BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Gelombang laut merupakan fenomena menarik dan merupakan salah satu komponen yang perlu diperhatikan dalam mendesain suatu bangunan laut. Gelombang laut memiliki sifat selalu berubah dan lebih kompleks sehingga menyebabkan perbedaan prosedur bila kita mendesain bangunan laut dengan kita mendesain bangunan di darat. Gelombang di laut biasanya di bangkitkan oleh tiupan angin di permukaan laut, pasang surut yang dibangkitkan oleh gaya tarik menarik benda benda langit terutama matahari dan bulan terhadap bumi, tsunami akibat letusan gunung berapi atau gempa di laut, kapal bergerak, dan fenomena lainnya. Hal inilah yang menyebabkan bentuk dari gelombang di laut menjadi sangat kompleks dan sulit digambarkan secara matematis karena ketidak-linearannya, tiga dimensi, dan bentuknya yang random (suatu deret gelombang yang mempunyai tinggi dan periode yang berbeda) sehingga membuat kita sulit untuk memprediksi besaran dari gelombang tersebut. Fenomena gelombang laut inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kerusakan pada bangunan laut. Untuk itu diperlukan perlindungan pada bangunan-bangunan laut meliputi segala kegiatan yang berkaitan dengan upaya mengurangi atau meredam energi gelombang laut.
I-1
I-2 Ilmuwan matematika Swiss Daniel Bernoulli (1700-1782) terkenal dengan penemuan teorinya yang menyatakan bahwa ketika kecepatan zat cair atau gas bertambah, maka tekanannya akan berkurang. Teori ini dikenal sebagai prinsip Bernoulli. Teori tersebut menjadi dasar pengetahuan pada pesawat terbang. Sayap pesawat terbang modern dibuat bulat pada bagian atasnya untuk menambah jarak dorongan udara yang bergerak relatif terhadap bagian pinggir yang lebih rendah dari sayap. Udara akan bergerak lebih cepat melewati bagian atas sayap dari pada bagian bawahnya, sehingga tekanan akan lebih rendah pada bagian atas sayap. Tekanan udara yang lebih besar dari bawah menyebabkan gaya ke atas yang biasa disebut dengan gaya angkat. Gaya inilah yang mengangkat bagian depan sayap dari pesawat tersebut. Hal tersebut kemudian memungkinkan terbentuknya sudut serangan udara pada bagian bawah sayap yang menyebabkan gaya angkat pada sayap tersebut semakin meningkat. Prinsip tersebut juga dapat diaplikasikan pada bangunan-bangunan pantai yang menerima gaya gelombang laut. Namun, selain menghasilkan gaya lift kebawah yang dapat dimanfaatkan pada suatu bangunan laut, prinsip tersebut juga memungkinkan terjadinya gerak rolling pada bangunan yang dapat berpengaruh terhadap kekuatan dari struktur bangunan laut tersebut. Untuk itu, dibutuhkan penyesuaian sudut yang tepat, guna mendapatkan pergerakan rolling terkecil namun menghasilkan gaya lift kebawah yang lebih besar. Mengacu pada permasalahan-permasalahan tersebut, maka dianggap perlu untuk dilakukan penelitian. Penelitian tersebut akan dilaksanakan di laboratorium Teknik Kelautan dengan fasilitas saluran gelombang dan alat pembangkit
I-3 gelombang teratur
sebagai menunjang kegiatan perkuliahan dan penelitian
mahasiswa dan dosen. Penelitian ini
berupa model hidraulik yang meneliti
interaksi antara gelombang dengan struktur bangunan laut yang kemudian akan kami tuangkan dalam bentuk penulisan tugas akhir atau skripsi dengan judul : “PENGARUH PELETAKAN MULTIFOIL PADA GERAK DINAMIS ROLL DOUBLE PILE AKIBAT GELOMBANG” I.2. Rumusan Masalah Gelombang merupakan sumber utama dari beban lingkungan yang dialami oleh bangunan laut. Beberapa kejadian menunjukkan bahwa banyak bangunan laut yang tidak tahan terhadap gelombang yang besar. Gejala ini dapat diamati dalam penelitian yang dilakukan di Laboratorium Teknik Kelautan (tangki uji gelombang), sehingga menimbulkan permasalahan bahwa : Apakah kemiringan multifoil pada struktur berpengaruh terhadap gerak rolling struktur tersebut setelah terkena gelombang? Apakah posisi penempatan multifoil pada struktur berpengaruh terhadap gerak rolling struktur tersebut setelah terkena gelombang? I.3. Batasan Masalah Beberapa hal yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah : 1. Alat yang digunakan berupa 2 Pipa Paralon dengan diameter 3 inchi. 2. Penelitian dilakukan dengan menggunakan bahan berupa sayap/hydrofoil dengan tipe NACA 2412.
I-4 3. Fluida yang digunakan adalah fluida ideal. 4. Penelitiannya dilakukan di tangki uji Gelombang . I.4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Mengetahui pengaruh sudut multifoil pada bangunan laut terhadap gerak rolling bangunan jika terkena gelombang. 2. Melihat pengaruh posisi penempatan multifoil tersebut terhadap gerak rolling bangunan tersebut. I.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi bagi pihak yang berkepentingan mengenai unjuk kerja penahan gelombang : 1. Memperkuat bangunan laut terhadap gelombang dengan menggunakan multifoil terbalik dengan sudut kemiringan tertentu. 2. Mengetahui posisi dan sudut kemiringan multifoil pada struktur yang memperoleh gerak rolling terkecil. I.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini terbagi dalam lima bab dengan harapan, maksud dan tujuan dari penulisan ini dapat terangkum secara keseluruhan. Pembagian bab tersebut adalah sebagai berikut :
I-5 BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang perumusan masalah, batasan masalah, tujuan pembahasan, metodologi penyelesaian masalah dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Berisi tentang dasar-dasar teori yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN Yang terdiri atas lokasi dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, sumber data, metode analisis, dan sistematika pembahasan. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Merupakan hasil Penelitian dan Pembahasan. BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan akhir dan saran pengembangan.