BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Komunikasi menjadi salah satu bagian penting bagi kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan jaman, beragam media komunikasi dan cara berinteraksi mulai berubah. Menurut Bungin (2006), ada catatan beberapa cara orang dalam melakukan komunikasi, yaitu komunikasi pos berkuda, telegraf dan telepon, teleks dan faksimili, pesawat pager dan SMS, telepon seluler, serta jaringan internet. Dewasa ini internet telah menjadi salah satu bagian dari kehidupan masyarakat. Tidak hanya melalui komputer atau laptop melainkan juga melalui seluler. Masyarakat bisa mengakses internet dimanapun dan kapanpun. Berdasarkan hasil penelitian Yahoo!-TNSNet Index, aktivitas internet yang paling sering dilakukan adalah membuka situs jejaring sosial dengan persentase sekitar 58%. Penggunaan situs jejaring sosial sebagai media berinteraksi sosial secara online saat ini memang sedang menjadi suatu tren. Situs jejaring sosial merupakan situs internet yang menawarkan berbagai macam cara untuk berkomunikasi melalui internet dengan orang-orang baru dari seluruh dunia. Salah satu situs jejaring sosial yang terkenal adalah Facebook. Facebook diluncurkan pertama kali pada 4 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Universitas Harvard. Facebook memberikan banyak manfaat bagi para penggunanya antara lain; pengguna Facebook dapat tetap berhubungan dengan teman dan keluarga,
1
dapat bertemu dan berhubungan dengan teman lama, berkenalan dengan teman dari sahabat, serta berkenalan dengan orang yang belum pernah dikenal sebelumnya. Selain itu, pengguna situs ini memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dan berbagi pengalaman, hobi, dan minat dengan orang-orang dengan latar belakang, budaya, dan negara yang berbeda. Berdasarkan hasil survey pada Checkfacebook.com (2013) diperoleh data bahwa jumlah pengguna Facebook di Indonesia menduduki peringkat ke empat dari seluruh pengguna Facebook. Total pengguna Facebook di Indonesia per 13 Mei 2013 adalah 47.983.640 orang dari total pengguna 981.819.820. Dari total pengguna di Indonesia diperoleh data bahwa pengguna Facebook pria lebih banyak dari pada wanita, yaitu sebesar 59,1%. Sedangkan berdasarkan usia, pengguna paling banyak adalah pengguna dengan usia sekitar 18-24 tahun yaitu sebesar 48,8% dan usia 16-17 tahun yaitu sebesar 16,8% dari total pengguna. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa Facebook sangat diminati oleh masyarakat, terutama dikalangan remaja. Pada dasarnya setiap orang mengakses fitur Facebook untuk dapat berinteraksi dengan orang lain. Melalui Facebook seseorang dapat dengan mudah berinteraksi dengan orang lain, bahkan individu yang pemalu atau berkepribadian introvert dapat dengan mudah berinteraksi dengan orang lain meskipun belum dikenalnya. Begitu juga dengan hal-hal yang tidak dapat diekspresikan di dunia nyata, dapat diekspresikan di dunia maya (secara virtual), meskipun tidak sepenuhnya yang ditampilkan itu adalah identitas sebenarnya. Melalui Facebook, seseorang bisa tampil dan membuka dirinya, misalnya dengan memasang foto-
2
foto diri, memasang karya tulisannya, berekspresi sesuai keinginan ketika menggunakan situs facebook seperti menuliskan profil sesuai dengan kepribadian masing-masing, menceritakan perasaan, pemikiran, serta kegiatan di statusnya, mengomentari tulisan teman-teman Facebook, dan kegiatan lain yang mungkin sulit dilakukan pada dunia nyata. Punyanunt-Carter (dalam Yoseptian, 2011) menemukan salah satu perilaku remaja ketika mereka menggunakan internet yaitu keterbukaan diri. Menurut Bungin (2006) keterbukaan diri atau self disclosure merupakan proses mengungkapkan informasi pribadi kepada orang lain dan sebaliknya. Keterbukaan diri merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan dalam komunikasi interpersonal. Karena dilatarbelakangi oleh besarnya ketertarikan remaja akan hubungan interpersonal, maka hal tersebut menyebabkan remaja membuka dirinya di Facebook. Situs Facebook memang mampu menjadikan diri seseorang menjadi pribadi yang lebih terbuka dengan fasilitas status yang terdapat di situs micro blogging tersebut. Terutama bagi para remaja SMA yang merupakan salah satu pengguna Facebook yang cukup aktif. Juniahmad
(dalam
Nalle,
2005)
berpendapat
bahwa
setiap
orang
membutuhkan teman, karena setiap orang perlu untuk mencurahkan isi hati dan perasaan yang terpendam dalam diri individu. Dan melalui situs Facebook seseorang dapat mengungkapkan apa yang dia rasakan baik kepada teman yang sudah dikenal maupun teman yang ada di dunia maya. Dengan adanya aplikasi pada Facebook membuat para remaja tertarik untuk menggunakannya. Begitupun dengan banyaknya aplikasi dalam Facebook, memungkinkan para remaja dapat
3
mengungkapkan diri mereka pada aplikasi Information Profile (Informasi Profil), Status, Wall (Dinding), Chat, Message (Pesan), maupun Comments (Komentar). Dalam situs jaringan sosial, respon memainkan peran penting dalam pemeliharaan hubungan dan pengembangan hubungan. Misalnya, timbal balik dapat terjadi ketika seseorang memberi pengungkapan dengan posting foto atau profilnya. Hal ini dapat mendorong orang lain melakukan pengungkapan dengan komentar di posting foto atau tulisan-tulisan tersebut, dan pada gilirannya terjadi komunikasi yang lebih intens dan kembali mendorong orang pertama untuk lebih terbuka dalam pengungkapan dirinya. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2010) yang meneliti tentang hubungan antara penggunaan Facebook dengan keterbukaan diri di kalangan pelajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara penggunaan Facebook dengan keterbukaan diri siswa SMA Negeri 2 Purwakarta mempunyai nilai yang signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Kusumaningtyas (2010) menyatakan informasi tersembunyi di kehidupan nyata (offline) cenderung diungkapkan pada Facebook (online) secara terbuka oleh Facebooker (informan penelitian). Remaja putri di Surabaya (informan penelitian) melakukan self disclosure di Facebook untuk memenuhi kebutuhan menjalin hubungan pertemanan, khususnya pertemanan lama dan mengaktualisasikan diri. Sejalan dengan penelitian sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh Prameswara (2011), menyatakan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara introversi dengan keterbukaan diri dalam menggunakan
4
Facebook pada remaja. Dimana semakin tinggi introversi subjek maka semakin rendah tingkat keterbukaan diri dalam menggunakan Facebook pada remaja dan begitupula sebaliknya, semakin rendah introversi subjek maka semakin tinggi keterbukaan diri dalam menggunakan Facebook pada remaja. Berdasarkan penelitian sebelumnya dan beberapa temuan di lapangan maka peneliti tertarik untuk mengetahui “Pengaruh Penggunaan Fitur Facebook Terhadap Keterbukaan Diri Siswa Kelas XI SMK Pelita Salatiga”
1.2 Rumusan Masalah Perumusan masalah dari penelitian ini adalah adakah pengaruh yang signifikan penggunaan fitur Facebook terhadap keterbukaan diri siswa kelas XI SMK Pelita Salatiga tahun 2012/2013.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
signifikansi
pengaruh penggunaan
fitur
Facebook
terhadap
keterbukaan diri siswa kelas XI SMK Pelita Salatiga tahun 2012/2013.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritik a. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan di bidang ilmu pengetahuan tentang peranan dari perkembangan teknologi terhadap keterbukaan diri remaja.
5
b. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya pada kajian yang sama, tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas.
1.4.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk : a.
Guru Memberi masukan kepada guru untuk mengetahui sejauh mana pengaruh situs pertemanan Facebook terhadap keterbukaan diri siswa sehingga keberadaan situs Facebook dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah siswa.
b.
Orangtua Agar lebih dapat mengontrol penggunaan situs Facebook sehingga tidak mengganggu kegiatan lain terutama kegiatan belajar.
c.
Siswa Agar dapat menggunakan dan memanfaatkan situs Facebook sesuai kebutuhan sehingga tidak terjerumus pada penyalahgunaan situs Facebook.
1.5 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan. Berisi : Latar Belakang, Rumuan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab II Landasan Teori. Berisi : Facebook, Keterbukaan Diri, Temuan Relevan, Hipotesis
6
Bab III Metode Penelitian. Berisi : Metode Penelitian, Populasi dan Sampel, Variabel Penelitian, Tehnik Pengumpulan Data, Uji Validitas dan reliabilitas, Tehnik Analisis Data Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Berisi : Deskripsi Subjek Penelitian, Pelaksanaan Penelitian, Hasil Analisis, Analisis dan Hasil penelitian, Uji Hipotesis, Pembahasan Bab V Penutup. Berisi : Kesimpulan dan Saran.
7