BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era yang semakin berkembang, terutama dalam dunia bisnis dimana pertanggungjawaban merupakan suatu perhatian dalam masyarakat, kegunaan akuntansi akan semakin dirasakan. Fungsi akuntansi menjadi semakin penting karena tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi kepada pihak yang berkepentingan. Informasi ekonomi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu organisasi bisnis yang bermanfaat bagi sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, karena secara umum hanya menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan. Sementara itu, informasi yang dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan sangat beragam dan selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan pemakai laporan keuangan. Hal ini terjadi karena orientasi organisasi bisnis yang semakin berkembang. Pada awalnya, organisasi bisnis hanya berorientasi pada keuntungan pribadi (profit oriented), sehingga sebuah organisasi bisnis akan melakukan apapun untuk mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan. Dewasa ini, orientasi
1
2
organisasi bisnis mulai berkembang yaitu untuk bertahan agar organisasi bisnis tersebut tetap ada dan semakin berkembang (going concern). Selain itu berkembang pula orientasi organisasi bisnis yang lain, hal tersebut disebabkan karena adanya tuntutan akan etika bisnis yang lebih baik, sehingga organisasi bisnis tidak hanya menilai prestasinya dengan mengukur tingkat nominal laba yang dicapai, tetapi lebih dari itu, yakni dengan menilai hubungan organisasi bisnis dengan pihak-pihak yang terkait (stakeholder) seperti pelanggan, pemasok dan investor. Organisasi bisnis seperti ini berarti telah memiliki orientasi yang mementingkan hubugan dengan pihak-pihak yang terkait dengan lebih baik (stakeholders-oriented). Selain beberapa orientasi bisnis di atas, berkembang pula orientasi bisnis yang lain, terutama bagi masyarakat islam dimana dalam menjalankan organisasi bisnis, islam mengharuskan untuk menjalankan syari’ah sebagai pedoman yang digunakan untuk berperilaku dalam segala aspek kehidupan, sehingga dalam menjalankan organisasi bisnis selalu menggunakan metafora ”amanah” yang bisa diturunkan menjadi metafora zakat atau realitas organisasi yang dimetaforakan dengan zakat. Ini berarti bahwa organisasi bisnis orientasinya tidak hanya profitoriented atau stakeholders-oriented, tetapi zakat-oriented (Muhammad,2000:130). Selanjutnya adalah hubungan zakat dengan akuntansi, dimana kita dapat menggunakan informasi yang dihasilkan akuntansi untuk keperluan zakat, dan diharapkan informasi yang dihasilkan akuntansi dapat berguna dalam perhitungan zakat secara benar. Untuk itu diperlukan adanya penyesuaian pengukuran dan
3
pengakuan sejumlah rekening pada laporan keuangan, karena tidak semua metode akuntansi bisa digunakan dalam prinsip – prinsip syari’ah islam. Meskipun banyak pembahasan tentang aturan syari’ah dalam menjalankan bisnis, tetapi masih sedikit yang mempraktekkan. Untuk saat ini organisasi bisnis yang mempraktekkan syari’ah kebanyakan hanya pada dunia perbankan, misalnya perbankan syari’ah dan unit jasa keuangan syari’ah atau Baitul maal watamwil. sedangkan untuk organisasi bisnis yang lain sedikit sekali yang menyentuh praktik secara syari’ah, misalnya saja di Jepara. Di kota kecil ini telah banyak ditemukan unit jasa keuangan yang berbasis syari’ah seperti BMT, UJKS, KJKS dan sebagainya, selain itu di sini juga banyak unit usaha lain dibidang perdagangan, akan tetapi belum atau sedikit sekali yang mempraktekkan secara syari’ah, salah satunya yaitu furniture. Jepara terkenal dengan usaha furniture mulai tahun 90-an, karena banyaknya pembeli baik dari luar daerah maupun luar negara yang tertarik dengan furniture hasil karya penduduk Jepara, maka banyak warga Jepara yang mulai membuka bisnis furniture salah satunya adalah Jangkar Navy Furniture. Jangkar Navy Furniture merupakan salah satu usaha yang didirikan pada tahun 1994, oleh bapak Asrul Bahri. Hingga saat ini usaha tersebut masih berjalan dan produk-produknya telah banyak yang diekspor di negara-negara Eropa. Dari latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul ” PENGHITUNGAN ZAKAT MAL PERUSAHAAN PADA JANGKAR NAVY FURNITURE JEPARA”.
4
1.2. Ruang lingkup masalah Agar penelitian yang dilakukan tidak melebar, maka perlu pembatasan masalah yang difokuskan pada penerapan teori pengukuran dan pengakuan rekening – rekening laporan keuangan perusahaan untuk perhitungan zakat. Pada penelitian ini akan mengambil kasus pada laporan keuangan pada Jangkar Navy yaitu sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan barang-barang meubel yang barang-barangnya atau penjualannya diekspor ke luar negeri seperti Belanda, Austri, dan daerah sekitar Eropa lainnya, yang selanjutnya akan dilakukan penyesuaian metode pengukuran dan pengakuan atas rekening laporan keuangannya untuk perhitungan zakat mal perusahaan tersebut.
1.3. Perumusan Masalah Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana metode pengukuran dan pengakuan laporan keuangan yang digunakan pada Jangkar Navy Furniture dalam laporan keuangannya? 2. Bagaimana metode pengukuran dan pengakuan rekening-rekening laporan keuangan yang sesuai syari’ah untuk tujuan penghitungan zakat mal? 3. Bagaimana metode penghitungan zakat mal pada Jangkar Navy Furniture?
1.4. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui metode pengukuran dan pengakuan rekening-rekening laporan keuangan pada Jangkar Navy Furniture
5
2. Untuk menerapkan metode pengukuran dan pengakuan rekening – rekening laporan keuangan yang sesuai syari’ah, guna perhitungan zakat mal pada Jangkar Navy Furniture 3. Untuk menghitung zakat mal pada Jangkar Navy Furniture
1.5. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : 1. Bagi Peneliti Sebagai bentuk nyata dalam mengaplikasikan teori akuntansi bidang akuntansi syari’ah. 2. Bagi perusahaan Sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam menghitung zakat mal perusahaan untuk tahun-tahun berikutnya. 3. Bagi Pembaca Sebagai sumber informasi dan referensi untuk memungkinkan penelitian selanjutnya mengenai topik-topik berkaitan baik yang bersifat melanjutkan maupun melengkapi. 4. Bagi Almamater Sebagai bahan referensi dan sebagai tambahan informasi bagi mahasiswa mengenai pemikiran dan bahan kajian dalam penelitian selanjutnya.
1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
6
BAB I
: PENDAHULUAN Pada bagian ini berisi beberapa sub bab yang membahas tentang latar belakang, ruang lingkup masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian ini dilakukan.
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini penulis melandaskan teori untuk penelitiannya dengan terlebih dahulu membahas zakat, mulai dari; pengertian zakat, harta benda yang wajib dizakati, zakat perdagangan, zakat perusahaan, dan sedikit uraian tentang perbedaan zakat, infaq, sedekah dan pajak.
BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini, penulis menjelaskan pendekatan metode penelitian yang digunakan untuk penulisan skripsi, beserta jenis dan sumber data yang dipakai serta metode pengumpulannya. Setelah
itu
penulis
menjelaskan
metode
analisis
yang
digunakannya dalam penelitian ini. BAB IV
: PEMBAHASAN Dalam bab ini, penulis akan mulai membahas penelitiannya dari pengungkapan profil perusahaan, deskripsi metode pengukuran dan pengakuan elemen laporan keuangan perusahaan, dan
7
penerapan metode pengukuran dan pengakuan elemen laporan keuangan yang sesuai syari’ah untuk perhitungan zakat mal. BAB V
: PENUTUP Akhir
dalam
laporan
penelitian
ini,
penulis
membuat
kesimpulan dan memberi saran atas penelitian yang dilakukan.