BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui jalur pendidikan dihasilkan generasi-generasi penerus bangsa yang berkualitas, yang akan meneruskan kepemimpinan bangsa. Penyelenggaraan pendidikan yang baik akan menghasilkan lulusan yang berkompeten demikian juga sebaliknya. Kemajuan teknologi semakin pesat berkembang menciptakan inovasi-inovasi baru yang lebih unggul. Selain itu
pakar dan praktisi dunia pendidikan terus
berinovasi guna menghasilkan suatu sistem penyelenggaran pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi dan informatika. Sebagai contoh, teknologi dalam bidang otomotif khususnya dalam sistem pengapian engine telah berkembang pesat dari sistem konvensional menggunakan platina kemudian dikembangkan menggunakan komponen elektronika menjadi UTI (Untilized Transistor Ignition) dan TAIS (Transistor Asisted Ignition Sistem), dengan pengembangan lebih lanjut praktisi otomotif semakin mengembangkan sistim pengapian tersebut menjadi sistim pengapian yang dikontrol penuh menggunakan sistim IC (Integrated Circuit) berisikan program berdasarkan sensor-sensor pengontrol mengatur mekanisme kerja engine yang kini disebut ECU (Electronic Control Unit) dan ECM (Electronic Control Modul). Siswa SMK khususnya jurusan mekanik otomotif dalam kompetensi perawatan dan perbaikan sistem pengapian hanya mendalami sistem pengapian konvensional 1
saja, mulai dari mengenal nama komponen, fungsi komponen, cara kerja komponen, memeriksa kerusakan komponen, cara perawatan dan perbaikan komponen, cara pembongkaran komponen hingga cara pemasangan komponen dan penyetelan ulang sesuai standar pabrik. Sedangkan untuk sistim pengapian yang telah diatur secara elektronik siswa hanya sebatas mengetahui fungsi dan cara kerja dari sistem pengapian elektronik tersebut. Selama kurang lebih enam bulan melaksanakan KKN Tematik di SMKN 1 Cikarang Barat, dalam kegiatan praktek masih banyak siswa yang kurang paham dalam mengaplikasikan teori terhadap permasalahan nyata yang sering terjadi pada engine. Khususnya dalam kompetensi perawatan dan perbaikan sistem pengapian siswa diharapkan dapat menganalisis kerusakan atau kendala yang terjadi pada engine dan dilakukan pemeriksaan, perawatan serta perbaikan engine sesuai standar kompetensi. Ketuntasan hasil belajar merupakan satu kompetensi yang didalamnya terdapat perpaduan dari tiga aspek atau ranah antara lain: afektif, kognitif dan psikomotor. Berdasarkan data prestasi belajar siswa kelas XI MO-B semester genap tahun ajaran 2008/2009 terutama pada kompetensi Perbaikan dan Perawatan Sistem Pengapian Otomotif dikatakan belum memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil ulangan siswa yang nilainya sebesar 6.98 dengan ketuntasan belajar 51.99% atau masih di bawah standar ketuntasan belajar minimum (SKBM mata pelajaran produktif SMKN 1 Cikarang Barat yaitu 7,00 dengan degradasi nilai : <7,00=D; 7,00-7,90=C; 8,00-8,90=B; 9,00-10,00=A; ketuntasan belajar sebesar 77%). Data yang diperoleh dari hasil obervasi dokumentasi adalah sebagai berikut:
2
Tabel 1.1 Daftar Nilai Ulangan Harian Kelas XI MO-B 2008/2009 pada Kompetensi Sistem Pengapian Otomotif Frekuensi Perolehan Nilai Ketuntasan Belajar No Kategori Banyaknya Prosentase % Siswa % 1. 9,00-10,00 A 0 0 2. 8,00-8,99 B 6 20.69 51.99% 3. 7,00-7,99 C 9 31.03 4. <7,00 D 14 48.01 Jumlah 29 100 (Sumber: Nilai ulangan harian siswa kelas XI MO-B SMKN 1 Cikarang Barat, tahun 2008) Rentang Nilai
Kurangnya tingkat ketuntasan hasil belajar siswa rata-rata dikarenakan siswa hanya menguasai teori dan kurang mampu mengaplikasikan teori tersebut, siswa tidak dapat melakukan analisis kerusakan-kerusakan apa yang terjadi pada engine dan tidak dapat mengidentifikasi kemungkinan kerusakan mana yang menyebabkan engine menjadi bermasalah, serta tindakan apa yang harus dilakukan untuk dapat memecahkan masalah yang terjadi pada engine tersebut.
Selama ini pola pembelajaran yang siswa terima adalah menerima teori kemudian mencatat dan mengerjakan soal-soal LKS, dalam kegiatan praktek siswa terlihat kurang memahami secara mendalam terhadap permasalahan yang terjadi pada engine. Siswa hanya melakukan pengenalan komponen, dimana letak komponen pada engine, melakukan pengukuran kemudian mencatat hasil pengukuran, tanpa melakukan analisis kerusakan, memperkirakan penyebab kerusakan dan mencari solusi berdasarkan teori-teori yang mendukung. Kurangnya bimbingan guru dalam kegiatan praktek akan menyulitkan siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapinya. Hal ini akan menghambat siswa dalam mengembangkan pola pemikiran dan sikap kritis siswa.
3
Salah satu alternatif pembelajaran yang mendukung dalam pemecahan permasalahan yang terjadi pada siswa untuk meningkatkan hasil belajar, khususnya pada kompetensi perawatan dan perbaikan sistem pengapian digunakan metode pendekatan pemecahan masalah. Dalam pendekatan pemecahan masalah siswa dibimbing dalam memecahkan permasalahan yang terjadi pada engine berdasarkan teori-teori yang telah dipelajari dan mengaplikasikannya dalam kegiatan praktek menggunakan engine satand, adapun tahap-tahap dalam melakukan penyelesaikan masalah (problem solving), yakni:
Identifikasi masalah: Pada setiap pekerjaan pemecahan masalah, diperlukan adanya pengetahuan yang jelas mengenai tujuan yang ingin dicapai. 2) Sintesis: Setelah masalahnya diketahui, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemecahan masalah dikumpulkan menjadi satu kesatuan yang utuh. 3) Analisis: Setelah faktorfaktor yang mempengaruhi didapatkan dan digabungkan, selanjutnya faktor-faktor tersebut dipecah-pecah untuk diteliti. 4) Aplikasi: Dalam tahapan ini, informasi yang berkaitan dengan faktor-faktor pemecahan masalah dicari. 5) Komprehensif: Tahapan terakhir dalam pemecahan masalah adalah mengombinasikan dan memproses teori dan data yang diperoleh agar masalah benar-benar bisa dipecahkan. (http://www2.blogger.com/Algoritma_Pendekatan_Penyelesaian_Masalah.htm) Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis melakukan penelitian dalam sebuah judul skripsi “Penerapan Metode Pendekatan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata pelajaran Kelistrikan Otomotif”. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah ini diperlukan untuk menjelaskan aspek – aspek permasalahan yang akan timbul dan diteliti lebih lanjut, sehingga akan memperjelas arah dalam penelitian. Adapun Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
4
1. Kurangnya sosialisasi penggunaan sarana dan prasarana praktikum pada siswa. 2. Kurangnya pemahaman siswa mengenai kelistrikan Otomotif dalam kompetensi perawatan dan perbaikan sistim pengapian. 3. Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat dalam membimbing siswa pada kegiatan praktek. 4. Pelatihan dan praktek yang diperlukan untuk meningkatkan pemahaman siswa. 5. Ketuntasan hasil belajar siswa tergolong kurang pada mata diktat Kelistrikan Otomotif. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan Identifikasi masalah poin 2 dan 5 di atas, agar permasalahan yang ditinjau tidak terlalu luas, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas yaitu: 1. Kemampuan afektif siswa dalam kompetensi sistem pengapian. 2. Kemampuan kognitif siswa dalam kompetensi sistem pengapian. 3. Kemampuan psikomotor siswa dalam kompetensi sistim pengapian. 4. Ketuntasan belajar siswa pada kompetensi sistem pengapian. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: ”Seberapa
besar
penerapan
pendekatan
pemecahan
masalah
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran perbaikan dan perawatan sistem pengapian?”
5
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, penulis mendeskripsikan beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah dengan menggunakan pendekatan masalah kemampuan afektif siswa akan berubah lebih baik? 2. Apakah
dengan
penerapan
pendekatan
pemecahan
masalah
dapat
pemecahan
masalah
dapat
meningkatkan kemampuan kognitif siswa? 3. Apakah
dengan
penerapan
pendekatan
meningkatkan kemampuan psikomotor siswa pada kompetensi sistem pengapian? 4. Apakah dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah ketuntasan belajar siswa akan naik? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Tujuan umum yaitu menelaah apakah dengan penerapan pendekatan pemecahan masalah pada siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2.
Tujuan khusus yaitu menelaah apakah dengan pendekatan pemecahan masalah ketuntasan belajar siswa dalam kompetensi perawatan dan perbaikan sistem pengapian akan naik.
F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan masukan dalam rangka meningkatkan pelaksanaan proses belajar mengajar pada kompetensi sistem pengapian. Adapun manfaat yang dapat diambil diantaranya:
6
1. Bagi siswa kelas XI MO B Pendekatan pemecahan masalah dapat melatih siswa untuk berpikir dan bersikap lebih kritis, dan diharapkan siswa menjadi terbiasa serta dapat menyelesaikan setiap permasalahan engine yang dihadapinya. 2. Bagi guru kelas XI MO B Pendekatan pemecahan masalah dapat memberikan variasi cara mengajar dalam KBM yang disesuaikan dengan materi yang disampaikan, agar siswa lebih mengerti dan memahami materi serta siswa dapat menyukai materi yang diajarkan. Dengan pendekatan ini guru dapat mengetahui secara langsung tingkat penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini dimaksudkan sebagai pedoman urutan penyusunan agar materi yang disajikan memberi pembahasan yang teratur dan juga memberikan gambaran skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA, dalam bab ini dibahas tentang landasan–landasan teori materi yang dibutuhkan dalampenyusunan skripsi ini, yang meliputi teori mengenai proses pembelajaran, metode dan pendekatan, pendekatan pemecahan masalah, hasil belajar dan pengukuran hasil belajar.
7
BAB III METODE PENELITIAN, berisi tentang metode yang digunakan, prosedur
penelitian, subyek penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, pengolahan dan analisis data BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, berisi tentang pengolahan dan
analisis data, serta pembahasan. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN, berisi tentang kesimpulan dan saran dari
penyusunan Skripsi
8