BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masa kanak-kanak pada hakikatnya menjadi bagian yang esensial dari individu. Maka tidak diragukan lagi bahwa pengalaman-pengalaman pada masa kanak-kanak merupakan landasan dasar bagi bentuk kepribadian individu pada saat dewasa. Apabila terjadi tekanan pada masa kanak-kanak akan sangat berpengaruh pada pembentukan sikap dan pandangan hidup yang akan ditunjukkan pada masa dewasanya kelak. Kehidupan kanak-kanak akan sangat berpengaruh bagi pemahaman hakikat manusia juga terhadap pribadi sendiri. Diharapkan anak mampu mencapai perkembangan dirinya yang optimal sesuai dengan tugas-tugas perkembangan yang sesuai. Dengan pemahaman tersebut orang tua maupun pendidik supaya bersikap lebih bijaksana serta berhati-hati dalam memberikan tuntunan dan pendidikan kepada anak-anak. Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dengan guru-guru SD Negeri Salatiga 12, terdapat permasalahan yang paling menonjol pada siswa kelas V yaitu kurangnya penyesuaian diri siswa baik penyesuaian diri sendiri maupun penyesuaian terhadap kelompok sosialnya. Kelompok sosial pada masa kanakkanak ini adalah teman sepermainannya. Guru berpendapat bahwa dalam pembelajaran sehari-hari terdapat beberapa siswa yang merasa kurang percaya diri dalam mengemukakan pendapat, dan beberapa kurang bisa menyesuaikan diri dengan berinteraksi secara baik dengan teman-teman sekelasnya.
1
Permasalahan kurangnya penyesuaian diri siswa tersebut diperkuat dengan data hasil dari pra penelitian yang telah penulis lakukan di kelas V SD Negeri Salatiga 12 menunjukkan bahwa: Tabel 1.1 Data Pra Penelitian Penyesuaian Diri Siswa Kelas 5 No 1. 2. 3. 4.
Kategori Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi Total
Interval 94-120 121-147 148-175 176-201
Frekuensi 12 3 13 9 37
Prosentase 32,43 % 8,11 % 35,13 % 24,33 % 100%
Dari tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa sebagian besar siswa yaitu hampir 50% memiliki kategori penyesuaian diri sangat rendah dan rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan penyesuaian diri adalah dengan bimbingan dan konseling. Perkembangan kepribadian yang seoptimal mungkin dan termasuk di dalamnya adalah penyesuaian diri itulah yang menjadi tujuan pelayanan bimbingan. Dalam upaya meningkatkan penyesuaian diri siswa tersebut penulis menggunakan bentuk bimbingan kelompok dengan teknik permainan. Seperti yang dikemukakan Hurlock (1991) bahwa bermain memiliki andil yang sangat besar terhadap perkembangan anak. Pengaruh bermain bagi perkembangan anak adalah dapat mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian tubuh, belajar berkomunikasi, penyaluran bagi energy emosional yang terpendam, penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan. Selain itu bermain dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk mempelajari berbagai hal, merangsang kreativitas, membandingkan kemampuan yang mereka miliki dengan kemampuan orang lain, belajar bermasyarakat, belajar bekerja sama, sportivitas, melatih kejujuran dan sebagainya.
2
Mildred Parten (dalam Ismail, 2006) menyoroti kegiatan bermain sebagai sarana sosialisasi. Parten mengamati ada enam bentuk interaksi anak-anak yang terjadi saat anak bermain. Menurut Parten pada keenam bentuk kegiatan permainan sosial tersebut terlihat adanya kadar interaksi sosial, mulai dari kegiatan bermain sendiri sampai bermain secara bersama-sama. Penulis menggunakan teknik permainan karena teknik permainan sangat sesuai dengan tingkat perkembangan anak di sekolah dasar. Dengan permainan siswa mampu menggali potensi diri dan dapat melatih siswa menyesuaikan diri dengan teman sebayanya di lingkungan sekolah dengan cara yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Menurut penelitian Rosidah (2013) yang mengenai efektivitas teknik permainan dalam bimbingan kelompok untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa, menggunakan uji-t independen sampel tes. Berdasarkan penelitian tersebut hasil p-value = 0.000 yang dinyatakan lebih kecil dari α = 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hasil skor rerata kelompok eksperimen yang diberikan treatment berupa penggunaan teknik permainan dalam bimbingan kelompok lebih besar dibandingkan dengan skor rerata kelompok kontrol. Sehingga rerata data antara pre-test dan post-test berbeda secara signifikan. Berdasarkan hasil tersebut maka teknik permainan dalam bimbingan kelompok efektif untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa. Selain itu, juga telah dibuktikan oleh Sukma (2011) dalam penelitiannya mengenai teknik permainan simulasi dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa kelas X SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Pelajaran
3
2010/2011, menerangkan bahwa teknik permainan simulasi efektif digunakan untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa. Penulis memilih tempat penelitian di SD Negeri Salatiga 12 karena sekolah tersebut belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya dengan variabel penyesuaian diri. Selain itu penulis menemukan masalah penyesuaian diri dari hasil wawancara dan pra penelitian di SD Negeri Salatiga 12. Dari penjabaran latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti: “Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan dalam Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa Kelas V SD Negeri Salatiga 12”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis utarakan, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah penggunaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan secara signifikan dapat meningkatkan penyesuaian diri siswa kelas V SD Negeri Salatiga 12? “
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi layanan
bimbingan kelompok dengan teknik permainan dalam meningkatkan
penyesuaian diri siswa kelas V SD Negeri Salatiga 12.
4
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini kiranya dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi kemajuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan wawasan yang berhubungan dengan penyesuaian diri dan bimbingan kelompok dengan teknik permainan. Apabila layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan secara signifikan dapat meningkatkan penyesuaian diri siswa maka akan mendukung teori dari Hurlock dan penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Rosidah (2013).
1.4.2 Manfaat Praktis 1) Memberikan masukan kepada guru Sekolah Dasar untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa di sekolah dengan bimbingan kelompok teknik permainan. 2) Memberikan masukan kepada siswa Sekolah Dasar untuk meningkatkan penyesuaian diri dengan teman sebayanya dengan melakukan kegiatan berkelompok. 3) Memberikan masukan kepada peneliti selanjutnya mengenai layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa.
5