BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Guru merupakan pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas utama ini akan efektif jika guru memiliki profesionalitas dalam bidangnya yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan, dan keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik yang dimiliki oleh guru. Profesi sebagai guru membutuhkan kemampuan khusus dalam bidang keguruan. Peran sebagi guru tidak dapat dilakukan oleh orang yang berasal dari luar bidang pendidikan, karena tugas sebagai guru harus dilakukan oleh orangorang yang memiliki kemampuan sebagai seorang guru. Untuk menjadi seorang guru dibutuhkan persyaratan-persyaratan tertentu yang telah ditetapkan dalam UU No. 14 tahun 2005 pada BAB IV bagian I yang terdiri dari pasal 8, dan pasal 9 (Himpunan Undang-Undang Republik Indonesia, 2009:14) yang berbunyi: guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kemudian pada pasal 9 disebutkan bahwa kualifikasi akademik yang dimaksud pada pasal 8 diperolah melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. Tujuan dari persyaratan tersebut adalah untuk menciptakan sistem pendidikan yang baik sehingga mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
1
2
Ada empat kemampuan yang harus dimiliki dan dikuasai oleh guru untuk menjalankan tugasnya sebagai pengajar dalam menyelenggarakan kegitan pembelajaran, diantaranya: guru merencanakan proses pembelajaran, guru mengelola proses pembelajaran, guru menilai kemajuan proses pembelajaran, dan guru menguasai bahan pelajaran (Mudlofir, 2012:77). Dengan menguasai keempat kemampuan tersebut, maka guru sebagai pengajar diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan professional sehingga tujuan dari kegiatan pembelajaran dapat tercapai. Proses pembelajaran merupakan serangkaian aktivitas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Ketiga hal tersebut merupakan rangakaian yang utuh dan tidak dapat dipisahkan dan ini merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh guru dalam melakasankan kegiatan pembelajaran. Peristiwa interaksi antara guru dengan peserta didik dapat menghasilkan perubahan pada peserta didik yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, dari belum bisa menjadi bisa, dari belum terdidik menjadi terdidik, dan dari belum berkompeten menjadi berkompeten. Oleh karena itu, peran guru dalam kegiatan pembelajaran sangat penting dan tidak dapat digantikan oleh apapun bahkan dengan teknologi yang canggih. Karena melalui kegiatan pembelajaran inilah guru dapat mendidik, menilai, memberikan bimbingan, arahan, pelatihan dan pendampingan kepada peserta didik, sehingga tujuan dari pendidikan nasional dapat tercapai. Hal tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Sagala dalam Hendra Nugraha (2012:2) yang menyatakan bahwa, pendidikan yang baik dapat diperoleh jika terdapat kesadaran bahwa proses pembelajaran di dalam kelas merupakan bagian yang sangat penting dari pendidikan. Pada
3
dasarnya pembelajaran yang tidak bermutu didalam kelas akan berdampak sangat luas. Akan tetapi, pembelajaran yang bermutu tentu akan menghasilkan hasil yang lebih baik. Dalam hal ini guru memiliki peran yang sangat besar untuk menggerakkan dan mendorong peserta didik agar semangat dalam belajar sehingga peserta didik benar-benar menguasai bidang ilmu yang dipelajari. Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang telah menjadi bagian dalam dirinya yang dapat diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan-pelatihan yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik. Adapun kompetensi guru menurut (Mulyasa, 2008:26), perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara menyeluruh membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme. Dalam UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada BAB IV bagian I Pasal 10 menyebutkan bahwa ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi keperibadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan dan profesi. Sebagai tenaga pendidik dan pengajar yang professional, guru harus menguasai kompetensi pedagogik, sebab kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik. Dengan menguasai
kompetensi
pedagogik,
guru
dapat
merencanakan
dan
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, dan sesuai dengan karakter peserta didik, sehingga dengan demikian guru dapat meningkatkan mutu pembelajaran, dan juga hasil
4
dari kegiatan pembelajaran yang diharapkan. Untuk dapat menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang lebih baik, selain guru harus menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan, guru juga harus mampu memahami segala hal yang berkaitan dengan peserta didik yang dimilikinya, baik karakter peserta didik, kemampuan belajar peserta didik, tingkat kesulitan belajar peserta didik, serta potensi yang dimiliki oleh peserta didik yang dibimbingnya. Maka dengan demikian, guru akan lebih mudah dalam menentukan dan menyusun rencana kegiatan pembelajaran yang akan diselenggarakannya, serta guru juga dapat lebih mudah memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, dan dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya. Tanpa guru menguasai segala hal tersebut di atas, maka sulit bagi guru untuk menyelenggarakan pembelajaran yang lebih efektif, dan tentunya hal tersebut juga sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran yang akan dicapai. Oleh karena itu, penguasaan terhadap kompetensi pedagogik sangatlah penting bagi guru agar dapat menjalankan perannya sebagai tenaga pendidik dan pengajar yang profesional sebab kompetensi pedagogik merupakan kompetensi guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik. Dalam buku pembinaan dan pengembangan profesi guru yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010, menyebutkan bahwa ada 7 (tujuh) indikator kompetensi pedagogik guru yang harus dikuasai oleh guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu antara lain: (1) menguasai karakteristik peserta didik, (2) menguasai teori belajar dan prinsipprinsip pembelajaran yang mendidik, (3) pengembangan kurikulum, (4) menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang mendidik, (5) pengembangan
5
potensi peserta didik, (6) komunikasi dengan peserta didik, (7) penilaian dan evaluasi. Ketujuh indikator kompetensi pedagogik guru tersebut harus dikuasai oleh guru sebagai modal dan pedoman bagi guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas rendah (kelas 1, 2, dan kelas 3) memang tidaklah semudah melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas atas, karena pada usia-usia anak seperti di kelas rendahini, mereka sedang berada pada tahap peralihan dari tahap bermain ke tahap belajar. begitu juga dengan kondisi psikologis mereka, mereka masih terpengaruh dengan kehidupan sehari-hari mereka di rumah yang suka bermain-main, mudah bosan, sulit diajak berkomunikasi dengan baik, manja, semaunya sendiri, dll. Oleh karena itu, guru dituntut untuk lebih kreatif, aktif, serta sabar dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Berkaitan dengan peran guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran di kelas awal, guru hendaknya memiliki pengetahuan tentang kompetensi pedagogik guru. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran, guru mampu mengelola kelas dan menyampaikan materi pembelajaran dengan baik sesuai dengan karakterikstik peserta didik dan tingkat pemahaman peserta didik, serta mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada kegiatan pembelajaran di kelas rendah yang terdiri dari guru kelas 1, 2, dan guru kelas 3 di SDN Mulyoagung 03 pada tanggal 9 sampai dengan tanggal 10 januari 2014, dengan tujuan untuk memperoleh data tentang kegiatan pembelajaran yang
6
diselenggarakan oleh guru. Berdasarkan kegiatan observasi tersebut, dapat diperoleh data sebagai berikut: Kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di kelas 1 yaitu, sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru bersama-sama dengan peserta didik berdo’a bersama sesuai dengan keyakinan agama masing-masing, kemudian guru mengajak peserta didik untuk bernyanyi bersama dengan tujuan untuk menumbuhkan semangat belajar peserta didik. Setelah bernyanyi bersama, guru mengecek kesiapan belajar peserta didik dengan cara menyuruh peserta didik mengeluarkan buku pelajaran yang dipelajari saat itu. Materi yang dipelajari pada hari ini adalah materi tentang hak anak, kemudian dalam menyampaikan materi pelajaran, guru menggunakan metode ceramah, dan guru menulis materi pelajaran dipapan tulis, setelah itu guru bersama-sama dengan peserta didik membaca apa yang telah di tulis oleh guru. Setelah selesai membaca, guru meminta peserta didik menulis kembali di buku tulis, kemudian setelah itu satupersatu membaca tulisannya di depan kelas. Pada kegiatan pembelajaran ini guru tidak menggunakan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam menyampaikan materi pelajaran, dan guru hanya menggunakan buku paket. Kemudian data yang diperoleh dari observasi pada kegiatan pembelajaran di kelas 2 yaitu: guru bersama-sama dengan peserta didik berdo’a bersama. Setelah itu, guru meminta peserta didik untuk mengeluarkan buku tulis dan paket matematika. Materi yang dipelajari pada hari ini adalah materi tentang perkalian bilangan. Dalam menyampaikan materi pelajaran, guru hanya menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media pembelajaran sebagai sarana pendukung dalam menyampaikan materi pelajaran. Setelah guru menjelaskan
7
materi perkalian bilangan, maka guru selanjutnya memberikan soal tes tertulis yang ada dibuku paket, setelah selesai mengerjakan soal, siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya dimeja guru kemudian di koreksi oleh guru. Pada kegiatan pembelajaran di kelas 2 ini, guru menggunakan password class (kata kunci kelas) untuk mengkondisikan kelas jika kelas dalam keadaan ramai. Password class tersebut berbunyi “hallo” “hai”, jadi ketika guru mengucapkan kata “hallo” maka peserta didik menjawab dengan kata “hai” setelah itu peserta didik diam dan duduk tertib di bangku masing-masing, maka setelah itu guru dapat melanjutkan kegiatan belajar-mengajar. Selanjutnya hasil observasi pada kegiatan pembelajaran di kelas 3 ini dapat dijabarkan sebagai berikut: sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan do’a bersama. Setelah selesai berdo’a, guru meminta peserta didik untuk mengeluarkan buku mata pelajaran yang akan dipelajari. Mata pelajaran yang dipelajari disini adalah matematika dengan materi mengenal pecahan sederhana. Guru menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran, guru juga lebih banyak menulis gambar-gambar contoh pecahan sederhana dipapan tulis kemudian guru menjelaskan kepada peserta didik tentang pecahan sederhana. Sedangkan media yang digunakan pada kegiatan pembelajaran disini adalah dua buah roti yang memiliki ukuran yang sama. Setelah guru menjelaskan materi tentang pecahan sederhana, guru kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengerjakan soal latihan dipapan tulis terkait meteri yang telah dipelajari. Setelah peserta didik selesai mengerjakan soal latihan, maka guru meminta peserta didik untuk
8
mengerjakan soal tes tertulis yang ada dibuku paket selanjutnya akan dinilai oleh guru. Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas awal dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran masih menggunakan metode ceramah dalam
menyampaikan
materi
pelajaran,
kemudian
penggunaan
media
pembelajaran masih kurang, kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru masih monoton, selain itu interaksi antar peserta didik tidak ada, begitu pula dengan interaksi antara guru dengan peserta didik masih kurang, serta kurangnya peran guru dalam memotivasi peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang diselenggarakannya. Selain data di atas, adapun data yang diperoleh dari kegiatan observasi ini yaitu data tentang latar belakang pendidikan masing-masing guru kelas rendah yang ada di SDN Mulyoagung 03 yaitu sebagai berikut: guru kelas 1 yaitu Ibu SHCA, merupakan sarjana lulusan S-1 PPKN, dan telah mengajar selama 25 tahun 5 bulan di SDN Mulyoagung 03, kemudian guru kelas 2 yaitu Ibu Msf, merupakan sarjana lulusan S-1 PPKN, dan telah mengajar selama 30 tahun 5 bulan di SDN Mulyoagung 03, sedangkan guru kelas 3 yakni Ibu VN, merupakan sarjana S-1 lulusan Sosial Politik dan S-1 Matematika, dan telah mengajar di SDN Mulyoagung 03 selama 7 tahun 5 bulan.
Selain data tersebut, data yang
diperoleh melalui kegiatan observasi ini yaitu berkaitan dengan perestasi akademik yang dimiliki oleh SDN Mulyoagung 03 yaitu, SDN Mulyoagung 03 merupakan SD yang memiliki perestasi yang bagus, baik dalam bidang akademik maupun non akademik, dan merupakan sekolah yang memperoleh akreditasi A.
9
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan fokus penelitian adalah analisis kompetensi pedagogik guru kelas rendahdalam menyelenggarakan pembelajaran. Lokasi penelitian pada penelitian ini adalah SDN Mulyoagung 03 Kecamatan Dau, dengan subyek penelitian yaitu guru kelas rendahyang terdiri dari guru kelas 1, 2, dan kelas 3. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengangkat tema tersebut dalam bentuk skripsi yang berjudul judul Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Kelas Rendah dalam Menyelenggarakan Kegiatan Pembelajaran di SDN Mulyoagung 03. B. Batasan Penelitian. Agar penelitain ini tidak terlalu luas ruang lingkupnya, maka dibatasi pada permasalahan sebagi berikut: Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
dan
mendeskripsikan
kompetensi pedagogik guru kelas rendah dengan sub-sub kompetensi pedagogik guru yang terdiri dari: 1) menguasai karakteristik peserta didik. 2) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3) pengembangan kurikulum. 4) menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang mendidik. 5) pengembangan potensi peserta didik. 6) komunikasi dengan peserta didik. 7) penilaian dan evaluasi. C. Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana kompetensi pedagogik guru kelas rendah di SDN Mulyoagung 03?
10
2.
Apa saja kendala yang dihadapi oleh guru kelas rendah dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran?
3.
Bagaimanakah upaya yang telah dilakukan oleh guru kelas rendah untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran?
D. Tujuan Penelitian. Sesuai dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Mengetahui dan mendeskripsikan kompetensi pedagogik guru kelas rendah di SDN Mulyoagung 03.
2.
Mengetahui dan mendeskripsikan kendala yang dihadapi oleh guru kelas rendah dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.
3.
Mengetahui dan mendeskripsikan upaya yang dilakukan oleh guru kelas rendah untuk mengatasi kendala yang di hadapi dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.
E. Manfaat penelitian. Penelitian ini diharapkan berguna untuk berbagai pihak, antara lain sebagai berikut: 1. Bagi sekolah. Dapat membantu sekolah mengevaluasi kemampuan pedagogik guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai sumber masukan dalam merumuskan kebijakan pembinaan dan pengembangan SDM khususnya bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran disekolah tersebut.
11
2. Bagi guru Memberi informasi tentang kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, yang nantinya dapat dijadikan balikan untuk
meningkatkan kompetensi
pedagogik
yang
dimilikinya. Jika hasil temuan pada penelitian ini menunjukkan kompetensi pedagogik guru rendah, maka guru perlu meningkatkan kompetensinya lebih baik lagi, sehingga dapat menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang lebih baik. 3. Bagi peneliti. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru. Serta dapat dijadikan sebagai wacana dan sarana belajar dalam pengembangan data penelitian lebih lanjut. F. Batasan Istilah. 1. Kompetensi. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan (UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). 2.
Kompetensi pedagogik. Kompetensi
pedagogik
adalah
kemampuan
guru
dalam
mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi: 1) menguasai karakteristik peserta didik. 2) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3) pengembangan kurikulum. 4) menyelenggarakan kegiatan
12
pembelajaran yang mendidik. 5) pengembangan potensi peserta didik. 6) komunikasi dengan peserta didik. 7) penilaian dan evaluasi (Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) Tahun 2010). 3. Guru kelas. Guru kelas adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran di kelas tertentu di TK/RA/BA/TKLB dan SD/MI/SDLB dan yang sederajat, kecuali mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan serta pendidikan kewarganegaraan (Peraturan Bersama MENDIKNAS dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No: 14 Tahun 2010). 4.
Pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (PP No. 32 Tahun 2013).