BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, organisasi harus produktiv, Produktivitas adalah suatu ukuran efisiensi dari proses transformasi organisasi yang mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output). Peningkatan Produktivitas dihasilkan oleh 3 sumber primer: teknologi, keahlian managerial, dan usaha manusia. Selama hampir satu abad, upaya peningkatan Produktivitas terfokus kepada kemajuan teknologi, sehingga membuat Produktivitas kurang bergantung pada usaha manusia, pengetahuannya dan ketrampilannya. Tetapi akhirnya perhatian tersebut beralih ke peningkatan Produktivitas melalui orang (Kast, 1985: 926). Ada bukti bahwa mutu kehidupan kerja dirasakan kurang memenuhi aspirasi banyak orang, yang selanjutnya membuat kurang puas terhadap pengalaman kerja mereka. Ini tidak mesti karena situasi bertambah buruk, melainkan karena meningkatnya aspirasi manusia untuk kehidupan yang lebih baik pada umumnya dan kehidupan kerja yang lebih bermanfaat pada khususnya. Produktivitas dan mutu kehidupan bukanlah tujuan yang bertentangan. Banyak riset yang menunjukkan bahwa kedua sasaran ini tidak saling terpisah. Tetapi Produktivitas organisasi membutuhkan perhatian yang mendalam dan seksama, baik terhadap para pegawai di dalam organisasi maupun terhadap tugastugas mereka. Dalam organisasi-organisasi yang berprestasi tinggi menunjukkan 1
2
bahwa salah satu hal yang sama-sama mereka miliki, adalah perhatian yang besar dan kontinyu terhadap sumber daya manusia (Kast, 1985: 927). Telah banyak studi komprehensif untuk menentukan faktor-faktor yang meningkatkan pertumbuhan produktivitas di masa lampau, untuk memahami penurunan produktifitas disebabkan oleh banyak faktor, antara lain: masuknya sejumlah besar pekerja baru yang tidak terlatih ke dalam angkatan kerja, terjadi perpindahan dari kerja di ladang dan pabrik ke jasa-jasa perseorangan dan profesional, terjadi krisis bahan bakar, menurunnya etika kerja dan rendahnya motivasi para pegawai, peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan manager (Kast, 1985: 929). Ada sejumlah besar faktor yang meningkatkan produktivitas pada level nasional, Akan tetapi pada level organisasi ada 3 faktor kunci (Kast, 1985: 931): a. Mutu dan cocokan teknologi. b. Keahlian managemen mengembangkan strategi yang relevan, merancang sistem tranformasi, dan mengintegrasikan sumber daya manusia dengan sumber daya lainnya. c. Jumlah dan fokus usaha yang dicurahkan oleh para pegawai. Produktivitas itu sangat dipengaruhi oleh motivasi dan usaha orang-orang. Orang yang mempunyai komitmen kuat pada sasaran organisasi yang relevan pada umumnya menunjukkan level prestasi yang tinggi. Meningkatkan produktifitas melalui orang bukanlah menyuruh mereka bekerja lebih keras, tetapi bekerja lebih efisien. Ini berarti terjadi adanya integrasi yang efektif dari teknologi, struktur, proses managerial, dan orang. Partisipasi dan keterlibatan
3
yang lebih besar dari para pekerja merupakan faktor vital untuk meningkatkan produktivitas (Kast, 1985: 932). Pada level organisasi, managemen perlu menyadari bahwa banyak keputusan strategis dan operasi itu mempengaruhi sistem psiko-sosial dan langsung berkaitan dengan produktivitas. Ini terutama berlaku untuk keputusankeputusan yang berdampak langsung terhadap orang-orang yang bersangkutan. Respon
managemen
yang
sukses
terhadap
tantangan
produktifitas
itu
membutuhkan pengakuan bahwa keputusan orang, kebijakan, promosi, gaji, penempatan, pengembangan, dan komunikasi adalah bersifat menentukan untuk memotivasi angkatan kerja suatu perusahaan. Masalah produktivitas lebih kompleks daripada jumlah unit yang dihasilkan per jam kerja saja. Ia meliputi unsur mutu, baik untuk barang pabrik maupun jasa-jasa seperti perbankan atau pemeliharaan kesehatan. Peningkatan produktifitas itu mungkin berupa volume yang sama dengan kualitas yang lebih tinggi. Mutu hasil seringkali lebih banyak bergantung pada faktor manusia daripada jumlah output. Kualitas hasil kerja lebih bergantung pada komitmen para pekerja untuk bekerja dengan seksama dan teliti dalam tugas mereka. Di lingkungan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Grobogan, di setiap pagi hari memang hampir semua pegawai mengikuti apel pagi, tetapi saat apel pagi selesai, sebagian besar pegawai tidak langsung masuk ruangan dan bekerja, tetapi keluar lagi untuk makan pagi yang membutuhkan waktu minimal 30 menit. Baru kemudian mereka masuk ruangan dan bekerja. Kemudian sekitar jam 10.00 sebagian pegawai khususnya karyawan
4
keluar dari tempat kerja untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga masingmasing. Selanjutnya mulai jam 12.00 sebagian pegawai keluar ruangan kerja lagi, baik untuk keperluan sembahyang, makan siang dan ada yang langsung pulang. Sehingga pada jam 13.00 telah banyak ruangan yang ditinggalkan para pegawainya. Berdasarkan uraian tersebut, mengindikasikan produktivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Grobogan masih belum baik. Bernandin dan Russel (dalam Gomes, 1997: 160) mengemukakan bahwa produktivitas
sangat dipengaruhi oleh
knowladge, skill, abilities, attitude dan behaviors dari para pekerja yang ada di dalam organisasi, sehingga banyak program perbaikan produktivitas meletakkan hal-hal tersebut sebagai asumsi-asumsi dasarnya. Klingner dan Nalbandian (dalam Gomes, 1997: 160) mengemukakan bahwa produktivitas merupakan fungsi perkalian dari pegawai, yang didukung dengan motivasi tinggi, yang diperoleh melalui latihan-latihan. Produktivitas yang meningkat, berarti performansi yang baik, akan menjadi umpan balik bagi usaha, atau memotivasi pekerja pada tahap berikutnya. Dengan demikian banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, salah satu diantaranya adalah “PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KEMAMPUANSUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI
DI
DINAS
PERINDUSTRIAN,
PERDAGANGAN,
PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN GROBOGAN”
5
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian-uraian tersebut, selanjutnya dalam penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kepuasan kerja terhadap produktivitas pegawai di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Grobogan. 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan Sumber Daya Manusia terhadap produktivitas pegawai di
Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Pertambangan dan Energi Kabupaten Grobogan. 3. Apakah kepuasan kerja dan Sumber Daya Manusia secara bersama-sama berpengaruh terhadap produktivitas pegawai di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Grobogan.
1.3. Tujuan Penelitian 1. Menganalisa
dan
membuktikan
pengaruh
kepuasan
kerja
terhadap
produktivitas pegawai di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Grobogan. 2. Menganalisa dan membuktikan pengaruh kemampuan Sumber Daya Manusia terhadap produktivitas pegawai di
Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Pertambangan dan Energi Kabupaten Grobogan. 3. Menganalisa dan membuktikan pengaruh kepuasan kerja dan Sumber Daya Manusia secara bersama-sama berpengaruh terhadap produktivitas pegawai di
6
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Grobogan.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai reverensi penelitian lebih lanjut di bidang sumber daya manusia publik, khususnya produktivitas kerja pegawai dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 1.4.2. Manfaat Praktis Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan, khususnya Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi, hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan perbaikan produktivitas kerja pegawai melalui aspek kepuasan kerja dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).