BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Gigitan nyamuk sering membuat kita risau karena
rasanya
yang
gatal.
Akan
tetapi
nyamuk
tidak
dapat menyebabkan rasa gatal saja, nyamuk juga
hanya mampu
menularkan penyakit melalui gigitannya. Tak jarang dari gigitan nyamuk tersebut dapat menyebabkan penyakit yang berakibat fatal yaitu kematian. Indonesia
merupakan
salah
satu
negara
yang
memiliki endemik penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Nyamuk di Indonesia banyak jenisnya. Perbedaan jenis dari
nyamuk
tersebut
yang
menyebabkan
perbedaan
penyakit yang ditularkan. Contoh penyakit yang vektor utamanya
adalah
chikungunya,
demam
nyamuk
yaitu
kuning,
malaria,
demam dan
berdarah, filariasis.
Penyakit tersebut masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia (Sukowati, 1989). Sebagian besar nyamuk lebih suka
hidup
di
daerah
yang
beriklim
tropis
dengan
kelembaban tinggi seperti di Indonesia (Sunaryo, 2001). Nyamuk
merupakan
vektor
utama
penyakit
pada
manusia yang disebabkan oleh parasit dan virus. Jenis nyamuk yang dapat menularkan penyakit ke manusia antara
1
2
lain Anopheles sp (malaria), Anopheles sp, Aedes sp, Culex sp, Mansonia sp (filariasis/kaki gajah), Aedes aegypti (demam kuning/yellow fever dan demam berdarah dengue/ dengue haemorragic fever). Culex sp dan Aedes sp (ensefalitis virus) (Chandra, 2006). Penyakit
Demam
satu
penyakit
yang
masyarakat
dan
salah
kesehatan
Berdarah
kabupaten/kota
di
termasuk
penyakit
dalam
Dengue masih
(DBD) menjadi
endemis
Indonesia.
Demam
menular
merupakan
di
masalah sebagian
berdarah
yang
karena
dengue infeksi
virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) (KEMENKES RI, 2010). Penyakit demam berdarah
dengue
merupakan penyakit
yang
di
sebabkan
oleh infeksi virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, atau DEN4 yang di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang sebelumnya telah terinfeksi virus
dengue
dari
penderita
demam
berdarah
dengue
lainnya (Ginanjar, 2008). Pengendalian adalah
pemutusan
Demam
Berdarah
rantai
Dengue
penularan
yang
yaitu
tepat dengan
pengendalian vektornya, karena vaksin dan obat masih dalam proses penelitian. Vektor Demam Berdarah Dengue sudah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia, hal ini disebabkan oleh adanya perubahan iklim global, kemajuan
3
teknologi transportasi, mobilitas penduduk, urbanisasi, dan infrastruktur penyediaan air bersih yang kondusif untuk perkembangbiakan vektor Demam Berdarah Dengue, serta perilaku masyarakat yang belum mendukung upaya pengendalian. antara
Beberapa
lain
larvasida, seperti
dengan biologi
predator
seperti
metode
kimiawi dengan
dan
pengendalian
dengan
mengelola
insektisida
menggunakan
bakteri, atau
vektor
musuh
dan
alami
managemen
lingkungan
meniadakan
habitat
perkembangbiakan nyamuk yang terkenal dengan 3M plus atau
gerakan
penerapan peran
PSN
peraturan
serta
(pengendalian perundangan,
masyarakat
dalam
sarang serta
nyamuk),
meningkatkan
pengendalian
vektor
(KEMENKES RI, 2011). Masyarakat
telah
menggunakan
berbagai
macam
produk anti nyamuk dalam menanggulangi gigitan nyamuk. Produk anti nyamuk yang beredar di pasaran berupa anti nyamuk bakar, semprot, oles dan elektrik. Anti nyamuk tersebut
memiliki
perbedaan
baik
secara
ujud
maupun
pemakaiannya. Bahan dasar dari anti nyamuk yang beredar dipasaran kebanyakan merupakan bahan kimia yang dapat meninmbulkan (Lee,1990).
efek Tidak
terhadap hanya
kesehatan
berbahaya
bagi
manusia kesehatan
manusia melainkan juga dapat menyebabkan peningkatan
4
resistensi,
keracunan,
kematian
hewan
yang
bukan
merupakan sasaran dan residu (Kardinan, 2005). Persebaran tanaman jeruk purut di berbagai negara sudah cukup luas sejak ratusan tahun yang lalu. Tanaman ini memiliki potensi sebagai penghasil minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan minyak nabati yang diperoleh dari berbagai bagian tanaman seperti daun, bunga, buah, biji, kulit, batang, dan akar (Rusli, 2010). Salah satu ciri utama dari minyak atsiri yaitu mudah menguap dan memiliki jeruk
aroma
purut
yang
ini
khas.
Minyak
digunakan
atsiri
dalam
kulit
industri
buah
makanan,
parfum flavor, dan biopestisida (Munawaroh & Handayani, 2010). Minyak kandungan
atsiri
kulit
sintronelal
buah
yang
jeruk
sangat
purut
memiliki
tinggi
sehingga
menjadi salah satu kelebihan minyak atsiri kulit buah jeruk
purut
farfum
dan
dibidang kosmetik.
sintronelal
yang
bahan
untuk
baku
industri,
tinggi
Minyak dapat
isolasi
khususnya dengan
industri kandungan
dimanfaatkan
sintronelal.
sebagai
Sintronelal
merupakan hasil isolasi kemudian diubah menjadi bentuk esternya
seperti
hidroksi
sitronelal
atau
mentol
sintesis. Ester yang dihasilkan dengan cara ini umumnya bersifat statis dan sangat baik digunakan sebagai zat
5
pewangi sabun dan parfum yang bernilai tinggi. Mentol sintesis dapat digunakan sebagai obat gosok, pasta gigi dan obat pencuci mulut. Bentuk ester dari sintronelal dapat digunakan sebagai insektisida (Ketaren, 1985). Faktor
ini
yang
menjadi
latar
untuk
dilakukan
pengujian minyak atsiri kulit buah jeruk purut (Citrus hystrix)
sebagai
insektisida
terhadap
nyamuk
Aedes
aegypti. Selain itu masih belum ditemukan penelitian lain yang menggunakan minyak atsiri kulit buah jeruk purut
sebagai
insektisida
aegypti.
Nyamuk
yang
aegypti
karena
merupakan
terhadap
digunakan
nyamuk
adalah
penyebab
nyamuk
penyakit
Aedes Aedes Demam
Berdarah Dengue dan masih menjadi penyakit endemik di beberapa daerah di Indonesia.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, secara garis
besar
rumusan
masalah
dalam
penelitian
ini
adalah
sebagai berikut: 1. Apakah minyak atsiri kulit buah jeruk purut (Citrus hystrix) dapat digunakan sebagai bahan dasar obat nyamuk elektrik cair yang memiliki daya insektisidal terhadap nyamuk Aedes aegypti?
6
2. Berapa dosis minyak atsiri kulit buah jeruk purut (Citrus
hystrix)
yang
dapa
membunuh
nyamuk
Aedes
adalah
untuk
aegypti secara efektif?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan
umum
dari
penelitian
ini
mengetahui daya insektisidal dari minyak atsiri kulit buah
jeruk
purut
(Citrus
hystrix)
yang
digunakan
sebagai bahan dasar obat nyamuk elektrik cair terhadap nyamuk Aedes aegypti. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui daya insektisida minyak atsiri kulit buah jerik purut (Citrus hystrix) terhadap nyamuk Aedes aegypti. 2. Mengetahui
dosis
minyak
atsiri
kulit
buah
jerik
purut (Citrus hystrix) yang efektif membunuh nyamuk Aedes aegypti.
1.4
Keaslian Penelitian Penelitian mengenai minyak atsiri kulit buah jeruk
purut (Citrus hystrix) untuk mengetahui kandungannya serta anti
manfaatnya bakteri,
sebagai
penyedap
insektisida,
dan
rasa, bahan
anti
nyeri,
aktif
produk
7
kecantikan. Akan tetapi hanya ada beberapa penelitian yang relevan. Penelitian mengenai minyak atsiri kulit buah jeruk purut (Citrus hystrix) sebagai insektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti sudah pernah dilakukan akan
tetapi
dengan
metode
yang
berbeda.
Untuk
penelitian minyak atsiri kulit buah jeruk purut (Citrus hystrix) sebagai insektisida, dari hasil penelusuran peneliti adalah sebagai berikut: 1. Hendri atsiri Kulit
(2013)
melakukan
kulit buah
buah jeruk
penelitian
jeruk purut
purut
dengan
(Citrus
tersebut
minyak
hystrix).
diolah
menjadi
minyak atsiri. Minyak atsiri kulit buah jeruk purut kemudian digunakan sebagai repellan untuk diuji daya proteksinya terhadap nyamuk Aedes aegypti. 2. Andriana et al (2012) melakukan penelitian dengan minyak
atsiri
hystrix)
serta
kulit jeruk
buah
jeruk
kalamondin
purut (Citrus
(Citrus mitis
blanco) yang dijadikan ekstrak. Ekstrak dari kulit buah
jeruk
purut
(Citrus
hystrix)
dan
jeruk
kalamondin (Citrus mitis blanco) kemudian digunakan sebagai biolarvasida pada larva instar 3 dari nyamuk Aedes aegypti. 3. Noverita et al (2014) melakukan penelitian dengan judul “Uji Aktivitas Anti rayap Minyak Atsiri Kulit
8
Jeruk Purut (Citrus hystrix) Terhadap Rayap Tanah (Coptotermes
sp)”.
Kulit
buah
jeruk
purut
diolah
menjadi minyak atsiri.
1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1
Bagi Peneliti lain
Hasil
penelitian
ini
peneliti lain dalam referensi
diharapkan
dapat
membantu
mengembangkan ilmu dan sebagai
mengenai
pemberantasan
nyamuk
Aedes
aegypti dari bahan herbal. 1.5.2
Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk
melakukan
nyamuk
Aedes
gigitannya
pengembangan aegypti,
maupun
metode
pengendalian
untuk
menghindari
baik
penularan
penyakit
yang
diperantarai nyamuk. 1.5.3 Hasil
Bagi Masyarakat penelitian
wawasan
ini
alternatif
diharapkan
sebagai
dapat
pengganti
memberikan bahan
kimia
dalam usaha pencegahan penyebaran penyakit melalui nyamuk Aedes aegypti.