BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Tujuan
laporan
keuangan
adalah
menyediakan
informasi
yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Untuk mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan haruslah memenuhi empat karakteristik kualitatif, yaitu dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan (kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan pada Standar Akuntasi Keuangan, Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007). Namun untuk memperoleh laporan keuangan yang relevan dan andal, terdapat beberapa kendala yang substantial. Salah satu kendala tersebut adalah ketepatan waktu pelaporan keuangan. Ketepatan waktu (timeliness) publikasi suatu
laporan
keuangan
perusahaan
merupakan
faktor
penting
yang
mempengaruhi tingkat keandalan dan relevansi informasi yang mendukung dalam laporan keuangan. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi keuangan (PSAK) No 1 paragraf 38 dinyatakan bahwa manfaat akan suatu laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya.
1
2
Penundaan pelaporan akan mengakibatkan informasi yang dihasilkan oleh laporan keuangan kehilangan relevansinya dan akan berkurang manfaatnya. Nilai informatif suatu laporan keuangan yang telah diaudit akan berkurang secara proporsional seiring makin lamanya penundaan publikasi laporan keuangan (Knechel dan Payne 2001) Standar pekerjaan lapangan ketiga pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) menyatakan bahwa bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang telah diaudit. Hal itu berarti jangka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit atas laporan keuangan oleh akuntan tergantung kecukupan bukti audit kompeten yang diperoleh akuntan dalam proses audit. Akuntan dapat memperpanjang jangka waktu penyelesaian audit jika bukti audit kompeten dianggap belum cukup. Kondisi ini akan berdampak adanya penundaan pengumuman laporan keuangan kepada publik. Oleh karena itu proses audit dapat menjadi suatu hambatan dalam ketepatan waktu publikasi laporan keuangan. Audit delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diselesaikan laporan auditor independen (Ashton et al: 1997, Halim: 2000). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya menunjukkan bahwa audit delay yang terjadi di Indonesia rata-rata 85 hari. Rata-rata audit delay di Indonesia ini tergolong
3
lebih panjang bila dibandingkan dengan di luar negeri, misalnya audit delay di Kanada lebih pendek, yaitu lebih cepat 21,95 hari dibandingkan dengan Indonesia (Halim; 2000). Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa lamanya audit delay memiliki hubungan positif dengan komplesitas operasi perusahaan (Ashton, Willingham dan Ellion, 1998) selain itu audit delay juga cenderung lebih lama pada perusahaan dalam industri nonfinansial (Ahmad dan Kamarudin, 2003, Almosa dan Alabbas 2007 Aston, Willingham dan Elliot, 1998) dari hasil penelitian tersebut perusahaan manufaktur terkait dengan audit delay. Pada penelitian yang sama juga menunjukan bahwa lamanya audit delay cenderung lebih pendek pada perusahaan dalam industri keuangan. Perusahaan go public dalam memberikan informasi yang tepat waktu dan akurat kepada investor mengenai kondisi keuangan harus berdasarkan peraturan BAPEPAM dengan kep-36/PM/2003
yang menyebutkan bahwa Laporan
keuangan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang pada pokoknya adalah Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan ketentuan akuntansi di bidang pasal modal yang ditetapkan oleh BAPEPAM.
4
Keputusan tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi yang lebih cepat dan akurat kepada investor mengenai kondisi emiten atau perusahaan publik serta dalam rangka mengikuti perkembangan pasar modal global Audit delay yang melewati batas waktu ketentuan Bapepam, tentu berakibat pada keterlambatan publikasi laporan keuangan. Keterlambatan publikasi laporan keuangan bisa mengindikasikan adanya masalah dalam laporan keuangan emiten sehingga memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyelesaian audit. Keterlambatan publikasi laporan keuangan
sangat merugikan investor
karena dapat meningkatkan asimetri informasi di pasar, insider trading dan memunculkan rumor yang membuat pasar menjadi tidak pasti. Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkapkan faktor
faktor apa yang menyebabkan
(determinan) audit delay. Informasi tentang faktor dominan yang mempengaruhi audit delay dinilai penting karena dapat digunakan oleh investor untuk mengantisipasi risiko investasi.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini hendak menguji apakah profitabilitas dan ukuran KAP secara parsial dan simultan mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap audit delay laporan keuangan pada perusahaanperusahaan publik di indonesia, khususnya industri manufaktur yang terdaftar di BEI.
5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji secara empiris mengenai apakah faktor profitabilitas dan ukuran KAP secara parsial dan simultan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap audit delay laporan keuangan. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah: (1) Agar investor memperoleh gambaran mengenai penyebab terjadinya audit delay yang berdampak pada keterlambatan publikasi laporan keuangan, dan (2) memberikan informasi kepada badan regulator pasar modal dan dewan pembuat standar akuntansi untuk mempertimbangkan faktor dominan yang berpengaruh terhadap audit delay dalam membuat regulasi (kebijakan) tentang pelaporan keuangan. 2. Kegunaan Penelitian Bagi Perusahaan Publik Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi perusahaan publik dalam usaha meningkatkan ketepatan waktu dan penyampaian laporan keuangan kepada publik melalui pengelolaan faktor-faktor internal perusahaan yang dapat mempengaruhi lamanya penyelesaian audit oleh auditor. Bagi Kantor Akuntan Publik Penelitian ini dapat menjadi referensi dalam usaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan audit melalui pengelolaan faktor-faktor yang
6
dapat mempengaruhi audit delay dan dapat meningkatkan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan oleh perusahaan publik. Bagi Regulator Penelitian ini dapat dijadikan
suatu pertimbangan bagi regulator pasar
modal dan lembaga keuangan seperti BAPEPAM dan LK, dalam menentukan kebijakan terkait ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan oleh perusahaan. Bagi Akademis Penelitian ini akan menambah ilmu pengetahuan dibidang audit, khususnya mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi adanya audit delay pada perusahaan publik. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian serupa yang hendak dilakukan oleh penelitipeneliti berikutnya berikutnya dimasa depan. Bagi Penulis Sebagai sarana untuk berimprovisasi diri ditengah pengembaraan dunia ilmu pengetahuan khususnya bidang audit delay laporan keuangan.