BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam visi Indonesia Sehat 2015 yang mengacu pada Millenium Development Goals (MDG’s), lingkungan yang diharapkan pada masa depan adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa (Ratnasari, 2011). Upaya penyehatan lingkungan, merupakan suatu usaha pencegahan terhadap berbagai kondisi lingkungan yang mungkin dapat menimbulkan penyakit. Dimana pada saat ini penyakit yang disebabkan oleh lingkungan semakin bertambah. Dalam hal ini faktor yang harus diperhatikan adalah keadaan sanitasi. Sanitasi mempunyai ruang lingkup yang cukup luas, salah satunya adalah sanitasi tempat-tempat umum yang meliputi sanitasi terminal (Hadiwinarso, 2010). Terminal merupakan unit fasilitas untuk pelayanan umum, dalam hal ini pergerakan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai fasilitas umum, terminal harus dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya mulai dari penyediaan ruang tunggu yang nyaman, pengaturan tempat pemberangkatan bis sesuai dengan tujuan sampai dengan penertiban bis yang masuk ke terminal (Kementerian Pekerjaan Umum, 2010).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Terminal di Kota Medan ada 5 (lima) sampai tahun 2009, yaitu Terminal Amplas, Terminal Pinang Baris, Terminal Sambu, Terminal Veteran, dan Terminal Belawan. Kelima terminal di Kota Medan masing-masing melayani kendaraan umum dari berbagai penjuru. Terminal Terpadu Amplas melayani angkutan umum Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) dari wilayah Timur dan Selatan ke Kota Medan, angkutan kota dan angkutan pedesaan. Terminal Terpadu Pinang Baris melayani angkutan umum untuk angkutan AKDP dan AKAP dari wilayah Barat dan Selatan ke Kota Medan angkutan kota dan angkutan pedesaan. Terminal Sambu melayani kendaraan umum (mobil penumpang) dalam Kota Medan menuju inti kota. Terminal Veteran melayani kendaraan umum dalam Kota Medan yang menuju inti kota. Terminal Belawan melayani kendaraan umum dalam Kota Medan yang menuju inti kota Belawan – Medan (Malau, 2011). Masing-masing tipe terminal mempunyai fasilitas yang dikelompokkan atas fasilitas utama dan fasilitas pendukung. Semakin banyak fasilitas yang bisa disediakan semakin baik. Fasilitas utama yang harus memiliki jalur pemberangkatan kendaraan umum, jalur kedatangan kendaraan umum. Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan, termasuk di dalamnya tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan umum. bangunan kantor terminal, tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar; menara pengawas, loket penjualan karcis. Ramburambu dan papan informasi, yang sekurang-kurangnya memuat petunjuk jurusan, tarif dan jadwal perjalanan. Pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi. Fasilitas penunjang memiliki kamar kecil/toilet, musholla, kios/kantin, ruang pengobatan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ruang informasi dan pengaduan, wartel, tempat penitipan barang, taman (Malau, 2011). Fasilitas pendukung terminal di kota Medan banyak yang perlu dilakukan perbaikan. Tidak diketahui mengapa perawatan fasilitas terminal di Kota Medan kurang mendapat perhatian dan terkesan dibiarkan tidak terawat. Padahal, terminal di Kota Medan turut menyumbangkan Penghasilan Asli Daerah (PAD) setiap tahun. Berdasarkan catatan Dinas Perhubungan Kota Medan, PAD yang disumbangkan dari terminal di Kota Medan tahun 2008 sebesar Rp. 1.747.914.000,- tahun 2009 Rp. 1.690.467.000,- dan tahun 2010 Rp. 1.690.467.000,-. Idealnya, retribusi dari angkutan umum yang masuk ke terminal dikelola untuk perawatan fasilitas yang dibutuhkan terminal. Perawatan fasilitas terminal sangat penting untuk memenuhi kebutuhan angkutan umum dan penumpang. Buruknya fasilitas yang tersedia, penumpang merasa tidak nyaman berada terminal. Lebih dari itu, pemandangan di sekitar terminal terkesan tidak bersahabat seperti sampah berserakan, bau pesing dari kamar kecil, tercium sampai ke areal terminal. Kursi untuk penumpang menunggu angkutan umum, banyak yang rusak dan sebagainya. (Malau, 2011). Dari kelima terminal yang ada di Kota Medan, Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris adalah terminal terbesar yang memungkinkan untuk dilihat sanitasi lingkungannya. Berdasarkan survei pendahuluan, masih banyak sampah yang berserakan di halaman, tempat sampah yang jumlahnya tidak memadai di terminal, hal ini memudahkan vektor penyakit seperti lalat untuk menyebarkan penyakit. Kamar mandi yang tidak memiliki penerangan yang cukup dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana keadaan sanitasi terminal di Kota Medan khususnya Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris. 1.2. Perumusan Masalah Dari survei pendahuluan ditemukan bahwa di terminal terlihat banyaknya sampah berserakan, bau pesing dari kamar mandi yang menyebar sampai ke luar, dan masih adanya air yang tergenang di lapangan parkir ketika hujan turun. Keadaan itu membuat orang yang ada di terminal merasa tidak nyaman. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin mengetahui tentang kondisi sanitasi terminal kendaraan bermotor yang ada di Kota Medan khususnya Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris tahun 2012.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sanitasi lingkungan terminal kendaraan bermotor di Kota Medan tahun 2012. 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui kondisi sanitasi di Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris, meliputi sistem pembuangan sampah, jamban dan urinoir, sistem pembuangan air limbah dan air hujan, pengelolaan tempat parkir, penerangan, gedung perkantoran, ruang tunggu, tempat cuci tangan, alat pemadam kebakaran, dan kotak P3K. 2. Untuk mengetahui persepsi pekerja di Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris tentang sarana sanitasi di terminal tersebut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Untuk mengetahui peran serta pekerja di Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris dalam upaya pemeliharaan sarana sanitasi di terminal tersebut. 4. Untuk mengetahui manajemen atau pengelolaan sarana sanitasi di Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan masukan bagi PEMDA dan pengelola Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris. 2. Memberikan pengalaman dan
menambah pengetahuan penulis dalam
melakukan penelitian. 3. Sebagai bahan bacaan dan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA