BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata Latin yaitu Cum yang berarti dengan, dan Aperari yang berarti bekerja. Dari dua kata ini, dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Co dan Operation, yang dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah Cooperatieve Vereneging yang berarti bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Koperasi Indonesia berasaskan kekeluargaan. Hal ini secara jelas tertuang dalam ketentuan Bab II, bagian pertama, pasal (2) UU No.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian. Asas kekeluargaan ini adalah asas yang memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat-berakar dalam jiwa bangsa Indonesia. Salah satu lembaga yang sesuai dengan pembangunan masyarakat pedesaan dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi, karena koperasi memiliki prinsip gotong royong, rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan. Organisasi koperasi yang diperlukan masyarakat adalah koperasi yang jujur dan dinamis sehingga potensi anggota dalam menghimpun dana dapat terwujud (Arif S, 2003). Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan jenis kegiatan dan wilayah kerjanya koperasi yang dibina oleh pemerintah secara umum dibagi menjadi dua, yaitu Koperasi Unit Desa (KUD) dan Koperasi Perkotaan (Kopta). KUD mempunyai kegiatan utama antara lain menyalurkan pupuk, kredit pengadaan pangan, pemasaran bersama dan teknologi pedesaan. Disamping itu, KUD merupakan kegiatan yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk tujuan pembangunan pedesaan dan meningkatkan ketahanan pangan. Sedangkan Kopta lebih fokus pada kegiatan penyediaan kredit dan usaha yang berkaitan dengan keperluan anggotanya. Jenis lain dari koperasi yang berkembang adalah Credit Union (CU) yang dalam bahasa Indonesia disebut Koperasi Kredit. Credit Union merupakan salah satu koperasi murni yang berkembang sejak tahun 1936. Pengelolaanya mengacu pada prinsip Rochdale yaitu swadaya, soldaritas dan pendidikan. Credit Union didirikan dengan tujuan utama untuk memberdayakan rakyat baik secara ekonomi, sosial maupun secara budaya secara komprehensif. Credit Union dianggap sebagai salah satu lembaga koperasi yang muncul dan berkembang atas prakarsa masyarakat (Lubis, 2008). Koperasi memiliki peranan yang cukup penting bila dikaitkan dengan pembangunan ekonomi di desa sesuai dengan kondisi pedesaan yang sebagian besar masyarakatnya termasuk golongan ekonomi lemah serta memiliki sifat kekeluargaan dan gotong royong. Maka keberadaan koperasi credit union akan membantu dalam mengembangkan segala usaha yang ada di masyarakat. Untuk itu perkembangan keberhasilan koperasi credit union sangat didukung oleh keberadaan partisipasi anggota koperasi itu sendiri (Yulinda, 2003).
Universitas Sumatera Utara
Pinjaman atau kredit merupakan jantung dari Credit Union. Apabila jantung tidak berfungsi dengan baik maka aliran darah keseluruh tubuh akan terganggu, akibatnya akan menyebabkan kematian. Begitu juga dengan pinjaman, apabila pinjaman tidak diberikan maka Credit Union akan mengalami kelebihan likuiditas yang menyebabkan besarnya beban biaya modal, sementara Credit Union tidak memperoleh pendapatan. Akan tetapi
bila pinjaman yang dicairkan tidak
dikembalikan secara berimbang, juga akan menyebabkan Credit Union mengalami gangguan (Credit Union Sondang Nauli, 2012). Pada tahun 2006 jumlah outstanding kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo adalah sebesar Rp. 270,8 juta meningkat dibanding tahun 2005 sebesar Rp. 143,8 juta atau meningkat sebesar 88,31%
dibanding tahun 2005, pada tahun 2011 permintaan kredit pada Credit
Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo meningkat sebesar Rp. 19.76 milyar lebih meningkat dibanding tahun 2010 sebesar Rp. 6,25 milyar atau meningkat sebesar 216%. Rata-rata peningkatan permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo pada tahun 2005 sampai 2011 adalah sebesar 66,66%. Demikian halnya dengan Credit Union Sondang Nauli yang beroperasi di Kecamatan Munte Kabupaten Karo, cukup memberikan dampak positif bagi masyarakat di daerah tersebut. Dan sesuai uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan menulis skripsi dengan judul ”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo”.
Universitas Sumatera Utara
1.1 Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka di buat rumusan agar pelaksanaan penelitian cepat terlaksana secara terarah. Adapun yang menjadi perumusan masalah sebagai berikut 1) Bagaimana permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo? 2) Bagaimana pengaruh pendapatan, tanggungan dan pendidikan terhadap permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo? 1.2 Tujuan Penelitian. Adapun tujunan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendapatan, tanggungan dan pendidikan terhadap permintaan kredit pada
Sondang Nauli Kecamatan
Munte Kabupaten Karo. 1.3 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memperkaya wawasan ilmiah dan non ilmiah penulis dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni serta mengaplikasikannya baik secara kontektual maupun secara tekstual.
Universitas Sumatera Utara
2. Diharapkan penelitian ini berguna sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya yang ingin membahas lebih mendalam terhadap studi atau kajian yang sama. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
khususnya
Departemen
Ekonomi
Pembangunan.
Universitas Sumatera Utara