1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra anak adalah buku bacaan yang dibaca oleh anak, yang secara khusus cocok dan dapat memuaskan sekelompok pembaca yang disebut anak (Hunt via Ampera 2010: 9). Anak-anak zaman sekarang mudah bosan dengan cerita yang di dalamnya hanya terdapat tulisan dan tanpa gambar. Mereka lebih senang membaca buku cerita yang di dalamnya terdapat banyak gambar agar lebih cepat memahami isi cerita dari buku tersebut. Dalam kesejarahan mengenai sastra, sastra anak ditujukan sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma kepada generasi berikutnya (O’Sullivan via Ampera 2010: 11). Cerita anak biasanya mengandung banyak pelajaran yang dapat dipelajari. Selain itu, nilai-nilai positif pada cerita anak juga bisa diterapkan di kehidupan pembaca kususnya anak-anak. Salah satu cerita anak yang mengandung beberapa pelajaran yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari yaitu cerita anak ‘Iyaiyaen’. Cerita anak ‘Iyaiyaen’ (いやいやえん) merupakan cerita anak karangan Nakagawa Rieko yang terbit di Tokyo oleh penerbit Fukuinkan pada tahun 1962. Cerita ini merupakan salah satu cerita anak yang bertema petualangan fantasi. Buku ini bercerita tentang seorang anak berumur empat tahun yang bernama Shigeru. Shigeru adalah salah satu murid di kelompok bermain ‘Tulip’. Di kelompok bermain ini ini terdapat dua kelas, yaitu kelas Bintang dan kelas Mawar. Kelas Bintang adalah kelas persiapan anak-anak yang tahun berikutnya akan memasuki
2
sekolah, sedangkan kelas Mawar adalah untuk anak-anak yang tahun berikutnya belum siap masuk sekolah. Shigeru ingin sekali masuk ke kelas Bintang, tetapi ia ditempatkan di kelas Mawar karena Shigeru yang masih berumur empat tahun. Shigeru sering sekali melanggar peraturan-peraturan sekolah. Suatu ketika ayah Shigeru membeli mobil berwarna merah tetapi Shigeru tidak menyukainya. Sejak saat itu Shigeru tidak mau melakukan apapun dan Shigeru tidak mau lagi berangkat lagi ke kelompok bermain Tulip. Oleh karena itu, atas rekomendasi guru di sana, ibu Shigeru memindahkannya ke tempat yang bernama ‘Iyaiyaen’. Di sana Shigeru merasakan banyak hal yang berbeda dari kelompok bermain Tulip. Shigeru belajar banyak hal yang membuatnya ingin kembali ke kelompok bermain Tulip. Buku cerita anak ‘Iyaiyaen’ berbeda dengan kebanyakan buku cerita anak lainnya, misalnya buku cerita Totto-chan. Hal yang membedakan cerita ‘Iyaiyaen’ dengan buku cerita Totto-chan adalah sifat tokoh utamanya. Totto-chan sebenarnya bukan anak yang nakal tetapi kelakuan Totto-chan dilihat lingkungannya sebagai anak yang nakal hanya karena dia melakukan hal yang berbeda karena rasa keingintahuannya. Sedangkan di dalam buku Iyaiyaen, Shigeru memang merupakan anak yang nakal dilihat dari kelakuan Shigeru yang semaunya sendiri dan sering melanggar peraturan. Pada tugas akhir ini penulis berniat menerjemahkan cerita anak karena tokoh utama pada buku cerita anak Iyaiyaen memiliki karakter yang berbeda dibanding buku cerita anak lainnya. Penulis tidak hanya ingin menerjemahkan cerita anak tersebut, tetapi juga akan mendeskripsikan sifat dan perilaku dan
3
bagaimana orang-orang lingkungan sekitar memperlakukan tokoh utama yang bernama Shigeru dengan harapan kisah Shigeru dapat menjadi inspirasi orang tua dalam mendidik anaknya.
1.2 Pokok Bahasan Buku cerita anak Iyaiyaen terdiri dari tujuh bab yaitu, Chuurippu Hoikuen (ちゅーりっぷほいくえん) Kujiratori
(くじらとり) Chikochan
ゃ ん ) Yamanokoguchan ( や ま の こ ぐ ち ゃ ん ) Ookami
Yamanobori
(やまのぼり) Iyaiyaen
(おおかみ)
(いやいやえん)。Akan tetapi pada
tugas akhir ini penulis hanya menerjemahkan tiga bab yaitu, Ookami み) Yamanobori
(ちこち
(やまのぼり) Iyaiyaen
(おおか
(いやいやえん)karena pada bab
ini lebih banyak mengandung cerita fantasi dari tokoh utama, sedangkan pada bab lainnya akan diterjemahkan oleh mahasiswa lain. Dari latar belakang yang dikemukakan di atas dapat dirumuskan pokok bahasan sebagai berikut. 1. Bagaimana
terjemahan
cerita
anak
dalam
bab
Ookami,
Yamanobori, Iyaiyaen dalam buku cerita anak yang berjudul Iyaiyaen ? 2. Bagaimana sifat dan perilaku Shigeru dan bagaimana orang- orang lingkungan sekitar memperlakukan tokoh utama yang bernama Shigeru dalam bab Okami, Yamanobori, Iyaiyaen dalam buku cerita anak Iyaiyaen?
4
1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari pokok bahasan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut. 1.
Menerjemahkan buku cerita anak dalam bab Okami, Yamanobori, Iyaiyaen dalam buku cerita anak Iyaiyaen.
2.
Mendeskripsikan sifat dan perilaku Shigeru dan bagaimana orang- orang lingkungan sekitar memperlakukan tokoh utama yang bernama Shigeru dalam bab Okami, Yamanobori, Iyaiyaen dalam buku cerita anak Iyaiyaen?
1.4 Metode Penerjemahan 1.4.1
Definisi Terjemahan Nida (via Nadar 2007: 7) mendefinisikan penerjemahan sebagai
berikut: translation consist in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source language message, first in terms of meaning and secondly in terms of style atau secara bebas terjemahan dapat diartikan sebagai kegiatan untuk menghasilkan kembali pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran dengan padanan yang sealamiah dan sedekat mungkin. Pertama dalam hal makna dan yang kedua dalam hal bentuk atau gaya.
1.4.2
Metode Terjemahan
5
Larson (via Nadar 2007: 11) membedakan macam terjemahan menjadi terjemahan yang mengutamakan struktur atau bentuk (form based translation) dan terjemahan yang mengutamakan makna atau pesan (meaning based translation). Contoh dari terjemahan yang mengutamakan struktur adalah terjemahan literal (literal translation) sedangkan terjemahan yang mengutamakan makna atau pesan terjemahan adalah terjemahan idiomatis (Idiomatic translation). Terjemahan literal merupakan terjemahan kata demi kata dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, sedangkan terjemahan idiomatis merupakan terjemahan hasil karya penerjemah yang berusaha sedemikian rupa agar hasil terjemahan dapat mengomunikasikan pesan dalam bahasa sasaran yang dapat diterima secara mudah dan wajar oleh pengguna bahasa sasaran tersebut. Terjemahan literal sering digunakan dalam kajian linguistik, terutama untuk mengetahui paduan kata dalam naskah-naskah tertentu. Terjemahan idiomatis merupakan terjemahan yang ideal, yang seharusnya dilakukan oleh seorang penerjemah yang profesional. Yang diutamakan dalam penerjemahan idiomatis adalah bagaimana makna atau pesan, bukan kata-kata atau lexical items yang harus dipindahkan dari satu bahasa ke bahasa lainnya. Untuk memperoleh hasil terjemahan yang dapat diterima secara mudah dan wajar oleh pengguna bahasa sasaran, metode penerjemahan yang dipakai dalam tugas akhir ini adalah terjemahan idiomatis.
1.4.3
Langkah-langkah penerjemahan
6
Pendapat Ronald Bathgate (via Nadar 2007: 25) tentang proses menerjemahkan. Disebutkan bahwa ada tujuh tahap yang dilewati penerjemah, yaitu (1) penjajagan (tuning), (2) analisis (analysing), (3) pemahaman (understanding), (4) istilah (terminology), (5) penyusunan (restructuring), (6) pemeriksaan (checking), dan (7) diskusi (discussion). 1. Penjajagan Penerjemah menjajagi terlebih dahulu untuk mengenal naskah yang akan diterjemahkan. 2. Analisis Penerjemah menganalisis dengan cara memecah kalimat atau alinea yang panjang dan kompleks menjadi lebih sederhana. 3. Pemahaman Penerjemah akan memahami teks yang akan diterjemahkan dengan lebih baik. 4. Istilah Penerjemah bisa memulai memanfaaatkan kamus, tesaurus dan sumber informasi lain untuk menangani arti kata, istilah, atau terminologi. 5. Penyususnan Penerjemah akan menyusun semua bahan yang sudah disiapkan ke dalam bahasa sasaran. 6. Pemeriksaan
7
Setelah menjadi rancangan terjemahan yang mungkin sudah memadai, untuk mengatasi kemungkinan terjadinya kekurangan, penerjemah memeriksa ulang hasil terjemahannya 7. Diskusi Untuk
kesempurnaanya,
hasil
terjemahan
perlu
juga
didiskusikan. Namun, Bathgate memberi peringatan sedikit bahwa apabila diskusinya melibatkan orang terlalu banyak, hasilnya mungkin mengurangi kualitas hasil terjemahan itu sendiri.
1.5 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini berisi empat bab. Bab I yaitu pendahuluan yang berisi latar
belakang
masalah,
pokok
bahasan,
tujuan
penulisan,
metode
penerjemahan dan sistematika penulisan. Bab II berisi teks asli, teks terjemahan per kalimat dan hasil terjemahan. Bab III berisi deskripsi tentang sifat dan perilaku dan bagaimana lingkungan sekitar memperlakukan tokoh utama. Bab IV berisi tentang kesimpulan dan saran.