BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan, ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri (Muhibbin, 2011). Faktor dari dalam diri mahasiswa yang dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar antara lain meliputi : minat, rasa ingin tahu, keinginan melaksanakan sesuatu dengan sukses dan sebaik-baiknya, keinginan untuk melaksanakan tugas, tujuan dan harapan belajar. Sedangkan faktor dari luar yang mempengaruhi motivasi ditimbulkan oleh lingkungan dankeluarga berupa pemberian penghargaan atau celaan, pemberian hadiah atau hukuman, adanya persaingan, untuk membangkitkan motivasi (Winkel, 2006). Minat mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar (Darmadi, 2009). Bila seorang siswa tidak memiliki minat dan perhatian yang besar terhadap objek yang dipelajari maka sulit diharapkan siswa tersebut akan tekun dan memperoleh hasil yang baik dari belajarnya. Sebaliknya, apabila siswa tersebut belajar dengan minat dan perhatian besar terhadap obyek yang dipelajari, maka hasil yang diperoleh lebih baik. Seperti yang diungkapkan
1
2
oleh Efendi dan Praja (2007) bahwa belajar dengan minat akan lebih baik daripada belajar tanpa minat. Menurut para ahli, cita-cita adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu. Cita-cita yang bersumber dari diri sendiri akan membuat seseorang berupaya lebih banyak yang dapat diindikasikan dengan : sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas, kreativitas yang tinggi, berkeinginan untuk memperbaiki kegagalan yang pernah dialami, berusaha agar teman dan guru memiliki kemampuan bekerja sama, berusaha menguasai seluruh mata pelajaran, dan beranggapan bahwa semua mata pelajaran penting (Suciati & Prasetya, 2001). Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya, karena itulah terdapat perbedaan dalam kekuatan motivasi yang ditunjukkan oleh seseorang dalam menghadapai situasi tertentu dibandingkan dengan orang lain yang menghadapi situasi yang sama, tingkat motivasi berbeda antara seorang dengan orang laindan dalam diri seseorang pada waktu yang berlainan. Motivasi belajar dapat menentukan tercapai atau tidaknya suatu tujuan sehingga semakin besar motivasi belajar maka akan
3
semakin besar kesuksesan yang akan diraih dan semakin cepat cita–cita akan tercapai (Sondang, 2004). Studi pendahuluan yang dilakukan dengan metode wawancara untuk mengetahui cita-cita dari mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, peneliti melakukan wawancara kepada 20 orang mahasiswa, didapatkan hasil bahwa 6 orang mahasiswa mengatakan bercitacita ingin menjadi seorang pengusaha, 4 orang mahasiswa mengatakan ingin menjadi polisi, 1 orang mengatakan ingin menjadi seorang arsitek, 2 orang mengatakan ingin menjadi dokter, 2 orang menagatakan ingin menjadi pekerja kantoran, dan hanya 5 orang mahasiswa yang mengatakan dari awal berminat dan bercita–cita ingin menjadi perawat profesional. Kemudian
untuk
mengetahui
minat
mereka,
peneliti
melakukan
wawancara kepada mahasiswa, 15 mahasiswa mengatakan memilih jurusan S1 Keperawatan merupakan suruhan dari orang tua, mereka juga mengatakan motivasi belajar mereka kurang baik. Sementara itu 5 orang mahasiswa lainnya mengatakan memilih S1 Keperawatan adalah minat dan cita cita yang diinginkan sendiri dan ingin menjadi perawat profesional. Setelah peneliti melakukan observasi tentang motivasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan di UMS, didapatkan hasil
masih banyaknya absensi yg
kosong atau tidak terisi, mahasiswa yang tidak mengikuti perkuliahan mengatakan malas dan hanya titip absen saja pada temannya. Banyak mahasiswa juga mengatakan jarang menyelesaikan tugas mereka.
4
Berdasarkan masalah diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang, “Hubungan Antara Minat dan Cita–Cita dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta”.
B. Rumusan Masalah Minat dan cita-cita yang sesuai akan membentuk motivasi belajar yang baik, namun menurut studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bahwa tidak semua mahasiswa yang mempunyai minat dan cita-cita yang sesuai mempunyai motivasi belajar yang baik dan tidak semua mahasiswa yang mempunyai minat dan cita-cita yang sesuai mempunyai motivasi belajar yang kurang.Berdasarkan latar belakang tersebut maka pertanyaan penelitian yang muncul adalah: Adakah hubungan antara minat dan cita-cita dengan motivasi belajar
mahasiswa
program
studi
S1
Keperawatan
di
Universitas
Muhammadiyah Surakarta?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui hubungan antara minat dan cita-cita dengan motivasi belajar mahasiswa program studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Tujuan Khusus
5
a. Untuk mengetahui minat mahasiswa program studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. b. Untuk mengetahui cita-cita mahasiswa program studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. c. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar mahasiswa program studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan masukan untuk perkembangan pendidikan keperawatan. 2. Bagi Mahasiswa Keperawatan Hasil penelitian ini dapat memperbaiki sistem belajar mahasiswa S1 Keperawatan. 3. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti sendiri.
E. Keaslian Penelitian 1. Sulistiyowati (2010), Hubungan minat dan motivasi belajar dengan pencapaian target kompetensi praktik klinik kebidanan mahasiswa prodi D3 kebidanan Stikes Muhammadiyah Lamongan Tahun 2009/2010. Hasil penelitian, motivasi belajar mempunyai hubungan yang signifikan dengan pencapaian target kompetensi praktik klinik kebidanan, sedangkan minat
6
tidak mempunyai hubungan yang signifikan. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Perbedaan dengan peneliti yaitu tempat, waktu, jumlah responden dan metode penelitian. 2. Yenni Yuswanita Apriani (2006), Hubungan antara prestasi belajar, cita-cita siswa, pelaksanaan belajar di kelas, dan kondisi lingkungan kerja dengan motivasi kerja praktikan di Institusi Pasangan. Hasil penelitian terdapat hubungan antara prestasi belajar, cita-cita siswa, pelaksanaan belajar dikelas, dan kondisi lingkungan kerja dengan motivasi kerja praktikan di Institusi Pasangan. Jenis penelitian studi kasus (case study). Perbedaan dengan peneliti yaitu tempat, waktu, jumlah responden dan metode penelitian.