BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara sedang berkembang di kawasan Asia Tenggara. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, ingin mencoba untuk dapat membangun bangsa dan negaranya sendiri tanpa memperdulikan bantuan dari negara lain. Tentu saja hal ini pernah dicoba pada masa pemerintahan Soekarno. Namun ternyata Indonesia sulit untuk terus bertahan ditengah derasnya laju globalisasi yang terus berkembang dengan cepat tanpa mau menghiraukan bangsa-bangsa sedang berkembang dan miskin. Dalam kondisi seperti ini, Indonesia akhirnya harus mengikuti arus globalisasi, mencoba untuk membuka diri dengan menjalin hubungan internasional dengan bangsa lain demi menunjang pembangunan bangsanya terutama dari sendi ekonomi makronya. Menurut Boediono (1999), pertumbuhan ekonomi merupakan tingkat pertambahan dari pendapatan nasional. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang dan merupakan ukuran keberhasilan pembangunan. Kenaikan output per kapita sendiri di dalam neraca berjalan dapat diartikan sebagai kenaikan ekspor yang lebih besar dari pada impor suatu negara dalam beberapa tahun ataupun apabila dilihat dari neraca modal berarti bertambahnya modal jangka panjang yaitu investasi, baik itu penanaman modal asing (investasi asing) ataupun domestik (investasi dalam negeri) dalam kurun waktu tertentu.
Indonesia sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, keadaan dan perkembangan perdagangan luar negeri serta neraca pembayaran internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di dalam percaturan ekonomi global. Situasi dan kecenderungan umum perekonomian dapat dipastikan akan mempengaruhi perekonomian Indonesia. Perekonomian dunia yang kurang bergairah akan melesukan pula perdagangan antar negara di dunia, termasuk Indonesia. Hubungan ekonomi dengan luar negeri adalah bagian dari hubungan internasional secara luas, yang mencakup juga hubungan politik, militer, pendidikan dan kebudayaan. Bagi negara sedang berkembang seperti Indonesia yang menganut sistem ekonomi terbuka, memungkinkan hubungan ekonomi dengan luar negeri terjadi. Tentu saja hubungan ekonomi dengan luar negeri ini memberi pengaruh terhadap perekonomian dalam negeri. Ada pengaruh buruk, tapi juga ada pengaruh menguntungkan. Hubungan ekonomi internasional menyangkut transaksi barang, jasa modal, moneter, alat pembayaran, berpengaruh terhadap ekonomi dalam negeri. Kajian tentang pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap ekonomi dalam negeri akan tercatat dalam neraca pembayaran dengan cara pembukuan tertentu seperti yang ditetapkan oleh IMF. Dari neraca pembayaran ini dapat dianalisis hal-hal yang menyangkut perdagangan barang (ekspor-impor), transaksi jasa, nilai tukar, nilai utang dan kewajiban pelunasan, defisit transaksi berjalan, cadangan devisa, rasio perdagangan internasional. Indikator neraca pembayaran akan menyangkut masalah-
masalah produksi nasional, anggaran pemerintah, moneter dan alat pembayaran internasional. Salah satu model yang dikembangkan oleh Charles P. Kindleberger dalam Krugman (2002) mengenai pertumbuhan ekonomi dan perdagangan internasional adalah bahwa perdagangan luar negeri merupakan sektor yang memimpin. Artinya pertumbuhan ekonomi meningkat karena perluasan perdagangan internasional. Transaksi perdagangan internasional ini terekam dalam neraca pembayaran yang jika terjadi impor melebihi ekspor maka ada sejumlah aliran dana ke luar negeri. Artinya sumber-sumber pembiayaan dari luar negeri yang selama ini menutup kebutuhan investasi semakin berkurang. Dengan demikian untuk mempercepat pertumbuhan perekonomiannya maka dituntut untuk dapat menggali sumber-sumber pembiayaan pembangunan yang biasanya diperoleh dari tabungan domestik yang merupakan sumber internal dalam negeri serta pinjaman luar negeri dan investasi asing yang merupakan sumber eksternal dari luar negeri. Selain itu meningkatkan kegiatan ekspor berupa barang dan jasa juga berperanan penting dalam pertumbuhan
investasi
di
Indonesia.
Transaksi
barang
perdagangan
internasional (ekspor) ini biasanya juga memerlukan modal jangka panjang untuk menghasilkan keuntungan yang akan diinvestasikan lagi untuk meningkatkan kapasitas dan memperluas pasar yang akhirnya untuk lebih meningkatkan keuntungan. Pada
dasarnya
Investasi
merupakan
pembentukan
modal
yang
mendukung peran swasta dalam perekonomian. Menurut Harrod Domar dalam
Boediono (1999), dalam mendukung pertumbuhan ekonomi diperlukan investasi-investasi baru sebagai stok modal seperti penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing. Penanaman modal asing langsung merupakan investasi yang dilakukan oleh swasta asing ke suatu negara tertentu. Bentuknya dapat berupa cabang perusahaan multinasional, lisensi, joint venture, dan lain-lain. Investasi oleh penduduk dalam negeri merupakan pengakuisisian surat-surat berharga luar negeri dan aset fisik. Investasi luar negeri dalam aset keuangan khususnya lembaga investasi dilakukan untuk mendiversifikasi resiko dan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi daripada penghasilan yang diterima dengan investasi yang sebanding di dalam negeri. Investasi luar negeri langsung dalam bentuk fisik di dalam pabrik manufaktur yang baru dan cabang-cabang penjualan yang lebih bagi pengusaha multinasional. Investasi di harapkan sebagai penggerak pertumbuhan perekonomian setiap negara berkembang. Karena terbatasnya dana yang dimiliki negara berkembang seperti Indonesia, untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi maka peran investasi sangat di harapkan. Dengan keadaan kekurangan modal, sulit bagi negara berkembang melakukan investasi yang optimum. Sedangkan investasi yang mutlak diperlukan sebab pada dasarnya pertumbuhan ekonomi dapat di tingkatkan melalui atau lebih banyak mengadakan investasi. Pengaruh investasi mempunyai arti penting terhadap pertumbuhan ekonomi dan ekspor di negara berkembang. Investasi dipandang sebagai cara yang lebih efektif untuk mendorong pertumbuhan perekonomian. Dengan
Investasi dapat memberikan kontribusi yang lebih baik kedalam proses pembangunan.
Mengingat
pentingnya
investasi
untuk
mendorong
pertumbuhan ekonomi, maka negara berkembang harus terus berupaya untuk membuat investasi yang kondusif dengan cara deregulasi dan debirokrasi, dengan penyederhanaan mekanisme perijinan sehingga dapat menarik minat para investor asing dan domestik untuk menanamkan modalnya. Bagi negara berkembang
yang
perekonomiannya
masih
sangat
bergantung
pada
pinjaman/bantuan negara lain, ekspor untuk produk-produk dengan nilai tambah yang tinggi sangatlah penting. Berdasarkan deskripsi singkat di atas maka
peneleitian ini mengambil judul “Analisis Pengaruh Transaksi Berjalan (Current Account) dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia” B. Rumusan Masalah Berdasarakan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah : Bagaimana pengaruh transaksi berjalan (current account) dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ? C. Batasan Masalah Penulisan skipsi berjudul analisis transaksi berjalan (current account) dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia mempunyai batasan masalah sebagai berikut: 1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam penulisan ini dikhususkan kepada GDP Indonesia pada tahun 2000 kwartal II sampai dengan 2009 kwartal I.
2. Transaksi berjalan (Current Account) dalam penulisan ini di khususkan kepada net ekspor yang ada dalam neraca pembayaran Indonesia tahun 2000 triwulan II sampai dengan 2009 triwulan I. 3. Investasi dalam penulisan ini di khususkan kepada investasi langsung (Direct Invesment) yang ada dalam neraca pembayaran Indonesia tahun 2000 triwulan II sampai dengan 2009 triwulan I. D. Tujuan Penelitian Adapaun tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh transaksi berjalan (current account) dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000 kwartal II sampai dengan 2009 kwartal I. E. Kegunaan Penelitian 1.
Bagi Penulis Penelitian ini untuk menambah ilmu dan mengasah kemampuan analisisnya terutama dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipengaruhi oleh neraca transakasi berjalan (current account) dan investasi.
2.
Bagi Pemerintah Bagi
pemerintah
dapat
digunakan
sebagai
masukan
dalam
menentukan kebijakan selanjutnya untuk mengatasi permasalahan pembangunan ekonomi Indonesia dan sekaligus dapat digunakan sebagai salah satu alternatif solusi untuk menangani permasalahan pembangunan
ekonomi Indonesia yang berhubungan dengan neraca transakasi berjalan (current account) dan investasi. 3.
Bagi peneliti selanjutnya Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya dan sebagai masukan bagi peneliti lain yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipengaruhi oleh neraca transakasi berjalan (current account) dan investasi.
4.
Bagi pengambil kebijakan Bagi para pengambil kebijakan diharapkan dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi untuk secara masal mampu meningkatkan pendapatan Indonesia.
negara
Indonesia
untuk
meningkatkan
perekonomian