I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pada saat ini tidak dapat dipungkiri lagi kenyataan bahwa
pelayanan kesehatan semakin dibutuhkan oleh masyarakat. Perkembangan zaman telah menempatkan kesehatan menjadi kebutuhan pokok bagi manusia. Hal ini didukung pula oleh kesadaran masyarakat akan kesehatan yang semakin meningkat. Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Setiap orang memerlukan tubuh yang sehat untuk bekerja dan melakukan aktivitas sehari hari. Banyak cara yang sering dilakukan manusia untuk tetap sehat diantaranya adalah dengan melakukan berbagai tindakan pencegahan terhadap penyakit seperti memelihara kebersihan, menjaga pola makan, istirahat dan olahraga yang teratur. Selain tindakan pencegahan terhadap penyakit, diperlukan pula sarana kesehatan untuk pengobatan seperti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), klinik atau rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang dapat melayani masyarakat dalam memelihara kesehatan dan mengobati penyakit. Peranan rumah sakit sangat penting dalam upaya terciptanya manusia yang sehat. Agar rumah sakit dapat menjalankan fungsinya dengan optimal, maka diperlukan fasilitas penunjang dan bangunan yang memadai serta sumber daya manusia (SDM) yang memiliki produktivitas tinggi. Sumber daya manusia adalah faktor utama dalam mencapai tujuan suatu organisasi atau perusahaan. Ketepatan pengolahan SDM oleh pihak
1
manajemen akan membawa kemajuan bagi perusahaan. Namun demikian pula sebaliknya, kurangnya kepekaan manajemen dalam menangani karyawan akan menyebabkan terhambatnya proses pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan adanya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) untuk mempelajari sumber daya manusia dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Dengan adanya MSDM, dapat memudahkan pihak manajemen perusahaan dalam proses pengarahan
karyawan
untuk
mengembangkan
kemampuan
dan
meningkatkan produktivitasnya. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas adalah motivasi. Motivasi perlu ada dalam diri setiap karyawan, karena motivasi adalah hal yang menyebabkan dan mendorong perilaku manusia supaya bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal (Hasibuan 2006). Potensi karyawan tidak akan memberi kontribusi yang berarti bagi perusahaan tanpa adanya motivasi untuk bekerja dengan giat. Rumah Sakit Kebonjati merupakan salah satu rumah sakit swasta yang berada di kota Bandung. Rumah sakit yang berada di bawah Yayasan Kawaluyaan ini berdiri sejak tahun 1943. Rumah Sakit Kebonjati sebagai tempat pelayanan kesehatan selalu berupaya untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Sesuai dengan misi yang diemban oleh Rumah Sakit Kebonjati yaitu memberikan pelayanan kesehatan paripurna secara efisien, bermutu, dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, maka Rumah Sakit Kebonjati
2
memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana pelayanan kesehatan, meningkatkan mutu pelayanan, dan membantu pemerintah dalam menuju Indonesia Sehat 2010. Untuk mencapai tujuan tersebut, Rumah Sakit Kebonjati memiliki rencana jangka pendek dan jangka panjang. Rencana jangka panjangnya yaitu : membentuk jaringan kerjasama dengan badan-badan penyandang dana, membentuk teaching hospital, dan mempererat jaringan kerjasama dengan konsumen, LSM, maupun institusi pelayanan kesehatan lain. Sedangkan rencana jangka pendeknya meliputi pembangunan fisik bangunan dan fasilitas, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan Sistem Informasi Manajemen. Pelatihan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan seminar atau kursus singkat. Pengembangan dan peningkatan kualitas kinerja karyawan dapat dilakukan melalui pemberian motivasi. Motivasi dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja karyawan. Saat ini masalah yang sedang dihadapi oleh Rumah Sakit Kebonjati yang berkaitan dengan sumber daya manusia adalah mulai menurunnya motivasi dan kepuasan kerja karyawan yang disebabkan oleh perubahan kebijakan rumah sakit. Keadaan ini bermula pada pertengahan tahun 2006 dimana perusahaan memberlakukan kebijakan baru diantaranya adalah kenaikan gaji karyawan yang disertai dengan penghapusan beberapa fasilitas yang selama ini sudah ada seperti fasilitas antar-jemput dan fasilitas sembako bulanan (beras, gula, dan
3
minyak goreng). Namun ternyata kebijakan ini menimbulkan reaksi negatif dari sebagian karyawan sebagian karyawan yang lebih memilih fasilitas tersebut daripada kenaikan gaji. Hal ini juga menimbulkan ketidakharmonisan di antara para karyawan yang berbeda pendapat. Selain
protes
akibat
perubahan
kebijakan,
karyawan
juga
mengeluhkan manajemen perusahaan yang kurang jelas misalnya dalam hal pengangkatan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap. Melihat kondisi ini maka diperlukan adanya pemberian motivasi agar kepuasan kerja dan kinerja karyawan kembali meningkat. Pemberian motivasi tidak bisa diterapkan secara sembarangan dalam suatu perusahaan. Untuk mengembangkan motivasi karyawan dalam suatu perusahaan, pertama harus diketahui dahulu kondisi dan karakter dari karyawan dalam perusahaan tersebut. Karena jika pemberian motivasi tidak sesuai dengan kebutuhan karyawan maka tidak akan menghasilkan reaksi yang diharapkan. Untuk itulah penelitian ini dilaksanakan agar diketahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi di Rumah Sakit Kebonjati Bandung sehingga pengambilan langkah untuk meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan dapat dilakukan secara tepat.
1.2
Rumusan Masalah Akibat dari perubahan kebijakan yang berhubungan dengan
sumber daya manusia di Rumah Sakit Kebonjati, maka mulai terjadi penurunan motivasi dan kepuasan kerja para karyawan. Padahal, seperti diketahui bersama, sumber daya manusia merupakan mesin penggerak 4
bagi sebuah perusahaan atau organisasi. Tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang berkinerja tinggi maka peranan Rumah Sakit Kebonjati sebagai sarana kesehatan tidakakan berjalan dengan optimal. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana perbedaan persepsi tenaga medis dan tenaga non medis mengenai faktor-faktor motivasi? 2. Bagaimana hubungan antara motivasi, kepuasan kerja dan kinerja karyawan? 3. Bagaimana meningkatkan motivasi, kepuasan kerja dan kinerja karyawan?
Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi perbedaan persepsi antara tenaga medis maupun tenaga non medis mengenai faktor-faktor motivasi. 2. Menganalisis hubungan motivasi, kepuasan kerja dan kinerja karyawan. 3. Merumuskan alternatif solusi dan cara yang paling efektif dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk peningkatan kepuasan kerja dan kinerja.
5
1.3
Manfaat Penelitian Ada
beberapa
manfaat yang
diharapkan
dari
pelaksanaan
penelitian ini yaitu : 1. Sebagai
wahana
untuk
mempelajari
dan
meningkatkan
keterampilan penulis dalam menganalisis dan mengidentifikasi permasalahan
yang
dihadapi
perusahaan
serta
mencari
pemecahannya. 2. Sebagai masukan bagi Rumah Sakit Kebonjati dan menjadi bahan pertimbangan dalam hal pemberian motivasi agar kepuasan kerja dan kinerja karyawan rumah sakit Kebonjati dapat ditingkatkan.
1.4
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada upaya pembentukan motivasi
karyawan dengan tujuan peningkatan kepuasan kerja dan kinerja karyawan Rumah Sakit Kebonjati.
6