BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Penelitian Setiapperusahaan
mempunyai
laporan
keuangan
yang
bertujuan
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi. Oleh
karena
itu,
laporan
yang
berkualitas,bebas
dari
rekayasa
dan
mengungkapkan semua informasi sesuai fakta yang sebenarnya menjadi sangat penting bagi semua pihak,baik pihak internal maupun eksternal. Bagi pihak investor, laporan keuangan berguna dalam pengambilan keputusan yang nantinya dapat memaksimalkan jumlah investasinya.Bagi pihak kreditor, laporan keuangan digunakan untuk membantu mereka dalam memutuskan pinjaman dan bunga yang harus dibayar.Sedangkan bagi pemerintah, Laporan keuangan digunakan untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak,untuk menyusun statistik pendapatan nasional (Ghozali dan Chariri. 2007). Pada akhir-akhir ini,banyak fenomena umum yang terjadi disejumlah perusahaan.Praktik yang dilakukan untuk mempengaruhi angka laba ini sering dikenal dengan istilah manajemen laba. Manajemen laba berarti usaha untuk mempengaruhi angka laba tidak bertentangan dengan aturan Standard Akuntasi,yaitu dengan cara memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi, melakukan perubahan metode akuntansi dan menggeser periode
xx
pendapatan atau biaya. Menurut Fischer dan Rozenzwig (1995)manajemen labaadalah tindakan manajer yang menaikkan (menurunkan) laba yang dilaporkan dari unit yang menjadi tanggung jawabnya yang tidak mempunyai hubungan dengan kenaikan atau penurunan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang. Menurut Scott (2003) terdapat dua cara untuk mamahami manajemen laba. Pertama, sebagai perilaku oportunistik manajemen untuk memaksimumkan utilitasnya dalam menghadapi kompensasi, kontrak utang dan biaya politik.Kedua, memandang manajemen laba dari perspektif kontrak efisien, yaitu manajemen laba memberi manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri mereka sendiri dan perusahaan dalam mengantisipasi kejadiankejadian yang tak terduga untuk keuntungan semua pihak yang terlibat dalam kontrak. Manajemen laba dapat mengakibatkan laporan keuangan menjadi bias, maksudnya adalah bahwa laporan tersebut menggunakan metode-metode akuntansi tertentu sehingga menimbulkan laporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan investor atau keinginan manajer.Konsep manajemen laba menurut Salno dan Baridwan (2000:19) : menggunakan pendekatan teori keagenan (agency theory) yang menyatakan bahwa ā€¯praktek earning management dipengaruhi oleh konflik antara kepentingan manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang timbul karena setiap pihak berusaha untuk mencapai atau mempertimbangkan tingkat kemakmuran yang dikehendakinyaā€¯. Agency theory memiliki asumsi bahwa masing-masing individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara
xxi
principal dan agent.Pihak principal termotivasi mengadakan kontrak untuk mensejahterakan dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat.Agent termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya. Tujuan jangka panjang perusahaan adalah untuk mengoptimalkan nilai perusahaan. Tingginya nilai perusahaan dapat menggambarkan kesejahteraan pemilik perusahaan. Nilai perusahaan akan terlihat dari harga pasar sahamnya (Wahyudi dan Pawesri, 2006). Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm) (Salvatore, 2005).Memaksimalkan
nilai
perusahaan
sangat penting
artinya bagi suatu perusahaan,karenadenganmemaksimalkannilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegangsahamyangmerupakan tujuan utama perusahaan. Untuk meminimalkan terjadinya tindakan manajemen laba dan meningkatkan nilai perusahaan, maka perusahaan perlu adanya penerapan mekanisme good corporate governance dalam sistem pengendalian dan pengelolaan perusahaan. Berdasarkan KEPMEN BUMN 117-2002 mengenai Penerapan Praktek GCG pada BUMN pasal 1 poin (a) dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Corporate Governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika.
xxii
Prinsip-prinsip dari Good Corporate Governance yang terdapat dalam pasal 3 KEPMEN BUMN 117-2002 yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitaas, independensi dan kewajaran.Adanya penerapan mekanisme corporate governance dalam sistem pengendalian dan pengelolahan perusahaan, di harapkan dapat berpengaruh pada tindakan manajemen laba dan nilai perusahaan pada periode tertentu. Jika manajemen laba dilakukan dengan tujuan meningkatkan jumlah laba yang dilaporkan sekarang, maka laba periode yang akan datang akan lebih rendah dibandingkan laba periode sekarang, manajemen akan di respon oleh investor dengan penurunan harga saham perusahaan diperiode yang akan datang (Saiful, 2004).
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
yang
telah
diuraikan
sebelumnya,
maka
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: 1. Apakah
mekanisme
corporate
governance
berpengaruh
terhadap
manajemen laba (earning management) ? 2. Apakah mekanisme corporate governance berpengaruh terhadap nilai perusahaan (firm value) ?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini adalah:
xxiii
1.
Untuk menguji pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (earning management).
2.
Untuk menguji pengaruh mekanisme corporate governance terhadap nilai perusahaan (firm value)
1.4 Manfaat Penelitian Berikut merupakan beberapa manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini, yaitu: 1.
Dari aspek Teoritis, penelitian inidapat menambah pengetahuan ilmu dibidang akuntansi khususnya mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba maupun nilai perusahaan.
2.
Dari aspek praktis, penelitian ini dapat berguna bagi pemakai laporan keuangan, baik dari pihak internal maupun ekternal suatu perusahaan, yaitu: a) Bagi Investor, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahanpertimbangan dalam mengambil keputusan investasi. b) Bagi Kreditor, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pemberian pinjaman. c) Bagi Pemerintah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan pajak yang berlalu. d) Bagi Manajemen, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk lebih memahami praktek dari corporate governance terhadap manajemen laba, guna meningkatkan nilai perusahaan.
xxiv
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk memusatkan penelitian pada pokok permasalahan serta mencegah terlalu luasnya pembahasan yang mengakibatkan terjadinya kesalahan terhadap kesimpulan yang dihasilkan. Adapun keterbatasan-keterbatasan masalah dalam penelitian ini dengan menggunakan penelitian acuan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Praditia (2010),Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independen) yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen dan kualitas audit.Variabel terikat (dependen) yaitu manajemen laba dan nilai perusahaan.
xxv