14
BAB I PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang Aplikasi bioteknologi diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala dalam produksi bahan-bahan pangan yang tidak dapat diatasi secara konvensional. Tujuan pemanfaatan bioteknologi adalah sangat nyata yaitu ; memperbaiki sifat-sifat genetika tanaman, mempercepat waktu panen, ketahanan tanaman terhadap penyakit, memperpanjang masa produksi, memperbaiki nilai gizi, dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara modern melalui Fusi Protoplasma dan Rekombinasi DNA, dan secara konvensional dengan cara penyambungan tanaman atau Grafting.( Husni, 2004 ) Rekombinasi DNA diartikan sebagai pertukaran kromosom yang homolog antara dua molekul DNA ( Voet, 2004 ) atau penggabungan dua lokus ( segmen ) DNA dari sumber kromosom yang berbeda, kedalam kromosom yang sama. Dengan menyilangkan spesies yang berbeda atau sejenis dengan sifat dan genetika yang berbeda maka akan menghasilkan sifat-sifat baru yang dapat diamati secara fenotipe dan genotipenya. Sifat-sifat baru ini timbul karena terbentuknya DNA baru akibat pencampuran segmen-segmen DNA dari sumber yang berbeda.( Stansfield, 2006 ) Fusi Protoplasma dilakukan dengan menggabungkan total genom dari varietas yang berbeda spesies atau genusnya menjadi varietas baru. Penggabungan dua Protoplasma membentuk Protoplasma gabungan yang terbentuk melalui proses fusi sehingga dihasilkan produk fusi berupa sel hibrida somatik ( Waren, 1991 ). Proses ini biasanya ditambahkan fusogent, biasanya berupa Poli Etilen Glikol ( PEG ), NaNO3, dan Ion Ca+2.( Evan, 2000 ) Keberhasilan metode Rekombinasi DNA dan Fusi Protoplasma sangatlah sulit karena membutuhkan tahapan pengerjaan yang panjang yang disertai dengan tingkat ketelitian dan kebersihan yang tinggi disetiap tahapan pengerjaannya. 14 Universitas Sumatera Utara
15
Ketersediaan laboratorium lengkap dan modern merupakan syarat mutlak untuk melakukan kedua teknik diatas. Maka, dikembangkanlah cara konvensional untuk memadukan dua tanaman dengan cara penyambungan dengan tujuan untuk menghasilkan tanaman baru yang hibrida dan fertil. Menurut penelitian Manjerang, M.M. ( 1992 ), yang berhasil melakukan sambung pucuk antara tanaman Tomat dengan tanaman Kentang dengan tingkat keberhasilan 4 %. Metode yang sama dilakukan oleh Surbakti, R ( 2002 ) pada pembuatan hibrida antara tanaman Ubi kayu dengan Ubi kayu racun dengan tingkat keberhasilan 93 % dan tingkat produksi Ubi kayu yang dihasilkan mencapai 3 kali lipat, dan kadar Karbohidratnya juga naik menjadi 60,8 %, karena terjadi pertambahan umur sehingga proses fotosintesis semakin sempurna. Inovasi dan ilmu penunjang dalam bioteknologi terus berkembang. Penelitian Heryanti, R. Surbakti, dan K. Tarigan ( 2009 ) dengan melakukan sambung lidah antara tanaman Tomat dengan tanaman Kentang, diperoleh tingkat keberhasilan 13,3 %. Namun, jika dilihat dari aspek sosio-ekonominya belum terpenuhi karena terjadi pengurangan umur tanaman, sehingga siklus panen makin singkat. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Peneliti mengangkat metode sambung pucuk antara tanaman Tomat sebagai batang atas dan tanaman Terung sebagai batang bawah ( pokok tanaman ). Pemilihan tanaman Terung sebagai batang bawah yang disambung pucuk dengan tanaman Tomat sebagai batang atas, menjadikan penelitian ini lebih efektif dan efisien serta lebih memenuhi aspek sosio-ekonomi sebagaimana yang diharapkan.
15 Universitas Sumatera Utara
16
I. 2. Perumusan Masalah 1. Apakah tanaman Tomat sebagai batang atas dapat dipadukan dengan tanaman Terung sebagai batang bawah melalui metode sambung pucuk sehingga dihasilkan tanaman baru yang telah mengadopsi sifat-sifat kedua tanaman tersebut 2. Apakah perpaduan tanaman Tomat dengan tanaman Terung dapat menambah siklus panen tanaman Tomat sehingga meningkatkan panen buah Tomat 3. Apakah terdapat keunggulan tanaman Tomat hasil perpaduan daripada tanaman Tomat tanpa penyambungan
I. 3. Pembatasan Masalah Objek masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut ; 1. Varietas tanaman yang dihasilkan adalah perpaduan anatara tanaman Tomat dengan tanaman Terung 2. pH dan kelembaban disesuaikan dengan kondisi di lapangan 3. Telah memperhitungkan unsur hara 4. Memperhitungkan waktu penyambungan tanaman
I. 4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat bahwa tanaman Tomat dapat dipadukan dengan tanaman Terung dengan metode sambung pucuk 2. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa penyambungan tanaman Tomat dengan tanaman Terung memberikan hasil nyata dalam meningkatkan produksi buah Tomat
16 Universitas Sumatera Utara
17
3. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa dengan menyambungkan tanaman Tomat sebagai batang atas dan tanaman Terung sebagai batang bawah menghasilkan efisiensi dalam penggunaan lahan, pupuk, dan efektif dalam mencegah serangan hama yang mengganggu tanaman Tomat 4. Untuk memberikan informasi dan bahan pertimbangan bagi pemerintah, khususnya pemerintah provinsi Sumatera Utara bahwa, penyambungan tanaman Tomat sebagai batang atas dan tanaman Terung sebagai batang bawah adalah sangat nyata dalam meningkatan pendapatan petani sehingga sangat perlu dikembangkan secara masal
I. 5. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian diharapkan dapat : 1. Menciptakan iklim penelitian yang berkelanjutan, sehingga penelitian ini dikaji meliputi lintas disiplin ilmu seperti fisiologi, genetika dan molekular, gizi, hama dan penyakit tumbuhan, pertanian, biokimia, kimia obat dan bahan alam, farmasi, dan ilmu penunjang lainnya sehingga penelitian ini menjadi lebih sempurna 2. Dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional dan internasional 3. Dengan adanya analisis-analisis yang ilmiah pada tulisan ini, diharapkan munculnya prakarsa dari pembaca maupun masyarakat ( terutama petani ) yang kreatif dalam menciptakan perpaduan tanaman lainnya seperti, Tomat dengan Semangka, Terung dengan Cabe, sehingga dapat memberikan nilai tambah dan pastinya meningkatkan pendapatan petani itu sendiri
17 Universitas Sumatera Utara
18
I. 6. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan secara eksperimen laboratorium yang dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut ; 1. Penyiapan media tanaman 2. Penanaman tanaman Tomat 3. Penanaman tanaman Terung 4. Penyambungan tanaman Tomat dengan tanaman Terung secara sambung pucuk
I. 7. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Lahan Percontohan Balai Penyuluhan Pertanian ( PPL BPP ), Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Karo, Kecamatan Berastagi, Kutagadung.
18 Universitas Sumatera Utara