaninya. Komunikasi yang lancar tentunya turut menjadi salah satu faktor penguat sebuah hubungan
jarak
jauh.
Kehadiran
teknologi
komunikasi
handphone dengan berbagai fiturnya, telah memberikan suasana
baru
dalam
membangun
sebuah
hubungan
antarpribadi (pacaran) yang dibatasi oleh jarak. Melalui handphone, para mahasiswa Unwira Kupang yang
sedang
melakukan
pacaran
jarak
jauh
mampu
menyampaikan ungkapan cinta maupun rindu mereka dengan
19
cepat dengan tarif yang murah dan dapat dijaga nilai personalnya. Para mahasiswa bisa merasa lebih dekat dengan
pasangan
masing-masing
karena
jarak
yang
memisahkan mereka seolah terpangkas oleh kehadiran handphone. Konsekuensi yang diharapkan dapat berbuah dari kelancaran dalam berkomunikasi tersebut tentunya adalah kepercayaan, komitmen, dan kesabaran mereka sebagai sepasang kekasih terhadap hubungan yang sedang dijalani. Selain itu mereka dapat membuat suatu aturan bersama mengenai hubungan tersebut. Sehingga hubungan mereka pun dapat dipertahankan. Dari uraian tersebut, maka kerangka pikiran dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1 Bagan Kerangka Pikiran Penelitian
PACARAN JARAK JAUH
Fungsi Handphone Pemangkas Jarak Memudahkan Komunikasi
Pacaran Jarak Jauh
Kepercayaan Komitmen Kesabaran Aturan bersama
20
1.5.2 Asumsi Asumsi
penelitian
merupakan
proposisi-proposisi
anteseden dan dalam penalaran yang tersirat dalam kerangka pemikiran yang dijadikan sebagai pegangan peneliti untuk sampai pada kesimpulan penelitian. Adapun asumsi yang dipegang oleh peneliti sebelum melakukan penelitian yaitu, para mahasiswa yang diteliti menggunakan handphone dalam membantu komunikasi terhadap pacaran jarak jauh. 1.5.3 Hipotesis Hipotesis
merupakan
pendapat
atau
kesimpulan
sementara terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan. Dengan kata lain, suatu pendapat yang kita gunakan untuk menangkap kenyataan kebenaran dari sesuatu hal yang belum terbukti kebenarannya, (Sudarto, 1997 : 53-55). Jadi hipotesis yang dapat peneliti rumuskan pada penelitian ini adalah: melalui komunikasi yang lancar dengan menggunakan
keunggulan
yang
ada
dalam
teknologi
handphone, pacaran jarak jauh pada mahasiswa Univeristas Katolik Widya Mandira Kupang dapat memangkas jarak.
21