1
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalam pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa kita kepada situasi belajar dimana learning with effort akan digantikan dengan learning with fun1. Dari sekian banyak kemajuan teknologi salah satu diantaranya adalah pesawat televisi. Televisi merupakan media massa yang dianggap paling berpengaruh terhadap masyarakat dalam hal penyampaian informasi. Kehadiran televisi dalam kehidupan manusia memunculkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi
dan
penyebaran
informasi
yang bersifat
massal
dan
menghasilkan suatu dampak sosial yang berpengaruh terhadap nilai-nilai sosial budaya manusia. Televisi memiliki keunggulan yang menyebabkan masyarakat harus tetap terpaku 4 sampai 6 jam sehari di depan layar kaca, dan bahkan bagi anak-anak yang sering menonton televisi, memberikan dampak malas belajar. Sementara itu, sebanyak 53,4% mereka mengakui bahwa waktu belajarnya lebih sedikit dibandingkan dengan lama waktu menonton televisi2.
1
Sugiyanto, Model-model Pembelajaran Inovatif, (Surakarta:Yama Pustaka, 2010), Cet.2,
hlm.67. 2
Tommy Suprapto, Berkarir di Bidang Broadcasting, (Yogyakarta : Media Pressindo, 2006), hlm. 2
1
2
Kini tayangan televisi semakin banyak dan berkembang sehingga menyebabkan pihak stasiun televisi berlomba-lomba untuk menyajikan kemasan tayangan yang eksklusif dan istimewa agar diminati masyarakat. Tayangan yang disajikan terdiri atas tiga jenis, yaitu :hard news, depth news, dan feature news. Siaran-siaran televisi akan memanjakanorang-orang pada saat-saat luang seperti saat liburan, sehabis bekerja bahkan dalamsuasana sedang bekerjapun orang-orang masih menyempatkan diri untuk menontontelevisi. Suguhan acara yang variatif dan menarik membuat orang tersanjung untukmeluangkan waktunya duduk di depan televisi. Bahkan suguhan program-programacara yang variatif dan menarik telah menjadikan televisi sebagai salah satu sahabat terdekat bagi keluarga terutama anak. Sebagian besar anak-anak merasa lebih nyaman duduk di depan televisiketimbang bermain di luar rumah. Seorang anak dapat menghabiskan tiga sampaiempat jam perharinya untuk duduk menonton televisi, tapi tak sedikit anak yangmenonton televisi lima sampai enam jam perhari bahkan lebih pada hari-hari tertentu,seperti sabtu dan minggu3. Memiliki anak yang baik merupakan keinginan alami dan fitrah seluruh manusia.Semua manusia berharap dapat memiliki anak yang sehat dan sholeh anak yang mampu menyejukkan hati kedua orang tua, dan mampu membuat bahagia keduanya.4
3
Sabda Hidup, Pengaruh Televisi dan Film, (Jakarta : Arinda, 2009), hlm. 5. Muhammad M. Reysyahri, Anak di Mata Nabi, (Jakarta: Al Huda, 2009), hlm. 19
4
3
Pendidikan akhlak atau keagamaan harus dimulai sejak anak-anak, karena pada masa tersebut merupakan masa pembentukan watak yang utama.Apabila anak dibicarakan melakukan sesuatu yang kurang baik dan kemudian telah menjadi kebiasaan maka menjadi tidak mudah untuk meluruskannya.Seorang anak ibarat kertas putih.Apa yang pertama kali dicorehkan maka itulah yang akan membentuk karakter dirinya. 5 Seperti yang diutarakan oleh Gilbert Highest bahwa “kebiasaan yang dimiliki anakanak sebagian berar terbentuk oleh pendidikan keluarga, sejak dari bangun tidur hingga saat akan tidur kembali.”6 Seorang anak dalam lingkungan sekolah disebut dengan siswa, siswa disini adalah peserta didik yang merupakan makhluk Allah yang memiliki fitrah jasmani maupun rohani yang belum mencapai taraf kematangan bentuk, ukuran, maupun pertimbangan pada bagian-bagian lainnya. Dari segi rohaniah ia memiliki bakat, kehendak, perasaan yang dinamis dan perlu dikembangkan.7 Dari pengamatan awal yang dilakukan peneliti sebagai asumsi dasar yang terjadi di SD Negeri 03 Pegongsoran Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang, menunjukkan minat siswa dalam menonton tayangan televisi sangat tinggi, terutama untuk menyaksikan tayangan film kartun, seperti film Spongebob Squearepants yang ditayangkan setiap hari di salah satu
5
Umar Hasyim, Cara Mendidik Anak dalam Islam, (Surabaya : Bina Ilmu, 1983),
hlm. 21. 6
Jalaluddin, Psikologi Agama Edisi Revisi, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2010),
hlm.291. 7
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis (Jakarta : PT. Intermasa, 2002), hlm. 47.
4
stasiun televisi. Dari seluruh siswa di SD Negeri 03 Pegongsoran, mencapai angka 92% termasuk siswa sangat menyukai film tersebut.8 Film spongebobsquarepants bercerita tentang kehidupan alam bawah laut dengan tokoh utama bernama spongebob.Spongebob dalam film ini adalah sebagai seorang anak yang selalu berusahan ceria dalam melewati banyak hal – hal dalam kehidupannya.Sebagian besar adegan yang ada dalam film ini adalah komedi atau hanya gurauan saja. Di dalam film ini ada beberapa tokoh yang menemanispongebob, seperti si bintang laut Patrick, si kepiting merah Crab, squidword, plankton dan lain sebagainya sebagai penghuni alam bawah laut. Berdasarkan uraian di atas, maka hal ini mendorong peneliti untuk mengambil judul penelitian“Dampak Siaran Film Spongebob Squarepants di Televisi Terhadap Karakter Siswa Kelas V SD Negeri 03 Pegongsoran Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang.” Adapun alasan pemilihan judul tersebut adalah televisi sebagai media audio visualmempunyai peranan dan tujuan mendidik, sehingga kesan yang ditimbulkan dari acara-acara yang bersifat mendidik dan faktual menimbulkan reaksi yang positif terhadap para pemirsa.Ini menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan oleh media televisi berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan masyarakat terutama dalam dunia pendidikan.Terlepas dari pengaruh positif dari televisi, harus diakui bahwa pengaruh negatif juga berperan dalam mempengaruhi pengguna media
8
Observasi pada seluruh siswaSD Negeri 03 Pegongsoran, pada tanggal 11 April 2013.
5
informasi tersebut. Dari anggapan tersbut peneliti menjadi tertarik untuk mengkaji tentang hal tersebut dan memberikan gambaran bagaimana dampak tayangan film yang banyak dikonsumsi anak – anak usia sekolah tersebut, terutama pada karakter siswa yang gemar menonton film tersebut.
B.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Bagaimana karakter Siswa kelas V SD Negeri 03 Pegongsoran Kecamatan Pemalang?
2.
Bagaimana dampak siaran film spongebob squarepantsdi televisi terhadap karakter siswa kelas V SD Negeri 03 Pegongsoran Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang? Untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh dan sesuai
dengan tujuan penelitian, berikut ini peneliti jabarkan dan jelaskan mengenai kata – kata atau istilah yang terdapat dalam judul penelitian “Dampak Siaran Film Spongebob Squarepants di Televisi Terhadap Karakter Siswa Kelas V SD Negeri 03 Pegongsoran Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang.” Yaitu sebagai berikut :
6
1.
Dampak Dampak adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif)9.
2.
Siaran Film Spongebob Squarepants Siaran film adalah film yang disiarkan oleh stasiun televisi yang bisa dinikmati oleh semua orang dengan menggunakan antena sebagai alat penerima siaran tersbut. Spongebob Squarepants adalah film kartun yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional, yang bercerita tentang petualangan dua sahabat yaitu spongebob dan patrick dalam menghadapai hal – hal yang lucu dan aneh dikehidupan mereka.
3.
Karakter Karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu. Dari pemaparan istilah – istilah yang ada dalam judul di atas, dapat
disimpulkan bahwa maksud penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh yang ditimbulkan atau yang muncul akibat dari kebiasaan menonton film
9
WJS Poerwadarminta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm. 85.
7
Spongebob Squarepants siswa kelas V SD Negeri Pegongsoran terhadap karakter siswanya dalam bertindak dan bergaul dalam lingkungan sekolah. C.
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penulisan skripsi ini dapat dideskripsikan sebagai berikut : 1.
Mengetahui karakter Siswa kelas V SD Negeri 03 Pegongsoran Kecamatan Pemalang.
2.
Mengetahui dampak siaran film spongebob squarepantsdi televisi terhadap karakter siswa kelas V SD Negeri 03 Pegongsoran Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang.
D.
Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk berbagai hal, yaitu : 1.
Secara Teori a.
Menambah pengetahauan bagi peneliti sendiri juga pembaca mengenai dampak siaran film anak-anak di televisi terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada anak.
b.
Sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian berikutnya yang akan mengadakan penelitian sejenis.
2.
Secara Praktis a.
Bagi siswa 1)
Membatasi jam agar tidak terlalu banyak menonton televisi.
2)
Meningkatkan semangat dan prestasi belajar anak.
8
b.
Bagi Guru 1)
Sebagai motivasi untuk lebih meningkatkan keterampilan dalam
metode
pembelajaran,
memperbaiki
sistem
pembelajaran sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk siswanya. 2)
Menambah wawasan guru dalam memahami karakteristik siswa.
3) c.
Meningkatkan variasi pengembangan metode pembelajaran.
Bagi Sekolah 1)
Sebagai masukan penelitian yang dapat memajukan sekolah.
2)
Memberikan sumbangan yang baik untuk sekolah dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar sehingga meningkatkan keaktivan dan prestasi belajar siswa.
E.
Analisis Teoritis 1.
Tinjauan Pustaka Buku “Komunikasi Massa Suatu Pengantar”, karya Elvinaro Ardianto, terbitan Rosdakarya, Bandung tahun 2007. Pada buku tersebut banyak dicontohkan bahwa film-film kartun yang ditayangkan di televisi kebanyakan memiliki efek negatif bagi perkembangan anak.Dicontohkan dalam buku tersebut misalnya film Crayon Shincan yang menayangkan hal-hal yang berhubungan dengan aksi-aksi pornografi dan penyimpangan seks. Contoh lain misalnya film yang
9
berisi kekerasan yaitu Samurai X. Banyaknya kekerasan dalam film tersebut sangat memungkinkan menjadikan anak-anak dibawah umur berkhayal untuk selalu ingin tampil sebagai jagoan. Film Spongebob juga bisa berakibat buruk bagi anak untuk bertindak bodoh dan ceroboh serta berperilaku menyimpang. 10 Menurut Nurudin dalam bukunya yang berjudul pengantar Komunikasi Massa, bahwa fungsi untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain, masyarakat masih menjadikan televisi, sebagai media hiburan. Dalam sebuah keluarga, televisi bisa sebagai perekat keintiman keluarga itu karena masing-masing anggota keluarga mempunyai kesibukan sendirisendiri.11 Sedangkan untuk mengetahui tentang tujuan dan fungsi televisi penulis kutip dari undang-undang penyiaran nomor 24 tahun 1997, khususnya BAB II pasal 4, bahwa penyairan bertujuan untuk menumbuhkan
dan
mengembangkan
sikap
mental
masyarakat
Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, dan membangun masyarakat adil dan makmur. Sedangkan tujuan secara khususnya dimiliki oleh stasiun televisi yang bersangkutan, contohnya TVRI “Menjalin Persatuan dan Kesatuan”.
10
Elvinaro, Komunikasi Massa Suatu Pengatar, (Bandung : Rosdakarya, 2007), hlm. 45. Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007),
11
hlm. 69.
10
Buku “Pendidikan Profetik”, karya Khoirun Rosyadi yang diterbitkan oleh Pustaka Pelajar, Yogyakarta pada tahun 2004 dan Buku “Psikologi Belajar Agama”(Persepktif Agama Islam), karya Syamsu Yusuf, terbitan Pustaka Bani Quraisy, (Bandung tahun 2003). Dalam buku-buku tersebut diantaranya terdapat pendapat Emile Durhim tentang pengertian agama dalam karyanya education and sociology (1956). Dalam buku Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, karya Wahyudin, dkk, menyebutkan tentang hal-hal yang perlu ditanamkan kepada peserta didik misalnya : a) Merajut ukhuwah atau persaudaraan; b) Ta’awun atau saling tolong-menolong; c) Suka memaafkan kesalahan orang lain. Menurut penelitian Umi Kulsum Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Pada 2006 dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Minat Menonton Tayangan Film Religi Terhadap Akhlak Siswa di SMP Yayasan Pendidikan Agama IslamAl-Hidayah CipayungCiputat”.12Dapat dikatakan bahwa secara sederhana didapatkan korelasi yang sangat tinggi antara minat menonton tayangan film religi (variabel X) terhadap akhlak siswa (variabel Y).Hal ini menunjukkan bahwa tingginya minat menonton tayangan film religi mempengaruhi akhlak
12
Umi Kalsum, “Pengaruh Minat Menonton Tayangan Film Religi Terhadap Akhlak Siswa di SMP Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah Cipayung-Ciputat”,Skripsi Sarjana Pendidikan Islam, (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jurusan Pendidikan Agama Islam Jakarta, 2006), hlm. 47.
11
siswa dalam kehidupan sehari-hari.Sedangkan dalam interpretasi dengan menggunakan product moment, menunjukkan bahwa minat menonton tayangan film religi memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap akhlak siswa. Menurut Nurjanah Mahasiswa STAIN Pekalongan dengan NIM 232307002, pada tahun 2009 dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Tontonan Film Kartun Televisi bagi Perkembangan Jiwa Anak di Desa Jetak Kidul Wonopringgo (Telaah terhadap siaran film kartun di stasiun Global TV)”. Menurut Nurjanah anak merupakan suatu tanggung jawab bagi setiap orang tua untuk diarahkan dan dididik dengan baik agar memiliki kesiapan bekal hidup pada masa perkembangan
berikutnya.
Perkembangan
anak
pada
dasarnya
dibedakan dalam dua bagian, yaitu perkembangan secara jasmaniah atau fisiknya dan perkembangan secara kejiwaan atau psikologinya. 13 Menurut Sri Tumadhiroh Mahasiswa STAIN Pekalongan dengan NIM 2306101, pada tahun 2010 dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh
Tayangan
Infotainment
di
Trans
TV
Terhadap
Perkembangan Akhlaq Anak (Studi di SMP Negeri V Kelas IX Kabupaten Batang)”, menyatakan bahwa infotainment menjadi acara yang paling digemari masyarakat, baik tua, muda, anak-anak maupun remaja. Sebab secara informasi yang mengupas sisi kehidupan para pelaku hiburan menjadi sebuah icon trend center masyarakat.Dari 13
Nurjanah, “Pengaruh Film Kartun Televisi bagi Perkembangan Jiwa Anak di Desa Jetak Kidul Wonopringgo (Telaah terhadap siaran film kartun di stasiun Global TV”,Sarjana Pendidikan Islam, (Pekalongan: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pekalongan, 2009), hlm. 68.
12
gayahidup, perilaku dan sikap serta dalam kehidupan mereka, meskipun terkadang perilaku selebritas negeri ini tidak sesuai dengan aturan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Infotainment dalam arti yang sempit terutama hanya memperlihatkan sisi negatif pelaku hiburan, yakni kawin cerai, kisruh rumah tangga, perselingkuhan dan lainlain.Hal ini yang harus dicermati bersama agar dampak negatif yang ditimbulkan dari munculnya tayangan infotainment tak mengganggu anak didik kita terutama di SMP Negeri 5 Batang.14 MenurutEva Zulfa Mahasiswa STAIN Pekalongan dengan NIM 2306101, pada tahun 2012 dalam skripsinya yang berjudul“ Pengaruh Tayangan Realiti Show Trans TV terhadap Perilaku Keberagaan Remaja
Desa
Gondang
Kecamatan
Wonopringgo
Kabupaten
Pekalongan”, menyatakan bahwa tayangan reality show banyak dihadirkan oleh stasiun Trans TV sebagai salah satu tayangan unggulan yang dapat menarik jutaan penonton untuk menyaksikannya. Contoh tayangan realiti show bagi remaja seperti Termehek-mehek, Andai Aku Menjadi, Orang Ketiga dan Realigi. Berbagai tayangan realiti show tersebut
yang
menjadi
fokus
penelitian
adalah
realigi
yang
menceritakan tentang kisah keberagaman seseorang yang telah melenceng jauh dari agama kemudian disadarkan kembali. Tayangan realiti show religi di Trans TV adalah fenomena dari kegiatan atau
14
Sri Tumadhiroh, “Pengaruh Tayangan Infoainment di Trans TV Terhadap Perkembangan Akhlaq Anak (Studi di SMP Negeri V Kelas IX Kabupaten Batang), Sarjana Pendidikan Islam, (Pekalongan: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pekalongan, 2010), hlm. 56.
13
kebiasaan negatif yang menyimpang yang dilakukan orang tua atau remaja yang dijadikan subjek dari acara tersebut.15 Penelitian tentang dampak siaran film anak-anak di televisi terhadap karakter siswa SD Negeri 03 Pegongsoran Kecamatan Pemalang yang peneliti lakukan merupakan pelanjut dan pelengkap sebagai upaya memperkaya wawasan tentang dampak siaran film anakanak di televisi.Sebagai pembeda dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah bahwa penelitian ini membuat sejumlah persoalan mendasar tentang dampak siaran film anak-anak di televisi terhadap Pendidikan Agama Islam pada Anak dan bagaimana antisipasinya. 2.
Kerangka Berpikir Peradaban modern telah melahirkan berbagai teknologi yang canggih.Salah satu teknologi yang lahir dari peradaban modern tersebut adalah media elektronik yang bernama televisi. Televisi adalah salah satu media elektronik yang dapat menyampaikan pesan melalui audio dan visual kepada pemirsanya dan memberikan pengetahuan baru sehingga informasi yang ditampilkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan bermanfaat. Namun pada kenyataannya tayangan-tayangan yang disajikan memiliki dampak yang negatif atau membahayakan bagi perkembangan pola pikir dan tingkah laku generasi muda pada khususnya anak-anak usia prasekolah sampai dengan sekolah dasar.
15
Eva Zulfa, “Pengaruh Tayangan Realiti Show Realigi Trans TV terhadap Perilaku Keberagaan Remaja Desa Godang Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pemalang”,Sarjana Pendidikan Islam, (Pekalongan, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pekalongan, 2002), hlm. 55.
14
Golongan yang paling mudah terpengaruh dari menonton tayangan negatif ini di televisi adalah anak-anak. Anak-anak suka meniru apa yang dia lihat dan dia dengar. Media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun informal yang mencoba meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, dan etika dari satu generasi ke generasi selanjutnya. F.
Rumusan Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data terkumpul.16 Dalam penelitian ini peneliti mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : “Siaran Film Spongebob Squarepants berdampak negatif terhadap karakter siswa kelas V SD Negeri Pegongsoran Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang.”
G.
Metode Penelitian 1.
Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (Field Research), yakni penelitian yang dilaksanakan di tempat
16
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 71
15
terjadinya gejala-gejala yang diselidiki.17 Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,yaitu suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami 2. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan dijadikan objek pengamatan penelitian.18 Sedangkan menurut Riyanto, variabel dapat diartikan suatu konsep yang memiliki nilai ganda atau dengan kata lain suatu faktor yang jika diukur akan menghasilkan skor yang bervariasi variabel penelitian merupakan gejala yang menjadi objek penelitian.19 Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. a.
Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat.18Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah menonton siaran film spongebob squarepants.
b.
Variabel terikat Variabel terikat adalah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel
17
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas UGM, 1980), hlm. 136 18 Chotib Narbuka, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 2001), hlm. 118 19 Riyanto, Metodologi Penelitan, (Surabaya: SIC, 2001), hlm. 9. 18 Suharsini Arikunto,Op.Cit., ,hlm. 119.
16
bebas.19 Pada penelitian ini variabel terikatnya adalahkarakter siswa kelas V. 3. Populasi dan Sampel a.
Populasi Populasi penelitian adalah
sejumlah penduduk atau
individu yang paling sedikit memiliki sifat yang sama20. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri
03
Pegongsoran
Kecamatan
Pemalang
Kabupaten
Pemalang, yang berjumlah 210 siswa. b.
Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki populasi, atau dengan kata lain bahwa sampel itu himpunan bagian dari populasi.21 Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V yang berjumlah 34siswa, dengan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling purposive.
19
Ibid., hlm. 119. Sutrisno Hadi,.Metodologi Research I, (Yogyakarta: Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 2005).hlm 112. 21 Salafudin, Statistika Terapan Untuk Penelitian Sosial,Cet.2,(Pekalongan : STAIN PRESS Pekalongan, 2008), hlm.12. 20
17
4. Sumber Data a.
Sumber Data Primer Sumber data primer adalah sumber data utama atau pokok dalam penelitian.22Yang termasuk sumber data primer adalah siswa kelas V, kepala sekolah dan guru PAI SD Negeri 03 Pegongsoran Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang.
b.
Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data yang melengkapi dan menunjang sumber data primer.23Yang termasuk sumber data sekunder adalah buku - buku yang mendukung dalam penelitian ini.
5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data.Teknik pengumpulan data ada enam, yakni tes, angket atau kuesioner, interviu, observasi, skala bertingkat, dan dokumentasi.24 Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan angket, observasi, dan interviu atau wawancara.
22
Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1995),
hlm. 132. 23
Ibid., hlm. 133. Ibid.,hlm. 130.
24
18
a. TeknikObservasi Obervasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasinya dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecapan.16 Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk mendapatkan data tentang gambaran umum SD Negeri 03 Pegongsoran Kecamatan Pemalang dan data awal mengenai jumlah dan prosentase
siswa
yang
gemar
menonton
film
spongebob
squarepants.Serta mendapatkan data tentang bagaimana karakter siswa kelas V dengan berpedoman pada tabel ceklist. b. Teknik Wawancara atau Interviu Wawancara atau interviu adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.17 Wawancara yang peneliti lakukan adalah menyampaikan pertanyaan-pertanyaan pada pihak yang terkait secara lisan dan mendalam kepada orang tua atau anggota keluarga siswa serta kepada guru lain yang mengajar di kelas SD Negeri 03 Pegongsoran Kecamatan Pemalang tentang dampak siaran film anak-anak di televisi terhadap pendidikan agama Islam pada siswa. 16
Ibid, hlm. 156 S. Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 113
17
19
c. Teknik Dokumentasi Metode Dokumentasi adalah teknik pengmpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen – dokumen25. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah siswa, keadaan sarana dan prasarana, serta gambaran umum SD Negeri 03 Pegongsoran Kecamatan Pemalang 6. Teknik Analisis Data Adapun
teknik
analisis
data
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami sehubungan kegiatan, pandangan, sikap yang tampak atau suatu proses yang sedang terjadi, kelainan yang
muncul,
kecenderungan, pertentangan dan sebagainya. Penggunaan teknik ini sesuai dengan sifat data yang dihasilkan dalam penelitian, yaitu data kualitatif atau data yang tidak diwujudkan dalam bentuk angka. Melalui teknik ini data yang diperoleh akan dipilah-pilah kemudian dilakukan pengelompokan atas data yang sejenis dan selanjutnya dianalisis isinya sesuai dengan informasi yang dibutuhkan. Kemudian digambarkan dalam bentuk kata-kata atau kalimat.
25
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Pt Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 221.
20
H.
Sistematika Penulisan Adapun sistematika pembahasan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi lima bab, diantaranya adalah sebagai berikut. BAB I
:
dalam bab ini berisi pendahuluan yang mengetengahkan
dan menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka,, metode penelitian dan sistimatika penulisan. BAB II
:
dalam bab ini berisi kajian pustaka yang menyajikan:
gambaran umum tayangan televisi, pengertian televisi, isi dan fungsi televisi, tayangan film Spongebob squarepants, karakter tokoh dalam film spongebob squarepants. Karakter yang terdiri dari : pengertian karakter, unsur dalam pembentukan karakter dan proses pembentukan karakter. BAB III
:
pada bab ini berisi tentang gambaran umum tempat
penelitian yaitu SD Negeri 03 Pegongsoran Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang. Isinya adalah : Sejarah Berdiri SD N 03 Pegongsoran, Visi dan Misi, keadaan pendidik dan tenaga kependidikan, keadaaan siswa, sarana dan prasarana. Karakter Siswa SDN 03 Pegongsoran BAB IV
:
Analisis
mengenai
dampak
siaran
film
spongebob
squarepants dan karakter siswa kelas V SD N 03 Pegongsoran. BAB V
:
pada bagian ini merupakan bagian penutup yang terdiri dari
kesimpulan dan saran.