BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang begitu pesat menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Hal tersebut dikarenakan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan tekonologi yang terus berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus berupaya membuat strategi-strategi bisnis dalam rangka untuk memenangkan persaingan. Persaingan antar perusahaan menciptakan keunggulan bersaing dalam penyampaian produk dan layanan yang lebih baik bagi konsumen. Untuk dapat menjamin organisasi tersebut berjalan dengan baik diperlukan adanya evaluasi terhadap kinerjanya. Dalam melakukan evaluasi tersebut diperlukan adanya standar evaluasi kinerja yang tepat, yang tidak hanya berorientasi pada keuangan saja. Karena hal tersebut mengakibatkan orientasi perusahaan hanya mengarah kepada kepentingan jangka pendek saja tanpa memperhatikan kelangsungan hidup organisasi dalam jangka panjang. Dalam mencapai suatu standar, organisasi memerlukan sistem manajemen yang baik yang didesain sesuai lingkungan usahanya agar mampu bersaing dan berkembang dengan baik. Kinerja organisasi yang hanya dinilai dari sisi keuangan tidaklah cukup. Kaplan dan Norton (2000) menyebutkan bahwa penilaian kinerja yang hanya berfokus pada finansial saja belum cukup mewakili untuk menyimpulkan apakah kinerja yang dimiliki oleh suatu 1
organisasi sudah baik atau belum, karena pengukuran kinerja yang berdasarkan pada aspek keuangan saja mengakibatkan orientasi organisasi hanya mengarah kepada kepentingan jangka pendek saja tanpa memerhatikan kelangsungan hidup organisasi dalam jangka panjang. Kinerja organisasi harus dapat diukur, menurut Kaplan dan Norton (2000) dengan menerapkan teori Balanced Scorecard ke dalam suatu organisasi sebagai suatu kerangka yang akan menggambarkan dan mengomunikasikan strategi organisasi dengan cara yang konsisten dan penuh wawasan. Oleh karena itu, Kaplan dan Norton (2000) mengatakan bahwa kita tidak mungkin bisa mengimplementasikan suatu strategi jika kita tidak dapat menggambarkan strategi yang hendak dicapai. Balanced scorecard merupakan sistem manajemen strategis yang mendefinisikan sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balanced scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi dalam tujuan operaional dan ukuran kinerja ke dalam empat perspekif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ( Hansen dan Mowen, 2007). Pengembangan Balanced scorecard baik pada sektor swasta maupun publik
dimaksudkan
untuk
memberikan
kepuasan
bagi
pelanggan.
Perbedaannya dapat dilihat dari tujuan kepentingan pihak-pihak tersebut. Penerapan Balanced Scorecard pada sektor swasta dimaksudkan untuk dapat memenangkan persaingan (competitiveness), sedangkan untuk sektor publik lebih menekankan pada nilai, misi dan pencapaian (mission, value, effectiveness).
2
Pengukuran kinerja menggunakan Balanced scorecard dinilai cocok untuk organisasi nirlaba, karena Balanced scorecard tidak hanya menekankan pada aspek keuangan tetapi juga aspek non-keuangan. Hal tersebut sesuai dengan organisasi nirlaba yang menempatkan laba bukan sebagai ukuran yang utama, namun terdapat aspek non-keuangan seperti seperti kepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan lain-lain. UPT Puskesmas Sulang
merupakan salah satu instansi pemerintah
daerah yang bergerak di bidang sektor publik dalam hal jasa kesehatan. Kegiatan usaha puskesmas mengutamakan pelayanan kesehatan yang baik di wilayah kerjanya. Puskesmas merupakan badan layanan umum yang bersifat non-profit oriented, tetapi harus tetap mengutamakan efektifitas dan efisiensi anggaran karena sebagian besar pengeluaran puskesmas masih didanai dari APBD. Sehingga diperlukan suatu pengukuran kinerja yang mencakup semua aspek. Pengukuran kinerja menggunakan Balanced Scorecard merupakan pilihan yang tepat untuk aspek keuangan maupun non keuangan. Dimana alat pengukuran ini mencakup empat aspek yang kemudian diklasifikasikan ke dalam empat prespektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Keempat prespektif ini menawarkan suatu keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Dengan dasar tersebut, maka penulis ingin menerapkan elemen-elemen Balanced Scorecard untuk mengukur berbagai aspek yaitu aspek keuangan, aspek pelanggan, aspek bisnis internal dan aspek pembelajaran dan pertumbuhan dalam strategi perusahaan dan nantinya setelah aspek-aspek non finansial tersebut diukur, diharapkan dapat membuat pengukuran kinerja di
3
UPT Puskesmas Sulang menjadi lebih baik dari yang ada sekarang. Dengan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai “ANALISIS PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA UPT PUSKESMAS SULANG” .
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka penulis merumuskan masalah sebagai beriku: 1. Bagaimana kinerja Puskesmas Sulang dari perspektif keuangan ? 2. Bagaimana kinerja Puskesmas Sulang dari perspektif pelanggan ? 3. Bagaimana kinerja Puskesmas Sulang dari perspektif proses bisnis internal ? 4. Bagaimana kinerja Puskesmas Sulang dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ?
1.3 Tujuan Penulisan Sesuai dengan masalah yang telah diidentifikasi di atas, maka penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan: 1. Mengetahui kinerja Puskesmas Sulang dari perspektif keuangan. 2. Mengetahui kinerja Puskesmas Sulang dari perspektif pelanggan. 3. Mengetahui kinerja Puskesmas Sulang dari perspektif proses bisnis internal. 4. Mengetahui kinerja Puskesmas Sulang dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
4
1.4 Manfaat Penulisan Dalam penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak antara lain: 1. Bagi Penulis a. Sebagai sumber pengalaman sebelum memasuki dunia kerja yang nyata. b. Menerapkan teori-teori yang diperoleh selama di bangku kuliah ke dalam praktek nyata
2. Bagi UPT Puskesmas Sulang Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pengukuran kinerja menggunakan konsep Balanced Scorecard.
3. Bagi pihak-pihak lain Diharapkan mampu menjadi tambahan informasi dan pengetahuan yang dapat digunakan sebagaimana mestinya.
5
1.5 Kerangka Berpikir Puskesmas merupakan salah satu bentuk pelayanan kesahatan pada masyarakat yang pasti mempunyai tujuan sesuai dengan visi dan misi yang sudah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sangat penting diadakan pengukuran kinerja di dalam waktu tertentu sehingga dapat diketahui tingkat kemajuan. Salah satu bentuk pengukuran kinerja untuk menyeimbangkan hasil keuangan adalah dengan penerapan Balanced Scorecard sebagai suatu pengukuran kinerja. Untuk lebih jelasnya sistem pengukuran kinerja dengan menerapkan Balanced Scorecard pada UPT Puskesmas Sulang dapat dilihat melalui skema berikut ini : Visi dan Misi
Tujuan UPT Puskesmas Sulang
Strategi
Ukuran Strategi
Penerapan Balanced Scorecard sebagai alternatif dalam pengukuran kinerja, ada empat perspektif:
Perspektif Keuangan Perspektif Pelanggan Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Pengukuran kinerja dengan standar nasional masih memiliki banyak kelemahan
Gambar 1 Kerangka Berpikir 6
1.6 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, maka disusunlah kerangka penelitian yang terdiri dari 4 ( empat ) bab, berikut pemaparan dari masing – masing bab tersebut : BAB I
:
PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang mengapa penelitian ini menarik untuk diteliti, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka berpikir dan ssistematika penulisan.
BAB II :
GAMBARAN UMUM PENULISAN Bab ini menjelaskan tentang topik penulisan, landasan teori, metodelogi penulisan, dan jenis / sumber data yang digunakan.
BAB III :
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan di bahas analisis terhadap penelitian yang telah dilakukan dan interpretasinya maupun pembahasannya untuk penelitian tersebut.
BAB IV :
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data. Selain iti juga disampaikan saran – saran yang relevan dengan hasil penelitian. Selain itu pada bab ini juga disampaikan keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini.
7