BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, melalui jalan lahir atau melalui jalan buatan atau tanpa bantuan atau kekuatan sendiri. Persalinan normal adalah proses lahirnya janin dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang pada umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. Pada saat persalinan, tidak sedikit para ibu yang mengalami masalah sehinggga dengan terpaksa harus menggunakan persalinan dengan operasi atau sectio caesarea (Manuaba, 2009). Menurut Word Healt Organization (WHO) angka persalinan dengan metode sectio caesarea cukup besar yaitu sekitar 24% sampai 30% dari semua proses persalinan. Sementara untuk negara maju seperti Belanda presentase sectio caesarea kecil yaitu 9-13%. Di Indonesia presentasenya masih besar yaitu lebih dari 50% terutama di rumah sakit swasta. Tingginya angka kejadian sectio caesarea dari tahun ke tahun di beberapa rumah sakit di seluruh Indonesia membuat pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia bersama pemerintah mengeluarkan surat Edaran Direktorat Jendral Pelayanan Medik (Dirjen Yanmedik) Departemen Kesehatan RI yang menyatakan bahwa seharusnya angka sectio caesarea untuk rumah sakit
Asuhan Keperawatan Pada..., DAHLIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
pendidikan atau rujukan sebesar 20% dan rumah sakit swasta 15% (Departemen Kesehatan RI, 2003). Menurut Amin & Hardhi (2013), sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Operasi sectio caesarea biasanya dilakukan karena adanya indikasi-indikasi yang dapat mempersulit kelahiran dan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Seperti, presentasi bokong, kehamilan gemelli, mal presentasi, letak lintang, diproporsi cepalo pelvic, tumor jalan lahir, hodrocepalus, placenta previa. Placenta previa juga merupakan indikasi dilakukan sectio caesarea karena apabila dipaksakan pervagina dapat beresiko, sehingga dapat menyebabkan kematian ibu bahkan janin yang dikandungnya. Placenta previa merupakan keadaan dimana placenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (0stium Uteri Internal). Normalnya placenta terletak dibagian fundus (bagian puncak atau atas rahim) bisa agak ke kiri atau ke kanan sedikit, tetapi tidak sampai meluas ke bagian bawah apalagi menutupi jalan lahir (Nugraheny, 2010). Namun, operasi sectio caesarea dapat menimbulkan dampak dan kesehatan yang cukup berarti seperti infeksi, perdarahan, luka pada organ, komplikasi dari obat bius dan kematian. Keluhan yang dialami pasien pasca operasi mengalami nyeri di sekitar insisi. Nyeri pasca bedah ini akan menimbulkan reaksi fisik dan psikologi pada ibu post partum seperti
Asuhan Keperawatan Pada..., DAHLIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
mobilisasi terganggu, malas untuk beraktivitas, sulit tidur, tidak nafsu makan, tidak mau merawat bayi sehingga perlu adanya cara untuk mengontrol nyeri yang dialami pasien (Manuaba, 1999). Mengajarkan tehnik relaksasi salah satu metode manajemen nyeri non farmakologi dalam strategi penanggulangan nyeri serta kolaborasi medis pemberian analgesik biasanya untuk mengurangi nyeri (Saifuddin, 2002). Berdasarkana data persalinan dengan sectio caesarea yang diperoleh dari ruang VK Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Goeteng Taroenadibrata jumlah pasien keseluruhan pada bulan Maret – Mei 2014 didapatkan angka persalinan dengan sectio caesarea sebanyak 126 kasus. Persalinan sectio caesarea dari bulan Maret – Mei 2014 atas indikasi kala II lama sebanyak 10 orang (7,93%), Disproporsi Sepalopelvik sebanyak 7 orang (5,55%), Placenta Previa sebanyak 8 orang (6,34%), Letak Sungsang sebanyak 17 orang (13,49%), Letak Lintang sebanyak 3 orang (2,38%), Presentasi Bokong sebanyak 3 orang (2,38%), dan Ketuban Pecah Dini sebanyak 78 orang (61,9%). Walaupun insiden placenta previa tidak terlalu tinggi namun placenta previa merupakan salah satu penyebab yang dapat membahayakan jiwa ibu hamil maupun janin dalam rahimnya dan menyebabkan kematian maternal. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk membuat laporan keperawatan post partum sectio caesarea atas indikasi placenta previa yang dilakukan secara komprehensif selama 2 hari tanggal 18 - 19 Juni 2014 di ruang Baugenvile Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Goeteng Taroenadibrata.
Asuhan Keperawatan Pada..., DAHLIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
B.
Tujuan Penulisan Di dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis mempunyai 2 tujuan yang ingin dicapai oleh penulis yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1.
Tujuan umum Menerapkan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan post partum sectio caesarea atas indikasi placenta previa secara komprehensif di Rumah Sakit dr. R. Goeteng Taroenadibrata.
2.
Tujuan khusus Tujuan khusus dari penyusunan laporan tugas akhir ini adalah untuk memaparkan: a.
Melaksanakan pengkajian pada klien Ny. R dengan post sectio caesarea atas indikasi placenta previa.
b.
Membuat analisa data hasil pengkajian dan penetapan diagnosa keperawatan pada klien Ny. R dengan post sectio caesarea atas indikasi placenta previa.
c.
Menetapkan rencana tindakan keperawatan padan klien Ny. R dengan post sectio caesarea atasn indikasi placenta previa.
d.
Melaksanakan implementasi keperawatan pada klien Ny. R dengan post sectio caesarea atas indikasi placenta previa.
e.
Melaksanakan
evaluasi
terhadap
pelaksanaan
asuhan
keperawatan yang telah dilakukan pada klien Ny. R dengan post sectio caesarea atas indikasi placenta previa.
Asuhan Keperawatan Pada..., DAHLIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
C.
Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang di pakai dalam penulisan laporan ini adalah secara deskriptif dengan memperhatikan pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan secara komprehensif, melalui pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawaran serta implementasi dan evaluasi. Teknik pengumpulan data dalam laporan kasus ini yaitu: 1.
Observasi partisipatif Yaitu pengumpulan data dilakukan dengan melakukan obsevasi terhadap keadaan pasien untuk memperoleh masalah kesehatan dan keperawatan, observasi dilaakukan dengan cara inspeksi yaitu pemeriksaan dengan cara melihat bagian tubuh yang di periksa. Palpasi yaitu pemeriksaan, auskultasi dan perkusi.
2.
Wawancara Menanyakan langsung kepada klien, keluarga/ orang terdekat dengan cara tanya jawab tentanng hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh klien.
3.
Studi literatur Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggali sumber pengetahuan melalui buku atau jurnal tentang asuhan keperawatan.
4.
Studi dokumentasi Mempelajari tentang catatan – catatan keperawatan dan kesehatan klien catatan medik, dokter hasil pemeriksaan laboratorium dan
Asuhan Keperawatan Pada..., DAHLIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
diagnostik yang terdapat dalam catatan medik. Tujuan dari dokumentasi adalah membantu pelaksanaan dan pemeliharaan kesehatan.
D.
Tempat dan Waktu Asuhan keperawatan pada Ny. R dengan post sectio caesarea atas indikasi placenta previa di lakukan di ruang Bougenvile RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata dari tanggal 18 Juni 2014 – 19 Juni 2014.
E.
Manfaat Penulisan Hasil laporan kasus ni diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam keperawatan yaitu sebagai gambaran perawat dalam pengelolaan kasus pada Ny. R post sectio caesarea atas indikasi placenta previa di Rumah Sakit dr. R Goeteng Taroenadibrata. 1.
Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai penelitian sehingga dapat dijadikan pedoman untuk penelitian selanjutnya.
2.
Bagi Profesi Sebagai masukan dan gambaran bagi tenaga medis yang berada di Ruang nifas dan Ruang Bouegenvile Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Goeteng Taroenadibrata, sehinggga dapat melakukan pelayanan keperawatan pada pasien post sectio caesarea atas indikasi placenta previa secara komprehensif.
Asuhan Keperawatan Pada..., DAHLIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
3.
Bagi Pendidikan Sebagai masukan data dan perkembangan ilmu pengetahuan.
4.
Bagi Ibu Post Sectio Caesarea Untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang masalah ibu post sectio caesarea sehingga dapat membantu ibu dalam melakukan perawatan post sectio caesarea di rumah sakit maupun dirumah.
F.
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada laporan kasus ini adalah: BAB I
: Bagian pendahuluan akan membahas tentang latar belakang, tujuan penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu, manfaat penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II
: Tinjauan pustaka akan membahas tentang pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, patofisiologi, gambaran klinis, pemeriksaan penunjang dan pengelolaan kasus.
BAB III : Tinjauan kasus akan membahas tentang laporan kasus yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. BAB IV : Pembahasan BAB V
: Kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN
Asuhan Keperawatan Pada..., DAHLIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014