BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah
Pada tahun ini perusahaan lebih dituntut untuk mencari dan memanfaatkan cara-cara agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, dikarenakan tahun ini pemerintahan Indonesia telah menyetujui untuk berpartisipasi dalam pasar bebas asia tenggara yang dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Menurut Dipta (2015) Hal ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing.Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat. Salah satu cara agar perusahaan dapat memenangkan persaingan adalah dengan melakukan perbaikan kinerja. Perbaikan kinerja hanya dapat dilakukan jika sebelumnya diketahui tingkat kinerja perusahaan.
Dalam hal ini, yang perlu dilakukan oleh Perusahaan khususnya di Indonesia adalah bagaimana perusahaan-perusahaan di Indonesia sebagai bagian dari komunitas ASEAN ini berusaha untuk mempersiapkan kualitas diri dan memanfaatkan peluang MEA 2015, serta harus meningkatkan kapabilitas untuk
1
2
dapat bersaing dengan Negara anggota ASEAN lainnya sehingga ketakutan akan kalah saing di negeri sendiri akibat terimplementasinya MEA 2015 tidak terjadi. Di era MEA ini karyawan dituntut untuk menambah keterampilan dan kemampuannya di dalam bekerja, hal ini dapat terjadi apabila perusahaan menerapkan atau mengadakan pendidikan dan pelatihan, agar kinerja karyawan semakin baik dan dapat berpengaruh positif bagi masa depan perusahaan. akan tetapi pada kenyataanya masih banyak perussahaan yang belum menyelenggrakan pendidikan dan pelatihan bagi para karyawannya. Menurut Dipta (2015) menyebutkan Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru MEA dalam upaya persiapan menghadapi pasar bebas ASEAN. Dalam cetak biru MEA, terdapat 12 sektor prioritas yang akan diintegrasikan oleh pemerintah. Sektor tersebut terdiri dari tujuh sektor barang yaitu industri agro, otomotif, elektronik, perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu, dan tekstil. Kemudian sisanya berasal dari lima sektor jasa yaitu transportasi udara, kesehatan, pariwisata, logistik, dan teknologi informasi. Sektor-sektor tersebut pada era MEA akan terimplementasi dalam bentuk pembebasan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja. Sejauh ini, menurut Dipta(2015) langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Indonesia berdasarkan rencana strategis pemerintah untuk menghadapi MEA / AEC, antara lain : 1. Penguatan Daya Saing Ekonomi 2. Program ACI (Aku Cinta Indonesia)
3
3. Penguatan Sektor UMKM 4. Perbaikan Infrastruktur 5. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) 6. Reformasi Kelembagaan dan Pemerintahan Demikian halnya usaha di bidang makanan seperti PT. Citra Buana Sejahtera yang mengelola Rumah makan Gudeg Bu Tjitro di DI Yogyakarta dan di DKI Jakarta merupakan usaha di bidang kuliner yang rentan terhadap tingkat kepuasan konsumen, sehingga perusahaan ini harus selalu siap dalam menghadapi berbagai tantangan dalam melaksanakan kegiatan usahanya tersebut. Sehingga perbaikan-perbaikan dapat terus dilakukan setelah melakukan evaluasi kinerja atas perusahaan. Dengan cara memberikan sebuah standar yang tinggi dan efektifitas serta efisiensi di seluruh bagian organisasi, khususnya di bidang sumber daya manusia yang di harapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.
Untuk menciptakan suatu sumber daya manusia yang berkualitas baik, maka perlu adanya pengendalian internal yang baik. Peranan manajemen dalam melakukan pengendalian internal ini sangatlah penting untuk memastikan bahwa seluruh aktifitas pengendalian internal dapat berjalan dengan baik, termasuk untuk menciptakan suatu sumber daya manusia yang berkualitas.
Dengan peranan penting manajemen di dalam menjalankan aktivitas pengendalian internal maka, di dalam perusahaan PT. Citra Buana Sejahtera yang berfokus kepada sektor jasa dan produk Rumah Makan Gudeg Bu Tjitro, terdapat
4
auditor internal yang berkompeten dan profesional. Tetapi tantangan akan semakin berat pada tahun 2015 ini, dikarenakan Indonesia telah menyetujui untuk mengikuti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini, sehingga peran auditor semakin vital untuk menjaga keseimbangan dan memastikan selutuh aktivitas perusahaan berjalan dengan baik. Fenomena ini menjadi sesuatu hal yang sangat menarik untuk ditelaah dan diteliti lebih lanjut yang berkaitan dengan pengendalian internal di dalam menunjang efektifitas kinerja karyawan.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
penulis akan mengidentifikasikan masalah dan sekaligus membatasi permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut: 1. Bagaimana kualitas pengendalian internal pada PT. Citra Buana Sejahtera. 2. Bagaimana efektifitas kinerja karyawan pada PT. Citra Buana Sejahtera. 3. Bagaimana pengaruh kualitas pengendalian internal terhadap efektifitas kinerja karyawan pada PT. Citra Buana Sejahtera.
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan
yang lebih luas dalam bidang audit internal khususnya dalam penilaian kinerja dalam suatu perusahaan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengethaui: 1. Kualitas pengendalian internal di PT.Citra Buana Sejahtera. 2. Efektifitas kinerja karyawan di PT.Citra Buana Sejahtera.
5
3. Pengaruh kualitas pengendalian internal terhadap efektifitas kinerja karyawan pada PT. Citra Buana Sejahtera. 1.4
Kegunaan Penelitian Data dari informasi sebagai hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikanmanfaat bagi banyak pihak, diantaranya: 1.
Bagi perusahaan, diharapkan dapat dijadikan masukan dan saran yang berguna untuk kemajuan perusahaan.
2.
Bagi masyarakat, penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat berguna untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan bahan perpustakaan.
3.
Bagi penulis adalah untuk menambah pengetahuan mengenai pengendalian internal, khususnya mengenai kinerja karyawan
4.
Bagi pihak-pihak lain, sebagai dasar untuk penelitian lanjutan, khususnya sebagai bahan referensi dan pembanding bagi mereka yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut di bidang ini.
1.5
Kerangka Pemikiran Menurut Romney dan Steinbart (2009) Pengendalian Internal adalah
rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga asset, memberikan informasi yang akurat dan andal mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
6
Pengendalian internal dalam perusahaan dibuat untuk membantu agar organisasi lebih berhasil dalam mencapai tujuan tujuan perusahaan, dan juga memperhatikan aspek biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang diharapkan.Tujuan dari
pengendalian internal itu sendiri adalah untuk
memberikan keyakinan memadai dalam mencapai tujuan.
Mangkunegara (2011) mendefinisikan kinerja sebagai berikut: “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Definisi kinerja karyawan menurut Hasibuan (2012): “Kinerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya”. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah suatu hasil kerja seorang karyawan. Dalam suatu proses atau pelaksanaan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya dan seberapa banyak
pengaruhnya
terhadap
pencapaian
tujuan
organisasi.
Dengan
meningkatkan kinerja karyawan maka akan menimbulkan dampak positif terhadap produktifitas perusahaan, keadaan ini merupakan suatu aktifitas perusahaan yang akan ditingkatkan agar dapat menciptakan iklim organisasi yang dapat menghasilkan kinerja karyawan yang baik.
PT. Citra Buana Sejahtera menggunakan pengukuran kinerja Employee Comparation, Metode ini adalah metode penilaian yang dilakukan dengan cara membandingkan antara kinerja suatu karyawan dengan karyawan lainnya. Jadi
7
dengan adanya pengukuran kinerja di PT. Citra Buana Sejahtera dengan menggunakan Employee Comparation, sangat efektif untuk dapat mengukur kinerja karyawan sehingga apabila kinerja telah diukur, maka dapat dilihat perbandingan kinerja antara satu karyawan dengan karyawan lainnya, dan apabila ada kinerja yang kurang baik dapat dilakukan perbaikan. Seperti yang diketahui bahwa tujuan dari pengendalian internal adalah pencapaian efiktivitas dan efisiensi kinerja dalam perusahaan, yang artinya adalah membandingkan hasil kinerja yang sesungguhnya dengan suatu tolok ukur yang ditetapkan untuk mencapai efektivitas kinerja perusahaan. Oleh sebab itu diperlukan pembagian yang khusus untuk mengawasi dan mengendalikan kinerja perusahaan, agar efektivitas kinerja perusahaan dapat tercapai. Dalam hal ini pengendalian internal yang dilakukan pihak manajemen dapat menilai efektivitas dan efisiensi kinerja dengan metode penilaian kinerja yang ditetapkan, apakah kinerja dianggap lebih baik atau tidak, jika dianggap belum baik maka saran dan rekomendasi apa yang akan diberikan untuk memperbaiki kesalahan. Maka dari itu, dengan adanya pengendalian internal yang baik, diharapkan perusahaan dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
1.6
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan oleh penulis pada sebuah perusahaan yaitu
pada PT. Citra Buana Sejahtera, yang bertempat di Jl. Raya Kelapa Gading Permai No 14 mulai dari 05 Januari tahun 2015 sampai dengan 08 Oktober 2015.