BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian Di dalam dunia usaha ada 2 (dua) jenis pendanaan yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal. Dalam pendanaan internal biasanya adalah dengan menggunakan saldo laba ditahan (retained earning). Sedangkan pendanaan eksternal biasanya dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan menerbitkan surat utang (debt) atau dengan menerbitkan saham (equity). Dalam memilih alternatif pendanaan untuk membiayai aktifitas perusahaan, yang akan menjadi
pertimbangan adalah bagaimana perusahaan dapat
menciptakan kombinasi yang menguntungan antara penggunaan sumber dana dari ekuitas dengan dana yang berasal dari hutang jangka panjang. Hal ini menyangkut masalah keberadaan struktur modal perusahaan yang menggambarkan pengaturan komposisi yang tepat antara hutang jangka panjang dengan ekuitas. Oleh karena itu, pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan sumber dana yang digunakan dengan tepat agar tercipta struktur modal yang optimal, yaitu yang dapat meminimalkan biaya modal rata-rata sehingga memaksimalkan nilai perusahaan dan kekayaan perusahaan (Martono dan Harijanto, 2010:240). Pasar modal di Indonesia (Bursa Efek Indonesia) memiliki instrumen sekuritas yang bermacam-macam. Pemodal/Investor diberi kesempatan untuk memilih di antara berbagai sekuritas, salah satu yang diperdagangkan di pasar
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
modal adalah obligasi. Obligasi sendiri berdasarkan penerbitnya dibedakan atas 3 (tiga) jenis, obligasi pemerintah pusat, obligasi pemerintah daerah dan obligasi korporasi. Obligasi korporasi adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta/komersial
yang
bertujuan
untuk
mendukung
kepentingan
bisnisnya.(Sunariyah, 2011:211). Indonesia dengan penduduk mayoritas beragama Islam dan dengan berkembangnya industri keuangan berbasis Syariah Islam, perkembangan terhadap sistem tatanan hidup maupun bermuamalat dengan tetap berpegang pada norma-norma syariah menjadi hal yang tidak bisa dipungkiri. Begitupun dalam hal dunia investasi. Dalam kegiatan investasi menuntut para investor untuk menempatkan dananya pada instrumen investasi yang tidak bertentangan dengan landasan syariah dan terbebas dari praktik gharar, maisir dan riba. Salah satu instrumen investasi yang mengalami perkembangan adalah obligasi syariah atau sukuk. Obligasi syariah atau sukuk menjadi alternatif investasi bagi pihak-pihak yang selain mempertimbangkan manfaat ekonominya tetapi juga aspek kehalalannya. Pada prinsipnya sukuk mirip seperti obligasi konvensional dengan perbedaan pokok antara lain berupa penggunaan konsep imbalan dan bagi hasil sebagai pengganti bunga, adanya suatu transaksi pendukung (underlying transaction) berupa sejumlah tertentu asset yang menjadi dasar penerbitan sukuk dan adanya akad atau perjanjian antara para pihak yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip syariah (Taufik Hidayat, 2011:112).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Perkembangan penerbitan sukuk perusahaan di Indonesia berdasarkan data statistik yang dihimpun oleh Otoritas Jasa Keuangan selaku lembaga Pemerintah yang juga mengawasi sektor pasar modal, mencatat bahwa sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2015 ada 87 Sukuk perusahaan yang diterbitkan dengan total nilai emisi sukuk per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 16.114 miliar. Rata-rata pertumbuhan penerbitan sukuk perusahaan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2015 adalah 64%, dimana pelopor penerbitan sukuk perusahaan pertama di Indonesia adalah PT Indosat, Tbk., dengan menerbitkan sukuk mudharabah senilai Rp. 100 miliar pada bulan Oktober 2002 dan pada 28 Mei 2003 Indosat menambah sukuk yang ditawarkan menjadi Rp. 175 miliar. Tabel 1.1 Perkembangan Nilai Emisi dan Outstanding Sukuk di Indonesia Emisi Sukuk Tahun Total Nilai Total Jumlah (Rp miliar) 2002 175,0 1 2003 740,0 6 2004 1.424,0 13 2005 2.009,0 16 2006 2.282,0 17 2007 3.174,0 21 2008 5.498,0 29 2009 7.015,0 43 2010 7.815,0 47 2011 7.915,4 48 2012 9.790,4 54 2013 11.994,4 64 2014 12.917,4 71 2015 16.114,0 87 Sumber: www.ojk.go.id, 2016
Sukuk Outstanding Total Nilai Total Jumlah (Rp miliar) 175,0 1 740,0 6 1.394,0 13 1.979,4 16 2.179,4 17 3.029,4 20 4.958,4 24 5.621,4 30 6.121,0 32 5.876,0 31 6.883,0 32 7.553,0 36 7.144,0 35 9.902,0 47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Setiap penerbitan sukuk perusahaan wajib disertai dengan rating efek. Perusahaan yang akan menerbitkan sukuk wajib memperoleh peringkat efek dari perusahaan pemeringkat efek. Dalam dokumen pemeringkat efek, setidaknya harus ada informasi mengenai keunggulan emiten serta sukuk yang diterbitkan. Dokumen juga harus memuat kelemahan emiten dan sukuk yang diterbitkan serta kaitannya dengan risiko yang mungkin dihadapi pemegang efek (Peraturan Bapepam-LK nomor IX.C.11). Teknis rating sukuk perusahaan agak berbeda dengan rating obligasi perusahaan konvensional. Dalam penerbitan sukuk, proses rating juga dilakukan dengan menelaah aset dasar (underlying asset) yang digunakan sebagai jaminan untuk pelunasan hutang. Pemeringkatan sukuk ini sangat diperlukan untuk mencerminkan kemampuan emiten memenuhi kewajibannya. Pengumuman penerbitan sukuk perusahaan di pasar modal dan rating sukuk oleh Perusahaan Pemeringkat Efek (PT Pefindo) mengandung informasi yang dapat diartikan secara berbeda oleh investor. Investor akan melakukan penilaian terhadap informasi tersebut dan penilaian tersebut akan mempengaruhi keputusan investasinya. Informasi penerbitan sukuk dan rating sukuk memberikan suatu pertanda (signal) bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi sehingga signaling theory berlaku dalam penelitian ini. Jogiyanto (2010:517) menyatakan bahwa jika suatu informasi baru yang relevan masuk ke pasar yang berhubungan dengan suatu aktiva, informasi ini akan digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasikan nilai dari aktiva yang bersangkutan. Akibatnya adalah adanya kemungkinan pergeseran ke harga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
ekuilibrium baru, sehingga signaling theory bisa dianggap sebagai suatu tata cara pemberian isyarat (signal) dari pihak eksekutif perusahaan kepada investor tentang kondisi keuangan perusahaan melalui informasi yang disampaikan, lebih tepatnya adalah informasi pengumuman penerbitan sukuk dan rating sukuk melalui media yang ada dan sampai kepada investor/pelaku pasar. Perkembangan di pasar modal merupakan indikator yang penting untuk mengetahui tingkah laku atau reaksi dari pelaku pasar. Salah satu indikator untuk mempelajari tingkah laku atau reaksi pasar tersebut baik itu saham maupun sukuk adalah dengan melihat pola perubahan harga saham dan return saham yang terjadi. Informasi mengenai pengumuman penerbitan obligasi syariah akan direspon oleh investor. Jika investor benar-benar memanfaatkan informasi tersebut dalam pengambilan keputusan
investasinya, maka
pengumuman tersebut
akan
berdampak pada perubahan harga saham. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Maulida (2012) dengan judul Pengaruh Pengumuman Peringkat Obligasi Terhadap Reaksi Pasar Saham di Bursa Efek Indonesia memberikan kesimpulan bahwa Pengumuman kenaikan peringkat obligasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap reaksi pasar saham di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Devi (2012) juga mendukung penelitian sebelumnya dengan hasil penelitian bahwa nilai penerbitan sukuk dan rating sukuk baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian-penelitian tersebut sesuai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
dengan teori efisiensi pasar bahwa pengumuman penerbitan sukuk dan rating sukuk mencerminkan informasi yang dibutuhkan oleh investor. Berbeda dengan penelitian-peneltian tersebut, Mujahid (2010) yang meneliti analisis pengaruh penerbitan obligasi syariah yang diwakilkan oleh nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) terhadap cumulative abnormal return saham di Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2009 menunjukkan bahwa nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk), baik secara simultan maupun parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap cumulative abnormal return saham. Penelitian tersebut didukung oleh Mochammad (2013) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara nilai penerbitan dan rating sukuk terhadap cumulative abnormal return, baik secara simultan maupun parsial. Dari uraian fakta perkembangan penerbitan sukuk di Indonesia, beberapa teori dan adanya gap atau perbedaan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “PENGARUH PENERBITAN SUKUK PERUSAHAAN DAN RATING SUKUK PERUSAHAAN
TERHADAP
REAKSI
PASAR
SAHAM
(Studi
Pada
Perusahaan-perusahaan yang menerbitkan Sukuk Perusahaan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2015)”.
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah Reaksi pasar saham tidak terpengaruh oleh adanya pengumuman nilai penerbitan dan rating sukuk perusahaan, sehingga informasi nilai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
penerbitan sukuk dan rating sukuk yang diterima oleh investor/pelaku pasar tersebut tidak mencerminkan informasi yang dibutuhkan oleh investor dalam melakukan keputusan investasi. Hal tersebut bertolak belakang dengan teori efisensi pasar, signalling theory, serta data statistik penerbitan sukuk perusahaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terus mengalami perkembangan mulai dari tahun 2002 sampai tahun 2015.
1.2.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang akan di kaji dalam penelitian ini adalah : a.
Apakah nilai penerbitan sukuk perusahaan dan rating sukuk perusahaan secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap reaksi pasar saham?
b.
Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari nilai penerbitan sukuk perusahaan terhadap reaksi pasar saham?
c.
Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari rating sukuk perusahaan terhadap reaksi pasar saham?
1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : a.
Untuk menganalisis dan menguji pengaruh nilai penerbitan sukuk perusahaan dan rating sukuk perusahaan secara simultan terhadap reaksi pasar saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
b.
Untuk menganalisis dan menguji pengaruh nilai penerbitan sukuk perusahaan terhadap reaksi pasar saham.
c.
Untuk menganalisis dan menguji pengaruh rating sukuk perusahaan terhadap reaksi pasar saham.
1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a.
Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan konsep instrumen keuangan Islam, khususnya tentang sukuk perusahaan.
b.
Sebagai bahan pertimbangan bagi stakeholder sukuk dalam menentukan kebijakan sesuai dengan peran mereka masing-masing.
c.
Hasil penelitian ini dapat dikembangkan dalam penelitian-penelitian selanjutnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/