BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Customer relations adalah tentang bagaimana menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat/publik organisasi itu sendiri. Lalu mengapa harus menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat,
karena dengan menjaga
hubungan baik dengan masyarakat sebuah organisasi akan menjadi hidup dan mempunyai kegiatan. Karena antara organisasi selalu ada hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Yang di maksud hubungan timbal balik adalah bila organisasi provit menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat, maka masyarakat akan loyal dan menggunakan jasa/barang yang di jual organisasi tersebut. lalu bagaimana dengan organisasi non provit seperti POLRI, POLRI memang organisasi non provit karena memang POLRI didirikan tidak untuk mencari uang, tetapi untuk menjalankan tugas yang di beri oleh undang undang dan presiden yaitu untuk menjaga keamanan dan menegakan hukum. Dengan adanya rasa percaya masyarakat maka POLRI dapat menjalankan misinya dengan baik, yaitu menegakan hukum dan menjaga keamanan, itulah tolak ukur keberhasilan POLRI bukan uang tapi bagaimana dapat menjalankan tugas nya. Itulah pentingnya costumer relation dalam sebuah organisasi baik organisasi provit atau non provit. Dalam menjaga customer relation POLRI mempunyai bagian khusus yang menangani seluruh kegiatan kehumasan dan pencitraan POLRI yaitu Divisi
Humas Polri. Divisi Humas Polri adalah induk seluruh kegiatan kehumasan di POLDA dan POLRES seluruh indonesia. Dalam menjaga Customer Relation atau menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat indonesia Divisi Humas Polri mempunyai salah satu cara, yaitu melakukan kegiatan dokumentasi lalu mengolah dan mempublikasikan ke masyarakat. Hal ini dilakukan karena demi mengikuti perkembangan teknologi yang semakin canggih dan perubahan perilaku masyarakat yang lebih akrab dengan internet. Melihat perkembangan teknologi komunikasi yang semakin meningkat, membuat Divisi Humas Polri dapat berkomunikasi dengan efektif dan efisien. Komunikasi yang digunakan baik dengan menggunakan komunikasi interpersonal maupun dengan menggunakan komunikasi massa melalui media fotografi. Dalam proses komunikasi, diharapkan POLRI dapat mengetahui kondisi atau situasi tempat dan lain sebagainya agar pesan yang akan disampaikan dari foto tersebut dapat diterima dengan baik. Khususnya Social media sekarang sudah menjadi trend di kalangan masyarakat. Hampir semua masyarakat di perkotaan sudah mempunyai social media, Disinilah Divisi Humas Polri melihat kesempatan untuk bisa lebih dekat dengan masyarakat dengan membuat social media seperti facebook, youtube, instagram dll lalu mengisi konten social media tersebut dengan foto dan video hasil dokumentasi. Lalu sebenarnya bagaimana kegiatan Customer Relation dalam bentuk dokumentasi dan peliputan di divisi humas mabes POLRI ?
B. Tujuan Kuliah Kerja Media (KKM) Dalam pemilihan instansi untuk melaksanakan kuliah kerja media haruslah memilih instansi yang tepat, dimana instansi yang benar benar sesuai dengan ilmu yang di dalami pada saat menjalani kuliah. agar nantinya menjadi sinkron antara ilmu yang di pelajari dan di praktekan di kegiatan KKM, sehingga kegiatan KKM menjadi pengalaman yang berharga dan bermanfaat bagi mahasiswa. Dalam hal ini penulis mendalami ilmu komunikasi terapan di bangku kuliah, tepatnya pada prodi komunikasi terapan D3 Public Relations. Maka dari itu penulis memilih melaksanakan kuliah kerja media di Divisi Humas Polri yang beralamat di Jl. Trunojoyo, No 3, Keb. Baru Jakarta Selatan bersebrangan dengan Mabes Polri Yang menurut penulis adalah tempat dimana bisa mempraktekan ilmu kehumasan yang tepat Divisi Humas Polri atau biasa di singkat div humas polri merupakan bagian penting dari Kepolisian Indonesia. dimana divisi ini benar benar di dirikan secara khusus intuk menangani kehumasan dan memelihara citra POLRI, selain itu Divisi Humas Polri menjadi induk seluruh kegiatan kehumasan yang ada di POLRES dan POLDA di seluruh indonesia. Dan divisi humas polri dijalankan oleh orang orang yang sangat berpengalaman dan sudah terlatih di dalam bidang kehumasan, divisi humas polri di kepalai oleh bapak Anton Charliyan lalu terjadi pergantian kadiv humas oleh Bapak Boy Rafli Amar, dan Divisi Humas Polri langsung di bawah pimpinan Kapolri bapak Badrodin Haiti.
Selanjutnya dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media tentunnya memeiliki tujuan, di mana tujuan ini di bagi menjadi tujuan khusus dan tujuan umum, berikut tujuan tersebut : 1. Tujuan khusus a) Untuk mengetahui fungsi kehumasan dalam Kepolisian Indonesia, Yang di pusatkan di Divisi Humas Polri. b) Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan Divisi Humas Polri dalam menjalankan kegiatan kehumasan. c) Untuk mengetahui pentingnya kegiatan dokumentasi di Divisi Humas Polri 2.
Tujuan umum a) Untuk memenuhi syarat kelulusan yang sudah menjadi aturan Universitas Sebelas Maret dan mendapat gelar Ahli Madya dalam bidang komunikasi konsentrasi Public Relations. b) Menjalin dan menjaga hubungan antara pihak kampus dengan instansi yang dimana menjadi tempat untuk mahasiswa magang / Kuliah Kerja Media. c) Menambah ilmu dan pengalaman yang nyata dalam bidang humas serta dapat mempraktekkan serta menyesuaikan teori yang didapat saat kuliah.
D.Tata Pelaksanaan Magang Bab ini berisi waktu pelaksanaan magang dan dimana instansi tempat malaksanakan KKM dan bagian ini memuat semua hasil yang di dapat selama magang. Waktu pelaksanaan: Kuliah Kerja Media di penulis laksanakan selama 2 bulan yaitu 1 April sampai dengan 30 Mei tahun 2016. Pelaksanaan magang adalah 5 hari dalam seminggu dari hari Senin sampai denga Jumat, jam kerja pada saat KKM adalah jam 07.30 WIB sampai jam 15.00 WIB Dan dalam kegiatan tentunya medapatkan hasil atau kemajuan /pengalaman yang di dapat mahasiswa. dan seluruh kegiatan dan kemajuan harus di tulis pada laporan periodik yang di buat setiap minggu dan di laporan langsung di berikan kepada pembimbing yang sebelumnya sudah ditunjuk oleh kampus. Berikut hasil/kemajuan yang didapat: 1. Lebih mengetahui membuat press release khas POLRI 2. Mengoperasikan peralatan dokumentasi, seperti kamera video, kamera DSLR. 3. Mengetahui pentingnya dan cara melakukan media monitoring. 4. Mengetahui bagaimana POLRI melakukan Media Relation kepada seluruh media nasional.
5. Mengetahui bagaimana cara Mabes Polri memberikan instruksi kepada seluruh Polda dan Polres di seluruh indonesia 6. Mengetahui bagaimana melakukan counter berita di saat polri di desakan oleh berita berita yang menjelekan Polri 7. Mengetahui cara menangani dan menyerap aspirasi demonstran di lingkungan Mabes Polri. 8. Mengetahui pentingnya keramahan. Itulah hasil yang di dapat penulis selama melaksanaka kuliah kerja media di Divisi Humas Polri. Yang membuat terkesan penulis adalah keramah tamahan seluruh anggota yang ada di Divisi Humas Polri, walaupun bekerja di bagian yang penting dari sebuah organisasi besar seperti POLRI tapi bapak dan ibu anggota Div Humas Polri bekerja dengan santai dan kadang kadang ada candaan candaan intinya serius tapi santai dan perlakuan kepada wartawan sangatlah ramah. yang saya perhatikan setiap ada kegiatan yang melibatkan wartawan selalu dibarengi fasilitas yang baik, seperti makanan, kendaraan, hotel dan juga wartawan sudah dianggap seperti teman sendiri, Walaupun berpangkat AKBP, Kombes, Jendral tetapi tidak gila hormat mereka menganggap wartawan seperti teman. dan hal yang tidak lebih penting lainnya tentunya adalah mendapat ilmu kehumasan Kepolisian Republik Indonesia. Itulah pendahuluan yang penulis dapat sampaikan, semoga dapat membuat tertarik pembaca untuk melihat pengalaman magang dan lebih mengetahui Divisi Humas Polri lebih lanjut pada bab bab selanjutnya, terima kasih.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Public Relations 1.Definisi Public Relations Pada dasarnya Public Relations adalah metode komunikasi yang bertujuan untuk mencipatakan keharmonisan antara institusi dengan publiknya (eksternal dan internal). dengan hubungan harmonis maka akan tercipta rasa saling percaya dan pada akhirnya publik dan institusi mendapat keuntungan dari hubungan yang harmonis tersebut. jadi dapat simpulkan bahwa public relation berusaha untuk menciptakan sifat dan tindakan yang dapat memberi kesenangan kepada publiknya. Public Relations merupakan seni dan kelihaian sebuah organisasi dalam menganalisis berbagai gejala yang berlangsung di tengah masyarakat, serta prediksi mengenai berbagai konsekuensi yang akan dihadapi organisasi tersebut. maka hasilnya akan diterapkan dalam progam-progam prioritas pelayanan masyarakat yang menguntungkan kedua belah pihak. Secara umum Public Relations adalah proses interaksi dimana public relations menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya.
“usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi” (Coulsin-Thomas, 2002).
2.Tugas public relations Jadi pada dasarnya setiap divisi dalam institusi memiliki perannya masing masing, khususnya divisi public relation memiliki peran yang sangat penting karena public relation merupakan penjaga citra dan nama baik. dimana citra merupakan hal yang sangat penting dalam institusi, citralah yang menentukan institusi dapat di terima oleh masyarakat atau tidak. Menurut Maria Assumpta Rumanti bahwa seorang humas mempunya tugas pokko yang harus dilakukan dan penting untuk dilakukan . pertama, seorang humas harus selalu memberikan dan bertanggung jawab dengan informasi yang disampaikan kepada publik. Kedua, selalu peka dan mendengar apa yang terjadi di luar perusahaan, seperti melakukan media monitoring atau melakukan survei. Lalu ketiga, adalah menjaga nama baik perusahaan, karena memang inti tugas dari seorang public relations adalah menjaga nama baik perusahaan. Keempat, seorang public relations juga harus menjaga hubungan sosial dengan kelompok atau masyarakat sekitar. Kelima, harus meyediakan umpan balik komunikasi untuk publiknya Inilah tugas pokok humas secara umum dan mungkin bisa di terapkan semua kegiatan kehumasan di institusi lain, tapi secara khusus Divisi Humas Polri mempunyai tugas yang sesuai tujuan POLRI.
Berikut tudgas yang dilakukan Divisi Humas Polri: 1. Pembinaan terhadap kegiatan Humas yang dilaksanakan di lingkungan Polri, 2. Penerangan
umum
dan
satuan
yang
meliputi
pengelolaan
dan
penyampaian informasi serta kerja sama dan kemitraan dengan Media massa berikut komponennya. 3. Pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi dan dokumentasi kegiatan yang berkaitan penyampaian berita di lingkungan Polri. 4. Peliputan, Pemantauan, Produksi dan dokumentasi informasi yang berkaitan dengan tugas Polri. 5. Perencanaan dan pengadministrasian umum, piñata urusan usahaan urusan dalam dan pengurusan personel dan logistic di lingkungan Bid Humas. 6. Menyelenggarkan Peliputan, Pemantauan, Pemantauan dan evaluasi kegiatan program Bid Humas. (humas.polri.go.id)
Point nomer tiga dan empat merupakan hal yang dipraktekan penulis selama magang. Memang benar di era sekarang ini seorang humas harus dapat memanfaatkan
peralatan
modern
dalam
melakukan
komunikasi
dengan
masyarakat. Seperti memanfaatkan kamera yang sekarang sudah bisa merekam memori yang besar dan menghasilkan gambar yang bagus, memanfaatkan social
media sebagai sarana untuk mempublikasikan kegiatan yang sudah di dokumentasikan. 3. Tujuan public relations Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan kita yang menentukan tetapi feed back yang kita harapkan. Obyektif atau tujuan PR yaitu "Pengertian". Tujuan utama penciptaan pengertian adalah mengubah hal negatif yang diproyeksikan masyarakat menjadi hal yang positif. Biasanya dari hal-hal yang negatif terpancar: hostility, prejudice, apathy, ignorance. Sedangkan melalui pengertian kita berusaha merubahnya menjadi: sympathy, acceptance, interest dan knowledge. Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan kehumasan tergolong dua golongan besar yaitu melakukan komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Dimana komunikasi internal adalah komunikasi kedalam institusi dengan memberi pengertian dan informasi kepada personil, dan juga menyediakan sarana untuk feed back. komunikasi eksternal adalah bagaimana membangun pengertian dengan publik di luar institusi yaitu degan cara membangun transparasi dan keterbukaan informasi, sehingga publik menjadi lebih memiliki pengetahuan mengenai institusi sehingga timbul rasa simpati dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi. Sesuai dengan tujuan humas yaitu untuk menjalin komunikasi eksternal. penulis merasa bahwa tujuan tersebut tepat dengan kegiatan Divisi Humas Polri
pada bagian Prodok yaitu mendokumentasikan kegiatan Polri, setelah itu diolah semenarik mungkin, selanjutnya dipublikasikan ke media sosial. Dengan kegiatan tersebut maka akan berdampak kepada kepercayaan dan pengetahuan publik mengenai institusi Polri.
B.Customer Relations 1.Pengertian Customer Relations Customer relation adalah bagaimana menjaga hubungan atau membina hubungan baik dengan klien(pengguna). Dalam hal ini yang merupakan customer Polri adalah masyarakat Indonesia, maka dari itu tugas Divisi Humas Polri adalah bagan yang menangani hal tersebut. Customer
Relations
adalah
kegiatan-kegiatan
humas
yang
khususdiarahkan kepada para konsumen atau khalayak. Medianya adalah jurnal eksternal,
kunjungan
kerja,
penyampaian
kuisoner,
penyediaan
jasa pelayanan purna jual, dan sebagainya.” ( Jefkins 1992:353 ). Dengan demikian Customer relations adalah kegiatan mutlak yang harus dilakukan seorang Public relations. Dengan melakukan kegiatan customer relations yang baik, diharapkan istitus akanmendapatkan loyalitas dari pelanggan atau pengguna. Salah satu usaha menjaga customer relation adalah dengan melakukan transparasi informasi kepada publik institusi tersebut
2.Kegiatan Costumer Relations Pada hakekatnya, pelayanan dan transparasi adalah kegiatan yang utama dalam hubungannya dengan pelanggan, terutama untuk POLRI yang merupakan organisasi besar yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. “Bentuk-bentuk kegiatan Customer Relations sendiri konkretnya adalah seperti periklanan, publisitas, dan sales promotion yang bisa berorientasi promosisuatu barang, memperluas langganan, memperoleh suatu data secara langsung bagi kegiatan dari survey pemasaran dan mengukur minat dan atensi seorang anggota publik terhadap efek dari periklanan yang disiarkan. “( Djaja, 1985 ; 35 ). Menurut Djaja bahwa salah satu kegiatan customer relation adalah publisitas. hal ini memang sangat tepat dengan kegiatan yang dilakukan di Divisi Humas Polri yaitu melakukan publisitas mengenai kegiatan-kegiatan POLRI hal ini dimaksudkan terjadinya transparasi antara masyarakat dan POLRI sehingga terjalin hubungan yang baik. C. Dokumentasi 1. Definisi dokumentasi Dokumentasi adalah Kumpulan dari dokumen-dokumen yang dapat memberikan keterangan atau bukti yang berkaitan dengan proses pengumpulan dan pengelolaan dokumen secara sistematis serta menyebar luaskan kepada pemakai informasi tersebut. Inilah yang merupakan salah satu kegiatan yang penulis lakukan selama melakukan magang di Div Humas Polri, yaitu melakukan dokumentasi dan peliputan semua kegiatan yang ada di lingkungan mabes Polri. Berikut definisi dokumentasi menurut para ahli.
Menurut Paul Otlet dalam buku International Economic Conference bahwa dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran dokumen. Hal ini sangatlah mirip dengan kegiatan dokumentasi yang dilakukan di Div Humas Polri bagian INFODOK ( Informasi dan Dokumentasi) yang melakukan kegiatan dokumentasi seluruh kegiatan Polri setelah itu hasil dokumentasi akan disebarkan ke saluran yang diminati masyarakat yaitu Social media atau media massa. Dokumentasi biasa diartikan sebagai kumpulan catatan hasil kerja. Kita mengenal berbagai bentuk dokumentasi. Yang akan kita bahas disini, adalah dokumentasi video dan foto. Yaitu kumpulan rekaman hasil kerja dalam bentuk video, dan foto. Merupakan sebuah keuntungan apabila sebuah institusi mempunyai kegiatan dokumentasi. Dokumentasi dapat digunakan bahan pembelajaran kepada institusi itu sendiri, seperti digunakan sebagai laoran kepada atasan. juga dokumentasi dapat di gunakan institusi sebagai bahan pencitraan apabila diolah denga baik dan di publikasikan di tempat yang tepat. Bentuk kegiatan dokumentasi adalah mengelola kegiatan yang bersifat dokumentasi, di antaranya
Merekam, mengumpulkan, mengumpulkan bahan
bahan seperti foto atau label, selanjutnya adalah pengarsipan dan pengolahan, lalu yang terakhir adalah mempublikasikan secara internal atau eksternal.
2. Tujuan kegiatan dokumentasi Tujuan kegiatan kumentasi adalah sebagai berikut a. Sebagai sarana komunikasi b. Sebagai tanggung jawab c. Sebagai saran pembelajaran d. Sebagai sarana data penelitian e. Sebagai jaminan kulalitas pelayanan 3. Definisi Fotografi Kata Fotografi diambil dari Yunani yaitu kata Fotos yang berarti sinar atau cahaya, dan Grafos yang bararti gambar. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Menurut Ansel bahwa fotografi adalah bentuk komunikasi yang lebih kreatif dengan bentuk komunikasi visual. Jaman sekarang komunikasi visual memang lebih diminati dan mudah dicerna oleh masyarakat, contoh dri komunikasi visual adalah seerti spanduk dengan gambar, iklan di TV, Foto-foto di majalah. Di era sekarang perkambangan kamera sudah sangat pesat dan canggih. Kamera di era sekarang sudah bisa merekam gambar dengan resolusi tinggi dan
memunyai daya penyimpanan yang besar. Dan juga kamera di era sekarang sudag bisa merekam video dengan kualitas HD. Maka dari itu Divisi Humas Polri dan juga Humas perusahaan atau institusi lainnya harus memanfaatkan teknologi tersebut karena dengan komunikasi secara visual (foto dan video) akan lebih dimakanai dan dipahami oleh yang melihatnya. D. Komunikasi visual 1.Teori-Teori Komunikasi Visual Komunikasi
visual (komunikasi melalui penglihatan)
adalah
sebuah
rangkaian proses penyampaian informasi atau pesan kepada pihak lain dengan penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan. Komunikasi
visual
menkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain
grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya. Teori Albert Mehrabien. 3V in communication. 7% makna dari pesan yang disampaikan ditangkap lewat Verbal / kata-kata 38% makna dari pesan yang disampaikan ditangkap lewat Vokal / intonasi 55% makna dari pesan yang disampaikan ditangkap lewat Visual / bahasa tubuh Menurut teori Albert Mehrabian bahwa komunikasi melalui visual akan lebih mudah di pahami. Seperti tema yang diambil penulis yaitu tentang menjalin hubungan dengan masayarakat melalui hasil dokumentasi seperti foto dan video, secara tidak langsung disini terjadi komunikasi visual yaitu komunikasi yang bisa dilihat dengan indera penglihatan.
BAB III TENTANG DIVISI HUMAS POLRI Dalam bab ini akan membahas tentang Divisi Humas Polri, yaitu divisi kehumasan yang menjadi acuan humas kepolisian di Polda dan Polres. dan yang akan di paparkan mengenai divisi humas polri adalah mengenai sejarah divisi humas polri, visi misi dan struktur organisasi. Sebelum membahas tentang divisi humas polri kita juga harus mengetahui sejarah mabes polri terlebih dahulu . A. Sejarah Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Kemandirian Polri diawali dengan terpisahnya dengan ABRI pada tanggal 1 April 1999 sebagai bagian dari proses reformasi haruslah dipandang dan di sikapi dengan baik oleh masyarakat, hal ini dilakukan demi mewujudkan Polri sebagai abdi negara yang profesional dan dekat dengan masyarakat, menuju perubahan tata kehidupan nasional ke arah masyarakat madani yang demokratis ,aman, tertib, adil dan sejahtera. Kemandirian Polri dimaksud bukan untuk menjadikan polri sebagai organisasi yang tertutup dan berjalan sendiri, polri tetap akan berada dalam kerangka ketataan negara dan pemerintah negara kessaatuan republik indonesia yang utuh serta termasuk dalam mengantisipasi otonomi daerah sesuai dengan undang-undang No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah dan undang-undang No.25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara Pusat dan daerah. pengembangan, kemamuam, kekuatan serta Penggunaan kekutan Polri dikelola sedemikian rupa agar dapat mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab polri sebagai pengemban fungsi keamanan dalam negeri,
tugas dan tanggung jawab tersebut adalah meberi rasa aman kepada negara, masyarakat, harta benda dari tindakan kriminalitas dan bencana alam uppaya melaksanakan kemandirian polri dengan mengadakan perubahan-perubahan melalui tiga aspek tersebut. Asek struktural: mencakup erubahan lembaga keolisian dalam ketata negaraan, organisasi, susunan dan kedudukan. Aspek instrumental: mencakup filosofi (visi, misi dan tujuan), doktrin kewenangan, kompetesi, kemampuan fungsi dan iptek. Aspek kultural: adalah muara dari perubahan aspek struktural dan instrumental, karena semua harus terwujud dalam bentuk kualitas pelayanan Polri dalam pelayanan kepada masyarakat, perubahan meliputi perubahan manajerial, sistem anggaran, sistem operasional. Berkenaan dengan uraian tugas tersebut, maka Polri akan terus melakukan perubahan dan penataan baik di bidang pembinaan mau pun operasional serta pembangunan kekuatan sejalan dengan upaya reformasi. B. Tentang Divisi Humas Polri Divisi humas polri merupakan sub bagian dari mabes polri yang berkedudukan langsung di bawah naungan kapolri. Dalam pelaksanaan tugas sehari hari divisi humas polri lang berada dibawah naungan kepala DIVISI HUMAS POLRI yang saat ini dipimpin oleh Jendral Boy Rafli Amar. 1. Makna Logo Divisi Humas Polri
logo divisi humas polri
1. Lluar hitam bewarna yaang bertuliskan obyektif, dipercaya dan partispasi bewarna putih. merupakan moto divisi humas polri. Kemampuan humas polri dalam memberikan informasi secara obyektif agar dapat membentuk citra positif terhadap institusi Polri. dalam rangka mewujudkan kepercayaan masyarakat dan dalam rangka melaksanakan tugas Polri sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. 2. Lingkaran dalam bewarna merah putih.
Melambangkan bedera negara kesatuan republik indonesia.
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara terus menerus mengadakan interaksi dengan lingkungan dan selalu waspada terhadap propaganda pihak yang tidak bertanggung jawab, untuk mewujukan keutuhan wilayah NKRI
3. Garis tengah bewarna hitam. Melambangkan garis khatulistiwa dimana letak negara kesatuan republik indonesia berada.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di antara 2 benua. dan menunjukan bahwa itu letak yang strategis. 4. Tiga buah bintang segi lima bewarna putih. Bintang segi lima menunjukan ke 5 sila dalam Pancasila yang merupakan dasar negara republik Indonesia. Tiga bintang putih melambangkan bahwa dalam melaksanakan tugas polri selalu berpedoman pada “Tribata” secara tulus dan ikhlas. 5. Tameng bewarna hitam melambangkan pengabdian humas polri dalam memberikan
perlindungan,
pengayoman
dan
pelayanan
kepada
masyarakat melalui informasi dan publikasi yang obyektif. 6. Tulisan humas polri bewarna kuning. melambangkan keagungan fungsi Humas Polri yang sangat diperlukan dalam memsyarakatkan kinerja Polri. 7.
Obor bewarana putih
Melambang memberikan informasi dan penerangan kepada masyarakat dengan cepat, benar, tepat dan akurat.
Memberikan informasi tentang tugas mulia polri dalam memlihara kemtibnas, penegakan hukum, dan melaksanakan perlindungan, pengayoman serta pelayanan masyarakat.
8.
Lidah api bewarna
merah, melambangkan bahwa “Catur Prasetya”
dijadikan sebagai pedoman kerja dalam bidang kehumasan dan juga lingkaran bola dunia bewarna biru laut.
Melambangkan era globaisasi yang diwarnai oleh tranparasi, kebebasan, demokrasi, menghormati hak asasi manusia dan pemeliharaan lingkungan hidup.
Dalam tugas dan peran humas polri harus dapat memberi dan menetralisir informasi yang dapat mempengaruhi kehiduan berbangsa dan bernegara
baik yang berskala internasional,
regionaal maupun nasional khususnya yang menyangkut bidang keamanan dan budaya patuh hukum. 9.
Enam sinar api bewarna kuning.
Melambangkan kegiatan humas polri dalam membentuk opini positif untuk menciptakan citra Polri yang baik.
Membuat perencanaan kegiatan humas Polri dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Menyelenggarakan kerja sama dengan media massa dengan menginformasikan
dan
mengkomunikasikan
serta
mempublikasikan keberhasilan kinerja polri.
Menjalin
kemitraann
cendekiawan, ormas.
dengan
insstitusi
terkait,
LSM,
Memberikan informasi dan penerangan kepada semua anggota polri.
Menganalisaa dan mengevaluasi informasi, berita media massa serta opini yang berkembang di masyarakat.
Mendokumentasikan kegiatan Polri baik kegiatan operasional maupun pembinaan dalam bentuk video dan foto.
10. Satu obor bewarna putih, 7 sinar obor bewarna orange, 4 cincin obor bewarna hitam, dan 6 sinar obor bewarana kuning.
Melambangkan hari bayangakara pada 1 Juli 1946.
Tiang obor dan nyala obor melambangkan di samping memberikan
penyuluhan
dan
penerangan
juga
bermakna
penyadaran hati nurani masyarakat agar selalu sadar dan patuh hukum guna menciptakan kondisi kamtibnas yang mantab. 2. Visi Dan Misi Divisi Humas Polri Visi: “Terwujudnya postur humas polri yang profesional, bermoral dan modern di bidang kehumasan guna membangun obyektivitas, kepercayaan dan artisiasi masyarakat” Misi:
Berdasarkan pernyataan visi yang di cita-citakan tersebut, selanjutnya diuraikan dalam misi divisi humas Polri yang mencerminkan koridor tugas-tugas sebagai berikut: 1. Membangun kemampuan kehumasan personil polri dengan baik SDM, sarpras, sismet, anggaran menuju front office Polri 2. Menjalin
kerjasama
dengan
komponen
masyarakat
dan
pelaku
komunikasi. 3. Mencari,
menghimpun,
mengolah,
mendistribusikan,
menyimpan
informasi dan data secara menyeluruh, cepat, tepat dan akurat melalui jaringan terbuka dan mudah di manfaatkan oleh masyarakat untuk menjalin komunikasi dua arah 4. Mendukung kegiatan kepolisian dan operasi kepolisian. 5. Kesiapan polri atas kewajiban memberikan pelayanan informasi publik yang sudah di perlakukan UU KIP, sehingga realisasi humas Polri sebagai front office perlu segera diwujudkan, karena itu diperlukan dukungan SDM, sarana dan prasarana berbasis TI, sistem dan metode serta anggaran yang memadai.
3.Struktur Organisasi Mabes Polri.
4. Struktur Organisasi Divisi Humas Polri.
5. Job Descrition Dalam Divisi Humas Polri 1.
Kadivhumas, bertugas membina dan menyelenggarakan hubungan masyarakat di lingkungan polri, mengelola informasi, data dan dokumentasi yang di akses masyarakat, melayani permohonan informasi publik, serta menerima dan menyalurkan pengaduan masyarakat
yang disampaikan
melalui
Divhumas
Polri
untuk
kepentingan Pencitraan Polri. Dan juga merupakan atasan pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) di lingkungan polri. 2.
Bagrenmin bertugas merencanakan, membina, mengembangkan dan mengawasi setra mengendalikan kegiatan humas di lingkungan Div Humas Polri.
3.
Kasubbagren ( Kepala sub bagian perencanaan ) bertugas menyusun dan menyiapkan konsep rencana strategi, rencana kebutuhan dan berbagi produk perencanaan lainnya dan membuat konsep surat dinas sesuai perintah pimpinan.
4.
Kasubbaginfung ( kepala subbagian pembinan fungsi ) Bertugas merumuskan, menyusun serta menganev sismet juklak dan Produk kehumasan lainnya, seta menyusun merumuskan serta meningkatkan profesi kehumasan.
5.
Kasubagsumda. bertugas menyelengarakan pembinaan personel dalam rangka meninggkatkan ketrampilan dan kemamuan dalam pelaksanaan tugas.
6.
Urkeu.
bertugas
membantu
Kadiv
Humas
dalam
rangka
menyelenggarakan pelayanan keuangan ditingkat satker yang meliputi menerima,
menyimpan,
memertanggung
dan
jawabkan
uang
membayar dan
surat
atau
menyerahkan,
berharaga
dalam
pengelolaannya. 7.
Biro Penmas. Bertugas membina dan menyelenggarakan hubungan kemitraan, penerangan umum dan peneranga satuan dalam mendukung pelaksanaan dan penyampaian informasi baik intern Polri maupun masyarakat umum biro Penmas terdiri dari : Bagian mitra: bertugas melaksanakan kerjasama ke badan-badan kehumasan di dalam dan luar negeri sesuai ketentuan dan sistem pembinaan kehumasan. Bagian penum: bertugas menyampaikan penerangan umum dan melakukan analisa dan evaaluasi opini public untuk kepentingan pencitraan Polri. Bagian pensat: bertugas menyelenggarakan penerangan satuan terhadap produksi dan penerbitan internal .
8.
Biro PID bertugas merencanakan, membina, dan menyelenggarakan pengelolaan dan pengumpulan informasi dan dokumentasi dalam mendukung pelaksanaan penyampaian informasi publik baik intern Polri maupun masyarakat umum. Biro PID terdiri dari :
Bagian
infodok(informasi
dan
dokumentasi).
bertugas
menyediakan infoemasi berupa data atau dokumentasi yang berkaitan dengan kinerja polri kepada informasi publik. Bagian
prodok
bertugas
melaksanakan
produksi
dan
dokumentasi terhadap kegiatan pimpinan POLRI dalam kegiatan kepolisian lainnya, termasuk peliputan dan produk bantuan teknis. Bagian anev. bertugas menganalisa dan merumuskan data yang termasuk dalam klasifikasi informasi di kecualikan dan menyusun jadwal uji konsekuensi terhadap informasi yang dikecualikan tersebut. 6. Fungsi Divisi Humas Polri 1.
Divisi Humas Polri atau disingkat div humas polri adalah unsur pembantu pimpinan bidang hubungan masyarakat yang berada di bawah Kapolri.
2.
Div Humas Polri bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi hubungan masyarakat di lingkungan Polri. Mengelola informasi, data dan dokumentasi yang dapat diakses masyarakat untuk kepentingan pencitraan Polri dan pelayanan informasi masyarakat.
3.
Merumuskan dan mengembangkan sistem dan metode termasuk petunjuk dan pelaksanaan fungsi Div Humas Polri.
4.
Memantau dan suervisi staff termasuk pemberian arahan guna menjamin terlaksaananya fungsi humas.
5.
Merencanakan kebutuhan personil dan anggaran termasuk pengajuan saran dan pertimbangan dalam rangka pembinaan karier personil pengemban fungsi humas
6.
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data statistik baik yang berkenaan dengan sumber daya maupun hasil pelaksanaan tugas satuansatuan organisasi pengemban fungsi humas.
7.
Merumuskan, menyiapkan dan menyelenggarakan kerja sama dengan mitra terkait dalam bidang Hubungan Masyarakat.
8.
Menyelenggarakan, mengelola informasi dan dokumentasi pelayanan informasi publik serta penyaluran pengaduan masyarakat yang disampaikan melalui Div Humas Polri.
9.
Menyelenggarakan penerangan umum untuk membentuk opini bagi kepentingan tugas Polri.
10. Menyelenggarakan penerangan satuan
BAB V PENUTUP A.Kesimpulan 1. Bagian dokumentasi di Divisi Humas Polri memegang bagian yang penting dalam pembuatan citra POLRI.karena dengan gambar dan video yang di publikasikan maka masyarat bisa menilai sendiri sepeti apa POLRI,itu semua di karenakan gambar dan video berbicara lebih dari kata kata 2. Dengan mempubliksikan dokumentasi kegiatan POLRI, POLRI menjadi organisasi yang transparan dan dekat dengan masyarakat. Karena bila kita ingin menjalin relation dengan orang lain kita harus menjadi pribadi yang tebuka dan trasnparan dan tidak menjadi pribadi yang tertutup 3. Bahwa Div Humas Polri adalah bagian yang penting dalam tubuh Polri. Selain sebagai induk kegiatan kehumasan di seluruh Polda dan Polres di seluruh Indonesia, Div Humas Polri lah yang mengarahkan citra Polri dapat diarahkan ke arah yang lebih baik. Berikut adalah kegiatan dokumentasi vital yang penulis lakukan 1. Kegiatan meliput pemusnahan narkoba senilai miliaran rupiah di pelabuhan Cirebon yang langsung di pimpin langsung oleh Kapolri. 2. Dokumentasi peledakan kapal yang di pimpin oleh Menteri Perikanan dan Kelautan, melalui streaming video.
3. Meliput kenaikan pangkat beberapa petinggi perwira tinggi Polri, yang di pimpin oleh Kapolri. 4. Dokumentasi diskusi tentang terorisme, dengan tokoh agama dari Muhammadiyah dan NU, Pengamat terorisme, guru besar UI, Prof. Anwar Fuadi dan Kadiv Humas. 5. Dokumetasi pergantian Kadiv Humas Polri dari Irjen. Anton Charliyan dan di ganti Irjen. Boy Rafli Amar. B. Saran 1. Untuk Divisi Humas Polri Agar peserta magang di beri kartu tanda pengenal seperti co card, karena setiap memasuki daerah khusus penulis selalu di gledah dan di introgasi padahal hampir setiap hari penulis memasuki wilayah tersebut. 2. Untuk FISIP ,komter D3 public relations Agar administrasi persyaratan magang di buat simple dan tidak rumit , karena menurut penulis terlalu banyak surat dan tanda tangan, menurut penulis itu sedikit menyulitkan peserta magang dan instansi tempat magang.
DAFTAR PUSTAKA Bachtiar, Ray. 2008. Ritual Fotografi. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Free, Jay. 2009. Fotografi Kreatif Dengan Photoshop. Jakarta: masmedia buana pustaka Green. Andy. 2004. Kreativitas Dalam Public Relations. Jakarta: Penerbit Erlangga galihsedayu.multiply.com. Indrianti, Shinta Renita. Desember 2011. Peran Fotografi Sebagai Media Komunikasi Visual Pubic Relations. humas.polri.go.id. AKBP Fadillah, Umi. 2012. Tugas Pokok Divisi Humas Polri Jefkins, Frank. 1992. Public Relations Edisi-4. Terj. Haris Munawar. Jakarta: Penerbit Erlangga Rumanti, Maria Assumpta. 2002. Dasar-Dasar Public Relation Teori Dan Praktik. Jakarta: PT. Grasiondo.