BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Semua transaksi yang dilakukan oleh orang muslim haruslah berdasarkan
prinsip rela sama rela, dan tidak boleh ada pihak yang menzalimi atau yang dizalimi. Prinsip dasar ini mempunyai implikasi yang sangat luas dalam bidang ekonomi dan bisnis, termasuk dalam praktik perbankan. Perkembangan
perekonomian
yang
semakin
kompleks
tentunya
membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga keuangan. Kebijakan moneter dan perbankan merupakan bagian dari kebijakan ekonomi yang diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh sebab itu peranan perbankan dalam suatu Negara sangat penting. Tidak ada suatu Negara yang hidup tanpa memanfaatkan lembaga keuangan (Siamat, 1999 dalam Saputra, 2009). Lembaga keuangan perbankan merupakan lembaga keuangan yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat guna memenuhi kebutuhan dana bagi pihak yang membutuhkan, baik untuk kegiatan produktif maupun konsumtif. Lembaga perbankan di Indonesia telah terbagi menjadi dua jenis yaitu, bank yang bersifat konvensional dan bank yang bersifat syari’ah. Bank yang bersifat konvensional adalah bank yang pelaksanaan operasionalnya menjalankan sistem bunga (interest fee), sedangkan bank yang bersifat
syari’ah adalah bank
yang dalam
menggunakan prinsip-prinsip syari’ah islam.
1
pelaksanaan operasionalnya
2
Pengertian BPR menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. BPRS adalah BPR yang pola operasionalnya mengikuti prinsip-prinsip muamalah islam (Perwataatmadja, 1992 dalam Saputra, 2009). PT. BPRS Harta Insan Karimah sebagai salah satu lembaga keuangan di Indonesia yang berbentuk bank yang memberikan jasa keuangan dengan menggunakan prinsip-prinsip perbankan syari’ah. PT. BPRS Harta Insan Karimah memberikan bantuan pembiayaan dalam bentuk pembayaran secara kredit/cicilan dan mempunyai beberapa sistem, prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon debitur. Adapun ruang lingkup kegiatan PT. BPRS Harta Insan Karimah adalah mencakup tabungan, deposito, dan pembiayaan diantaranya pembiayaan murabahah, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah. PT. BPRS Harta Insan Karimah sebelum menyalurkan dana melalui pembiayaan pada nasabah, pihak bank terlebih dahulu melakukan penilaian nasabah (analisis pembiayaan) untuk mengetahui layak atau tidaknya nasabah tersebut menerima pembiayaan. Perusahaan menetapkan kebijakan dalam pemberian kredit antara lain menetapkan standar untuk menerima atau menolak resiko kredit yaitu menentukan siapa yang berhak menerima kredit yang telah memenuhi syarat 5C, bagaimana karakter (character), kapasitas melunasi kredit (capacity), kemampuan modal yang dimiliki nasabah (capital), jaminan yang
3
dimiliki nasabah untuk menanggung resiko kredit (collateral) dan kondisi ekonomi saat ini yang mempengaruhi usaha nasabah (condition of economic). Banyaknya perusahaan ataupun pengusaha yang mengajukan kredit ke PT. BPRS Harta Insan Karimah, menuntut bank harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah. Hasil ini bisa menggunakan aplikasi terbaru dari produk bank yang sudah ada di komputer sehingga proses dapat berjalan dengan cepat. Tapi di PT. BPRS Harta Insan Karimah belum menggunakan sistem pendukung keputusan (SPK) berbasis komputer dikarenakan masih banyaknya karyawan yang tidak bisa menggunakan teknologi informasi secara advance, padahal sudah seharusnya di era globalisasi ini diharuskan mengetahui tentang perkembangan
teknologi.
Bank
sendiri
diharapkan
sudah
seluruhnya
menggunakan teknologi komputer tanpa proses manual lagi terutama dalam pengambilan suatu keputusan, agar para nasabah tidak harus menunggu terlalu lama. Penyaluran kredit yang berhasil akan membawa keuntungan yang besar bagi bank. Oleh sebab itu, menilai kelayakan terhadap nasabah dalam pemberian kredit bukanlah hal yang mudah karena melibatkan banyak faktor yang harus dipertimbangkan dan dianalisis dengan tepat, cermat, dan cepat. Hal ini mengingat keamanan dari kredit itu sendiri agar dikemudian hari tidak menimbulkan masalah yang menyulitkan pihak nasabah maupun merugikan pihak bank akibat pengembalian kredit yang kurang lancar, diragukan dan macet. Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem informasi dan melihat karakteristik permasalahan di atas yang mana penilaian
4
kelayakan terhadap nasabah dalam pemberian kredit merupakan masalah yang kurang terstruktur atau semi terstruktur dan cukup rumit dan kompleks, juga merupakan tanggung jawab pihak manajemen menengah dan puncak yang harus dilakukan secara tepat dan efisien sehingga penyaluran dana kredit tepat kepada calon nasabah yang layak menerima kredit tersebut. Salah satu teknik pengambilan keputusan yang digunakan dalam analisis kebijaksanaan adalah Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS). TOPSIS didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif (Hwang, 1981) (Zeleny, 1982). Konsep ini banyak digunakan pada beberapa model MADM untuk menyelesaikan masalah keputusan secara praktis (Hwang, 1993) (Liang, 1999) (Yeh, 2000). Hal ini disebabkan konsepnya sederhana dan mudah dipahami; komputasinya efisien; dan memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penyusunan laporan skripsi ini diberi judul “Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Dengan Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (Studi Kasus: PT. BPRS Harta Insan Karimah)”. Dengan dibuatnya laporan skripsi ini diharapkan dapat menjelaskan karakteristik aplikasi yang akan dijadikan sebagai skripsi dan akan menjadi solusi dari permasalahan di atas.
5
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan yaitu: Bagaimana membangun dan merealisasikan aplikasi sistem pendukung keputusan kelayakan pemberian kredit dengan metode TOPSIS?
1.3
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menerapkan metode TOPSIS sebagai salah satu metode pengambilan keputusan pemecahan suatu masalah multikriteria dengan membuat rancangan sistem dan membangun perangkat lunak pendukung keputusan. 2. Memberikan informasi kelayakan pemberian kredit terhadap calon nasabah sesuai kriteria 5C (Character, Capital, Capacity, Collateral dan Condition of economic).
1.4
Batasan Masalah Agar dalam pengerjaan skripsi ini dapat lebih terarah dan tidak terlalu
meluas, serta dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan pembuatan. Maka batasan-batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Program ini berisi penentuan kelayakan pemberian kredit di PT. BPRS Harta Insan Karimah. 2. Kredit yang dibahas hanya pada kredit kendaraan bermotor.
6
3. Analisis yang digunakan dalam menentukan kelayakan pemberian kredit di PT. BPRS Harta Insan Karimah menerapkan analisis 5C (Character, Capital, Capacity, Collateral dan Condition of economic). 4. Untuk sistem keamanannya menggunakan fungsi - fungsi sertaan (build in) PHP, seperti md5 (Message Digest algortihm 5) yang digunakan sebagai metode enkripsi dan fungsi session digunakan untuk membatasi pengaksesan halaman aplikasi. 5. Hasil akhir dari aplikasi yang dibuat adalah keputusan diterima, dipertimbangkan dan ditolaknya kredit yang diajukan oleh nasabah.
1.5
Kerangka Berfikir Kerangka berfikir dibuat untuk memperjelas langkah atau alur dan tujuan
serta manfaat secara keseluruhan terhadap penelitian, dalam penelitian ini tampilannya terlihat seperti pada Gambar 1.1.
7
Faktor 1. Belum adanya SPK kelayakan pemberian Kredit.
Masalah 1. Banyaknya pengajuan kredit kepada pihak bank. 2. Proses Pencairan kredit yang terlalu lama. 3. Pengembalian kredit kurang lancar.
Metode Solusi 1. Memodelkan rancangan aplikasi sistem pendukung keputusan kelayakan pemberian kredit dengan metode TOPSIS.
Tahapan 1. Rekayasa Sistem. 2. Analisis. 3. Perancangan. 4. Pengkodean. 5. Pengujian 6. Pemeliharaan.
1. Waterfall. a. DFD (Data Flow Diagram). b. ERD (Entity Relation Diagram). c. Kamus Data. d. Struktur Tabel. 2. PHP (hypertext Prepocessor). 3. Database mySQL. Pengujian 1. Untuk keamanan data menggunakan fungsi md5 (Message Digest algortihm 5) dan fungsi session. 2. Menggunakan Metoda Black Box.
Hasil 1. Terbentuknya aplikasi SPK Pemberian Kredit. 2. Memanage data-data Nasabah. Gambar 1.1 Kerangka Berfikir
8
1.6
Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan skripsi ini
terdiri dari dua bagian, yaitu teknik pengumpulan data dan metoda pengembangan perangkat lunak. 1. Teknik pengumpulan data Beberapa teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam laporan skripsi ini adalah: a. Studi literature Pengumpulan data dengan jalan memanfaatkan dokumen (bahan tertulis atau gambaran-gambaran penting yang mendukung obyektivitas penelitian) (Margono, 2002). b. Observasi Observasi merupakan sebagai pencatatan sistematik fenomenafenomena yang diselidiki (Arikunto, 2002). Pengamatan atau observasi merupakan cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati secara langsung berbagai gejala yang timbul dari objek penelitian. c. Interview (Wawancara) Menurut
Margono,
wawancara
merupakan
sebuah
alat
pengumpulan informasi dengan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk menjawab secara lisan pula (Margono, 2002). Hal senada dikatakan oleh Moleong, wawancara adalah percakapan dengan
9
maksud tertentu antara pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee) (Moleong, 2000). 2. Metoda Pengembangan Perangkat Lunak Dalam pengembangan perangkat lunak ini, digunakan metode pengembangan waterfall (Pressman, 2002). Model ini memberikan pendekatan-pendekatan sistematis dan berurutan bagi pengembangan perangkat lunak. Adapun skema dari pengembangan perangkat lunak dengan model waterfall dapat dilihat dari skema berikut ini:
Gambar 1.2 Pengembangan Perangkat Lunak Dengan Model Waterfall Sekuensial
linier
mengusulkan
sebuah
pendekatan
kepada
perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Dimodelkan setelah siklus rekayasa konvensional, model sekuensial linear melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut: Rekayasa dan pemodelan sistem/informasi Karena perangkat lunak selalu merupakan bagian dari sebuah sistem (bisnis) maka langkah pertama dimulai dengan membangun syarat semua elemen sistem dan mengalokasikan ke perangkat lunak
10
dengan memeperhatikan hubungannya dengan manusia, perangkat keras dan database. Analisis kebutuhan perangkat lunak Proses pengumpulan kebutuhan difokuskan khususnya untuk perangkat lunak, perekayasa perangkat lunak (Analis) harus memahami domain permasalahan (problem domain), tingkah laku, unjuk kerja dan antarmuka (interface) yang diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun perangkat lunak didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan. Desain Desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda (struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail
(algoritma)
prosedural.
Proses
desain
menerjemahkan
syarat/kebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode (coding). Sebagaimana analisis, desain ini juga didokumentasikan. Generasi kode Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Langkah pembuatan kode meliputi pekerjaan dalam langkah ini, dan dapat dilakukan secara mekanis.
11
Pengujian Sekali kode dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan seudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan. Pemeliharaan Perangkat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan (perkecualian yang mungkin adalah perangkat lunak yang dilekatkan). Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan karena perangkat lunak harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan di dalam lingkungan eksternalnya atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja. Pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi. Khusus untuk tahap pemeliharaan tidak dilakukan, karena tahap pengembangan perangkat lunak hanya akan sampai tahap pengujian.
1.7
Sistematika Penulisan Untuk menghasilkan laporan Skripsi yang mudah dipahami, maka perlu
adanya suatu sistematika penulisan yang terstruktur dengan baik. Berikut dijelaskan sistematika yang digunakan dalam penyelesaian laporan Skripsi.
12
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah yang merumuskan berbagai masalah yang diteliti secara lebih jelas, batasan masalah untuk memberikan batasan yang tegas dan jelas serta sistematika penulisan yang menguraikan urutan penyajian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang landasan teori dari topik penulisan skripsi secara mendalam beserta dengan referensinya. BAB III TINJAUAN UMUM PT. BPRS HARTA INSAN KARIMAH Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat PT. BPRS Harta Insan Karimah, visi dan misi perusahaan dan struktur organisasi. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menguraikan hasil analisis dan perancangan software yang akan dibangun. BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini akan menguraikan implementasi software yang telah dianalisa dan dirancang sebelumnya. BAB VI PENUTUP Bab ini berisi uraian tentang kesimpulan, usulan, solusi dan saran terhadap software yang hendak dibangun dan bila akan dikembangkan lebih lanjut.