BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan bank dan non bank merupakan lembaga perantara keuangan (financing intermediaries) sebagai prasarana pendukung yang amat vital untuk menunjang kelancaran perekonomian suatu negara. Dengan demikan kedudukan bank sangat penting karena dalam negara yang modern tidak lepas dari lembaga keuangan yaitu perbankan. Pegawai perbankan dapat bermanfaat untuk masyarakat karena dapat bertransaksi dengan bank terutama pada saat melakukan simpanan oleh masyarakat untuk membantu menyimpan uangnya agar dapat digunakan saat masyarakat membutuhkannya. Bank Islam atau yang selanjutnya disebut dengan Bank Syariah, adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga.1 Bank Islam atau yang biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur‟an dan Hadist Nabi SAW. Atau dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam. 1
Muhammad,Manajemen Bank Syariah,(Yogyakarta:AMP YKPN,1987),hlm.13
1
2
Pada saat ini bank Islam (bank syariah) tidak hanya melakukan kegiatan berupa simpanan biasa, namun juga telah berkembang menjadi simpanan yang memiliki fungsi masing-masing, seperti simpanan untuk pendidikan, simpanan untuk haji/umroh, simpanan untuk wisata, dan lainnya.2Begitu juga halnya yang terdapat di BMT SM NU Pekalongan yaitu simpanan pendidikan yang menggunakan prinsip wadiah yad dhamanah (titipan). Akad wadia‟ah yad dhamanah itu sendiri adalah akad penitipan barang atau uang dimana pihak penerima titipan barang atau uang dengan atau tanpa izin pemilik barang atau uang dapat memanfaatkan barang atau uang titipan dan harus bertanggung jawab terhadap kehilangan atau kerusakan barang atau uang titipan. Semua manfaat dan keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan barang atau uang tersebut menjadi hak penerima titipan.3Pada prinsip transaksi ini, pihak yang menitipkan barang atau uang tidak perlu mengeluarkan biaya, bahkan atas kebijakan pihak yang menerima titipan, pihak yang menitipkan dapat memperoleh manfaat berupa bonus atau hadiah.
2
(http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/05610079-susiana.ps) Sunarto, Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, (Jakarta:Zikrul Hakim, 2003),hlm.35 3
3
Menurut
Fatwa
DSN
No
02/DSN-MUI/IV/2000
memiliki
ketentuan umum berdasarkan wadi‟ah yakni: 1. Bersifat simpanan 2. Simpanan dapat diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan kesepakatan 3. Tidak ada imbalan yang diisyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian („athaya) yang bersifat suka rela dari pihak bank.4 Akad wadi‟ah yang digunakan dalam simpanan pendidikan pada BMT SM NU Pekalongan adalah wadi‟ah yad dhamanah, dimana nasabah menitipkan uang mereka dalam bentuk tabungan dan uang tersebut dapat digunakan oleh bank dalam menyalurkan pembiayaan dan nasabah yang menyimpan dana tersebut akan mendapatkan bonus dari simpanan uang mereka. Di BMT SM NU hadiah yang diberikan yaitu berupa bonus, selain itu juga memberikan bagi hasil setiap bulannya. Dengan adanya hal tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat nasabah untuk menggunakan produk tersebut. Dengan berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk menelitinya dalam Tugas Akhir dengan judul “Minat Nasabah terhadap Produk Simpanan Pendidikan dengan Akad Wadi’ah Yad Dhamanah di BMT SM NU Pekalongan”
4
Yeni Salma Barlinti,Kedudukan Fatwa DSN dalam Sistem Hukum di Indonesia, (Jakarta:Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama,2010),hlm.233
4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana minat nasabah terhadap produksimpanan pendidikan di BMT SM NU Pekalongan?
2.
Apa sajakah faktor nasabah memilih produk simpanan pendidikan di BMT SM NU Pekalongan ?
C. Tujuan dan Kegunaan a.
Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui minat nasabah terhadap produksimpanan pendidikan di BMT SM NU Pekalongan 2) Untuk mengetahui faktor nasabah memilih produk simpanan pendidikan di BMT SM NU Pekalongan
b.
Kegunaan Penelitian Setidakny aada 2 (dua) manfaat dari penelitian tugas akhir ini, yaitu 1. Secara Teoritis -
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang konsep wadiah, khususnya wadi‟ah yad dhamanah dalam produk Simpanan Pendidikan di BMT SM NU Pekalongan.
2. Secara Praktis -
Untuk menambah pengetahuan pembaca/Nasabah dan penulis dalam konsep produk simpanan pendidikan dengan akad wadi‟ah yad dhamanah
5
-
Bagi BMT SM NU Pekalongan dapat memberikan informasi tentang minat nasabah terhadap produk simpanan pendidikan di BMT tersebut.
D. Penegasan Istilah Untuk mencegah terjadinya kerancauan dalam pemahaman, penulis memandang perlu untuk memberikan penegasan istilah sebagai berikut : “Minat Nasabah terhadap Produk Simpanan Pendidikan dengan Akad Wadi’ah Yad Dhamanah di BMT SM NU Pekalongan”. 1. Minat Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh, minat beli merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen.5 2. Nasabah Dalam bank, konsumen disebut dengan nasabah, nasabah adalah setiap orang yang datang ke bank untuk bertransaksi, setiap orang yang ke bank untuk mendapatkan informasi dan setiap orang yang ada di kantor (satu bagian, bagian lain, atau cabang lain). Pepatah mengatakan nasabah adalah raja, maka nasabah wajib dilayani dengan tulus dan ikhlas.6
5 6
Pandji Anoraga,Manajemen Bisnis,(Jakarta:PT. Rineke Cipta,2000),hlm.273 Muhammad,Op.Cit, hlm. 225
6
3. Produk Produk adalah sesuatu yang harus ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan.7 4. Akad Wadi‟ah Yad Dhamanah Akad Wadi‟ah Yad Dhamanah yaitu dari segi kebahasaan berarti „titipan‟. Aqad wadi‟ah termasuk kategori aqad „tabarru‟, yakni akad yang bersifat kebajikan karena mengandung unsur tolong menolong antar sesama manusia dalam lingkungan sosialnya.8 5. BMT BMT adalah lembaga keuangan mikro yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil berdasarkan syariah. BMT terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal yang lebih mengarah kepada usaha-usaha mengumpulkan dan menyalurkan dana yang nonprofit dan baitul tamwil sebagai usaha pengumpulan dana dan penyaluran dana komersial.9 Berdasarkan penegasan istilah tersebut yang dimaksud dengan judul Tugas Akhir ini adalah Minat Nasabah terhadap Produk Simpanan Pendidikan dengan Akad Wadi‟ah Yad Dhamanah di BMT SM NU Pekalongan adalah minat nasabah terhadap produk simpanan
7
M. Nur Rianto Al Arif,Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah,(Bandung:Alfabeta, 2010),hlm.8 8 Makhalul Ilmi,Teori & Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah,(Yogyakarta:UII Press,2002),hlm.30 9 Heri Sudarsono,Istilah-istilah Bank dan Lembaga keuangan,(Yogyakarta:UII Press,2000),hlm.1.
7
pendidikan, dimana produk tersebut menggunakan akad wadi‟ah yad dhamanah, dimana nasabah/pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaannya, dan akad ini diterapkan dalam produk Simpanan Pendidikan. Produk ini merupakan varian produk simpanan yang terdapat di BMT SM NU Pekalongan. BMT adalah lembaga keuangan mikro yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil berdasarkan syariah. E. Telaah Pustaka 1)
Kerangka Teori Wadi‟ah Yad- Dhamanah (Guarantee Depository) Wadi‟ah adalah akad penitipan barang atau uang antara pihak yang mempunyai barang atau uang dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan, serta keutuhan barang atau uang.10 Wadi‟ah yad-dhamanah adalah titipan yang selama belum dikembalikan kepada penitip dapat dimanfaatkan oleh penerima titipan.11 Dengan konsep wadi‟ah Yad Dhamanah, pihak yang menerima titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan. Tentu pihak BMT dalam hal ini mendapatkan hasil dari penggunaan dana. BMT sebagai penerima titipan tidak ada kewajiban untuk memberikan imbalan dan bank syariah dapat
10
Ibid,hlm.36 Wiroso,Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah,(Jakarta:PT Grasindo,2005),hlm.20 11
8
mengenakan biaya penitipan barang tersebut. Namun, atas kebijakannya bank syariah dapat memberikan “bonus” kepada penitip dengan syarat sebagai berikut. a. Bonus merupakan kebijakan hak prerogatif dari bank sebagai penerima titipan b. Bonus tidak diisyaratkan sebelumya dan jumlah yang diberikan, baik dalam prosentase maupun nominal (tidak ditetapkan dimuka). Jadi bank syariah tidak pernah berbagi hasil dengan pemilik dana dan memberikan bonus atau imbalan kepada pemilik dana wadiah merupakan kebijakan bank syariah itu sendiri,sehingga dalam praktik bank syariah yang satu tidak sama dengan bank syariah yang tidak memberikan bonus. Wadi‟ah yad-dhamanah dalam kegiatan usaha bank syariah dapat diaplikasikan pada rekening tabungan, yaitu BMT boleh menggunakan
uang
itu
dalam
proyek
berjangka
pendek
atau pembiayaan kepada nasabah yang membutuhkan dana. Aplikasi prinsip wadiah yad-dhamanah dapat digambarkan sebagai berikut.
9
Gambar 1.1 Skema Wadi’ah Yad Dhamanah
1. Titipan Dana Nasabah
BMT 4. Beri Bonus 3.Bagi Hasil
2. Pemanfaatan
Dana
User of Fund (Nasabah Pengguna) Dana
Sumber :SunartoZulkifli (2003)
Keterangan : 1.
Nasabah menitipkan uang dalam bentuk simpanan kepada BMT dengan akad wadi‟ah yad dhamanah dimana BMT dapat memanfaatkan uang tersebut untuk perputaran kas BMT
2.
BMT memanfaatkan uang yang disimpan nasabah untuk memberikan pembiayaan kepada nasabah yang membutuhkan dana.
3.
BMT mendapatkan bagi hasil dari dana yang digunakan dalam pembiayaan nasabah.
10
4.
BMT memberikan bonus kepada nasabah yang menyimpan dana dengan bentuk bonus tergantung dari kebijakan BMT itu sendiri.12
2)
Hasil Penelitian yang Relevan Dalam penelitian ini penulis banyak mengumpulkan referensi guna menghasilkan karya ilmiah. Disini penulis menganalisis dari berbagai sumber tersebut untuk menghasilkan sebuah penelitian yang benar-benar ilmiah, Pertama, Penelitian Yozy Isnayn Sakti dalam tugas akhirnya yang berjudul “ Minat Nasabah Terhadap Produk Perbankan Syariah Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan”. Menjelaskan bahwa banyak motivasi orang dalam berhubungan dengan bank, baik sebagai kreditur maupun debitur.13 Alasan masyarakat berhubungan dengan lembaga perbankan antara lain : keamanan, fasilitas, kemudahan, memperoleh jasa pembiayaan, dan pertimbangan sistem perbankan yang berlaku. Dengan
demikian
pilihan
masyarakat
terhadap
sistem
perbankan tergantung pada motivasi yang mendasari Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Yozy Isnayn Sakti diatas terletak pada produk yang digunakan. Meskipun sama-sama melakukan penelitian
12
Sunarto Zulkifli,Op.Cit,hlm.94 Yozy I Sakti, Minat Nasabah terhadap Produk Perbankan Syariah Studi kasus pada Bank Syariah Mandiri cabang Pekalongan,(Pekalongan:STAIN PEKALONGAN,2010) 13
11
tentang minat nasabah dalam produk perbankan tetapi dalam penelitian Yozy Isnayan S. Meneliti minat nasabah pada semua produk yang ada di perbankan syariah, sedangkan penulis hanya melakukan penelitian tentang minat nasabah hanya dalam satu produk saja. Selain itu, terdapat perbedaan tempat atau lokasi dimana dalam penelitian Yozy Isnayan S. meneliti di Bank Syariah Mandiri Pekalongan sedangkan penulis melakukan penelitian di BMT SM NU Pekalongan. Kedua, Penelitian Khilmatun Nisa‟ dalam tugas akhirnya yang berjudul “ Preferensi Nasabah terhadap Simpanan Nusa dan Simpanan Berjangka Mudharabah di BMT Nurussa‟adah Pekalongan yang menjelaskan tentang preferensi nasabah dalam melakukan simpanan dan konsep Simpanan Nusa dan Simpanan berjangka, dimana perbandingan tingkat preferensi nasabah simpanan Nusa dan Simpanan berjangka mudharabah cukup signifikan.14 Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang dibahas oleh Khilmatun Nisa‟ adalah mengungkapkan preferensi nasabah dalam memilih produk di BMT Nurussa‟adah dengan dua produk yang berbeda namun masih dalam tempat yang sama yaitu BMT Nurussa‟adah Pekalongan, sedangkan penulis hanya meneliti minat nasabah dalam memilih satu produk saja di tempat berbeda yaitu produk simpanan pendidikan di BMT SM NU Pekalongan.
14
Khilmatun Nisa‟,Preferensi Nasabah terhadap Simpanan Nusa dan Simpanan Berjangka Mudharabah di BMT Nurussa’adah Pekalongan,(Pekalongan:STAIN Pekalongan,2011)
12
Ketiga, Menurut Azzah Nur Laela dalam Skripsinya yang berjudul “ Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Nasabah dalam Memilih Jasa Keuangan Syariah pada BMT SM NU Pekalongan,
yang
menjelaskan
tentang
faktor-faktor
yang
mempengaruhi nasabah dalam memilih produk di BMT SM NU Pekalongan adalah pada pelayanan yang diberikan oleh BMT tersebut, keamanan uang yang disimpan, kemudahan dalam menyimpan dana, serta besarnya bonus dan bagi hasil yang diberikan oleh BMT SM NU tersebut.15 Bedanya penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis bahas yaitu dimanadalam penelitian yang dibahas oleh Azzah Nur Laela adalah faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam memilih produk di BMT SM NU Pekalongan sedangkan penelitian yang akan dibahas oleh penulis adalah tentang minat nasabah terhadap produk di BMT SM NU Pekalongan tersebut. Meskipun penelitian dilakukan di tempat atau lokasi yang sama yaitu di BMT SM NU Pekalongan namun dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian tentang minat nasabah terhadap produk simpanan pendidikan. Dalam penelitian yang penulis buat ini sedikit ada kaitannya dengan penelitian Yozy Isnayan Sakti, hanya saja penelitian penulis tentang minat nasabah terhadap produk simpanan pendidikan dengan akad wadi‟ah yad dhamanah di BMT SM NU Pekalongan.
15
Azzah Nur Laela,Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah dalam Memilih Jasa Keuangan Syariah pada BMT SM NU Pekalongan,(Pekalongan:STAIN Pekalongan, 2010)
13
F. Metode Penelitian a.
Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan (field research). Jadi data-data yang digunakan dalam penelitian diperoleh, dicatat dan mengumpulkan berbagai data-data informasi yang ditemukan di lapangan.16 Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya.17 Metode kualitatif ini digunakan untuk mengolah semua data yang didapat mengenai minat nasabah terhadap produk simpanan pendidikan di BMT SM NU Pekalongan.
b. Sumber Data 1) Sumber Data Primer Sumber data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber yang diamati, dicatat untuk pertama kalinya.18 Adapun yang menjadi data primer adalahinformasi atau data-data yang diperoleh dari BMT SM NU Pekalongan dan
16
Husain Umar, Research Methods in Finance Banking cet II, (Jakarta:GramediaPustaka Utama,2002), hlm.47 17 LexyJMoelong,Op.cit,hlm.39 18 Marzuki,Metode Penelitian Riset,(Yogyakarta: BPFEUII, 1989),hlm.55
14
nasabah, yaitu sumber yang diperoleh dengan melakukan wawancara. 2) Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari buku-buku yang memiliki keterkaitan dengan rumusan masalah, atau sumber lain yang menunjang dan dapat memberikan informasi.19Yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu dokumen-dokumen yang di dapatkan dari data yang ada di BMT SM NU Pekalongan, literatur yang memudahkan penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini, meliputi: buku-buku karya Muhammad tentang Manajemen Bank Syariah, karya Sunarto Zulkifli tentang Panduan Praktis Transaksi
Perbankan
Syariah,
karya
Wiroso
tentang
Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, dan buku karya Muhammad Syafi‟i Antonio tentang Apa dan Bagaimana Bank Islam dan dokumentasi. c. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:
19
Ibnu Hajar,Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,1996),hlm. 63
15
1.
Observasi Observasi
yaitu
pengamatan
dan
pencataan
secara
sistematis terhadap fenomena yang diteliti.20 Metode ini digunakan penulis untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan keputusan menjadi nasabah BMT SM NU Pekalongan. 2.
Metode wawancara Wawancara (interview) adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.21 Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data atau informasi yang berkaitan dengan penelitian penulis. Dalam hal ini, penulis melakukan wawancara kepada Pimpinan di BMT SM NU Pekalongan untuk memperoleh data-data atau informasi yang meliputi : kondisi geografis, keadaan simpanan nasabahnya, dan gambaran umum tentang produk simpanan pendidikan di BMT. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara kepada nasabah yang menggunakan simpanan pendidikan di BMT untuk memperoleh data-data atau informasi tentang minat nasabah terhadap produk simpanan pendidikan di BMT SM NU Pekalongan.
20
Sutrisno Hadi,Metode Research,Jilid II,(Yogyakarta:Ansi Offset,1991),hlm.46 Ibid.hlm.186
21
16
3.
Dokumentasi Berasal dari kata “dokumen” berarti barang-barang tertulis. Metode dokumentasi adalah pengumpulan data melalui laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa dan ditulis dengan sengaja untuk mengumpulkan dan meneruskan keterangannya.22 Teknik ini dilakukan dengan cara membaca, mempelajari dan mengkaji serta mencatat informasinya yang terdapat dalam buku-buku literatur, dokumen/data-data yang didapat dari BMT SM NU Pekalongan ataupun yang didapat dari perpustakaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
d. Metode Analisis Data Untuk
memperoleh
hasil
penelitian
yang
dapat
dipertanggung jawabkan kredibilitasnya, dalam metode analisis data ini penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya.23 Dengan metode deskriptif ini penulis akan menyajikan data yang telah terkumpul dalam bentuk narasi dan hanya menjawab rumusan masalah. 22
SaifudinAnwar,MetodologiPenelitian,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,1998),hlm.149 Muhammad Ali,Strategi Penelitian Pendidikan,(Bandung:Angkasa,1992),hlm.144
23
17
G. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang masalah yang dibahas dalam tugas akhir ini, maka penulis menyusunnya dalam lima bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penegasan istilah, telaah pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Dalam bab ini, berguna untuk menarik pembaca dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah yang diuraikan. BAB II Landasan Teori Bab ini berisikan tentang minat nasabah dan wadiah/titipan dan pada bab ini membahas tentang minat nasabah yang meliputi : pengertian minat nasabah, faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah. Dan membahas
tentang
wadiah/titipan
yang
meliputi:
pengertian
wadiah/titipan, landasan hukum syariah, Rukun dan Syarat wadi‟ah ,serta sistem pemberian bonus. BAB III Gambaran umum BMT SM NU Pekalongan Dalam bab ini berisikan tentang profil BMT SM NUPekalongan, latar belakang berdirinya BMT SM NU, lokasi, visi, dan misi, struktur organisasi, dan produk-produk BMT dan gambaran umum tentang Produk simpanan pendidikan serta minat nasabah yang menggunakan produk simpanan pendidikan di BMT SM NU Pekalongan.
18
BAB IV Minat Nasabah terhadap Produk Simpanan Pendidikan dengan Akad Wadi‟ah Yad Dhamanah di BMT SM NU Pekalongan Bab ini berisikan tentang minat nasabah terhadap produk simpanan pendidikan dengan akad wadi‟ah yad dhamanah di BMT SM NU Pekalongan serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat nasabah terhadap produk simpanan pendidikan dengan akad wadi‟ah yad dhamanah di BMT SM NU Pekalongan tersebut. BAB V Penutup Bab ini berisikan tentang simpulan dan saran-saran.
Lampiran-lampiran : - Daftar Pustaka - Daftar Riwayat Hidup