1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan sarana untuk menambah dan menggali pengetahuan berdasarkan buku, dokumen, majalah, jurna...
Latar Belakang Perpustakaan merupakan sarana untuk menambah dan menggali pengetahuan
berdasarkan buku, dokumen, majalah, jurnal dan lain-lain, dan perpustakaan juga pada dasarnya merupakan tempat yang wajib ada di setiap daerah karena perpursatakan merupakan salah satu wadah yang dapat menjebatani baik itu pelajar, mahasiswa, masyarakat yang dapat memberikan manfaat bagi setiap orang. Sistem komputerisasi pada suatu instansi dewasa ini telah banyak digunakan sebagai alat bantu berupa aplikasi yang menunjang kinerja suatu instansi tertentu. Pada dasarnya pemodelan suatu perangkat lunak yang dibangun untuk kebutuhan tertentu yang dapat memaksimalkan kinerja dari bidang tersebut. Sistem komputerisasi dalam suatu instansi merupakan alat untuk menangani masalah pengolahan data adminitrasi yang membutuhkan alat bantu berupa aplikasi yang bersifat real time, akurat dan terpercaya, oleh karena itu sistem komputerisasi berupa hardware dan software (perangkat lunak) dapat menjembatani kebutuhan-kebutuhan dari permasalahan-permasalahan yang muncul disebabkan human eror. Sistem informasi perpustakaan dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi jawa barat adalah suatu media yang dapat membantu dalam proses pengelolahan dan pendataan 1 yang tujuannya itu sendiri memberikan kemudahan, baik terhadap pengunjung dan terhadap admin itu sendiri. Sehingga dalam perosesnya juga di sesuaikan dengan kebutuhan setiap pengunjung baik dari segi pencarian buku, peminjaman buku dan pengembalian buku.
1
Saat ini perpustakan dinas tenaga kerja dan transmigrasi proses peminjaman dan pengembaliannya
masih menggunakan cara manual dengan menginputkannya secara
tertulis, sehingga dalam prosesnya masih terdapat kesulitan-kesulitan yang dialami oleh perpustakaan disnakertrans yatu dalam hal pemasukan data peminjaman, penginputan katalog dan pencarian buku yang sesuai dengan keinginan pengunjung serta dalam proses pengembalian buku, Sehingga dalam proses dan pembuatan laporannya kurang efektif dan efisien. Dengan merujuk kepada permasalahan yang dihadapi oleh perpustakaan dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi jawa barat untuk
tersebut, maka timbul gagasan penulis
membuat suatu sistem pengolahan data yang berbasis komputerisasi, yang
diharapkan dapat menangani masalah-masalah yang terjadi dalam perpustakaan tersebut. Dengan demikian, maka penulis bermaksud mengambil judul ” Sistem Informasi Perpustakaan Dinas Tenaga Kerja Dan Tranmigrasi Provinsi Jawa Barat ” 1.2
Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang diatas, penulis menemukan masalah-masalah yang
berhubungan dengan sistem informasi perpustakaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat yaitu: 1. Bagaimana sistem informasi perpustakaan dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi jawa barat dalam hal pengolahan data buku, katalog, peminjaman buku, pengembalian buku, data member, dan pembuatan laporan. 2. Bagaimana perancangan system informasi perpustakaan dinas tenaga kerja dan transmigrasi agar dapat mengatasi masalah yang terjadi?
2
1.3
Tujuan Penelitian Adapun penjelasan tentang
tujuan penelitian
untuk menjawab dari batasan
masalah, yaitu: 1. Memudahkan proses pengolahan data-data perpustakaan di disnakertrans provinsi jawa barat, baik di bidang peminjaman, pencarian, pengembalian, dan pembuatan laporan. 2. Untuk memudahkan mengakses data buku- buku dalam memberikan pelayanan kepada pemgunjung dan pengelolah perpustakaan disnakertrans provinsi jawa barat. 3. Menyajikan informasi perpustakaan secara cepat dan efisien. 1.4
Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan agar pembahasan masalah dapat lebih terarah dan
terperinci, dengan maksud untuk mempermudah identifikasi dan pemahaman terhadap sistem. Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penulis akan membahas masalah perpustakaan disnakertrans provinsi jawa barat tersebut yang mencakup: 1. Proses Pengolahan Data buku perpustakaan disnakertrans provinsi jawa barat yaitu dalam hal: data buku perpustakaan, data peminjaman buku, data pengembalian buku, data pencarian buku dan pembuatan Laporan. 2. Sistem informasi perpustakaan ini pengunjung hanya biasa melakukan pencarian buku dan untuk peminjaman buku penggunjung harus mendaftar sebagai member atau anggota. 3. Pada sistem perpustakaan ini prose peminjaman, pengembalian buku, pendaftaran member dan proses penginputan catalog di lakukan oleh admin atau petugas. 1.5
Metodologi Penelitian Penilitian akan dilakukan dengan kerja langsung ke perusahaan dan interview serta
observasi ke Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan melihat-
3
lihat segala aktifitas disana. Sehingga akan didapatkan data-data untuk membuat perangkat lunak yang dibutuhkan Perusahaan Dinas tersebut. 1.5.1
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan salah satu unsur penting dalam pengembangan
sistem yaitu berusaha untuk memahami
sistem dalam permasalahan untuk keperluan itu
diambil beberapa teknik pengumpulan data diantaranya : 1. Studi
literatur,
adalah
dokumen-dokumen,
cara
pengumpulan
modul-modul,
dan
data/informasi dengan
buku-buku
yang
mempelajari
berhubungan
dengan
penelitian 2. Observasi, adalah suatu teknik pengumpulan data/informasi yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada objek yang diteliti kemudian dari pengamatan tersebut diambil suatu kesimpulan. 3. Wawancara, yaitu dengan cara meminta penjelasan secara langsung kepada pihak yang berkaitan. 4. Pendefinisian masalah dan studi kelayakan 5. Melakukan perancangan sistem dan pembuatan software (Implementasi) 6. Pengujian aplikasi yang telah dibuat 7. Penyerahan aplikasi 1.5.2
Metode Pengembangan Perangkat Lunak Metode
pengembangan
berorientasi objek
perangkat
lunak
dengan Metode Prototyping
atau
aplikasi
melalui
pendekatan
merupakan salah satu metode
pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem [Pressman, 2002].
4
Gambar 1.1 proses prototype menurut Presman, 2002 Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan kebutuhan Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. 2. Membangun prototyping Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output) 3. Evaluasi prototyping Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3. 4. Mengkodekan Sistem Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5
5. Menguji Sistem Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus uji terlebih dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan Black Box pengujian arsitektur dan lain-lain. 6. Evaluasi System Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5. 7. Menggunakan system Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan 1.6 Sistematika Penyusunan Penulisan laporan Tugas Akhir ini disusun menjadi enam bab, adapun sistematika penyusunannya adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Berisi tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan
Dan
Manfaat
Penelitian,
Metedologi Penelitian,
Tinjauan Pustaka,
Sistematika Penyusunan. Bab II Landasan Teori Berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian skripsi. Metode-metode yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi. Bab III Tinjauan Perusahaan Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana gambaran umum Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat baik mengenai Profil Perusahaan yang terdiri dari, Tempat dan kedudukan, Visi dan Misi Perusahaan, Produk Rancangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Deskripsi Kerja.
6
Bab IV Analisis Sistem dan Perancangan Sistem Berisi tentang analisis sistem yang sedang berjalan dan analisis sistem yang akan dibuat, yang meliputi pembuatan Flowmap, Kamus Data ), analisis kebutuhan sistem dan Use Case, Activity Diagram, Class Diagram. Sedangkan perancangana sistem Berisi tentang rancangan program yang akan dibuat yang meliputi perancangan
database, perancangan algoritma dan perancangan antar
muka. Bab V Implementasi dan Pengujian Berisi tentang hasil atau output dari perangkat lunak yang dibuat dan pengujian terhadap perangkat lunak tersebut. Pengujian dilakukan untuk menguji kebutuhan fungsional dari Sistem Informasi Perpustakaan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi. Pada bab ini dijelaskan dengan terperinci proses pengujian dari output yang didapat. Bab VI Kesimpulan dan Saran Berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan penulis serta saran yang diajukan untuk progress dari perangkat lunak tersebut.
7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Kata “Sistem” mengandung arti kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki keterkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Dari definisi sistem, maka dapat didefinisikan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.” (Ladjamudin, 2005:13). Sering orang salah mengartikan antara sistem informasi dengan teknologi informasi.
Dengan
mengesampingkan
teknologi informasi beserta produk-produknya,
sistem informasi yang dihasilkan tentunya tidak lebih baik jika dibandingkan dengan sistem informasi yang menggunakan teknologi informasi untuk mendukung penyajian informasinya. Sistem informasi juga berfungsi sebagai suatu alat bantu kompetisi bagi organisasi dalam mengupayakan pencapaian tujuan. Sistem informasi dituntut tidak hanya mengolah data dari dalam organisasi saja, tetapi juga dapat menyajikan data dari pihak luar yang mampu menambah nilai kompetisi bagi dalam organisasi. Dengan demikian sistem informasi harus memiliki data yang telah terpolakan dan memiliki integritas dalam hal waktu dan tempat. Hal ini dimaksudkan supaya sistem informasi tersebut dapat menyajikan informasi yang tepat bagi pengguna.
8
2.2 Definisi Perpustakaan Kata perpustakaan berasal dari pustaka artinya buku atau kitab,dalam bahasa Inggris
perpustakaan disebut library,
dalam bahasa Belanda perpustakaan disebut
bibliotheek, dalam bahasa Prancis perpustakaan disebut Bibliotheque, dalam bahasa Spanyol perpustakaan disebut Bibliotheca. Akar kata library adalah liber (bahasa latin) artinya buku,sedangkan akar kata bibliotheek adalah biblos (yunani) sebagai bentuk lanjut perkembangan akar kata ini dalam kehidupan sehari-hari sering dikenal sebutan bible artinya alkitab. Perpustakaan adalah sekumpulan bahan pustaka yang diatur dengan system tertentu agar dapat ditelusuri dan ditemukan dengan cepat dan tepat oleh pengguna jasa perpustakaan. Menurut surat edaran bersama (SEB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan
Kepala
BAKN
no.53649/MPK/1988
dan
no.15/SE/1988
dijelaskan
bahwa
perpustakaan adalah suatu lembaga kantor yang memuat 1000 judul bahan pustaka yang terdiri dari sekurang-kurangnya 2500 eksemplar. 2.3 Fungsi Perpustakaan Fungsi Perpustakaan diantaranya yaitu : a. Sarana pelestarian hasil budaya bangsa. b. Tempat layanan informasi. c. Membina minat baca. 2.4 Jenis Perpustakaan Berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0130/01/1981 tanggal 11/03/1981 mengenai pokok-pokok kebijaksanaan pembinaan dan perkembangan perpustakaan di Indonesia ada beberapa jenis perpustakaan diantaranya adalah: 1. Perpustakaan Nasional
9
2. Perpustakaan Wilayah 3. Perpustakaan Umum 4. Perpustakaan Sekolah 5. Perpustakaan Perguruan Tinggi 6. Perpustakaan Khusus 7. Perpustakaan Keliling Setelah diterbitkan Kepres No.11 Tahun 1989 jenis perpustakaan ditambah yaitu perpustakaan di tempat ibadah. Dari masing-masing jenis perpustakaan terdapat beberapa perbedaan dalam tujuan, tugas dan fungsi dari perpustakaan tersebut. 2.5 Web 2.5.1
Pengertian Web Merupakan salah satu layanan yang dapat didapat oleh pemakai komputer yang
terhubung ke Internet. Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam Internet, dengan
menggunakan
informasi dengan
teknologi hypertext,
mengikuti link
yang
pemakai dituntun untuk
menemukan
disediakan dalam dokumen web
yang
ditampilkan dalam browser web. Web memudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi dengan pelaku Internet lainnya dan menelusuri (informasi) di Internet. Pada dasarnya sebenarnya website dibagi menjadi dua yaitu : a. Website statis artinya web yang halamanya tidak berubah-ubah biasanya untuk melakukan perubahan halaman tersebut dilakukan secara manual dan secara berkala dengan cara merubah kode. Website statis merupakan informasi satu arah yaitu hanya berasal dari pemilik nya saja dan hanya bisa diupdate oleh pemiliknya sendiri juga. Contoh dari website statis yaitu website profil perusahaan.
10
b. Website dinamis artinya web yang halamannya selalu diupdate biasanya pada halaman administrator untuk mengubah dan menambah artikel. Web dinamis ini membutuhkan database untuk menyimpan data tersebut. Webiste dinamis memiliki komunikasi informasi dua arah yaitu dari pengguna dan pemilik website dinamis ini. Sehingga artikel bisa diupdate oleh pengguna dan pemilik website dinamis contohnya website dinamis seperti jejaring sosial seperti twitter, facebook dan lain-lainnya. Website merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses secara cepat. Website ini didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui perkembangan teknologi informasi, tercipta suatu jaringan antar komputer yang saling berkaitan. Jaringan yang dikenal dengan istilah internet secara terus-menerus menjadi pesan–pesan elektronik, termasuk e-mail, transmisi file, dan komunikasi dua arah antar individu atau komputer. Suatu perpustakaan memiliki berbagai jenis koleksi yang dapat dipinjamkan serta menyediakan berbagai layanan kepada pemustaka di perpustakaan. Seiring dengan perkembangan zaman yang semuanya serba digital maka perpustakaan alangkah lebih baiknya memiliki web perpustakaan yang memudahkan bagi para pemustaka untuk mengetahui koleksi apa saja yang dimiliki serta layanan apa saja yang disediakan oleh perpustakaan. Dengan kata lain, web ini membantu perpustakaan untuk mempromosikan suatu perpustakaan. 2.6
Metode Pengembangan Perangkat Lunak Metode Prototyping Menurut Roger S. Pressman, Ph.D(Roger:2002). Prototipe bisa berfungsi sebagai
sistem yang pertama, memang benar bahwa baik pelanggan maupun pengembang menyukai paradigma
prototipe. Metode pengembangan perangkat lunak atau aplikasi
11
melalui pendekatan berorientasi objek dengan Metode Prototyping merupakan salah satu metode
pengembangan perangkat lunak
yang banyak
digunakan.
Dengan metode
prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem [Pressman, 2002].
Gambar 2.1 proses prototype Menurut Presman, 2002 Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan kebutuhan Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. 2. Membangun prototyping Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)
12
3. Evaluasi prototyping Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3. 4. Mengkodekan Sistem Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai. 5. Menguji Sistem Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus uji terlebih dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan Black Box pengujian arsitektur dan lain-lain. 6. Evaluasi Sistem Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5. 7. Menggunakan system Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan Tetapi prototiping bisa juga terjadi masalah karena alasan-alasan sebagai berikut. 1. Pelanggan melihat apa yang tampak tanpa melihat bahwa prototipe itu dijalin bersama-sama “dengan permen karet dan baling ware”, didalam permintaan untuk membuatnya bekerja,
tanpa melihat bahwa
kita belum mencantumkan kualitas
perangkat lunak secara keseluruhanatau kemampuan pemeliharaan untuk jangka panjang. 2. Pengembang sering membuat kompromi-kompromi implementasi untuk membuat prototipe bekerja dengan cepat., sistem operasi atau bahasa pemrograman yang tidak
13
sesuai bisa dipakai secara sederhanakarena mungkin diperoleh dan dikenal; algoritma yang tidak efisien dan sederhana bisa diimplementasikan untuk mendemonstrasikan kemampuan. 2.6.1
Metode Prototype Merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak
digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Namun metode ini juga memiliki keungulan dan kelemahan diantaranya. A. Keunggulan prototyping adalah: 1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan 2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan 3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem 4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem 5. Penerapan
menjadi
lebih
mudah
karena
pemakai
mengetahui
apa
yang
diharapkannya. B. Kelemahan prototyping adalah : 1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama. 2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping
14
lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem . 3. Hubungan
pelanggan
dengan
komputer
yang
disediakan
mungkin
tidak
mencerminkan teknik perancangan yang baik 2.7
Hypertext Markup Language (HTML) Hypertext Markup Language (HTML) adalah suatu sistem penulisan perintah dan
formatting hypertext sederhana yang ditulis ke dalam dokumen teks ASCII agar dapat menghasilkan tampilan visual yang terintegrasi. Dengan kata lain, dokumen yang dibuat dalam aplikasi pengolah kata dan disimpan ke dalam format ASCII normal sehingga menjadi home page dengan tambahan perintah-perintah HTML. Dengan menggunakan perintah-perintah HTML memungkinkan user untuk melakukan fungsi- fungsi berikut ini: 1. Menentukan ukuran dan alur teks. 2. Mengintegrasikan gambar dan teks (in-line). 3. Membuat links. 4. Mengintegrasikan file audio dan video. 5. Membuat forn interaktif. HTML lebih menekankan pada penggambaran komponen-komponen, struktur dan formatting di dalam halaman web daripada menetukan penampilannya. Sedangkan web browser digunakan untuk menginterpretasikan perintah-perintah HTML yang disispkan ke dalam teks dan menampilkan susunan halaman ke style built-in browser dengan menggunakan font, tab, warna, garis, dan perataan teks yang dikehendaki ke komputer yang menampilkan halaman web.
15
Versi terakhir dari HTML adalah HTML 5 meskipun saat ini telah berkembang XHTML yang merupakan pengembangan dari HTML. HTML tersebut berupa kode-kode tag yang mengintruksikan
browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang
diinginkan. Sebuah file yang merupakan file html dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti mozila firefox, Microsoft Internet Explorer, chrome dan browser lainnya. HTML juga dapat dikenali oleh aplikasi pembuka email ataupun dari PDA dan program lain yang memiliki kemampuan browser. 2.8 Cascading Style Sheet (CSS) CSS (Cascading Style Sheet) adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengattach/mencantelkan style (misalnya font, spasi, dan pengaturan halaman) ke dokumen terstruktur seperti dokumen HTML dan aplikasi XML. Dengan memisahkan style presentasi dengan isi dokumen, CSS dapat menyederhanakan pembuatan web dan pengelolaan situs. CSS dapat digunakan untuk mendefinisikan look and feel tampilan spesifik dari situs web. Menggunakan style sheet, dapat mendefinisikan bagaimana tiap-tiap tipe elemen halaman akan terlihat, dan juga dapat membuat definisi untuk style spesifik yang dapat dipilih untuk diterapkan ke elemen spesifik halaman. Ada tiga dasar penyusun file CSS yaitu elemen, class, dan id. Elemen mereferensikan semua elemen HTML khusus dalam situs web. Perintah CSS terdiri dari dua bagian utama yaitu: 1. Selector
adalah
nilai
yang
menetapkan
bagaimana
browser
memilih
definisi
pemformatan khusus yang diatur dalam halaman web; 2. Declaration adalah satu atau beberapa properti dan nilai dai CSS yang menunjukkan type bentuk yang diaplikasikan pada selector. Declaration ditandai dengan kurung
16
kurawal, dan properti dan nilai CSS yang berbeda dipisahkan satu dengan yang lain menggunakan titik-koma (;). Declaration terdiri dari dua bagian, yaitu: a. Property adalah elemen pemformatan yang didefinisikan, seperti tampilan font, warna, dan ukuran dari selector khusus; b. Value adalah informasi pemformatan aktual. Dengan class, Anda dapat mengatur sebuah "class" dari elemen pemformatan yang berbeda dengan class lainnya dari elemen yang sama atau default class. Anda dapat membuat class custom dengan menambahkan titik sebelum nama class. Penyusun file CSS yang ketiga adalah id. Id mirip dengan class dalam hal mereferensikan pengaturan khusus elemen. Perbedaaan utama di antara keduanya adalah id hanya dapat digunakan sekali saja dalam kode HTML, sedangkan class dapat digunakan berulang kali. Id digunakan terutama untuk sesuatu seperti header dan footer dimana hanya satu id yang diperlukan. Untuk menerapkan id, tanda titik sebelum nama class diganti dengan sharp (#). Ada dua cara untuk menerapkan pemformatan CSS dalam halaman web, yaitu: 1. Stylesheet internal. Cara ini kana mengatur definisi style dalam blok <style> di daerah di dokumen web; 2. Stylesheet eksternal. Cara ini akan mengatur definisi style dalam dokumen stylesheet terpisah dan di-link/dikaitkan ke halaman (atau banyak halaman) melalui tag dalam daerah di dokumen web. 2.9
Bahasa Pemrograman 2.9.1 Javascript Javascript adalah bahasa scripting yang popular di internet dan dapat bekerja di sebagian besar browser popular seperti Internet Explorer (IE), Mozilla FireFox,
17
Netscape dan Opera. Kode Javascript dapat disisipkan ke dalam halaman web menggunakan tag <script>. Beberapa hal tentang Javascript: 1. Javascript didesain untuk menambah interaktif suatu web; 2. Javascript merupakan sebuah bahasa scripting; 3. Bahasa scripting merupakan bahasa pemrograman yang ringan; 4. Javascript berisi baris kode yang dijalankan di komputer (web browser); 5. Javascript biasanya disisipkan (embedded) dalam halaman HTML; 6. Javascript adalah bahasa interpreter (yang berarti skrip dieksekusi tanpa proses kompilasi); 7. Setiap orang dapat menggunakan Javascript tanpa membayar lisensi. Ada beberapa cara untuk menuliskan Javascript, yaitu di bagian . atau external. Javascript dalam sebuah halaman web akan dieksekusi saat halaman di-load oleh browser. Namun, hal ini kadang tidak sesuai dengan keinginan karena suatu saat akan mengeksekusi skrip saat halaman di-load, tetapi kadang javascript dijalankan melalui trigger sebuah event. 2.9.2
PHP PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai
bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML.
Penggunaan PHP
memungkinkan web
dapat dibuat dinamis sehingga
maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilesensikan secara gratis serta dapat didownload secara bebas dari situs resminya.
18
PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja pengunjung homepage-nya. PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa script sejenis. PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI, seperti mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengrim serta menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI. 2.9.2.1 Kelebihan PHP Dibandingkan Bahasa Pemrograman Lain Beberapa kelebihan PHP dari bahasa pemrograman web, antara lain: 1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya; 2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah; 3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan; 4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak; 5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system. 2.10
UML (Unified Modeling Language) Unified modelling language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi
standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. Uml menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan
19
menggunakan uml kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Sejarah UML sendiri cukup panjang. Sampai era tahun 1990 seperti kita ketahui puluhan
metodologi
pemodelan
berorientasi
objek
telah
bermunculan
di
dunia.
Diantaranya adalah: metodologi booch (grady:1991), metodologi coad (peter & edward:1991), metodologi oose (ivar, magnus, patrik,, gunnar:1992), metodologi omt (james, michael, william, frederick, lorenson:1991), metodologi shlaer-mellor (sally & stephen:1988), metodologi wirfs-brock (rebecca, brian, lauren: 1990), dsb. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method war) dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama dengan group/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan. UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek (Ir. M. FARID AZIS, M. Kom), yaitu: 1. Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis. 2. Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam aplikasi. 3. Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objects. 4. Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objects. 5. State Diagram untuk memodelkan perilaku objects di dalam sistem. 6. Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use Cases dan objects di dalam system. 7. Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas. 8. Object Diagram untuk memodelkan struktur object. 9. Component Diagram untuk memodelkan komponen object.
20
10. Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi. Berikut akan dijelaskan 4 macam diagram yang paling sering digunakan dalam pembangunan aplikasi berorientasi object, yaitu use case diagram, sequence diagram, collaboration diagram, dan class diagram. 2.10.1 Use Case Diagram Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang behhhrinteraksi dengan sistem aplikasi. Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor. Use case digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi dituliskan di dalamnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use case. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.
21
Contoh Use Case diagram
Gambar 2.2 Use Case Diagram
2.10.2 Sequence Diagram Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek – obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek – obyek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya ditaruh di paling kiri dari diagram. Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Tujuan penggunaan sequence diagram : a. Mengkomunikasikan requirement kepada tim teknis karena diagram ini dapat lebih mudah untuk dielaborasi menjadi model design. b. Merupakan diagram yang paling cocok untuk mengembangkan model deskripsi usecase menjadi spesifikasi design.
22
Contoh Sequence diagram
Gambar 2.3 Sequence Diagram
2.10.3 Collaboration Diagram Collaboration diagram yaitu diagram yang mengelompokkan pesan pada kumpulan diagram sekuen menjadi sebuah diagram. Dalam diagram tersebut terdapat method yang dijalankan antara objek yang satu dan objek lainnya.Di diagram kolaborasi ini, objek harus melakukan sinkronisasi pesan dengan serangkaian pesan-pesan lainnya. Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Contoh Collaboration diagram
Gambar 2.4 Collaboration Diagram
23
2.10.4 Class Diagram Diagram kelas dalam Unified Modeling Language (UML) adalah jenis diagram struktur statis yang menggambarkan struktur dari suatu sistem dengan menunjukkan sistem kelas, atribut mereka, operasi (atau metode), dan hubungan antara objek-objek. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut 3. Metoda Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :
Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan
Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya
Public, dapat dipanggil oleh siapa saja
Gambar 2.5 Nama, Atribut dan Metoda
24
2.10.4.1 Hubungan Antar Class 1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class. 2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”). 3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi. 4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class kepada class lain.
Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan
menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian. Contoh class diagram :
Gambar 2.6 Class Diagram 2.11 Pemodelan Data Model data adalah sekumpulan cara / peralatan / tool untuk mendeskripsikan datadata, hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistens i.
25
Ada dua model data, yaitu : Entity Relationship Diagram (ERD) dan model relasional. Keduanya menyediakan cara untuk mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika. 1. Model ERD atau Conceptual Data Model (CDM) : model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu; 2. Model Relasional atau Physical Data Model (PDM) : model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik. Istilah yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Model ERD atau Conceptual Data Model (CDM) Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu; b. Relasional atau Physical Data Model (PDM) model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.
26
Tabel 2.1 Simbol – symbol ERD ( Entity Relationship Diagram ) Simbol
Nama Entitas, adalah suatu objek yang diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.
dapat
Relasi, menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berbeda.
Atribut, berfungsi mendeskripsikan karakter entitas (atribut yg berfungsi sebagai key diberi garis bawah)
Garis, sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut.
Istilah yang digunakan adalah sebagai berikut : 1) Entitas Segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas
27
lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi. a) Strong entity (entitas kuat) Entitas yang mandiri, yang keberadaannya tidak bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya. Instansiasi entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik disebut identifier (sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain). b) Weak entity (entitas lemah) Entitas yang keberadaannya sangat bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya.
Entitas lemah tidak
memiliki arti apa-apa dan tidak
dikehendaki
kehadirannya dalam diagram ER tanpa kehadiran entitas di mana mereka bergantung. Entitas di mana entitas lemah bergantung dinamakan identifying owner. Entitas lemah tidak memiliki identifier sendiri. Secara umum, dalam diagram ER entitas lemah memiliki atribut yang berperan sebagai partial identifier (identifier yang berfungsi secara sebagian). 2) Atribut Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis bawah. 3) Relasi atau Hubungan Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Derajat relasi atau kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-macam kardinalitas adalah:
28
1. Satu ke satu (one to one), Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya. 2. Satu ke banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya. 3. Banyak ke banyak (many to many), Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya. a. Agregasi Suatu keadaan di mana suatu relasi hanya dapat direalisasikan setelah relasi yang lain ada terlebih dahulu. Relasi yang bertipe agregasi tidak dimungkinkan ada jika relasi yang menjadi prasyaratnya tidak terealisasi. Sesungguhnya agregasi
dapat
dipandang
sebagaimana
relasi
pada
umumnya
(yang
menghubungkan 2 entitas). Karena relasi ini dibentuk dari relasi lain (relasi prasyarat)
yang
secara
kronologis
lebih
dulu
terbentuk,
maka
pengimplementasiannya juga harus dilakukan setelah relasi prasyarat tersebut terimplementasikan. Selanjutnya kita tinggal meninjau derajat relasi dari relasi agregasinya. b. Normalisasi Proses
penyusunan
data
untuk
mengurangi terjadinya
duplikasi dan
inkonsistensi. 1) First Normal Form (1NF) : tidak boleh ada kelompok yang berulang pada tabel, penguraian atribut multivalued dan composit. 2) Second Normal Form (2NF) : atribut bukan kunci tidak boleh bergantung pada sebagian primary key, artinya atribut bukan kunci harus bergantung
29
pada semua atribut yang termasuk primary key –> functional dependency pada primary key. 3) Third Normal Form (3NF) : tidak boleh ada atribut bukan kunci yang bergantung pada atribut selain primary key. 4) Boyce-Codd Normal Form (BCNF) : atribut yang ditentukan bukan bagian dari key attribute. Perbedaan antara tahap 1NF dengan tahap BCNF : 1) 1NF : tahap normalisasi dasar, yang mana masih belum sampai pada tingkat efektifitas maksimal, masih banyak kemungkinan terjadinya redundancy data atau duplikasi data. 2) BCNF : tahap normalisasi setelah 3NF , yang mana efektifitas telah mencapai maksimal, kemungkinan terjadinya redundancy data dan duplikasi data lebih kecil daripada 1NF. Fungsi dari pembuatan model data diantaranya sebagai berikut : 1. Untuk menghindari Redudancy. 2. Menghemat penyimpanan (storage) data. 3. Menambah efektifitas dan kecepatan akses. 4. Untuk menghindari terjadinya asinkronisasi data pada saat diupdate. 2.12
Database 2.12.1 Pengertian Database Database adalah suatu aplikasi terpisah yang menyimpan suatu koleksi data. Masing-masing
databse
memiliki
satu
API
atau
lebih
yang
menciptakan, mengakses, mengelola, mencari, dan mereplikasi data.
30
berbeda
untuk
Sebuah database adalah tempat penyimpanan file data. Sebagai file data, suatu database tidak menyajikan informasi secara langsung kepada pengguna. Pengguna harus menjalankan aplikasi untuk mengakses data dari database dan menyajikannya dalam bentuk yang bisa dimengerti. Ketika bekerja dengan file-file data, suatu aplikasi harus dikodekan agar bekerja dengan struktur masing-masing file data. Biasanya, suatu database berisi suatu katalog yang menggunakan aplikasi untuk menentukan cara data diorganisir. Aplikasi database umum bisa menggunakan katalog tersebut untuk menampilkan data dengan pengguna dari database yang berbeda secara dinamis, tanpa terikat pada format tertentu. 2.12.2 Database Management System (DBMS) Perangkat lunak sistem manajemen basis data (DBMS) menggunakan aplikasi untuk mengakses data. DBMS bertanggung jawab menguatkan struktur basis data, termasuk: 1.
Memelihara hubungan antar data di dalam database;
2.
Memastikan bahwa data tersimpan secara tepat, dan menetapkan aturan hubungan data agar tidak dilanggar;
3.
Pemulihan (recovery) semua data dari kegagalan sistem. Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang DBMS menurut para ahli di
bidang database. 1. Menurut C.J. Date : DBMS adalah merupakan software yang menghandel seluruh akses pada database untuk melayani kebutuhan user. 2. Menurut S, Attre :
DBMS adalah software, hardware, firmware dan
prosedurprosedur yang mengelola database. Firmware adalah software yang telah menjadi modul yang tertanam pada hardware (ROM).
31
3.
Menurut Gordon C. Everest : DBMS adalah manajemen yang efektif untuk mengorganisasi sumber daya data. Jadi dapat disimpulkan bahwa DBMS adalah semua peralatan komputer
(Hardware, Software, dan Firmware) yang dilengkapi dengan bahasa yang berorientasi pada data (High level data language) yang sering disebut juga sebagai bahasa generasi ke-4 (fourth generation language). 2.12.3 MySQL MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang bersifat open source. MySQL adalah pasangan serasi dari PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. Menurut Allen dan Hornber ger, MySQL merupakan bahasapemrograman open-source
yang paling popular dan banyak digunakan di lingkungan Linux.
Kepopuleran ini karena ditunjang oleh performansi query dari database yang jarang ber masalah. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. MySQL dapat dimanfaatkan untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada di dalam database. MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relasional. Artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dapat digunakan untuk mengelola database dari yang kecil sampai dengan
yang
sangat
besar.
MySQl
juga dapat menjalankan perintah-perintah
Structured Query Language (SQL) untuk mengelola database-database relasional yang ada di dalamnya.
32
Kelebihan lain dari MySQL adalah penggunaan bahasa
query yang dimiliki
SQL (Structured Query Language). SQL ada lah suatu bahasa permintaan
yang
terstruktur dan telah distandarisasi untuk semua program pengakses database seperti Oracle, PosgreSQL, SQL Server, dan lain-lain. 2.11 Metode Pengujian Perangkat Lunak Black Box Menurut IEEE (1990) : 1. Pengujian
yang
mengabaikan
mekanismeinternal
sistem
atau
komponen
dan
fokussemata-mata pada output yang dihasilkanyang merespon input yang dipilih dankondisi eksekusi. 2. Pengujian
yang
dilakukan
untukmengevaluasi pemenuhan
sistem ataukomponen
dengan kebutuhan fungsionaltertentu. Jadi secara definisi Black Box adalah cara pengujian dilakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan.
Dengan kata lain, black box
merupakan user testing, biasanya pengujian perangkat lunak dengan metode black box melibatkan client atau pelanggan yang memesan perangkat lunak tersebut, dari sini dapat diketahui
keinginan
client
terhadap
perangkat
lunak
tersebut,
misal client
ingin
tampilannya diubah atau proses penjalanan perangkat lunak tersebut agar lebih dimengerti. Pengujian pada Black Box berusaha menemukan kesalahan seperti: 1.
Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
2.
Kesalahan interface.
3.
Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
4.
Kesalahan kinerja.
5.
Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
33
BAB III TINJAUAN UMUM INSTANSI
3.1 Sejarah Singkat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja berdiri resmi sejak tanggal 10 Januari 1959 dengan nama “KANTOR URUSAN PERBURUHAN PROVINSI TINGKAT I JAWA BARAT”. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pemerintahan Daerah (DPD) Provinsi Jawa Barat No. 4a/ UP/ VIII/ s dengan tugas dan wewenang sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No.14
tahun 1958,
tentang penyerahan kekuasaan kesejahteraan para
penganggur di daerah-daerah. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DT.I Jawa
Barat No.
10/DP.04/PD 1978 tanggal 30 Agustus 1978, tentang organisasi dan tata kerja Dinas Perburuhan Provinsi DT.I Jawa Barat yang disyahkan SK Menteri No.10/69/39 654 tanggal 16 Oktober 1979 mendapat kedudukan hukum yang mantap sebagai aparat daerah otonomi pemerintah DT.I Jawa Barat sesuai dengan Undang-undang No.5 Tahun 1974 mengenai pokok pemerintahan daerah. Setelah terbentuk Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2000, ditetapkan bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat merupakan instansi teknis yang melaksanakan sebagian urusan pemerintah dan pembangunan di bidang ketransmigrasian, serta untuk melaksanakan fungsinya telah disusun struktur organisasi dan tata kerja dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi jawa barat.
34
3.2 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov.Jawa Barat 3.2.1
Visi Organisasi Visi Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi Provinsi Jawa Barat yang telah
dirumuskan adalah : “Terwujudnya
tenaga
kerja
dan
transmigrasi Yang
Mandiri,
Komponen
dan
Harmonis” 3.2.2
Misi Organisasi
1. Membangun pencitraan tenaga kerja & Transmigrasi; 2. Mengembangkan kebersamaan pelaku pembangunan; 3. Melindungi hak-hak Tenaga Kerja, Pengusaha, & masyarakat Transmigrasi; 4. Mengoptimalkan lembaga pengembangan sumberdaya manusia; 5. Mengembangkan potensi tenaga kerja & transmigrasi yang berakhlakul karimah; 6. Meningkatkan profesionalisme sumberdaya aparatur & kualitas pelayanan public. 3.3 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov.Jawa Barat 3.3.1
Tugas Pokok Organisasi Berdasarkan keputusan gubernur Jawa Barat No 55 Tahun 2001, dinas
tenaga
kerja
dan
transmigrasi mempunyi tugas
pokok
yaitu
: merumuskan
kebijakasanaan operasional bidang tenaa kerja dan transmigrasi dan melaksanakan sebagian kewenangan dekonsentrasi yang dilimpahkan kepada gubernur. 3.3.2
Fungsi Organisasi
1. Melaksanakan perumusan kebijakan teknis oprasional bidang tenaga kerja dan transmigrasi; 2. Melaksanakan pelayanan umum bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
35
3. Menjalankan fungsi fasilitas dan pelaksanaan tugas bidang tenaga kerja dan transmigrasi yang meliputi program penematan tenaga kerja dan purna kerja, peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja, perlindungan tenaga kera dan purna kerja, transmigrasi serta UPTD; 4. Menyelenggarakan ketatausahaan dinas 3.3.3
Struktur Organisasi Berikut adalah struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Jawab Barat ;
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov.Jawa Barat Struktur organisasi dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi jawa barat adalah sebagai berikut :
36
1. Kepala dinas dan wakil kepala dinas 2. Sekretariat, membawahkan : a.
Subbagian Perencanaan dan Program;
b.
Subbagian Keuangan;
c.
Subbagian Kepegawaian dan Umum.
3. Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, membawahkan : a.
Seksi Pembinaan Latihan dan Pemagangan;
b.
Seksi Standarisasi Sertifikat dan Kompetensi;
c.
Seksi Bina Produktivitas.
5. Bidang Penempatan Tenaga Kerja, membawahkan : a.
Seksi Pengembangan Pasar Kerja;
b.
Seksi Perluasan Kesempatan Kerja;
c.
Seksi Penyaluran Tenaga Kerja.
6. Bidang Perlindungan Ketenagakerjaan, membawahkan : a.
Seksi Pembina Hubungan Industrial;
b.
Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan;
c.
Seksi Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja.
7. Bidang Transmigrasi, membawahkan : a.
Seksi Penyiapan dan Pengerahan;
b.
Seksi Pemindahan dan Pembinaan;
c.
Seksi Pemberdayaan Masyarakat Transmigran.
8. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas 9. Kelompok Jabatan Fungsional
37
3.4 Sumber Daya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat memiliki sumber daya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah: a. Sumber Daya Manusia Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat didukung oleh 387 personil, terdiri dari : 1) Golongan IV : 19 Personil (4,90%) 2) Golongan III : 301 Personil (77,77%) 3) Golongan II
: 63 personil (16,27%)
4) Golongan I
: 4 Personil (1,83%)
3.5 Aspek Kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat merupakan Dinas yang merumuskan melaksanakan
kebijakan sebagian
operasional kewenangan
bidang
Tenaga
Kerja
dekonsentrasi
yang
dan
Transmigrasi dan
dilimpahkan
Gubernur.
Disnakertrans merupakan salahsatu dinas yang bergerak di bidang pelayanan social, yang mempunyai kewenangan terhadap bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Fungsi dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu sendiri adalah melaksanakan perumusan kebijakan teknis operasional bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi, melaksanakan pelayanan umum bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan menjalankan fungsi fasilitas dan pelaksanaan tugas-tugas bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Seiring dengan berkembangnya zaman, maka semakin berkembang kebutuhan terhadap bidang ketenagakerjaan, sehingga dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat mempunyai visi dengan “Terwujudnya tenaga kerja, purna kerja dan Transmigrasi yang berdaya saing dan bermartabat menuju masyarakat Jawa Barat yang
38
produktif dan sejahtera melalui peningkatan kualitas tenaga kerja dan pengerahan mobilitas penduduk”. Tujuan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu sendiri adalah a. Meningkatkan system informasi manajemen ketenagakerjaan dan transmigrasi; b. Meningkatkan system perencanaan ketenagakerjaan dan transmigrasi; c. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan system pelatihan tenaga kerja dan purna kerja; d. Meningkatkan standarisasi dan sertifikasi tenaga kerja; e. Meningkatkan upaya pengembangan produktifitas kerja; f. Meningkatkan perlindungan tenaga kerja dan purna kerja; g. Meningkatakan pelayanan administrasi dan pengelola internal dinas; h. Meningkatkan pembinaan personil; i. Meningkatkan upaya perluasan lapangan kerja; j. Meningkatkan upaya penempatan dan pemasaran tenaga kerja dan purna kerja; k. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pembangunan kawasan transmigrasi; l.
Meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian transmigrasi serta msyarakat sekitar. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan dinas yang memberikan
pelayanan-pelayanan ketenagakerjaan yang dibutuhkan saat ini. Sasaran dinas tenaga kerja dan Transmigrasi diantaranya sebagai berikut : 1) Terwujudnya peningkatan aserbilitas penggunaan informasi pasar kerja; 2) Terlaksananya penyediaan perangkat pendukung system informasi dan pembangunan jaringan system informasi; 3) Terwujudnya
peningkatan
upaya pemberian informasi tentang dunia kerja dan
transmigrasi bagi masyarakat;
39
4) Tersusunnya perencanaan program pembangunan dan kegiatan dinas; 5) Terlaksananya perencanaan teknis ketenagakerjaaan; 6) Terlaksananya perncanaan pengerahan transmigrasi; 7) Terwujudnya
upaya
peningkatan
kompetensi
tenaga
kerja
dan
kemandirian
transmigrasi; 8) Tersusunnya perencanaan program pembangunan dan kegiatan dinas; 9) Terlaksananya pembinaan system pelatihan tenaga kerja; 10) Terwujudnya standarisasi kompetensi tenaga kerja; 11) Terwujudnya peningkatan produktivitas tenaga kerja; 12) Terwujudnya
peningkatan
kemampuan
dan
pengetahuan
pengusaha
kecil
dan
menengah dalam bidang manajemen waktu; 13) Terwujudnya perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dan purna kerja; 14) Terwujudnya peningkatan profesionalisme tenaga pengawas upah minimum; 15) Terwujudnya peningkatan pembinaan hubungan dan perlindungan kerja yang dapat menciptakan hubungan yang harmonis dalam lingkungan kerja; 16) Terwujudnya upaya peningkatan kesadaran hokum pengusaha dan pekerja; 17) Terwujudnya pembinaan pegawai perantara melalui peningkatan penanganan kasus perselisihan hubungan industrial; 18) Terwujudnya peningkatan fungsi-fungsi kelembagaan hubungan industrial bipartit dan tripartit serta kepaniteraan P4D; 19) Terwujudnya penempatan dan pengawasan upah minimum; 20) Terwujudnya tertib administrasi; 21) Terciptanya standar pelayanan yang prima; 22) Terlaksananya pelayanan tugas pokok dan fungsi organisasi;
40
23) Terwujudnya pembinaan mental personil; 24) Tersedianya personil yang beraya guna dan disiplin; 25) Terlaksananya peningkatan kualitas aparatur; 26) Terwujudnya upaya peningkatan pendayagunaan pencari kerja; 27) Terwujudnya upaya peningkatan penciptaan lapangan kerja; 28) Terwujudnya pembentukan wirausahabaru; 29) Terwujudnya penempatan dan pemasaran tenaga kerja dan luar negeri secara optimal; 30) Terwujudnya kerjasama/kemitraan dalam pengangguran; 31) Terwujudnya pembangunan kawasan permukiman transmigrasi local yang berkawasan lingkungan; 32) Terwujudnya
keserasian
social
budaya
antara
masyarakat
pendatang
dengan
penduduk/masyarakat sekitar; 33) Terwujudnya kegiatan usaha ekonomi yang berorientasi agobisnis; 34) Terwujudnya peningkatan investasi di kawasan transmigrasi. 3.6 Aktual Birokrasi Dan Administrasi Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, selama bulan Agustus 2011 telah dilaksanakan berbagai kegiatan oleh masingmasing unit kerja. 3.6.1
Sekretariat
1) Tugas Pokok Sekretaris
mempunyai
tugas
pokok
yaitu
menyelenggarakan
koordinasi
perencanaan dan program dinas, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian dan umum.
41
2) Fungsi a. Penyelanggaraan koordinasi perencanaan dan program dinas; b. Penyelenggaraan pengkajian perencanaan program monitoring dan evaluasi; c. Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum. 3) Rincian Tugas a. Menyelenggarakan pengkajian dan berkoordinasi perencanaan, program dinas; b. Menyelenggarakan
pengkajian
perencanaan
dan
program monitoring evaluasi
pelaksanaan secretariat; c. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja; d. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan; e. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian; f.
Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan;
g. Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; h. Menyelenggarakan
penyusunan
bahan rancangan pendokumentasian perundang
undangan, pengelolaan perpustakaan protocol dan hubungan masyarakat; i.
Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;
j.
Menyelenggarakan pembinaan jabatan fungsional;
k. Menyelenggarakan keseluruhan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; l.
Menyelenggarakan
pengkajian
bahan
laporan
Akuntabilitasi
Pemerintah(LAKIP)Dinas; m. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; n. Menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsi.
42
Instansi
3.6.2
Bidang Penempatan Tenaga Kerja
Bidang Penempatan Tenaga kerja dan Purna Kerja mempunyai tugas dan fungsi: 1) Tugas Menyelenggarakan
pengkajian
bahan
kebijaksanaan
teknis
dan
fasilitasi
penempatan tenaga kerja 2) Fungsi a. Menyelengarakan pengkajian bahan kebijakan dan Penempatan Tenaga Kerja; b. Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi Penempatan Tenaga Kerja; c. Penyelenggaraan fasilitasi bidang Penempatan Tenaga Kerja. 3) Rincian Tugas a.
Menyelenggarakan penyusunan program kerja bidang penempatan tenaga kerja;
b.
Menyelenggarakan
pengkajian
bahan
fasilitasi
penyusunan
pedoman
dan
supervise Penempatan Tenaga Kerja; c.
Menyelanggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengembangan pasar kerja;
d.
Menyelanggarakan pengkajian bahan fasilitasi perluasan kesempatan kerja;
e.
Menyelanggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyaluran tenaga kerja;
f.
Menyelenggarakan fasilitas penempatan tenaga kerja;
g.
Menyelenggarakan
pengkajian
bahan
koordinasi
penyelenggaraan
bidang
pembangunan wilayah dalam pelaksanaan kegiatan di kabupaten/kota; h.
Menyelenggarakan
monitoring,
evaluasi dan pelaporan bidang penempatan
tenaga kerja; i.
Menyelenggarakan koordinasi dengna unit kerja terkait;
j.
Menyelenggarakan tugas lain sesuai pokok dan funsi
43
3.6.3 Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Bidang peningkatan Kualitas Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok dan fungsi : 1) Tugas Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan fasilitasi pelatihan produktivitas tenaga kerja 2) Fungsi a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; b. Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; c. Penyelenggaraan fasilitasi bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja. 3) Rincian Tugas a. Menyelenggarakan
penyusunan
program
kerja
Bidang
Pelatihan
dan
pedoman
dan
latihan
dan
sertifikasi
dan
Produktivitas Tenaga Kerja; b. Menyelenggarakan
pengkajian
bahan
fasilitasi,
penyusunan
supervise Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja; c. Menyelenggarakan
pengkajian
bahan
fasilitasi
pembinaan
pemagangan; d. Menyelenggarakan
pengkajian
bahan
fasilitasi
standarisasi
kompetensi; e. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi, bina produktivitas ; f. Menyelenggarakan fasilitasi pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; g. Menyelenggarakan
telaahan
staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
44
h. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; i. Menyelenggarakan
koordinasi dengan badan koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan kegiatan di Kab/Kota; j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit terkait; k. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 3.6.4 Bidang Perlindungan Ketenagakerjaan Bidang Perlindungan Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok dan fungsi: 1) Tugas Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi perlindungan ketenagakerjaan. 2) Fungsi a. Penyelenggaraan
pengkajian
bahan
kebijakan
teknis
perlindungan
pengkajian
bahan
kebijakan
teknis
perlindungan
ketenagakerjaan; b. Penyelenggaraan ketenagakerjaan; c. Penyelenggaraan fasilitasi bidang perlindungan ketenagakerjaan. 3) Rincian Tugas a. Menyelenggarakan
penyusunan
program
kerja
bidang
Perlindungan
Ketenagakerjaan; b. Menyelenggarakan
pengkajian
bahan
fasilitasi,
penyusunan
pedoman
dan
supervise Bidang Perlindungan Ketenagakerjaan; c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pembinaan hubungan industrial; d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengawasan ketenagakerjaan;
45
e. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi, jamsos dan kesejahteraan tenaga kerja; f. Menyelenggarakan fasilitasi perlindungan ketenagakerjaan; g. Menyelenggarakan
pengkajian
bahan
koordinasi
penyelenggaraan
bidang
perlindungan ketenagakerjaan; h. Menyelenggarakan
telaahan
staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan; i. Menyelenggarakan monitoring,
evaluasi dan pelaporan bidang perlindungan
ketenaga kerjaan; j. Menyelenggarakan koordinasi dengan badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan kegiatan Kab/Kota; k. Menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsi. 3.6.5 Bidang Transmigrasi Bidang Transmigrasi mempunyai tugas dan fungsi : 1) Tugas Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan dan fasilitas ketransmigrasian 2) Fungsi a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan operasional ketransmigrasian; b. Penyelenggaran pengkajian bahan fasilitasi ketransmigrasian; c. Penyelenggaraan fasilitasi bidang ketransmigrasian. 3) Rincian Tugas a. Menyelenggarakan penyusunan program kerja Bidang Transmigrasi; b. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi, penyusunan pedoman dan supervise Bidang Transmigrasi;
46
c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyiapan dan pengerahan; d.
Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pemindahan dan pembinaa
47
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan sistem sebelumnya sehingga nantinya dapat dihasilkan suatu acuan untuk memperbaiki sistem yang telah ada sebelumnya. Dengan analisis ini pembangunan sistem dapat menyempurnakan sistem yang telah ada. 4.1.1
Analisis Sistem yang Sedang Berjalan 4.1.1.1 Deskripsi Masalah Sistem yang ada di perpusatakaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebelumnya masih menggunakan sistem manual. Dengan begitu permasalahan muncul dalam penyimpanan data-data buku. Banyaknya buku menyebabkan
penumpukan
berkas-berkas.
Begitupun
dalam
proses
peminjaman, pengembalian, dan pendaftaran member masih dalam proses yang manual. Juga dalam proses pencarian oleh pengunjung, dengan banyaknya buku dan rak-rak yang ada akan membuat pencarian lebih lama. 4.1.1.2 Pemecahan Masalah Sebagaimana
pendeskripsian
permasalahan
di
atas,
maka
solusi
pemecahan masalah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : a. Perpustakaan harus memiliki sistem informasi yang akan menintegrasikan data-data yang ada. b. Setiap admin atau pegawai perpustakaan harus memiliki akun login supaya dapat mengakses sistem. c. Admin memiliki hak akses penuh terhadap sistem untuk memanipulasi data. 48
4.1.2
Sistem yang Diharapkan Setelah diuraikan beberapa pemecahan masalah yang dilakukan maka
diharapakan sistem yang akan dikembangakan dapat memenuhi kebutuhan user, antara lain : a. Sistem yang baru dapat menggantikan sistem sebelumnya. b. Sistem baru harus mampu menyimpan data-data dengan aman. c. Sistem baru harus memudahkan admin dalam proses masukan data, ubah data, hapus data dan dalam pencarian data. 4.2 Analisis Kebutuhan Kebutuhan yang nantinya harus ada dalam Sistem Informasi Perpustakaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat meliputi feature, komponen dan fungsi. Berikut spesifikasi kebutuhan fungsionalitasnya : a. Penginputan, pengeditan dan penghapusan data katalog buku, data member. b. Pencarian katalog buku berdasarkan kategori judul, pengarang, dan penerbit. 4.3 Analisis Data 4.3.1
Analisis Kebutuhan Input
Adapun input yang dibutuhkan oleh sistem adalah sebagai berikut : a. Data/Katalog buku b. Data member 4.3.2
Analisis Kebutuhan Output
Berikut outpu data ang dihasilkan sistem : a. Hasil print data peminjaman.
49
4.4 Perancangan Sistem Dari hasil analisa terhadap sistem yang telah ada pada perpustakaan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat masih banyak masalah yang harus disempurnakan dalam pembangunan sistem Dengan begitu makan diusulkan beberapa pendekatan terhadap sistem dalam bentuk diagram untuk memperoleh data yang akurat dan nantinya memudahkan dalam pembacaan aplikasi. 4.4.1 Pemodelan Sistem Use Case Diagram Use case diagram merupakan sebuah gambaran sistem secara fungsionalitas. Disini ditekankan mengenai apa yang dilakukan oleh sistem bukan bagaimana sistem melakukan sesuatu. System Login
<> Manipulasi data buku <> Pencarian Buku
<>
<>
Petugas Peminjaman
<>
Pengembalian <<extend>> Denda
Pendaftaran Member
Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin
50
System
Pencarian Buku
Peminjaman Anggota
Pengembalian
Gambar 4.2 Use Case Diagram Anggota
System
Pencarian Buku
Non Anggota
Pendaftaran Anggota
Gambar 4.3 Use Case Diagram Non Anggota
51
System Login
<> Manipulasi data buku <> Pencarian Buku Anggota
<>
<>
Petugas Peminjaman
<>
Pengembalian <<extend>>
Non Anggota
Denda
Pendaftaran Member
Gambar 4.4 Use Case Diagram Keseluruhan 4.4.2
Skenario Use Case
4.4.2.1 Use Case Login Nomor
: SP001
Nama use case
: Login
Aktor
: Admin
Tipe
: Primary dan essensial
Tujuan
: Tahapan untuk masuk ke halaman admin, masukan username, password, dan kode
Kondisi awal
: Pengguna masuk ke halaman login
Kondisi akhir
: Pengguna masuk ke halaman admin dan dapat memanipulasi data
52
Deskripsi
: Pengguna memilih akses login, lalu memasukan username, password, dan kode. Tabel 4.1 Skenario use case login
SKENARIO USE CASE LOGIN Main Flow Event Actor Action
Application Response
1. Memilih akses login
2.
Menampilkan form login (username,
password) dan kode captcha 3. a. Memasukan data login, username, 4. Mengecek data login dan data di password, dan kode captcha
database admin. Jika benar, Menampilkan halaman admin.
Exceptional Flow of Event 3. b. Sistem akan memberi peringatan jika form tidak terisi semua. 4. b. Sistem akan mengebalikan ke proses login jika data-data yang dimasukan tidak valid.
4.4.2.2 Use Case Manipulasi Data Buku (Input, Edit, Delete) Nomor
: SP002
Nama use case
: Memanipulasi data buku
Aktor
: Admin
Tipe
: Primary dan essensial
Tujuan
: Proses untuk memanipulasi data seperti masukan
data, ubah data, dan hapus data Kondisi awal
: Pengguna sudah masuk ke halaman admin.
53
Kondisi akhir
: Pengguna masuk ke halaman admin dan dapat
memanipulasi data buku Deskripsi : Pengguna masuk ke halaman login, masuk ke halaman katalog Tabel 4.2 Skenario Use Case Manipulasi Data Buku SKENARIO USE CASE MANIPULASI DATA BUKU Main Flow Event Actor Action 1. Memilih
halaman
Application Respone untuk
2. a.
memanipulasi data.
Menampilkan
halaman
untuk manipulasi data katalog
3.a. Memasukan data buku dan
3. Menyimpan data buku.
menekan tombol simpan.
Exceptional Flow of Event 2.b. Menampilkan data buku, dan menampilkan akses untuk merubah dan akses untuk menghapus. 3.b. Sistem akan memberi peringatan jika form tidak terisi semuanya.
4.4.2.3 Use Case Pencarian Buku Nomor
: SP003
Nama use case
: Pencarian Buku
Aktor
: Admin, Anggota dan Non Anggota
Tipe
: Primary dan essensial
Tujuan
: Tahapan dimana Admin dan Member mencari buku
Kondisi awal
: Pengguna sudah mengakses web.
54
Kondisi akhir
: Pengguna masuk ke halaman pencarian untuk
mencari buku. Deskripsi : Pengguna masuk ke sistem, masuk ke halaman pencarian. Tabel 4.3 Skenario Use Case Pencarian Buku SKENARIO USE CASE PENCARIAN BUKU Main Flow Event Actor Action
Application Respons
1. Masuk ke halaman pencarian
2. Menampilkan form pencarian
3. Memasukan
kunci
4. a. Menampilkan hasil pencarian
dengan
sesuai dengan kata kunci dan
pencarian
kata sesuai
kategori pencarian (id,
judul
kategori yang di masukan.
buku, pengarang, penerbit)
Exceptional Flow of Event 4.b. Sistem akan merespon bahwa buku yang dicari tidak ada ketika kata kunci tidak sesuai dengan data.
4.4.2.4 Use Case Peminjaman Buku Nomor
: SP004
Nama use case
: Peminjaman Buku
Aktor
: Admin dan Anggota
Tipe
: Primary dan essensial
Tujuan
: Tahapan Admin memasukan data peminajaman
buku Kondisi awal
: Admin masuk ke halaman peminjaman buku
55
Kondisi akhir
: Admin mencetak tanda bukti peminjaman.
Deskripsi
: Admin masuk ke sistem, masuk ke halaman admin,
masuk ke halaman peminjaman,mencetak tanda bukti peminjaman. Tabel 4.4 Skenario Use Case Peminjaman Buku SKENARIO USE CASE PEMINJAMAN BUKU Main Flow Event Actor Action
Application Respons
1. Masuk ke halaman peminjaman buku
2. Menampilkan form peminjaman yaitu, id member, id buku(max 5 buku), dan tombol pinjam.
3. Memasukan
data
peminjaman
ke form peminjaman.
4. Menampilkan
data
yang
aka
disimpan/dipinjam.
5. Admin menekan tombol pinjam
6. Menyimpan data peminjaman
Exceptional Flow of Event 2.a. Data yang sudah disimpan, bisa langsung di cetak untuk memberikan tanda bukti pada peminjaman.
4.4.2.5 Use Case Pengembalian Buku Nomor
: SP005
Nama use case
: Pengembalian Buku
Aktor
: Admin dan Anggota
Tipe
: Primary dan essensial
Tujuan
: Tahapan Admin memasukan data pengembalian
buku Kondisi awal
: Admin masuk ke halaman pengembalian buku
56
Kondisi akhir
: Admin menyimpan data pengembalian
Deskripsi
: Pengguna masuk ke sistem, masuk ke halaman
admin, masuk ke halaman pengembalian,memasukan data pengembalian ke form pengembalian buku. Tabel 4.5 Skenario use case pengembalian buku SKENARIO USE CASE PENGEMBALIAN BUKU Main Flow Event Actor Action
Application Respons
1. Masuk ke halaman pengembalian buku,
memasukan
pengembalian
ke
2. Menampilkan
data
form
pengembalian
buku.
form
pengembalian.
Exceptional Flow of Event 2.a. Menampilkan denda jika pengembalian buku telat dari 7 hari.
4.4.2.6 Use Case Pendaftran Anggota Nomor
: SP006
Nama use case
: Pendaftaran Anggota Baru
Aktor
: Admin dan Non Anggota
Tipe
: Primary dan essensial
Tujuan
: Tahapan Admin memasukan data anggota baru dan
Tahapan Non Anggota mendaftar menjadi anggota baru. Kondisi awal
: Admin masuk ke halaman pendaftaran anggota
57
Kondisi akhir
:
Admin
menyimpan
data
anggota,
anggota
mendapat kartu anggota. Deskripsi
: Pengguna masuk ke sistem, masuk ke halaman
admin, masuk ke halaman pendaftaran anggota baru, memasukan data anggota baru ke form tambah anggota. Tabel 4.6 Skenario use case pendaftaran anggota SKENARIO USE CASE PENDAFTARAN ANGGOTA Main Flow Event Actor Action
Application Respons
1. Masuk ke halaman pendaftran anggota.
2. Menampilkan
form
tambah
anggota.
3.a. Memasukan data anggota baru.
3. Menyimpan data anggota baru
Exceptional Flow of Event 3.b. Muncul peringatan jika form tidak terisi semua.
58
4.4.3
Activity Diagram Sistem Informasi Perpustakaan Disnakertrans
4.4.3.1 Activity Diagram Secara Menyeluruh.
Admin
Sistem
Member/Pengunjung
Login tidak valid cek
Akses Web
Akses Web valid Home
Pencarian Katalog Sejarah
Logout
Home
Member
Pengembalian Peminjaman
Gambar 4.5 Activity Diagram Secara Menyeluruh Akitifitas pengguna sistem dimulai dengan mengakses web dan langsung masuk ke Home atau Halaman Utama. Di halaman utama terdapat menu-menu,untuk member hanya bisa mengakses katalog buku dan sejarah, sementara untuk admin terdapat halaman untuk login admin. Pengunjung di area katalog buku dapat melihat atau mencari informasi mengenai buku diantaranya penulis, rak buku, dan eksemplar. Di bagian about pengunjung dapat melihat sejarah, visi dan misi. Di sistem ini, pengunjung web tidak bisa meminjam buku secara online namun tetap manual. Sistem hanya memberikan informasi mengenai buku yang dicari. Bagi admin yang berhasil login bisa mengakses halaman menu admin yaitu untuk mengelola member, katalog, peminjaman dan pengembalian.
59
4.4.3.2 Activity Diagram Login
Admin
Sistem
Login
Form Login
tidak valid Input data cek validasi valid
Halaman Admin
Gambar 4.6 Activity Diagram Login Pada aktifitas ini admin melakukan login untuk bisa masuk ke halaman admin. Setelah input data login, sistem akan melakukan pengecekan terhadap data yang dimasukan dan data yang tersimpan di database admin. Jika data valid maka akan masuk halaman admin, namun jika data yang dimasukan tidak valid maka sistem akan mengembalikan proses ke halaman/form login.
60
4.4.3.3 Activity Diagram Kelola Member
Admin
sistem
Admin telah login
Menu Admin
Input data member tambah? cari? Ubah data member
Simpan
Search
Delete
Gambar 4.7 Activity Diagram Kelola Member Pada aktifitas ini, admin telah melakukan login dan sudah bisa mengakses halaman admin. Ketika sudah masuk ke halaman admin, admin masuk ke halaman member dan dapat langsung melakukan tambah data member, edit data member, hapus data member dan pencarian member. Setelah itu admin bisa logout.
61
4.4.3.4 Activity Diagram Kelola Peminjaman
Admin
Sistem
Admin telah login
Menu Peminjaman
Cari
Input Data Peminjaman
Info Peminjaman
Gambar 4.8 Activity Diagram Kelola Peminjaman Pada aktifitas ini admin telah melakukan login lalu admin masuk ke halaman admin peminjaman. Setelah itu, admin memasukan data peminjaman berupa data buku, data member ke form peminjaman,dan sistem akan menampilkan data peminjaman. Ketika data sudah tersimpan, maka admin akan mencetak tanda bukti peminjaman.
62
4.4.3.5 Activity Diagram Kelola Pengembalian
Admin
Sistem
Admin telah login Menu Pengembalian
Cari
Input Data Pengembalian
Info Pengembalian
Gambar 4.9 Activity Diagram Kelola Pengembalian Pada proses pengembalian ini, admin memasukan data pengembalian ke form pengembalian buku, lalu data pengembalian buku akan tersimpan.
63
4.4.3.6 Activity Diagram Kelola Katalog Buku
Admin
sistem
Katalog
Admin telah login Input data buku tambah?
cari? Ubah data buku
Search
Simpan
Delete
Gambar 4.10 Activity Diagram Kelola Katalog Buku Tahapan selanjutnya setelah admin melakukan login dan masuk ke halaman katalog. Dalam halaman ini, admin dapat mengelola data katalog buku yaitu menambah data buku, merubah data buku, menghapus data buku, dan melakukan pencarian data buku.
+id_peminjaman: int(11) +nama_peminjam: varchar(20) +tgl_pinjam: date +tgl_hrskembali: date +tgl_pengembalian: date +denda: int(11) +status: varchar(20)
Diagram Skema System Informasi Perpustakaan Disnakertrans Untuk lebih jelasnya mengenai Skema Relasi antar tabel Pada Sistem
Informasi Perpustakaan Disnakertrans dapat dilihat pada gambar 4.12 berikut ini: Member PK
id_member nama alamat jk agama pekerjaan tlpn
Peminjaman PK
nama_peminjaman tgl_pinjam tgl_hrskembali tgl_pengembalian denda status
Kategori PK
id_kategori
Buku
kategori
id_buku
FK1
no_buku id_kategori pengarang judul_buku penerbit kota_terbit tahun_terbit lokasi_rak status
Peminjaman Buku PK,FK1 PK,FK2
banner
admin PK
FK1
id image company url
username password nama id
Gambar 4.12. Relasi Antar Tabel
66
id_peminjaman
id_buku id_peminjaman
Pada alur skema Relasi antar tabel di atas yaitu terdapat 7 tabel diantaranya (member, buku, peminjaman, kategori, peminjaman_buku, admin, banner), a. Tabel member berelasi satu ke banyak dengan tabel peminjaman karena satu id member bias meminjam beberapa buku. b. Tabel buku berelasi banyak ke satu dengan tabel peminjaman_buku karena banyak id buku tapi hanya satu id peminjaman. c. Tabel kategori berelasi satu ke banyak dengan tabel buku karena satu kategori bias di miliki oleh beberapa buku. 4.6.2
Struktur Tabel Struktur tabel merupakan kumpulan tabel yang menyusun basis data, tabel
tersusun atas sejumlah record dan sebuah record mengandung sejumlah field, sebuah field disimpan dalam bentuk kumpulan bit. Struktur tabel dari sistem informasi ini adalah : a. Tabel Buku Nama tabel
: buku
Fungsi
: Untuk menyimpan semua data buku/cataloge yang ada di perpustakaan
Primary key
: id_buku
Foreign key
: id_kategori
Tabel 4.6 Tabel Buku
NO
NAMA FIELD
TYPE DATA
PANJANG
1
id_buku
Int
20
2
no_buku
Varchar
20
67
3
Id_kategori
Varchar
100
4
Pengarang
Varchar
200
5
Judul_buku
Varchar
100
6
Penerbit
Varchar
50
7
Kota_terbit
Varchar
20
8
Tahun_terbit
Varchar
20
9
Lokasi rak
Varchar
20
10
Status
Varchar
20
Perancangan menyimpan
seluruh
database data
buku
dengan yang
nama ada
tabel
buku
digunakan
di perpustakaan
untuk
sehingga lebih
memudahkan dalam pengelompokan sebuah data buku dan bertujuan untuk kerapihan dokumentasi dan lebih dimudahkan dalam proses pencarian. Keterangan: 1. id_buku Fungsi untuk menggenerate kode atau ID sebuah standar kode atau bersifat primary key secara auto increment, untuk standar kode sendiri bervariasi menyesuaikan kebutuhan pengguna sistem itu sendiri dimana tabel ini memakai id_buku. 2. judul_buku Field judul_buku berfungsi untuk memberikan nama pada setiap judul buku agar penamaan judul buku jadi jelas dan lebih dimengerti. b. Tabel kategori Nama tabel
: kategori
68
Fungsi
: Untuk menelompokkan data buku kedalam beberapa kategori
Primary key
: id_kategori
Foreign key
:Tabel 4.7 Tabel Kategori
NO
NAMA FIELD
TYPE DATA
PANJANG
1
id_kategori
Varchar
20
2
Kategori
Varchar
30
Perancangan database dengan nama tabel kategori digunakan untuk mengelompokan seluruh data buku yang ada di perpustakaan sehingga lebih memudahkan dalam
untuk kerapihan dan lebih dimudahkan dalam proses
pencarian. Keterangan: 1. id_kategori Fungsi untuk menggenerate kode atau ID sebuah standar kode atau bersifat primary key, kebutuhan pengguna sistem itu sendiri dimana tabel ini memakai id_kategori. 2. Kategori Field kategori berfungsi untuk memberikan nama
kategori pada setiap judul
buku agar setiap kategori buku lebih mudah dalam pengelompokannya. c. Tabel Member Nama tabel
: member
Fungsi
: Untuk mendata anggota yang datang ke perputakaan bias mendapat id member untuk proses peminjaman buku.
Primary key
: id_member
69
Foreign key
:Tabel 4.8 Tabel Member
NO
NAMA FIELD
TYPE DATA
PANJANG
1
id_member
Varchar
20
2
Nama
Varchar
50
3
Alamat
Varchar
200
4
Jk
Varchar
2
5
Agama
Varchar
30
6
Pekerjaan
Varchar
30
7
Tlp
Int
15
Perancangan database dengan nama tabel member digunakan untuk mendaptar setiap anggota yang datang ke perpustakaan dan nantinya mendapatkan id member dan tujuan id membernya di gunakan untuk peminjaman buku, dan memudahkan dalam pencarian id member anggota. Keterangan: 1. id_member Fungsi untuk menggenerate kode atau ID sebuah standar kode atau bersifat primary key, kebutuhan pengguna sistem itu sendiri dimana tabel ini memakai id_kategori. 2. nama Field kategori berfungsi untuk memberikan nama anggota member agar setiap nama anggota member lebih mudah dalam mendefinisikan dengan id_member.
70
d. Tabel Peminjaman Nama tabel
: peminjaman
Fungsi
: Untuk mengetahui data setiap orang yang meminjam buku dan statusnya kembali atau belumnya.
Primary key
: id_peminjaman
Foreign key
:Tabel 4.9 Tabel Peminjaman
NO
NAMA FIELD
TYPE DATA
PANJANG
Int
11
Varchar
20 200
1
id_peminjaman
2
Nama_peminjam
3
Tgl_pinjam
Date
4
Tgl_hrskembali
Date
5
Tgl_pengembalian
date
6
Denda
Int
11
7
Status
Varchar
20
Perancangan database dengan nama tabel peminjaman yatu sebuah table dimana didalmnya menampung data setiap peminjaman buku dan statusnya kembali atau belum, sehingga lebih jelas dalam mengelompokannya dan lebih mudah dalam mencari setiap anggota atau member yang meminjam buku. Keterangan: 1. id_peminjaman Fungsi untuk menggenerate kode atau ID sebuah standar kode atau bersifat primary key, kebutuhan pengguna sistem itu sendiri dimana tabel ini memakai id_peminjaman.
71
2. nama_peminjam Field nama_peminjam
berfungsi untuk memberikan nama anggota peminjam
buku agar setiap nama peminjam lebih mudah dalam mendefinisikan dengan id_peminjaman. e. Tabel Peminjaman Buku Nama tabel
: peminjaman_buku
Fungsi
: Tabel ini berfungsi untuk mengelola data peminjaman buku yang terdapat d tabel buku dan tabel peminjaman.
Primary key
:-
Foreign key
: id_buku, id_peminjaman
Tabel 4.10 Tabel Peminjaman Buku
NO
NAMA FIELD
TYPE DATA
PANJANG
1
id_peminjam
Int
11
2
id_buku
Int
20
3
Status
Varchar
20
Perancangan database dengan nama tabel peminjaman_buku ini merupakan tabel yang dihasilkan dari tabel buku dan tabel peminjaman yang bertujuan untuk menyimpan data id peminjam dan id buku yang di pinjam. Keterangan: 1. id_peminjaman Fungsi untuk menggenerate kode atau ID sebuah standar kode atau bersifat foreign key, untuk standar kode sendiri bervariasi menyesuaikan kebutuhan pengguna sistem itu sendiri dimana tabel ini memakai id_peminjaman.
72
2. id_buku Field id_buku berfungsi untuk memberikan id setiap member yang meminjam buku sehingga tujuannya memudahkan admin dalam menari id yang masih menjam buku. 4.7 Perancangan Antarmuka Pengguna Perancangan
interface
ini dimaksudkan
untuk
memberikan
gambaran
mengenai user interface yang akan di implementasikan pada pembangunan sistem informasi perpustakaan ini. 4.7.1
Antarmuka Untuk Login
Gambar 4.9 Interface Login
73
4.7.2
Antarmuka Untuk Menu Aplikasi 4.7.2.1 Perancangan interface Halaman Home
Gambar 4.10 Interface halaman home 4.7.2.2 Perancangan interface Online Public Access Catalogue
Gambar 4.11 Interface Online Public Access Catalogue
74
4.7.2.3 Perancangan Interface Halaman Admin
Gambar 4.12 Interface Halaman Admin 4.7.2.4 Perancangan Interface Katalog Buku
Gambar 4.13 Interface Kelola Katalog buku
75
4.7.2.5 Perancangan Interface Kelola Member
Gambar 4.14 Interface Kelola Member 4.7.2.6 Perancangan Interface Peminjaman
Gambar 4.15 Interface Kelola Peminjaman
76
4.7.2.7 Perancangan interface kelola pengembalian
Gambar 4.16 Interface Kelola Pengembalian
77
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
5.1 Implementasi Sistem Ada beberapa tahapan dalam proses implementasi sistem. Dalam implementasinya, yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 5.1.1 Persiapan Sistem Persiapan sistem merupakan salah satu tahapan awal dalam pembangunan sistem informasi ini. Adapaun beberapa persiapan yang harus dipersiapkan, yaitu : 5.1.1.1 Implementasi Perangkat Lunak Perangkat lunak yang akan digunakan dalam Sistem Informasi Perpustakaan ini adalah : 1) Notepad ++ Software ini digunakan untuk menulis dan mengedit bahasa pemograman yang digunakan yaitu HTML, PHP, JavaScript, dan CSS. 2) MySQL Perangkat lunak ini digunakan untuk membangun beberapa database yang akan dibangun. Dalam hala ini digunakan XAMPP versi 1.7.3. 3) Photoshop Untuk mengedit gambar atau tampilan pada sistem ini menggunakan Photoshop CS5. 4) Pembuatan sistem ini berjalan di semua sistem operasi berbasi windows.
78
5.1.1.2 Implementasi Perangkat Keras (Hardware) a) Perangkat keras untuk server: 1) Processor Intel P4 2) Hardisk 150GB; 3) Monitor LCD 17; 4) Keyboard dan mouse standar. 5) Stabilizer. b) Perangkat keras untuk klien 1) Processor Pentium 4 3.06 GHz, Memori 256 MB; 2) Hardisk 80 GB; 3) Monitor LCD 17; 4) Keyboard dan mouse standar. 5) Stabilizer. 5.2 Pengoperasian Sistem 5.2.1 Implementasi Perancangan Interface a. Halaman Home
Gambar 5.1 Interface Halaman Home
79
b. Online Public Access Catalogue
Gambar 5.2 Interface Online Public Access Catalogue c. Login
Gambar 5.3 Interface form Login
80
d. Halaman Admin
Gambar 5.4 Interface Halaman Admin e. Halaman kelola data buku
Gambar 5.5 Interface Halaman kelola data buku
81
f. Halaman kelola data member
Gambar 5.6 Interface Halaman kelola data member g. Halaman kelola peminjaman
Gambar 5.7 Interface Halaman kelola data peminjaman
82
h. Halaman kelola pengembalian
Gambar 5.8 Interface Halaman kelola data pengembalian 5.3 Pengujian Aplikasi Pengujian yang akan dilakukan terhadap sistem informasi perpustakaan ini adalah metode black box. Metode pengujian black box memfokuskan pada persyaratan fungsinal dari perangkat lunak, hal ini dilakukan dengan cara melakukan aksi-aksi terhadap aplikasi, sehingga diharapkan dengan metode seperti ini dapat ditemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut : fungsi-fungsi dari sistem yang tidak benar atau hilang, kesalah interface, kesalahan kinerja, dan kesalahan terminasi. Langkah – langkah pengujian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan semua use case yang akan diuji 2. Menetapkan tujuan setiap tahap pengujian 3. Membuat rancangan pengujian dan menentukan kategori hasil pengujian 4. Mengeksekusi aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat
83
5. Melakukan verifikasi terhadap proses yang terjadi yang mengacu kepada spesifikasi kebutuhan yang telah ditetapkan. 6. Membuat kesimpulan terhadap keseluruhan hasil pengujian 5.3.1
Menetapkan Use Case yang akan diuji Pengujian
aplikasi
akan
dilakukan
terhadap
use
case
yang
telah
didefinisikan pada tahap analisis dan perancangan, yaitu : A. Use Case Login B. Use Case Memanipulasi data C. Use Case Peminjaman D. Use Case Pengembalian E. Use Case Pencarian 5.3.2
Tujuan Pengujian Tujuan
pengujian
yang
akan
dicapai
pada
pengujian
aplikasi
ini
sebagaimana diperlihatkan pada tabel 5. Tabel 5.1 Tujuan Pengujian Nomor
Use Case
Tujuan Pengujian Menguji sistem dalam proses validasi data, yaitu
SP001
Login Username, password, kode unik Menguji kinerja sistem dalam 1. menambah data
SP002
Memanipulasi data 2. merubah data 3. menghapus data
84
SP003
Peminjaman
Menguji kinerja peminjaman
SP004
Pengembalian
Menguji kinerja penembalian buku
SP005
Pencarian
Menguji kinerja sistem dalam proses pencarian buku
5.3.3
sistem
sistem
dalam
memproses
dalam
proses
Rancangan dan Hasil Pengujian Rancangan dan hasil pengujian yang telah dicapai dari hasil pengujian
diperlihatkan pada tabel 5.2 Tabel 5.2 Hasil Rancangan Pengujian
Nomor
Kode Uji
Kasus Uji
Respon
Hasil Uji
1.1
Login username, password, dan kode unik semua benar
Masuk ke halaman admin
Sesuai
1.2
Login Username benar, password salah, kode benar
Kembali ke form login.
Sesuai
1.3
Login Username password benar, benar
salah, kode
Kembali ke form login.
Sesuai
1.4
Login Username benar, password benar, kode salah
Kembali ke form login.
Sesuai
1.5
Login Username password benar, salah
salah, kode
Kembali ke form login.
Sesuai
1.6
Login Username password salah, benar
salah, kode
Kembali ke form login.
Sesuai
SP001
85
SP002
1.7
Login Username benar, password salah, kode salah
Kembali ke form login.
Sesuai
1.8
Login Username password salah, salah
Kembali ke form login.
Sesuai
2.1
Menambah data dengan semua form penuh terisi
2.2
Menambah tapi ada form yang kosong.
Peringatan untuk mengisi form yang kosong
Sesuai
2.3
Merubah data dengan semua form terisi
Data terupdaet dan tersimpan
Sesuai
2.4
Merubah data tapi form yang kosong.
Peringatan untuk mengisi form yang kosong
Sesuai
2.5
Menghapus data
Data terhapus
Sesuai
3.1
Peminjaman dengan data peminjaman sesuai
Menampilkan data peminjaman
Sesuai
3.2
Peminjaman dengan data peminjaman tidak sesuai
Peringatan untuk memeriksa kembali data peminjaman
Sesuai
4.1
Pengembalian dengan data peminjaman sesuai
Menyimpan data pengembalian
Sesuai
4.2
Pengembalian dengan data peminjaman tidak sesuai
Peringatan untuk memeriksa kembali data pengembalian
Sesuai
5.1
Pencarian dengan kunci yang sesuai
kata
Menampilkan data yang dicari
Sesuai
5.2
Pencarian dengan kata kunci yang tidak sesuai
Data yang dicari tidak ditemukan
Sesuai
salah, kode
ada
SP003
SP004
Data tersimpan
Sesuai
SP005
86
5.3.4
Evaluasi dan Kesimpulan Terhadap Hasil Pengujian Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada tahap yang ditunjukan
pada tabel 5.2 bahwa semua pengujian menunjukan hasil yang sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja sistem terhadap kebutuhan yang diinginkan pada Sistem Informasi Perpustakaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat ini dapat dikatan “Sesuai”.
87
BAB VI PENUTUP
Berdasarkan pembahasan yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran-saran bagi perbaikan dan pengembangan sistem. 6.1 KESIMPULAN 1. Sistem informasi perpustakaan
ini adalah sebuah sistem informasi yang dirancang
untuk menangani proses informasi perpustakaan, pengolah data perpustakaan, peminjaman buku yang berada di perpustakaan dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi jawa barat. 2. Sistem informasi perpustakaan
ini diharapkan dapat membantu dalam proses
penginputan data buku, update data buku, pendaptaran member,dan proses pencarian buku. Baik itu dalam proses data buku maupun dalam data peminjaman buku. 3. Dengan adanya sistem informasi ini, proses pemijaman buku bisa disajikan secara efektif dan Efisien. 4. Database dari Website sistem informasi perpustakaan dibangun menggunakan database MySQL agar pengelolaan data perpustakaa dari perusahaan terkait dapat terpenuhi. 5. Dengan adanya sistem informasi ini, anggota atau pengunjung dapat mengetahui informasi buku yang dibutuhkan anggota secara cepat dan akurat.
88
6.2 SARAN Karena proses dalam pembuatan sistem informasi perpustakaan dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi jawa barat
ini masih ada kekurangannya dan
masih jauh dari sempurna, berdasarkan masalah yang dihadapi saat ini, maka saran penulis untuk tahap pengembangan selanjutnya adalah : 1. Sistem informasi perpustakaan ini bersifat stand alone sehingga untuk kedepannya dapat dikembangkan menjadi sebuah aplikasi client server. 2. Dapat melakukan backup data untuk menjaga keberadaan data tersebut. 3. Adanya pembuatan jurnal dan laporan peminjaman buku secara keseluruhan.
89
DAFTAR PUSTAKA
1) Nugroho, Bunafit, Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL, Penerbit Gava Media, Yogyakarta, 2005. 2) Unified Modeling Language Specification, Object Management Group, www.omg.org, 1999. 3) Grady Booch, James Rumbaugh, and Ivar Jacobson, The Unified Modeling Language User Guide, Addison-Wesley, 1999. 4) Kendall, 2006 Analisis dan Perancangan Sistem. PT. Indeks. Jakarta. 5) Fathansyah, 2004 Sistem Basis Data. INFORMATIKA. Bandung 6) Bernaridho I. Hutabarata, 2004 Sistem Basis Data. 7) http://wahyukurnianto.files.wordpress.com/2009/04/analisa-sistem.pdf (Diakses pada tanggal 28 Nopember 2013) 8) Budi Susanto, Pemodelan Sistem Perangkat Lunak (diakses tanggal 27 November 2013) 9) http://muaramasad.blogspot.com/2013/01/laporan-proposal-penggunaan-dan.html 10) Introduction to OMG UML [http://www.omg.org/gettingstarted/what_is_uml.htm] 11) UML Tutorial [http://www.sparxsystems.com.au/UML_Tutorial.htm] 12) Embarcadero Tech Support [http://www.embarcadero.com/support/uml_central.asp]