BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Dalam upaya menciptakan lingkungan yang hijau dan bersih, sekaligus sebagai wujud kepedulian Universitas Mercu Buana terhadap lingkungan yang hijau, pada pembukaan The 2nd UMB Festival 2009, 16 November 2009 lalu, UMB memberikan 250 Pohon Penghijauan kepada perwakilan sekolah-sekolah yang ikut serta dalam Kompetisi dan Workshop. Masih dalam kaitan tersebut, sebelumnya telah mengadakan Pencanangan Kampus Bebas Rokok pada 27 Mei 2009 lalu. Kampanye Kampus Hijau dan Sekolah Hijau diinisiasi sejak The 1st UMB Festival tahun 2008 lalu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja agar lebih mampu menjaga lingkungan hijau, memelihara kebersihan, memelihara ketertiban bersama agar kenyamanan hidup dan udara sehat tercapai. Disamping itu sebagai salah satu bentuk komitmen UMB dalam mendukung Program Jakarta Green Office. Kampanye Kampus Hijau dan Sekolah Hijau ini juga mendapatkan dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi DKI Jakarta dan Dinas Kelautan dan Pertanian Pemda Propinsi DKI Jakarta. Sekolah Hijau dan Kampus Hijau merupakan komunitas sekolah / kampus yang berwawasan lingkungan dan warganya memiliki kesadaran lingkungan serta mewujudkannya melalui perilaku yang ramah lingkungan untuk meningkatkan mutu hidup. Wujud dari sekolah/kampus hijau, bahwa sekolah/kampus memiliki kurikulum yang berwawasan lingkungan. Sekolah/kampus mempunyai rancang bangun, penggunaan bahan dan pemeliharaan prasarana dan sarana berdasarkan pada prinsip prinsip ramah
lingkungan.
Sekolah/kampus
memiliki
manajemen
yang
berwawasan lingkungan, didukung oleh komunitas di luar sekolah dan memiliki perilaku peduli lingkungan. Kira kira apa sajakah yang dapat
Halaman | 1
dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa dalam mendukung terbentuknya komunitas sekolah dan kampus hijau?. Pertama, dari sisi individu, dapat menerapkan konsep 3 R dalam kesehatan yakni Reuse (jika masih bisa dipakai mengapa harus dibuang), Reduce (mengurangi pemakaian menggunakan barang barang yang ramah lingkungan dan hemat energi, tidak boros dan konsumtif) serta Recycle (mendaur ulang sampah menjadi barang yang berguna). Kedua, membiasakan perilaku hijau, yakni membuang sampah pada tempatnya dan menghabiskan makanan. Ketiga, secara kolektif/bersama sama menerapkan 3 R dalam mengatur kelas, lingkungan sekolah dan lingkungan rumah, serta membuat kegiatan untuk mendorong perubahan kearah cinta lingkungan yang didukung oleh pelajar dan mahasiswa. Green Campus sebagai gerakan baru yang sudah mulai diterapkan di Universitas Mercu Buana, maka diperlukan adanya signage atau kesatuan sistem tanda mengenai informasi tentang gerakan green campus. Dengan adanya signage di lingkungan Universitas Mercu Buana, maka informasi mengenai peraturan yang diterapkan oleh kampus dapat tersosialisasi lebih cepat bagi seluruh warga kampus, terutama mahasiswa/i Universitas Mercu Buana. Selain itu, signage green campus juga sebagai identitas bahwa Universitas Mercu Buana mencanangkan program green campus. 1.2.
State of the Art Walaupun Universitas Mercu Buana baru memulai gerakan green campus ini, masih banyak mahasiswa/i atau bahkan warga kampus yang belum mengetahui apa sebenarnya definisi dari gerakan green campus sendiri. Mereka menganggap gerakan green campus atau lebih dikenal dengan go green hanya sebatas gerakan penghijauan di lingkungan sekitar. Hal ini menjadi faktor utama yang harus diperhatikan dalam penerapan signage green campus di lingkungan Universitas Mercu Buana, karena
Halaman | 2
sosialisasi mengenai definisi dari gerakan green campus tidak sederhana. Banyak hal yang menyebabkan green campus ini tidak diketahui oleh seluruh mahasiswa/i Universitas Mercu Buana. Mereka menganggap gerakan ini hanya sebagai gerakan penghijauan lingkungan kampus agar bersih dan nyaman untuk melakukan aktifitas kesehariannya di kampus. Padahal selain penghijauan lingkungan kampus, perilaku keseharian mahasiswa/i Universitas Mercu Buana juga harus mendukung gerakan ini, seperti merokok ditempat yang sudah ditentukan, membuang sampah pada tempatnya, tidak meludah sembarangan, mencorat-coret tembok atau menempelkan stiker di dinding, dan sebagainya. Hal-hal seperti ini harusnya mereka sadari dan dirubah kearah yang lebih baik agar gerakan green campus ini agar dapat berjalan sesuai seperti apa yang diharapkan, tidak hanya lingkungan kampus yang bersih dan nyaman, tetapi juga mahasiswa/i serta seluruh warga kampus untuk menanamkan pemahaman yang sesungguhnya dari arti go green. Berdasarkan fakta-fakta yang terdapat pada pembahasan diatas, maka diperlukan tanda-tanda / signage dilingkungan Universitas Mercu Buana sebagai petunjuk mengenai peraturan yang diterapkan untuk mendukung Green Campus. Dengan adanya signage di lingkungan kampus, maka seluruh mahasiswa/i dan warga kampus dapat mengetahui tentang kegiatan apa saja yang sebenarnya merupakan bagian dari gerakan green campus. Untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat bukan hanya melakukan penghijauan lingkungan kampus, tetapi juga harus didukung dengan sikap dan perilaku yang benar-benar peduli dengan kesehatan diri sendiri dan juga orang lain. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul “Signage Green Campus Universitas Mercu Buana”. 1.3.
Peluang dan Tantangan di masa mendatang Diperlukan daya dukung yang kuat untuk merubah sikap dan perilaku mahasiswa/i Universitas Mercu Buana. Tidak semua mahasiswa/i
Halaman | 3
mempunyai karakter yang sama antara satu dengan yang lain. Sikap dan perilaku mereka sangat beragam, sehingga terkadang tidak bisa dengan cara tegas atau keras dapat diatur untuk mematuhi seluruh peraturan yang diterapkan oleh Universitas Mercu Buana. Intimidasi secara langsung bahkan tidak bisa mengatur mereka untuk patuh terhadap peraturan sehingga banyak mahasiswa/i yang melanggar peraturan setiap harinya. Sikap dan perilaku mereka dapat diubah namun dengan cara yang berbeda yaitu tidak dengan melarang keras, menghukum, dan sebagainya. Hal ini tidak menjamin mereka dapat mematuhi semua peraturan, justru mereka malah menganggap peraturan ini untuk dilanggar. Pendekatan yang lebih mengajak dan memotivasi mereka lebih bisa mereka terima dan dipikirkan kebenarannya. Dengan melakukan pendekatan dengan sisi yang berbeda, mereka akan termotivasi untuk merubah sikap dan perilaku keseharian mereka ke arah yang lebih positif dan sehat. Dengan pendekatan tersebut
maka
nantinya
akan terjadi
perubahan budaya dari sikap dan perilaku mereka kearah positif dan sehat dalam kegiatan kesehariannya di lingkungan kampus. Sebagai bentuk pendekatan yang akan dilakukan, maka diperlukan adanya sebuah acuan untuk mengajak dan memotivasi mereka dalam merubah sikap dan perilaku di lingkungan kampus. Bentuk acuan yang diterapkan untuk memotivasi mereka yaitu dalam bentuk signage green campus di lingkungan Universitas Mercu Buana. Signage digunakan sebagai artefak atau alat untuk memotivasi dan mengajak mereka dalam merubah sikap dan perilakunya sehari-hari di lingkungan kampus. Untuk memotivasi ke arah positif diperlukan signage yang berbeda agar mereka dapat menerima dengan lapang dada bahwa sebenarnya sikap dan perilaku yang mereka lakukan selama ini harus dirubah ke arah yang lebih positif dan sehat. Tidak adanya bentuk intimidasi keras merupakan cara yang berbeda untuk mengajak dan memotivasi mereka kearah yang lebih positif dan sehat dalam mendukung gerakan green campus. Dengan
Halaman | 4
adanya signage green campus mereka dapat menanamkan pemahaman bahwa tidak hanya mereka yang menjalani keseharian aktifitasnya dilingkungan kampus, ternyata masih ada orang lain yang melakukan kegiatan keseharian dilingkungan kampus. Melalui signage green campus mahasiswa/i Universitas Mercu Buana dapat mengetahui arti sesungguhnya dari gerakan green campus tidak hanya sekedar penghijauan dilingkungan kampus saja, bahkan melakukan penghijauan diri sendiri dengan perubahan sikap dan perilaku ke arah yang lebih positif dan sehat juga termasuk kedalam bentuk dukungan terhadap gerakan green campus.
Halaman | 5