BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis saat ini persaingan sangat ketat. Dalam bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) pun persaingan sangat ketat. SPBU memiliki peran penting untuk menstabilkan harga bahan bakar agar tidak terjadi ketimpangan harga antara pusat dengan daerah. Apabila terjadi ketimpangan harga bahan bakar antara pusat dengan daerah maka akan berpengaruh pada keadaan ekonomi suatu daerah mengingat bahan bakar sangat diperlukan untuk industri dan pendistribusian barang-barang kebutuhan pokok dan industri. Dulu untuk membangun sebuah SPBU, banyaknya hal- hal yang harus dipertimbangkan.diantaranya adalah luas kabupaten dan keadaan geografis serta minat dan daya beli masyarakat akan bahan bakar. Dalam sebuah kabupaten hanya boleh ada 2 SPBU saja tetapi sekarang peraturan tersebut sudah diubah. Setelah adanya peraturan baru yang dikeluarkan oleh Pertamina mengenai ketentuan-ketentuan dan persyaratan untuk pembangunan SPBU. Peraturan tersebut semakin mempermudah seseorang atau badan usaha untuk membangun SPBU. Asalkan memiliki modal yang cukup dan memiliki izin dari penduduk setempat maka seseorang atau badan usaha tersebut dapat membangun SPBU. Peraturan yang baru tersebut membuat persaingan antar SPBU semakin ketat.
1
2
Terjadi perebutan karyawan antar SPBU lama dengan SPBU yang baru,untuk memenangkan persaingan maka
SPBU dilengkapi dengan berbagai fasilitas
tambahan seperti swalayan, Anjungan tunai mandiri (ATM) hingga kafetaria atau restoran. Penelitian yang dilakukan penulis berlokasi di Wilayah administrasi Kabupaten Tabalong dengan ibukotanya Tanjung terdiri dari 12 Kecamatan yang terbagi atas dua wilayah yaitu sebelah atas antara lain Kecamatan Jaro, Muara Uya, Upau, Haruai, Bintang Ara dan Murung Pudak. Sebelah bawah yaitu Kecamatan Tanjung, Tanta, Muara harus, Kelua, Pugaan dan Banua Lawas. Banyaknya desa/Kelurahan adalah 131 desa, dimana Kecamatan Banua Lawas dan Tanjung mempunyai desa terbanyak yaitu 15 desa dan yang paling sedikit adalah Kecamatan Upau dengan 6 Desa. Jarak terjauh menuju ibukota Pemerintahan Kabupaten dari Kecamatan adalah Kecamatan Jaro 60 km. Dan yang terdekat adalah Kecamatan Tanjung yaitu 2 km. Tabalong terletak di di daerah utara Kalimantan selatan . dengan jarak kurang lebih 250 km dari ibukota provinsi Kalimantan selatan yaitu Banjarmasin Di daerah kabupaten Tabalong permintaan masyarakat akan perlunya SPBU sangat tinggi. Sebelum dikeluarkan peraturan baru tersebut hanya ada 1 (satu) buah SPBU saja di kabupaten Tabalong yaitu SPBU 64.715.01, yang melayani seluruh kabupaten. Tetapi setelah ada peraturan baru yang dikeluarkan Pertamina sekarang sudah berdiri 2 (dua) SPBU baru. Yang berlokasi tidak jauh dari SPBU Mabuun Raya.
3
Dalam strategic management accounting ada beberapa tahap yang harus dilakukan jika perusahaan ingin menentukan langkah-langkah strategic untuk pengambilan keputusan. Yaitu perumusan strategic, perencanaan strategic, penyusunan program, penyusunan anggaran, implementasi dan pemantauan. Dari semua proses tersebut akuntansi sangat dibutuhkan saat penyusunan program. Informasi akuntansi diperlukan untuk investment decision. Sehingga dalam penelitian ini kehlian dan kemampuan akuntansi sangat dibutuhkan Salah satu cara agar SPBU 64.715.01 dapat unggul dalam persaingan maka perusahaan ini harus melakukan analisis. Ada berbagai macam analisis yang dapat digunakan untuk menganalisa kinerja sebuah perusahaan antara lain SWOT dan Trend Analysis. Dari semua strategi tersebut diatas analisis yang digunakan penulis adalah analisis SWOT . Alasan penulis menggunakan analisis SWOT karena SWOT adalah alat analisis strategi dan keunggulan bersaing, yang paling sederhana dan paling umum digunakan. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Dengan analisis ini perusahaan dapat melihat kekuatan yang dimiliki, kelemahan yang ada pada perusahaan,serta peluang dan ancaman yang ada pada kondisi riil saat ini. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul
“ANALISIS
SWOT
UNTUK
MENENTUKAN
LANGKAH-
LANGKAH STRATEJIK SPBU 64.715.01 MABUUN RAYA KABUPATEN TABALONG KALIMANTAN SELATAN”
4
1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang diatas maka penulis maka rumusan masalah yang ingin diteliti penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Apa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusaahaan? 2. Apa peluang dan ancaman yang ada di kabupaten Tabalong? 3. Berada pada kuadran manakah SPBU 64.715.01 menurut analisis SWOT yang dilakukan penulis? 4. Strategi apakah yang diberikan pada setiap bagian fungsional pada SPBU 64.715.01 untuk mendukung langkah-langkah stratejik yang ditetapkan oleh perusahaan
1.3Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah meneliti kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman di lapangan dan tujuan utamanya adalah membantu pihak manajemen SPBU menentukan langkah-langkah strategik berdasarkan analisis SWOT
1.4 Kontribusi Penelitian
1.4.1 Bagi Perusahaan Dapat membantu perusahaan mengevaluasi ulang strategi yang mereka jalankan dan menentukan strategi baru yang sesuai dengan keadaan yang ada sehingga SPBU 64.715.01 dapat unggul dalam persaingan yang ketat ini.
5
1.4.2 Bagi Penulis Dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari penulis serta menambah ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman kerja 1.5 Batasan Masalah Ruang lingkup penelitian yang dilakukan penulis hanya dilakukan pada SPBU 64.715.01 Tanjung Tabalong terutama pada bagian fungsional SPBU 64.715.01 Mabu’un Raya