BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator dalam derajat
kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan selama masa kehamilan, sehingga ini menjadi masalah besar di Indonesia. Menurut Survey Data Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per 100.000 jumlah kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2013). Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Bali tahun 2015 AKI di wilayah Provinsi Bali sebesar 83,41 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes Provinsi Bali, 2015). Menurut Profil Kesehatan Indonesia (2012) penyebab langsung kematian ibu oleh beberapa faktor yaitu perdarahan, pre-eklampsia, dan infeksi. Selain itu, penyebab kematian ibu secara tidak langsung antara lain gangguan pada kehamilan seperti kurang energi protein (KEP), kurang energi kronis (KEK), dan anemia (Kemenkes RI, 2012). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI adalah meningkatkan metabolisme energi dan zat gizi pada masa kehamilan. Hal ini sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Apabila ibu hamil mengalami kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Sukarni, I & Margareth, 2013). Terjadinya gangguan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi terhadap kualitas kehidupan berikutnya. Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Jika status gizi sebelum 1
2
dan selama hamil normal maka kemungkinan besar ibu akan melahirkan bayi yang sehat dengan cukup bulan dan berat badan normal. Kurang energi kronis (KEK) adalah keadaan dimana ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu (Depkes RI, 1995b). KEK merupakan gambaran status gizi ibu dimasa lalu, kekurangan gizi kronis pada anak-anak baik disertai sakit yang berulang, akan menyebabkan bentuk tubuh yang stunting atau kurus pada saat dewasa. Ibu yang memiliki postur tubuh seperti ini berisiko mengalami gangguan pada masa kehamilan dan melahirkan bayi berat badan lahir rendah (Soetjiningsih dalam Pratiwi, 2012). Salah satu penilaian status gizi dapat dilakukan dengan penilaian secara antropometri. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ukuran fisik seseorang sangat erat berhubungan dengan status gizi. Indikator yang sering digunakan khusunya untuk penentuan status gizi ibu hamil di pelayanan dasar adalah lingkar lengan atas (LILA) (Amiruddin, R & Hasmi, 2014) Lingkar lengan atas (LILA) adalah jenis pemeriksaan antropometri yang digunakan untuk mengukur risiko KEK pada wanita usia subur (WUS) yang meliputi remaja, ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur (PUS). Sedangkan ambang batas LILA pada WUS dengan risiko KEK adalah 23,5 cm dan apabila kurang dari 23,5 cm akan mengalami risiko KEK (Supariasa, 2012). Penyebab KEK adalah akibat ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi. Yang sering terjadi adalah ketidaktersediaan pangan secara musiman atau secara kronis di tingkat rumah tangga, distribusi di dalam rumah yang tidak proporsional dan beratnya beban kerja ibu hamil. Selain itu, beberapa hal penting berkaitan dengan status gizi seorang ibu
3
adalah kehamilan pada ibu berusia muda (kurang dari 20 tahun), kehamilan dengan jarak yang pendek dengan kehamilan sebelumnya (kurang dari 2 tahun), kehamilan yang terlalu sering, serta kehamilan, serta kehamilan pada usia terlalu tua (lebih dari 35 tahun) (Achandi, E.L, 2007). Berdasarkan Riskesdas Nasional tahun 2013, kejadian KEK wanita umur 1549 tahun di Indonesia sebesar 24,2% (Kemenkes RI, 2013). Berdasarkan Riskesdas Provinsi Bali tahun 2007 kejadian KEK pada wanita umur 15-45 tahun sebesar 8,6% (Depkes RI, 2009), sedangkan berdasarkan Riskesdas Provinsi Bali tahun 2013 kejadian KEK pada wanita umur 15-45 tahun mengalami peningkatan sebesar 10,1% (Kemenkes RI, 2013). Berdasarkan hasil penelitian oleh Sandjaja (2009), mengenai risiko KEK pada ibu hamil di Indonesia dapat disimpulkan bahwa analisis karakteristik daerah, rumah tangga, ibu hamil, pola penyakit dan pengalaman rawat jalan menunjukkan hampir semua variabel yang diuji memberikan hasil perbedaan signifikan tentang risiko KEK pada ibu hamil. Dari penelitian Ramaniar, dkk (2013) menunjukkan bahwa pengetahuan, pola makan, makanan pantangan dan status anemia merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Dari penelitian oleh Sari, N. P. dkk (2013) mengenai gambaran karakteristik ibu hamil yang menderita KEK di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak dapat disimpulkan bahwa respoden yang menderita KEK mempunyai pengetahuan cukup dengan tingkat pendidikan tamat SMA dan mempunyai status ekonomi yang tinggi . Berdasarkan data laporan tahunan dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar tahun 2015 bahwa kejadian KEK pada ibu hamil di Kota Denpasar sejumlah 495 ibu hamil dengan kejadian paling tinggi berada di Kecamatan Denpasar Selatan sejumlah 217 ibu hamil menderita KEK. Dari 4 Puskesmas yang terdapat di Kecamatan Denpasar
4
Selatan, kejadian KEK pada ibu hamil tertinggi di Puskesmas I Denpasar Selatan adalah sejumlah 103. Dimana hasil kunjungan pertama berjumlah 143 ibu hamil di Puskesmas tersebut, jadi presentase kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan tahun 2015 sejumlah 72,02% Dengan adanya hal tersebut maka peniliti ingin menggali lebih dalam faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan tahun 2015. 1.2
Rumusan Masalah Terjadi peningkatan kejadian KEK pada ibu hamil di Provinsi Bali pada tahun
2007 ke tahun 2013 sebesar 1,5%. Dimana kejadian KEK pada ibu hamil di Kota Denpasar pada tahun 2015 sebanyak 495 ibu hamil, yang paling tinggi berada di Kecamatan Denpasar Selatan sebanyak 217 ibu hamil. Dari 4 Puskesmas yang terdapat di Kecamatan Denpasar Selatan, kejadian paling tinggi berada di Puskesmas I Denpasar Selatan sebanyak 103 ibu hamil yang berkunjung pada tahun 2015. 1.3
Pertanyaan Penelitan 1. Bagaimana hubungan antara usia ibu dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan? 2. Bagaimana hubungan antara paritas dengan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan? 3. Bagaimana hubungan antara pendidikan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan? 4. Bagaimana hubungan antara status anemia dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan?
5
1.4
Tujuan Penelitian
1.4.1
Tujuan Umum Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor yang
berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan tahun 2015. 1.4.2
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hubungan antara usia ibu dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan. 2. Untuk mengetahui hubungan antara paritas dengan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan. 3. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan. 4. Untuk mengetahui hubungan antara status anemia dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan. 1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1
Manfaat Teoritis Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat menjelaskan faktor yang
berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan tahun 2015. 1.5.2
Manfaat Praktis
1. Hasil penelitian ini sebagai salah satu referensi kajian tentang faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil dan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya. 2. Hasil penelitian ini sebagai bahan masukan bagi Puskesmas I Denpasar Selatan dan Dinas Kesehatan Kota Denpasar untuk mengembangkan program
6
dan intervensi yang tepat tentang upaya peningkatan status kesehatan ibu hamil, khususnya kejadian KEK pada ibu hamil. 3. Hasil penelitian ini sebagai pengalaman sekaligus menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh selama proses perkuliahan khususnya pada bidang kesehatan ibu dan anak 1.6
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Kesehatan Ibu dan Anak yaitu
khususnya mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan. Sasaran dari penelitian ini adalah ibu hamil yang menderita KEK dan tidak KEK di Puskesmas I Denpasar Selatan.