BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita dan merupakan suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stress, tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar (Neil, 2007). Pada saat kehamilan terjadi perubahan anatomik dan fisiologik pada seluruh tubuh. Dalam hal ini hormon somatomammotropin, estrogen, progesterone dan hCG mempunyai peranan penting dalam perubahan tersebut, yang salah satunya yaitu perubahan sistem pencernaan. Kehamilan sering ditandai dengan gangguan sistem pencernaan yang terutama bermanifestasi mual dan muntah (Winkjosastro, 2005). Mual dan muntah pada kehamilan, umumnya disebut morning sickness merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum dan paling menyebabkan stres yang dikaitkan dengan kehamilan (Tiran, 2008). Menurut laporan dr. Surinah tahun 2005, menyatakan bahwa 50%-90% dari wanita hamil mengalami mual muntah pada trimester pertama. Sekitar 70% wanita hamil mengalami rasa mual yang mengganggu kenyamanan, biasanya dimulai pada minggu-minggu pertama kehamilan dan berakhir pada bulan ke4, namun 12% ibu hamil masih merasakan sampai bulan ke-9 kehamilannya.
1
2
Mual dan muntah pada kehamilan biasanya bersifat ringan dan merupakan kondisi yang dapat dikontrol sesuai dengan kondisi masingmasing individu. Meskipun kondisi ini biasanya berhenti pada trimester pertama namun gejalanya dapat menimbulkan gangguan nutrisi, dehidrasi, kelemahan, penurunan berat badan, serta tidak keseimbangan elektrolit (Runiari, 2010). Hal tersebut dapat menyebabkan mual muntah berlebihan atau hiperemesis gravidarum yang tidak hanya mengancam kehidupan wanita, namun juga dapat menyebabkan efek samping pada janin seperti abortus, bayi lahir rendah, kelahiran prematur, IUGR, serta malforasi pada bayi baru lahir (Runiari, 2010). Kabupaten Wonosobo memiliki angka yang cukup tinggi untuk jumlah ibu hamil. Berdasarkan data profil kesehatan Jawa Tengah tahun 2012, Kabupaten Wonosobo menyumbang 14.040 orang dari 580.220 ibu hamil di Jawa Tengah (Depkes RI, 2012). Di Kabupaten Wonosobo, Puskesmas Kertek merupakan puskesmas dengan angka kejadian wanita hamil trimester pertama paling banyak daripada puskesmas yang lain dalam lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo periode November 2015, yaitu sebanyak 69 orang. Menurut data kunjungan di Puskesmas Kertek Kabupaten Wonosobo tahun 2015, didapatkan bahwa sebanyak 87% ibu hamil trimester I yang melakukan kunjungan di Puskesmas tersebut mengalami keluhan mual muntah. Berdasarkan data pencapaian standar minimal bidang kesehatan kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah tahun 2011, mual muntah berlebihan
3
merupakan salah satu komplikasi dalam kehamilan yang dapat mengancam ibu hamil. Jumlah ibu hamil risiko tinggi/komplikasi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebanyak 126.644 ibu hamil. Cakupan komplikasi kebidanan dalam kehamilan yang ditangani baru mencapai 75,16%, dimana angka ini lebih rendah dibanding tahun 2010 (78,10%) dan pencapaian cakupan masih dibawah target yaitu 80%. Penatalaksanaan mual dan muntah pada kehamilan terdiri atas farmakologi dan nonfarmakologi. Terapi nonfarmakologi merupakan jenis terapi keperawatan komplementer yang dapat digunakan sebagai intervensi untuk mengatasi mual diantaranya : akupresur, akupuntur, relaksasi, dan terapi (Apriany, 2010). Akupresur adalah cara pijat berdasarkan ilmu akupuntur atau bisa juga disebut akupuntur tanpa jarum (Anggi, 2010). Terapi akupresur menjadi salah satu terapi nonfarmakologis berupa terapi pijat pada titik meridian tertentu yang berhubungan dengan organ dalam tubuh untuk mengatasi mual muntah. Terapi ini tidak memasukkan obat–obatan ataupun prosedur invasif melainkan dengan mengaktifkan sel–sel yang ada dalam tubuh, sehingga terapi ini tidak memberikan efek samping seperti obat dan tidak memerlukan biaya mahal. Pada prinsipnya terapi akupresur sama dengan memijat sehingga tidak memerlukan keterampilan khusus beda halnya dengan akupuntur yang memerlukan pelatihan. Terapi akupresur untuk mual muntah dilakukan dengan menekan secara manual pada Pericardium (Neiguan) pada daerah pergelangan tangan (Hartono, 2012).
6/Perikardium 6
4
Studi pendahuluan dilakukan tanggal 30 Desember 2015 pada 10 orang ibu hamil trimester I yang ada di wilayah cakupan Puskesmas Kertek Wonosobo, terdapat 8 orang ibu yang mengalami mual muntah. Upaya untuk mengurangi mual muntah yaitu dengan cara merubah pola makan, istirahat atau dengan mengonsumsi obat anti-emesis seperti vitamin B6. Tetapi upaya tersebut belum maksimal dalam upaya mengurangi mual dan muntah. Penelitian sejenis telah dilakukan oleh Putri (2014) yang berjudul Pengaruh Akupresur pada Titik ST 36 dan Pericardium
6 terhadap
Penurunan Mual Muntah pada Ibu Hamil Trimester I di Kecamatan Magelang Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian terapi akupresur terhadap penurunan mual muntah pada ibu hamil trimester pertama. Penelitian Utami (2014), didapatkan hasil bahwa akupresur pada titik P6 dapat menurunkan mual muntah lambat akibat kemoterapi pada anak usia sekolah dengan Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) di Ruang Pudak RSUP Sanglah Denpasar Bali. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Akupresur terhadap Morning Sickness pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Kertek I Wonosobo” B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang muncul adalah adakah pengaruh akupresur pada titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di Puskesmas Kertek I Wonosobo?
5
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh akupresur terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di Puskesmas Kertek I Wonosobo. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui skor morning sickness sebelum dilakukan akupresur. b. Mengetahui skor morning sickness setelah dilakukan akupresur. c. Menganalisis pengaruh akupresur pada titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil studi ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya dengan tema serupa.
2. Manfaat Aplikatif a. Bagi Klien Dapat membantu klien untuk mengurangi mual muntah/morning sickness dengan metode nonfarmakologi, yaitu dengan akupresur. b. Bagi Masyarakat Dapat membantu masyarakat untuk menemukan salah satu alternatif bagi anggota keluarga yang sedang hamil trimester I dan mengalami morning sickness, yaitu dengan metode nonfarmakologi.
6
c. Bidan/ Instansi Kesehatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan aplikatif dalam melakukan akupresur sebagai salah satu metode untuk mengurangi mual muntah pada ibu hamil trimester I.