BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional berkembang semakin pesat, hal ini meningkatkan hubungan perdagangan antar negara. Kegiatan perdagangan luar negeri didorong karena adanya keterbatasan kemampuan atau ketersediaan sumberdaya dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Begitu halnya dengan Indonesia, kegiatan ekspor Indonesia relatif mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, walaupun pada tahun 2012 dan 2013 terjadi penurunan nilai ekspor. Gambar 1.1 menunjukkan nilai ekspor Indonesia dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.
Gambar 1.1. Nilai Ekspor Indonesia Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah) Tuntutan untuk dapat memberikan nilai lebih kepada perusahaan mendorong tumbuhnya industri di Indonesia yang terus mengarah pada orientasi pasar internasional. Gambar di atas menunjukan perubahan nilai ekspor dari tahun
1
2009 sampai dengan tahun 2013. Tampak adanya peningkatan nilai ekspor sebesar 56,68% pada tahun 2013 jika dibandingkan tahun 2009. Selama periode 5 tahun tersebut, pada tahun 2011 nilai ekspor mencapai $ 203.496,60 juta. Saat ini Indonesia menganut sistem nilai tukar mengambang bebas (freely floating system), dimana posisi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing ditentukan oleh mekanisme pasar. Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing tergantung dari kekuatan penawaran (supply) dan permintaan (demand) rupiah. Permintaan terhadap rupiah ditentukan oleh permintaan barang, jasa dan instrumen keuangan dengan denominasi mata uang tersebut (Hanafi, 2011). Kondisi ekonomi Indonesia selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu, sehingga nilai tukar rupiah juga ikut mengalami perubahan. Gambar 1.2 menunjukkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing utama pada tahun 2009 hingga tahun 2013.
Gambar 1.2. Nilai Tukar Rupiah terhadap Mata Uang Asing Sumber: Bank Indonesia (diolah)
2
Perusahaan yang memiliki aktivitas luar negeri terpengaruh oleh perubahan nilai tukar. Sejauh mana perusahaan dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar disebut dengan eksposur nilai tukar (Booth, 1982). Perubahan nilai tukar mempengaruhi aliran kas perusahaan, dengan kata lain perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi nilai perusahaan (Shapiro, 2010). Pengukuran nilai perusahaan diwakili oleh harga saham perusahaan di pasar. Penelitian Jorion (1990), Bodnar dan Gentry (1993), Bartov dan Bodnar (1994) menyebutkan bahwa perubahan nilai tukar tidak signifikan mempengaruhi return saham perusahaan multinasional di Amerika Serikat. Hasil yang bertolak belakang diperoleh dari penelitian He dan Ng (1998) pada perusahaan multinasional di Jepang. Studi tersebut menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara perubahan nilai tukar dengan return saham perusahaan multinasional Jepang. Dua puluh lima persen dari 171 sampel perusahaan multinasional di Jepang menunjukkan bahwa return saham mereka secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar Yen. Perbedaan kondisi makro ekonomi suatu negara dan karakteristik keuangan perusahaan mungkin mempengaruhi perbedaan eksposur nilai tukar bagi perusahaan. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan studi empiris di Indonesia dengan judul “Eksposur Nilai Tukar Rupiah dan Return Saham pada Perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100”. Perusahaan yang tercatat dalam Indeks Kompas 100 merupakan perusahaan pilihan yang memiliki frekuensi transaksi yang bagus, nilai transaksi dan kapitalisasi pasar yang besar serta memiliki aspek fundamental yang kuat. Saham-
3
saham yang tercatat di Indeks Kompas 100 telah mewakili 70-80% kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (Hermawan dan Taufik, 2009). Penelitian ini meneliti hubungan antara perubahan nilai tukar rupiah terhadap return saham perusahan yang memiliki operasi luar negeri, apakah perusahaan tersebut terekspos oleh perubahan nilai tukar. Penelitian berlanjut pada faktor yang mempengaruhi tingkat eksposur perusahaan. Berdasarkan Jorion (1990), perusahaan yang memiliki tingkat aktivitas luar negeri yang lebih tinggi memiliki tingkat eksposur nilai tukar yang lebih tinggi. Menurut teori, besarnya eksposur yang dihadapi perusahaan dipengaruhi oleh aktivitas hedging yang dilakukan. Perusahaan memiliki dorongan untuk menggunakan derivatif sebagai instrumen hedging dengan tujuan mengurangi eksposur perusahaan. Ada beberapa kriteria keuangan yang dianggap memiliki korelasi dengan keputusan perusahaan untuk melakukan hedging. Adapun kriteria keuangan yang dimaksud, menurut He dan Ng (1998) adalah ukuran perusahaan/ market equity (SIZE), long-term debt ratio (DE), dividend payout ratio (DIV), quick ratio (QR) dan book-to-market value of equity (BM).
1.2. Rumusan Masalah Perusahaan yang memiliki aktivitas luar negeri seperti aktivitas ekspor menghadapi eksposur nilai tukar. Eksposur nilai tukar menunjukkan adanya perubahan jumlah aliran kas perusahaan karena perubahan nilai tukar. Perubahan jumlah aliran kas menyebabkan perubahan nilai perusahaan. Eksposur ini menjadi poin penting yang diperhatikan oleh manajer, karena tujuan utama perusahaan
4
adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Besar kecilnya eksposur nilai tukar yang dihadapi oleh setiap perusahaan berbeda, hal ini tergantung pada kondisi dan manajemen yang dilakukan oleh perusahaan.
1.3. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang yang telah dipaparkan di atas, maka pertanyaan penelitian dalam tesis yang berjudul “Eksposur Nilai Tukar Rupiah dan Return Saham pada Perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100” adalah sebagai berikut: 1. Apakah perubahan nilai tukar rupiah mempengaruhi return saham perusahaan? 2. Apakah tingkat operasi luar negeri dan variabel penjelas kebijakan hedging perusahaan berpengaruh terhadap eksposur nilai tukar rupiah?
1.4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui pengaruh perubahan nilai tukar rupiah terhadap return saham perusahaan. 2. Menganalisis pengaruh tingkat operasi luar negeri dan variabel penjelas kebijakan hedging perusahaan terhadap eksposur nilai tukar rupiah yang dihadapi oleh perusahaan.
1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1.
Memberikan penjelasan mengenai hubungan antara perubahan nilai tukar rupiah terhadap return saham perusahaan.
5
2.
Memberikan informasi tentang faktor penentu eksposur nilai tukar rupiah perusahaan.
3.
Sebagai referensi pendukung untuk penelitian berikutnya mengenai eksposur nilai tukar rupiah.
4.
Sebagai informasi bagi manajer mengenai faktor atau variabel apa saja yang mempengaruhi eksposur nilai tukar yang dihadapi oleh perusahaan, dan diharapkan hal tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan manajer untuk mengelola eksposur.
1.6. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa batasan penelitian agar penelitian menjadi terarah dan fokus pada masalah yang diteliti. Adapun batasan-batasan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1.
Analisa dilakukan hanya pada perusahaan yang terdaftar pada Indeks Kompas 100 dan perusahaan yang memiliki kegiatan ekspor (penjualan ke luar negeri).
2.
Periode data penelitian dibatasi pada rentang tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.
3.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham perusahaan, return portfolio pasar, return indeks nilai tukar efektif riil (Real Effective Exchange Rate/ REER), rasio ekspor (EXPR), ukuran perusahaan/ market equity (SIZE), long-term debt ratio (DE), dividend payout ratio (DIV), quick ratio (QR) dan book-to-market value of equity (BM).
6
1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada tesis ini dibagi ke dalam lima bab yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka, metoda penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran. Bab I. Pendahuluan Bab ini menjelaskan tujuh poin yaitu latar belakang masalah, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. Bab II. Tinjauan Pustaka Bab ini memberikan uraian teori dan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dan mendukung penelitian yang dilakukan. Teori yang dihadirkan dalam bab ini adalah teori-teori yang relevan dan mampu digunakan sebagai dasar penulis dalam menganalisa hasil penelitian. Adapun beberapa teori yang dimaksud adalah nilai tukar, eksposur nilai tukar, hedging (lindung nilai), penelitian terdahulu dan hipotesis penelitian. Bab III. Metoda Penelitian Bab ini memaparkan tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, variabel dan definisi operasional, metoda pengumpulan data, langkah-langkah penelitian, metoda analisis data dan model penelitian. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini memaparkan deskriptif data penelitian, hasil uji asumsi klasik, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan atas hasil penelitian yang diperoleh.
7
Bab IV. Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan bab penutup yang memaparkan kesimpulan dari analisis hasil penelitian dan saran-saran untuk penelitian selanjutnya.
8