1
BAB I Pendahuluan
A.
Latar Belakang Diabetes
mellitus
merupakan
salah
satu
penyakit
kronis yang paling sering dijumpai dan merupakan penyebab kematian ke 7 tertinggi di dunia. Selain mengakibatkan kematian, diabetes mellitus juga sering kali menyebabkan kecacatan bagi penderitanya. Diabetes mellitus merupakan penyebab utama dari kasus – kasus kebutaan, amputasi, serta
gagal
ginjal
di
seluruh
dunia
(WHO,
2011).
Tingginya morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh diabetes mellitus mengakibatkan penurunan kualitas sumber daya manusia negara secara luas dan peningkatan alokasi biaya
kesehatan
penderita. serta
Usaha
untuk
memberikan
menurunkan
meningkatkan
mellitus
merupakan
kesehatan
di
morbiditas
kualitas
seluruh
hidup
tantangan dunia
perawatan
penyedia
membutuhkan
para
mortalitas
penderita
bagi
dan
dan
bagi
diabetes layanan perhatian
serta usaha yang serius dari semua pihak. Pergeseran pola hidup
secara
penurunan
global
aktivitas
yang fisik
mengarahkan serta
masyarakat
peningkatan
pada
konsumsi
makanan
tinggi
kalori
mengakibatkan
angka
penderita
diabetes mellitus di seluruh dunia terus meningkat secara signifikan, terutama di Asia (Klein et al., 2007). Angka penderita
diabetes
mellitus
dunia
diperkirakan
akan
meningkat dari 366 juta pada tahun 2011 menjadi 552 juta jiwa pada tahun 2030 dengan 80% dari penderita berasal dari
negara
dengan
penghasilan
sedang
–
rendah
(IDF,
2011). Terapi diabetes mellitus yang ada saat ini hampir selalu melibatkan polypharmacy sehingga memerlukan biaya yang sangat mahal dan sering kali tidak terjangkau oleh kebanyakan penderita yang tergolong dalam ekonomi sedang – rendah. Walaupun perubahan pola hidup merupakan terapi utama pada pasien diabetes mellitus, penanganan diabetes mellitus
dengan
obat
-
obatan
masih
memiliki
tingkat
kesuksesan yang paling baik dalam meningkatkan kesehatan pasien
diabetes
mellitus
(Chitra
et
al.,
2010).
Akan
tetapi, kebanyakan obat – obatan yang digunakan dalam penanganan diabetes mellitus memiliki efek samping tidak
dikehendaki.
Disamping
itu,
efek
samping
yang dan
interaksi antara berbagai macam obat diabetes mellitus
2
merupakan
permasalahan
yang
belum
dapat
ditemukan
solusinya hingga saat ini. Pencegahan yang
dan
menyertai
penanganan
diabetes
komplikasi
mellitus
-
komplikasi
juga
merupakan
permasalahan yang tidak kalah serius. Diabetes mellitus sangat
erat
metabolik, serta
dan
diabetes novo
termasuk
lipid
Simonen
berhubungan
(ADA,
gangguan 1993).
Gylling
mellitus
dengan dalam
(2002),
Transport
gangguan
metabolisme
Berdasarkan
insulin
peningkatan
sebagian
glukosa
penelitian
resistensi
menyebabkan
kolesterol.
berbagai
oleh pada
sintesis
besar
de
kolesterol
dalam sirkulasi tubuh difasilitasi oleh ikatan dengan LDL sehingga
peningkatan
sintesis
de
novo
kolesterol
akan
diikuti
dengan
peningkatan
kadar
kolesterol
LDL
pada
pasien
diabetes
mellitus.
Kadar
kolesterol
LDL
pada
kebanyakan
pasien
diabetes
mellitus
tergolong
dalam
“borderline high” (130-159 md/dl) (NCEP, 2002). Walaupun hanya
mencapai
rentang
“borderline
high,”
risiko
terjadinya komplikasi cardiovascular pada pasien diabetes mellitus
tetap
tinggi.
Pada
pasien
diabetes
mellitus,
kebanyakan dari partikel LDL yang ditemukan adalah sdLDL. Partikel sd-LDL memiliki kandungan kolesterol lebih
3
sedikit
dan
bersifat
lebih
atherogenic
dibandingkan
partikel LDL biasa (Buse et al., 2007). Partikel sd-LDL juga
lebih
partikel
mudah
sd-LDL
teroksidasi
lebih
mudah
dan
terglikasi
menginvasi
sehingga
dinding
arteri
(Krentz, 2003; Kathiresan et al., 2006) dan berakumulasi membentuk plak – plak atherosclerosis. Penumpukan plak – plak
atherosclerosis
berbagai
komplikasi
meningkatkan pada
penderita
risiko
terjadinya
diabetes
mellitus.
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner pada pasien diabetes
mellitus
dibandingkan 1984).
dengan
Eratnya
tipe
2
populasi
hubungan
lebih
besar
normal
(Stamler
antara
3-4
kolesterol
kali
et
al.,
dengan
komplikasi dari diabetes mellitus mengharuskan praktisi kesehatan
untuk
memberikan
terapi
yang
efektif
dan
kontrol yang ketat terhadap kadar kolesterol darah pasien diabetes mellitus. Berdasarkan permasalahan tersebut, WHO memberikan
himbauan
agar
dilakukan
penelitian
intensif
mengenai potensi obat - obat tradisional sehingga dapat digunakan dalam terapi penderita diabetes mellitus (WHO, 2011). Mahoni (Swietenia macrophylla King) yang tergolong dalam
famili
Meliaceae
merupakan
tanaman
yang
berasal
4
dari Amerika Selatan (Lamb 1966). Biji dari Swietenia macrophylla
King mengandung senyawa flavonoid, saponin,
dan alkaloid (Goh, 2010). Senyawa - senyawa ini memiliki efek protektif maupun terapeutik bagi manusia sehingga kerap kali digunakan oleh masyarakat di berbagai belahan dunia sebagai obat tradisional dalam mengobati diabetes mellitus, termasuk di Indonesia (Kadota et al., 1990). Penelitian
yang
dilakukan
menunjukkan
adanya
efek
oleh
Maiti
hipoglikemik
dan
et
al
(2008)
hipolipidemik
dari ekstrak methanol biji Swietenia macrophylla King, dengan penurunan kadar glukosa darah puasa tikus sebesar 32.8%,
disertai
oleh
penurunan
kadar
kolesterol
total
darah sebesar 18.56%. Pohon Swietenia macrophylla King banyak sekali di jumpai di berbagai wilayah di Indonesia, dengan estimasi luas wilayah penanaman mencapai 54.000 hektar
pada
pertengahan
tahun
90an
(Perum
Perhutani,
1995) dan terus meningkat, terutama di pulau Kalimantan dan Jawa. Tingginya potensi biji Swietenia macrophylla King
sebagai
obat
alternatif
dalam
mengobati
diabetes
mellitus ditambah dengan mudahnya akses terhadap tanaman ini di Indonesia, membuka kesempatan bagi peneliti di Indonesia
untuk
melakukan
penelitian
lebih
lanjut
5
mengenai
efek
biji
Swietenia
macrophylla
King
dalam
terapi diabetes mellitus.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah macrophylla (Rattus
efek King
dari
flavonoid
terhadap
norvegicus)
biji
kolesterol
yang
Swietenia
total
diinduksi
tikus dengan
streptozotocin dan nicotinamide? 2.
Bagaimanakah macrophylla (Rattus
efek King
dari
flavonoid
terhadap
norvegicus)
biji
glukosa
yang
Swietenia
darah
diinduksi
tikus dengan
streptozotocin dan nicotinamide?
C.
Tujuan Penelitian
1.
Mengetahui
efek
dari
macrophylla
King
terhadap
(Rattus
norvegicus)
flavonoid
biji
kolesterol
yang
Swietenia
total
diinduksi
tikus dengan
streptozotocin dan nicotinamide. 2.
Mengetahui
efek
macrophylla (Rattus
King
dari
flavonoid
terhadap
norvegicus)
biji
glukosa
yang
Swietenia
darah
diinduksi
tikus dengan
streptozotocin dan nicotinamide.
6
D.
Keaslian Penelitian Penelitian
macrophylla
mengenai
King
streptozotocin
efektivitas
terhadap
dan
tikus
nicotinamide
biji
yang
Swietenia
diinduksi
sudah
pernah
dengan
dilakukan
sebelumnya. Akan tetapi, hingga saat ini masih sangat sedikit informasi mengenai kandungan dari biji Swietenia macrophylla
King
yang
berperan
dalam
menghasilkan`efek
hipoglikemik dan hipolipidemik. Pada tahun 2008, Maiti et al melakukan penelitian mengenai
efek
hipoglikemik
dari
ekstrak
methanol
biji
Swietenia macrophylla King pada tikus diabetes mellitus yang
diinduksi
Pada
tahun
dengan
2011,
streptozotocin
Kalaivanan
dan
dan
nicotinamide.
Pugalendi
meneliti
tentang efek anti hiperglikemik dari ekstrak alkohol biji Swietenia macrophylla King pada tikus diabetes mellitus yang diinduksi dengan streptozotocin. Pada tahun 2013, Dutta
et
al
melakukan
penelitian
tentang
efek
antidiabetik dan antioksidan dari ekstrak aqueous biji Swietenia
macrophylla
King
pada
tikus
dengan
diabetes
mellitus tipe 2. Penelitian yang dilakukan oleh Maiti et al
(2008),
Kalaivanan
dan
Pugalendi
(2011),
dan
penelitian oleh Dutta et al (2013) tidak secara spesifik
7
menguji
efikasi
senyawa
tertentu
dari
ekstrak
biji
Swietenia macrophylla King pada hewan coba sehingga tiga penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dikerjakan oleh penulis.
E.
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat
bagi
penulis
:
meningkatkan
pemahaman
terkait diabetes mellitus dan potensi pengembangan tanaman obat – obatan sebagai terapi alternatif. 2.
Manfaat bagi masyarakat : memacu pemanfaatan ekstrak biji Swietenia macrophylla King sebagai alternatif terapi
diabetes
penderita
mellitus
diabetes
yang
mellitus
di
efektif
sehingga
Indonesia
dapat
tertangani dengan lebih baik. 3.
Manfaat
bagi
terkait
pengaruh
macrophylla glukosa
keilmuan
King
darah
:
memperoleh
flavonoid terhadap
tikus
bukti
biji
kolesterol
(Rattus
diinduksi
dengan
streptozotocin
sehingga
dapat
digunakan
Swietenia total
norvegicus) dan
menjadi
ilmiah
dan yang
nicotinamide acuan
bagi
penelitian – penelitian lain yang serupa di kemudian hari.
8