BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Bank syariah adalah lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya tidak mengadakan pada Bunga. Bank Islam atau juga bisa disebut bank tanpa bunga dikembangkan berdasarkan pada Qur’án dan Hadist Nabi saw. 1 Secara umum, fungsi lembaga keuangan syariah adalah menghimpun dana dalam bentuk pembiayaan. Tetapi disamping itu bank juga memberikan jasa-jasa atau fasilitas dalam lalu lintas pembayaran dalam peredaran uang. 2 Jasa-jasa perbankan merupakan salah satu penghasilan bank selain dan sumber utamanya yaitu kredit dan modal kerja pada pemilik bank, dengan menawarkan kecepatan dan keamanan transaksi dalam lalu lintas pembayaran nasional maupun internasional. 3 Letter Of Credit merupakan salah satu bentuk jasa yag diberikan kepada masyarakat untuk memperlancar atas pengadaan barang dari satu tempat ketempat yang lain, terutama yang bersifat antar pulau dalam negeri. Seperti diketahui dalam satu hubungan dagang yang terpenting adalah kesepakatan pembayaran dengan jaminan barang yang dikirim sesuai denga n pesanan. Artinya pihak penjual harus yakin bahwa barang yang dikirimkan akan 1
Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank Syariah, (Yogyakarta: UII Press, 2004), h.1. 2 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 75. 3 Thomas Suyatno, Kelembagaan Perbankan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 51.
1
2
dibayar lunas oleh pembeli, sedangkan pihak pembeli juga harus diyakinkan bahwa pembayaran sesuai dengan pesanan barangnya. Dalam Letter of Credit menggunakan akad wakalah, adapun yang dimaksud
wakalah
secara
umum
adalah
suatu perjanjian seorang
mendelegasikan suatu urusan orang lain tersebut menerima dan melaksanakan untuk dan atas nama pemberian kuasa selama batas waktu yang ditetapkan. Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan merupakan salah satu bank devisa, bank dapat melaksanakan transaksi keluar negri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. Misalnya dan pembukaan dan pembiayan L/C dan luar negeri lainnaya. Bank syariah Mandiri dalam transaksi L/C adalah sebagai perantara antara pembeli dan penjual. Peran bank ini mempermudah dalam pengiriman barang yang ditransaksikan, barang yang ditransaksikan bukan barang yang dilarang oleh agama Islam dan sesuai dengan ketentuan fatwa DSN MUI No.34/ DSN MUI /IX/2002 tentang L/C impor syariah, yaitu surat pernyataan akan membayar kepada eksportir yang diterbitkan oleh bank dengan pemenuhan tertentu sesuai dengan prinsip syariah dapat digunakan dengan beberapa bentuk yaitu menggunakan akad wakalah bil ujrah, akad wakalah bil ujrah dan akad qardh, akad salam dan murabahah, akad wakalah bil ujrah dan akad mudharabah dan akad musyakah.4 Implementasi Letter of Credit diterapkan di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan. Wakalah diterbitkan sebagai L/C yang dibuka atas 4
http://www.badilag.net/Eksistensi Letter Of Ced it (L/ C) Syariah dan Permasalahan Huuku mnya oleh Almansyah Dikutip pada tanggal 5 Juni 2011 jam 17.00.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.
3
permintaan nasabah. Bank syariah mempuyai prosedur dan syarat yang harus diperhatiakan oleh nasabah hingga L/C tersebut berakhir. Bank dan nasabah mempuyai peranan masing- masing dimana kedua belah pihak diharapkan saling menguntungkan. Seiring dengan kebutuhan masyarakat akan penerapan prinsip syariah dalam kegiatan bisnis dalam perdagangan internasional dengan munculnya Letter of Credit dalam perbankan syariah. Namun demikian, keberadaan Letter of Credit berbasis syari’ah tersebut belum banyak dikenal dan dipergunakan oleh para pembisnis Indonesia. Berdasarkan dari uraian latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil judul “IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI NO.34/ DSN-MUI/ IX/ 2002 TENTANG AKAD WAKALAH PADA PRODUK JASA LETTER OF CREDIT (L/C) DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEKALONGAN’’. Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan karena Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan adalah salah satu bank syariah. Dan karena L/C yang diteliti merupakan L/C syariah maka peneliti ingin memastikan apakah L/C syariah di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan sudah sesuai dengan ketentuan syariah yang ada.
B. Rumusan Masalah Penulisan rumusan masalah dimaksudkan untuk mempermudahkan langkah-langkah pemecahan masalah berdasarkan latar belakang masalah.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.
4
Berdasarkan latar belakang di atas guna mempermudah penelitian dan mempermudah konsep-konsep teoritis yang tepat, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana implementasi produk jasa Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan? 2. Bagaimana
implentasi
fatwa
DSN–MUI
No.34/DSN-MUI/IX/2002
tentang akad wakalah pada produk jasa Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan?
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui implementasi produk jasa Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan. b. Untuk menjelaskan implementasi fatwa DSN-MUI No.34/DSNMUI/IX/2002 tentang akad wakalah pada produk jasa Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan. 2. Kegunaan Penelitian Penelian ini diharapkan berguna untuk : 1.
Secara Teoritis Untuk pengembangan ilmu yang berhubungan dengan perdagangan internasional.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.
5
2.
Secara Praktis a. Bagi Masyarakat Sebagai tambahan informasi tentang letter of credit berbasis syariah di indonesia. b. Bagi STAIN Pekalongan Sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa pada khususnya dan semua pihak-pihak yang membutuhkan. c. Bagi Bank Syariah Mandiri Sebagai bahan kajian terhadap produk jasa Letter of Credit (L/C) serta dapat menjadi salah satu sarana pengembangan informasi produk
jasa
Letter of Credit (L/C) kepada masyarakat pada
umumnya dan semua pihak-pihak yang membutuhkan.
D. Telaah Pustaka 1. Kerangka Teori Burhanudin S, 2010 dalam bukunya yang berjudul Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah, menjelaskan bahwa letter of credit adalah surat pernyataan akan membayar kepada eksportir yang diterbitkan oleh bank syariah atas permintaan importir dengan pemenuhan persyaratan tertentu sesuai dengan prinsip syariah. Dalam transaksi ini bank syariah bertindak sebagai wakil dan penjamin. Importir dalam melakukan pembayaran akad wakalah bil ujrah dan kafalah melalui fasilitas yang mendukung aktivitasnya dalam perdagangan internasional sedangkan bagi
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.
6
bank karena jasanya tersebut untuk mendapatkan imbalan atau ujrah pada bentuk keuntungan atau margin dalam hal ini menggunakan akad jual-beli ataupun bagi hasil. Letter of credit impor syariah ini sesuai dengan ketentuan fatwa DSN MUI No.34/DSN-MUI/IX/2002. 5 Hermansyah, 2005 dalam bukunya yang berjudul Hukum Perbankan Nasional Indonesia, menjelaskan bahwa Letter of Credit (L/C) adalah suatu kontrak, yang mana suatu bank (issuing bank) bertindak atas permintaan dan perintah dari seorang nasabah (pemohon L/C) yang biasanya berkedudukan sebagai importir untuk melakukan pembayaran kepada pihak pengekspor (exporter) atau pihak ketiga (beneficiary) atau membayar wesel-wesel yang ditarik oleh pihak ketiga, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran, atas dasar penyerahan dokumen tertentu yang sebelumnya telah ditentukan, asalkan sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. 6 Kasmir, 2004 dalam bukunya Bank Dan Lembaga Keuangan lainnya, menjelaskan pembukuan L/C oleh importir dilakukan nasabah melalui bank yang disebut opening bank atau insuing bank sedangkan bank eksportir merupakan bank pembayaran terhadap barang yang diperdagangkan dalam hal ini eksportir berhubungan dengan bank pembayaran disebut advising bank. Rimsky K. Judisseno, 2005 dalam bukunya yang berjudul Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia, mengenai pihak-pihak yang terlibat 5
. Burhanudin S, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah, Cetakan I, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010). h 84-85 6 Hermansyah, Op.cit, h. 87-88.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.
7
dalam Letter of Credit (L/C), yaitu pembeli (buyer), penjual (seller), bank pembuka L/C (opening bank), bank penerus L/C (advising bank), bank konfirmasi (confirming bank), bank penegosiasi (negotiating bank), bank pereimburse, dan financing bank.7 2. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang pernah dilakukan tentang akad wakalah antara lain sebagai berikut: Dalam Tugas Akhir (TA) yang berjudul Implementasi Wakalah pada Produk Jasa di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan oleh Sirinita dikatakan bahwa: Produk jasa yang menggunakan penerapan wakalah adalah transfer, kliring dan inkaso. Sedangkan pengertian wakalah sendiri adalah akad penyerahan kekuasaan oleh seseorang kepada orang lain, supaya orang lain tersebut melaksanakan apa yang dikuasakan atas nama pemberi kuasa. Wakalah pada produk jasa di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan diterapkan pada transfer, kliring, dan inkaso, diterapkannya wakalah pada produk jasa tersebut karena mempunyai nilai plus dilihat dari kecepatan, keamanan, efisiensi, dan ekonomis. 8 Dalam TA yang berjudul Implementasi Produk Western Union Money pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan dalam Prespektif Syariah oleh Hariyadi dikatakan bahwa: Produk jasa Western Union Money di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan adalah produk jasa
7 Rimsky K. Juddiseno, Sistem Moneter Dan Perbankan di Indonesia, (Jakarta: PT Gramed ia Pustaka Utama, 2005), h. 226-228 8 Srin ita, Implementasi Wakalah pada Produk Jasa di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan, (STAIN Pekalongan: Tidak Diterbitkan, 2007), h. 43
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.
8
pengiriman uang yang penerapannya mengunakan akad wakalah yang dalam Islam diperbolehkan bahkan sebagian ulama mensunahkannya dengan alasan karena itu termasuk jenis ta’awun atau tolong menolong atas dasar kebaikan dan taqwa.9 Dalam TA yang berjudul Wakalah dalam Produk Sentra Bayar pada Bank Syariah Mandiri oleh Tri Lestari Agustiani dikatakan bahwa: Produk Sentra Bayar ini adalah produk jasa yang penerapannya mengunakan akad wakalah yang dalam Islam diperbolehkan bahkan sebagian ulama mensunahkan dengan alasan karena termasuk ta’awun atau tolong- menolong atas dasar takwa. Produk Sentra Bayar ini bisa dilarang atau tidak sah apabila salah satu pihak mengingkari dari akad yang telah disetujui bersama dan juga apabila salah satu pihak merugikan pihak yang satunya. Jadi, antara kedua belah pihak harus saling percaya antara orang yang yang memberikan amanah dengan orang yang menyampaikan amanah, dan orang yang menyampaikan amanah harus menyampaikan
amanah
sesuai
dengan
amanah
dan
tanggung
jawabnya.jadi wakalah yang digunakan adalah wakalah muqayadah, karena menggunakan akad sesuai waktu yang telah disepakati (terikat). 10 Dalam TA yang berjudul Implementasi Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah Mandiri oleh Nur Aeni Fajrin dikatakan bahwa: Akad wakalah yang digunakan dalam mewakilkan pembayaran atau penagihan
9 Hariyadi, Implementasi Produk Western Union Money di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan, (STAIN Pekalongan: Tidak d iterbitkan, 2008), h. 68. 10 Tri Lestari, Wakalah dalam Produk Sentra Bayar di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan, (STAIN Pekaongan: Tidak d iterbit kan ,2009), h. 56.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.
9
pihak importir/ eksportir. Jenis L/C yang digunakan yaitu collection draft dan usance L/C. Cara pembayaran L/C tentu saja tidak lepas dari adanya syarat dan kondisi yang telah ditetapkan oleh pihak yang bersangkutan. Penggunaan L/C merupakan cara yang paling aman bagi ekspotir maupun importir, karena adanya kepastian bahwa pembayaran akan dilakukan apabila syarat L/C sudah dipenuhi. 11 Dalam TA yang berjudul Implementasi Asuransi Jiwa Syariah dengan Akad Wakalah Bil Ujrah di Asuransi Bersama Bumi Putra Syariah Cabang Pekalongan oleh Titin Supriyatin dikatakan bahwa: Akad Wakalah Bil Ujrah antara perusahaan asuransi syariah dengan mitra usahanya dilakukan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan asuransi syariah khususnya dalam hal pemasaran, dengan memberikan kuasa dan menunjuk perseorangan/ lembaga perbankan/ institusi lain sebagai wakil dari perusahaan untuk mengelola dananya, berupa premi yang disetor dan perusahaan berhak untuk menerima fee (ujrah) atas jasa pengelolaan tersebut dan apabila terdapat premi dalam pengelolaan. Maka premi akan dibagikan berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam perjanjian yang sudah disepakati. 12 Dalam skripsi yang berjudul Tinjauan Hukum Islam terhadap Jasa Perwakilan Pajak Kendaran bermotor (Studi Kasus di Showroom Imam
11
Nur Aeni Fajrin, Implementasi Letter of Credit di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan, (STAIN Pekalongan: Tidak d iterbitkan, 2009), h. 64. 12 Titin Supriyatin, Implementasi Asuransi Jiwa Syariah dengan Akad Wakalah Bil Ujrah di Asuransi Bersama Bumi Putra Syariah Cabang Pekalongan , (STAIN Pekalongan: Tidak diterbitkan, 2010), h.59.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.
10
Motor Kartosura) oleh Yodo Guntoro dikatakan bahwa:13 Dalam rukun wakalah al wakalah bil ajr disebutkan bahwa upah yang harus didapatkan harus maklum atau diketahui bentuk, sifat dan namanya untuk menghindari ketidak jelasan serta adanya akad dengan lafal maupun isyarat. Pelayanan jasa perwakilan pajak kendaraaan bermotor di Showroom Imam Motor Kartasura ini secara hukum Islam mengakibatkan terjadinya ikatan antara pelaku jasa dengan pengguna jasa perwakilan dengan ditandai dengan adanya penyerahan sejumlah uang muka atau biasa disebut dengan istilah “titip” dalam hal akad antara pelaku jasa dan pengguna jasa melakukan sesuai dengan kebiasaan yang terjadi yang dilakukan secara lisan dan ditandai dengan adanya penyerahan sejumlah uang muka dari pihak pelaku jasa juga menentukan tarif kepada pihak pengguna jasa. Adapun tinjauan hukum Islam terhadap perwakilan pajak kendaraan bermotor adalah sudah memenuhi rukun dan syarat wakalah. Penelitian yang peneliti lakukan tentang akad wakalah pada dasarnya sama dengan penelitian yang pernah dilakukan, namun yang membedakan penelitian yang akan saya lakukan ini adalah dari segi penjabaran tentang fatwa DSN MUI yaitu tentang akad wakalah dalam proses pembuatan L/C, karena dalam fatwa tersebut pembuatan L/C diperbolehkan dengan syarat-syarat tertentu, dengan salah satu syaratnya adalah barang yang ditransaksikan adalah barang halal sesuai dengan
13
Guntoro Yudo, Tinjauan Hukum Islam terhadap Jasa Perwalian Pajak Kendaraan Bermotor di Showroom Imam Motor Kartasura, 2008, Universitas Muhammadiyah Surakarta:http//etd.eprints.ums.ac.id/3917.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.
11
syariah, sehingga dari adanya fatwa tersebut maka diharapkan masyarakat tidak ragu melakukan transaksi L/C yang mengunakan akad wakalah.
E. Kerangka Berfikir Implementasi dalam perbankan syariah, wakalah biasanya diterbitkan sebagai L/C, wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh seseorang (nasabah) sebagai pihak pertama kepada orang lain sebagai pihak kedua (bank) dalam hal- hal yang diwakilkan. Dalam hal ini pihak bank hanya melaksanakan sesuatu sebatas kuasa atau wewenang yang diberikan oleh nasabah. Namun apabila kuasa itu telah dilaksanakan sesuai yang disyariatkan, maka semua risiko dan tanggung jawab dilaksanakan perintah tersebut sepenuhnya menjadi pihak nasabah atau pemberi kuasa. L/C dilihat dari fungsinya:14 1. Merupakan suatu perjanjian bank-bank dalam dalam menyelesaikan transaksi komersial internasional. 2. Memberikan keamanan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi yang diadakan. 3. Memastikan adanya pembayaran asalkan persyaratan-persyaratan L/C telah dipenuhi. 4. Merupakan instrumen yang didasarkan hanya atas dokumen-dokumen dan bukan atas barang-barang dagangan atau jasa-jasa.
14
Veith zal Rifai (et al), Bank And Financial Intitution Management Conventional And
Syar’i System, Jakarta: pt. raya grafindo persada, 2007 h. 557
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.
12
5. Membantu issuing bank memberikan fasilitas pembiayaan kepada importir dan memonitor penggunaannya. Akad wakalah pada penerapan kegiatan L/C ini telah diatur oleh DSN MUI Pada fatwa DSN MUI No. 34/DSN-MUI/X/2002, dengan syarat-syarat: 1. Importir harus memiliki dana bank sebesar harga pembayaran barang yang diimpor. 2. Importir dan bank melakukan akad wakalah untuk pengurusan dokumendokumen transaksi impor. 3. Besar ujrah harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam bentuk nominal bukan dalam bentuk prosentase. Akad pembiayaan Letter of Credit (L/C) syariah, proses analisis yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasi kebutuhan nasabah, apakah ingin melakukan pembiayaan ekspor atau impor. b. Jika nasabah memerlukan pembiayaan impor, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi apakah nasabah memiliki dana atau tidak. c. Jika nasabah tidak memiliki dana, adat yang dapat digunakan oleh bank adalah akad mudharabah atau murabahah d. Jika nasabah memiliki dana, maka langkah selanjutnya jika dana yang dimiliki nasabah cukup, Bank Islam dapat menggunakan akad wakalah bil ujrah. Berdasarkan rumusan penelitian saya akan menjelaskan pengertian wakalah, landasan hukum wakalah, rukun dan syarat wakalah, jenis-jenis
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.
13
wakalah , hukum wakalah, ketentuan umum wakalah, batalnya akad wakalah, pengertian Letter of Credit, pihak-pihak yang terlibat, cara pembayaran, mekanisme Letter of Credit, penagihan pembayaran, jenis-jenis dokumen yang digunakan,kelebihan Letter of Credit sifat-sifat Letter of Credit, implementasi Letter of Credit di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan dan implementasi fatwa DSN MUI No.34/DSN MUI/IX/2002 produk jasa Letter of Credit.
F. Metode Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan yang beralamat di Jln. Merdeka No.5 Pekalongan. 2. Pendekatan dan jenis penelitian Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif yaitu pendekatan peneliti yang menekankan analisisnya pada proses peyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dengan menggunakan logika alamiah. Penelitian ini akan diperoleh suatu data deskriptif yang menggambarkan suatu karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu. 15 Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) artinya data-data dalam penelitian ini diperoleh dari studi lapangan dengan cara mengamati, mencatat dan mengumpulkan berbagai informasi da n data
15
Saifuddin A zwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1991). h.5
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.
14
mengenai produk jasa letter of credit di Bank Syariah Mandiri cabang pekolongan. 16 3. Sumber Data Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan peneliti adalah : a. Sumber Data Primer Yaitu sumber data utama yang diperoleh langsung dari subyek penelitian yang menggunakan alat pengukur atau alat pengambilan data langsung pada subyek dengan sumber informasi yang dicari. 17 Dari data primer ini diperoleh informasi tentang implementasi fatwa DSN MUI NO.34/DSN-MUI/IX/ 2002 tentang akad wakalah pada produk jasa letter of credit di Bank Mandiri Syariah cabang Pekalongan, pada Ibu Laila Nahdi Manajer Operasional. b. Sumber Data Sekunder Adalah data yang akan diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya yaitu diperoleh lewat pihak lain, bukan dari subyek penelitian. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia, serta arsip-arsip resmi. 18 Data pendukung yang akan diperoleh digunakan untuk menganalisis data primer yang berkaitan dengan implementasi fatwa DSN-MUI No.34/DSN-MUI/IX/2002 tentang penerapan akad wakalah pada produk jasa Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan berupa brosur, slip-slip aplikasi pembukaan Letter 16
Ibid, h.8 Ibid, h.91 18 Ibid, h. 91 17
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.
15
of Credit (L/C), untuk mempermudah data sesekunder digunakan untuk dokumentasi.
G. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Observasi Observasi adalah teknik pengamatan yang didasarkan atas pengamatan sendiri. Pengamatan tersebut memungkinkan peneliti untuk mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang langsung diperoleh dari data. 19 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data-data secara jelas dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis tentang fenomena- fenomena yang diselidiki yang berkaitan dengan implementasi fatwa DSN-MUI No.34/DSN-MUI/IX/2002 tentang penerapan akad wakalah pada jasa Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan. 2. Teknik Wawancara Wawancara adalah pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan beberapa pihak yang dikerjakan secara sistematis sambil bertatap muka anatara peneliti dengan nara sumber. 20 Wawancara dilakukan dengan Ibu Laila Nahdi Manajer operasiol. dengan cara menayakan langsung secara mendalam tentang implementasi fatwa DSN-MUI No.34/DSN-MUI/IX/2002 tentang penerapan akad 19
Levy J. Mo leong , Metode Penelitian Kualitatif , (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya , 2006), h.174. 20 Mohammad Nazir, Metode Penelitian , (Jakarta : Ghalia Indonesia , 1998), h. 212.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.
16
wakalah pada jasa Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan. 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah penelitian yang dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dengan gambar, tulisan atau lain- lain. 21 Dalam hal ini data-data yang diambil berupa arsip-arsip tentang penerapan prinsip syariah tentang implementasi fatwa DSN-MUI No.34/DSN-MUI/IX/2002 tentang akad wakalah pada jasa Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan.
H. Metode Analisis Data Data yang sudah terkumpul dianalisis dan siteliti berdasarkan analisis kualitatif, yaitu data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian ang angka. Analisis model interaktif ini terdiri dari tiga alur kegiatan yang secara bersamaan, yaitu : a.
22
Reduksi data yang diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan tentang mekanisme Letter of Credit dan implementasi fatwa DSN MUI No.34/DSN MUI/IX/2002 tentang akad wakalah pada Letter of Credit di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan.
21 Husein Umar, Reseacrch Methods in Finance and Banking, (Jakarta: PT. Gramed ia Pustaka Utama, 2000), h. 118. 22 Mathew B Milles & A.Michael Huberman, Analisis Data Kulitatif, (Jakarta :UII Press,1992), h.16
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.
17
b.
Penyajian data sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengamalan tindakan tentang mekanisme Letter of Credit dan implementasi fatwa DSN MUI No.34/DSN MUI/IX/2002 tentang akad wakalah pada Letter of Credit di Bank Syariah Mandiri cabang Pekalongan.
c.
Menarik kesimpulan atau verifikasi makna- makna yang muncul dan data yang harus diuji kebenarannya. Kecocokannya tentang aturan syariah dalam mekanisme Letter of Credit dan implementasi fatwa DSN MUI No.34/DSN MUI/IX/2002 tentang akad wakalah pada Letter of Credit di Bank Syariah Mandiri cabang Pekalongan.
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Kesimpulan Penarikan / verifikasi
Gambar 1.1 Model Interaktif
I.
Sistematika Penulisan Bab I : Pedahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka berfikir, metode penelitian, teknik pengumpulan metode analisis data, sistematika pembahasan.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.
18
Bab II : Landasan Teori yang membahas tentang Wakalah: Pengertian wakalah, dasar hukum wakalah, rukun dan syarat wakalah, hukum wakalah, jenis-jenis wakalah, penagihan pembayaran, jenis-jenis dokumen yang digunakan, kelebihan Letter of Credit, sifat-sifat Letter of Credit, landasan fatwa DSN MUI. Bab III : Gambaran umum perusahaan yang membahas tentang latar belakang berdirinya Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan, visi dan misi, struktur organisasi, tugas-tugas karyawan, produk-produk Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan dan implementasi akad wakalah produk jasa letter of credit di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan. Bab IV : Analisis implementasi fatwa DSN MUI No.34/DSNMUI/IX/2002 tentang akad wakalah pada jasa Leter of Credit (L/C) di bank Syariah Mandiri cabang pekalongan yang membahas tentang Bagaimana implementasi jasa pembuatan Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah Mandiri Cabang
Pekalongan,
dan
Bagaimana
implentasi
fatwa
DSN–MUI
No.34/DSN-MUI/IX/2002 Tentang penerapan akad wakalah pada jasa Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan. Bab V : Penutup yang berisi simpulan dan saran.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Deposit user: Agus Arwani, M.Ag.