1
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Jakarta adalah kota besar yang tumbuh karena proses sejarah yang panjang. Disamping menjadi pusat pemerintahan dan kota metropolitan, Jakarta juga mempunyai seni dan budaya didalamnya. “Orang Betawi” yang identitasnya sebagai suatu kelompok etnis mulai dikenal sejak abad ke-19 dianggap sebagai penduduk asli Jakarta. 1 Kebudayaan yang merupakan etnis asli Jakarta ini dihasilkan melalui percampuran antar etnis dan suku bangsa, seperti Portugis, Arab, Cina, Belanda, dan bangsa-bangsa lainnya. 2 Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia sekaligus sebagai pusat dari segala aspek kegiatan, memaksa “orang-orang Betawi” yang dianggap sebagai penduduk asli Jakarta ini terdesak kepinggiran kota Jakarta, bahkan banyak yang terpaksa pindah dan bertempat tinggal di daerah-daerah perbatasan yang dikenal dengan Jabotabek (Jakarta-Bogor-TangerangBekasi). 3 Sebagai bentuk kepedulian terhadap kebudayaan Betawi, maka didirikanlah Anjungan DKI Jakarta yang bertempat di Taman Mini Indonesia Indah yang saat itu diresmikan oleh Ali Sadikin tahun 1974 selaku Gubernur Jakarta. Seperti yang kita ketahui bahwa TMII yang berdiri pada tanggal 28
1
Rudini. 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia Daerah Khusus Ibukota. Jakarta: Yayasan Bhaksti Wawasan Nusantara. Hal 83 2 http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3842/Betawi-Suku 3 Rudini. 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia Daerah Khusus Ibukota. Jakarta: Yayasan Bhaksti Wawasan Nusantara. Hal 84
2
Agustus 1968 merupakan tempat wisata yang menyuguhkan berbagai fasilitas untuk mempelajari budaya Indonesia. Terbentuknya Taman Mini Indonesia adalah untuk membangkitkan rasa bangga dan tebalnya rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa Indonesia. Gagasan ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. 4 Sebagai sebuah sarana informasi dan komunikasi antar budaya, Anjungan DKI Jakarta sendiri memiliki visi serta misi sebagai sarana informasi perkembangan seni dan budaya Betawi, mempertunjukkan dinamika
dan
perkembangan
pemerintahan
serta
tahapan-tahapan
pembangunan Kota Jakarta yang telah dimulai sejak jaman Kerajaan Pajajaran hingga akhir abad ke-20. Anjungan DKI Jakarta memiliki 3 bentuk bangunan diantaranya adalah gedung informasi atau biasa disebut dengan ruang pamer, rumah adat betawi model joglo, dan panggung kesenian atau blandongan. Bangunan utama yaitu gedung informasi yang memiliki bentuk unik yakni menyerupai bangunan bagian bawah tugu Monas yang merupakan lambang semangat perjuangan kemerdekaan. Gedung Informasi atau ruang pamer ini terdiri dari dua lantai yang masing-masing memberikan sekilas gambaran mengenai perkembangan seni dan budaya, bentuk pemerintahan dan pembangunan Kota Jakarta serta periode-periode yang telah terjadi selama kurun waktu tertentu. Pada rumah Betawi model Joglo terdapat serambi yang merupakan ruang terbuka hanya diberi pagar yang disebut langkan dari kayu jati yang berukir. Serambi atau ruang depan / paseban berfungsi untuk menerima tamu, karena itu di tempat 4
www.tamanmini.com
3
ini disediakan meja marmer dengan beberapa kursi, dan beberapa gambar bernafaskan Islam menghiasi dinding. 5 Anjungan daerah DKI Jakarta sebagaimana fungsinya diharapkan dapat menjadi media pembelajaran baru bagi masyarakat. Di sana kita dapat berekreasi sambil belajar, karena pada dasarnya fungsi anjungan daerah itu sendiri adalah promosi kebudayaan. Anjungan DKI Jakarta merupakan wadah pembinaan kebudayaan Betawi bagi masyarakat yang ingin belajar lebih dalam tentang budaya Betawi. Pembinaan kebudayaan Betawi yang ada di Anjungan DKI rutin dilakukan setiap minggunya yaitu pada hari Sabtu dan Minggu. Bentuk pembinaan kebudayaan adalah berupa pembinaan tari daerah seperti tari Cokek, tari Zapin ataupun kesenian lain seperti Tanjidor, Gambang Kromong, dan Lenong. Pembinaan kebudayaan Betawi sendiri akan dibina oleh seniman seniman Betawi yang tinggal di Jakarta seperti di Rawabelong dan Situ Babakan. Selanjutnya kesenian akan dipentaskan rutin selama 2 minggu sekali khususnya hari Minggu yang dipentaskan di Blandongan 6. Sayangnya kegiatan-kegiatan kesenian yang ada di Anjungan DKI dan juga fungsi Anjungan DKI Jakarta itu belum dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke Anjungan DKI Jakarta. Jumlah pengunjungnya tidak stabil terus meningkat bahkan cenderung mengalami penurunan. Ini terlihat dari tabel jumlah pengunjung yang didapat dari Anjungan DKI Jakarta TMII selama tahun 2005-2011 khususnya pada tahun 2010-2011 berikut ini.
5
Booklet Anjungan DKI Jakarta -Dinas pariwisata dan kebudayaan provinsi dki jakarta upt.anjungan provinsi dki jakarta tahun 2011 6 Blandongan adalah Sebutan Panggung Kreasi di Anjungan DKI Jakarta TMII.
TABEL 1.2 DATA PERBANDINGAN KUNJUNGAN WISATAWAN ANJUNGAN PROVINSI DKI JAKARTA TMII TAHUN 2005 - 2011 NO.
BULAN
2005
2006
2007
TAHUN 2008
2009
2010
2011
1
Januari
29,728
26,187
14,974
10,119
31,363
83,140
67,535
2
Februari
14,941
18,070
7,962
6,219
12,334
54,382
51,170
3
Maret
28,156
13,576
4,457
17,440
14,441
50,819
46,520
4
April
28,294
57,129
5,541
12,072
10,814
56,330
82,306
5
Mei
19,333
16,742
5,357
13,236
12,986
59,074
53,068
6
Juni
20,498
27,144
6,797
16,284
89,054
51,080
54,109
7
Juli
27,941
19,315
6,314
17,129
72,657
56,401
59,029
8
Agustus
20,674
24,574
7,382
16,311
44,859
24,077
19,158
9
September
19,846
18,176
1,479
7,439
127,551
100,379
77,004
10
Oktober
23,227
34,476
54,753
42,520
48,489
57,727
58,376
11
November
346,518
23,742
6,212
12,735
44,970
57,531
50,573
12
Desember
18,717
17,945
9,014
31,826
77,648
64,407
TOTAL
597,873
297,076
130,242
203,330
587,166
715,347
PRESENTASE
KET.
618,848
Jakarta, Desember 2011 KEPALA ANJUNGAN PROVINSI DKI JAKARTA TAMAN MINI INDONESIA INDAH Drs. H. SUMARNO NIP. 19561222 198108 1 001
5
Pada tabel tersebut jumlah pengunjung pada tahun 2011 cenderung mengalami penurunan yaitu terjadi pada bulan Januari-Maret dan yang paling menurun adalah bulan September. Penurunan angka pengunjung Anjungan DKI Jakarta menjadi pertanyaan besar bagi penulis, padahal Anjungan DKI sudah melakukan kegiatan promosi untuk pariwisata. Jenis promosi yang biasa dilakukan tempat pariwisata adalah media lini atas (above the line) dan media lini bawah (below the line). Sebuah media lini atas dan lini bawah merupakan media yang saling berkaitan, media lini atas adalah media utamanya misalnya iklan televisi sedangkan media lini bawah sebagai pelengkapnya contohnya katalog. 1 Dalam promosinya, Anjungan DKI Jakarta TMII menyediakan media promosi berupa Video Profile dan booklet. Video profile sebagai media utamanya sedangkan booklet sebagai media pendukungnya. Video profile Anjungan DKI Jakarta menyuguhkan sejarah tantang Jakarta, kegiatan yang ada didalamnya dan juga seni budaya yang disajikan dalam bentuk audio visual. Sedangkan booklet Anjungan DKI hanya menyajikan dalam bentuk visual saja. Anjungan DKI Jakarta selalu melakukan pembaharuan atau re-design media promosi mereka setiap tahunnya. Hal itu dilakukan sesuai dengan standar manajemen yang ada di Anjungan itu sendiri. Seperti bergantinya desain pada booklet juga isi dari video profile Anjungan DKI Jakarta. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Dian selaku humas Anjungan DKI Jakarta, pada tahun 2012 saat ini Anjungan DKI tidak
1
Jefkins, Fank. 1996. Periklanan. Jakarta: Erlangga. Hal 86
6
melakukan pembaharuan desain pada media promosi mereka yaitu video profile dan booklet dikarenakan ada pengalokasian dana di bidang lain. Anjungan DKI Jakarta melakukan strategi promosinya dengan membagikan media promosi (booklet dan video profile) kepada pengunjung yang datang ke Anjungan DKI Jakarta. Hal tersebut dirasa kurang efektif bagi penulis, karena pengunjung sudah ada di Anjungan, dan pengunjung sudah bisa melihat isi Anjungan DKI Jakarta tanpa harus melihat video profile ataupun membaca booklet Anjungan DKI Jakarta yang diberikan. Selanjutnya menurut penulis jangkauan target pengunjung pun hanya sedikit jika dilakukan hanya dengan membagikan kepada pengunjung yang datang ke Anjungan DKI Jakarta. Selain masalah bahwa tidak adanya pergantian design pada media promosi tahun 2012 dan juga strategi pemasaran yang kurang efektif . Menurut penulis masalah yang lainnya terletak pada pengunjung yang datang ke Anjungan DKI Jakarta yang didominasi oleh orang-orang dewasa dan juga anak-anak usia 3-10 tahun tetapi tidak pada remaja kita. Berangkat dari hal tersebut, penulis ingin melakukan perancangan media promosi Anjungan DKI Jakarta tahun 2012. Banyaknya jenis media dalam melakukan suatu promosi, penulis membatasi jenis media yang digunakan untuk promosi Anjungan DKI Jakarta, yaitu dalam bentuk video profile sebagai media promosinya. Penulis juga akan memilih remaja usia 1622 tahun sebagai target market yang paling utama. Kemudian penulis juga akan memberikan saran kepada UPT. Anjungan DKI Jakarta untuk melakukan strategi promosi yang baru di tahun 2012 ini yaitu penyebaran media promosi ke masyarakat luas dengan cara memberikan media promosi
7
ke sekolah-sekolah, ke lembaga pendidian non formal ataupun ketempattempat yang biasa diunjungi anak-anak remaja seperti sevel yang saat ini sedang digandrungi anak-anak remaja, beberapa mall-mall besar yang ada dikawasan Jakarta dan juga ke acara-acara yang bertemakan Jakarta seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ). Strategi promosi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan juga kepedulian masyarakat
mengenai
kebudayaan Betawi setelah melihat video profile dan juga beberapa media pendukung lainnya dan juga peningkatan jumlah pengunjung di tahun 2012. 1.2 Rumusan Masalah Dalam hal ini masalah yang ingin penulis sampaikan adalah “Bagaimana merancang video profile promosi Anjungan DKI Jakarta TMII tahun 2012?”. 1.3 Tujuan Perancangan Tujuan dari skripsi aplikatif ini adalah untuk merancang video profile promosi Anjungan DKI Jakarta TMII tahun 2012. 1.4 Manfaat Perancangan 1. Manfaat Teoritis Dalam bidang ilmu Komunikasi perancangan ini diharapkan menjadi salah satu bentuk alat komunikasi yang mampu menyampaikan isi pesan dan tujuan yang terkandung didalamnya. Dalam bidang Visual and Art Communication, perancangan ini diharapkan memberi manfaat mengenai konsep dan tata cara pembuatan media promosi dalam bentuk video profile.
8
2. Manfaat Praktis Bagi Anjungan DKI sendiri perancangan ini diharapkan sebagai media promo yang paling efektif dalam peningkatan jumlah pengunjung yang datang. Bagi masyarakat luas video profile ini menjadi sebuah media baru bagi mereka untuk mengetahui tentang sejarah Jakarta dan juga perkembangannya sekaligus pengetahuan tentang budaya Betawi yang merupakan etnis asli Jakarta. Dan bagi penulis, perancangan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis dalam bidang audio visual dan kemampuan untuk menjadi designer dalam dunia kerja nantinya.