1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Sehubungan dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang, baik dalam teknologi bahkan pergaulan yang ada dikalangan masyarakat. Terutama di dalam tata pergaulan yang semakin bertolak belakang dengan budaya Indonesia atau bahkan bertolak belakang juga dengan ajaran agama Islam. Pergaulan tersebut tidak hanya memberikan pengaruh terhadap remaja, dewasa atau orang tua tetapi anak-anak juga terpengaruh dengan dampak pergaulan masa sekarang ini yang lebih cenderung ke arah negatif. Untuk menanggulangi atau meminimalisir perkembangan pergaulan tersebut, maka perlu adanya suatu pendidikan. Karena diharapkan dengan adanya pendidikan dapat menyumbangkan pengaruh positif terhadap perkembangan yang ada sekarang ini. Pendidikan merupakan salah satu cara atau suatu trobosan yang jitu untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan peradaban zaman. Dalammempersiapan sumber daya manusia pada bidang pendidikan dilakukan sejak dari masa Pendidikan dasar, Pendidikan menengah, dan Pendidikan tinggi.
1
2
Berdasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Berdasarkan pada pasal 1 tentang Sisdiknas dalam UURI tersebut, dapat dijelaskan bahwa peserta didik: 1) Dapat menerapkan sikap dan perbuatannya sesuai dengan ajaran agama, 2) Dapat mengendalikan diri terhadap sikap dan perbuatan yang akan dilakukan, 3) Memiliki kepribadian baik seperti mandiri, tanggungjawab, disiplin, kerja keras dan lain-lain, 4) Memiliki kecerdasan yang semakin berkembang, 5) Berakhlak mulia dalam kehidupannya seperti jujur, santun, rendah hati, toleransi, cinta damai dan lain-lain, 6) Memiliki keterampilan serta kreatifitas yang dapat digunakan bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan Negara. Sesuai uraian yang telah dijelaskan, maka sangat jelas bahwa pendidikan terutama di Indonesia digunakan untuk membentuk suatu karakter dari peserta didik. Kemudian, melalui apakah karakter dalam pendidikan itu dapat disampaikan kepada peserta didik? Pendidikan karakter diintegrasikan melalui pembelajaran di
sekolah,
selain
itu
ekstrakurikuler yang ada di setiap sekolah.
juga
dalam
ko-kurikuler
dan
3
Berikut bagan Konteks Mikro Pendidikan Karakter berdasarkan kebijakan nasional pendidikan karakter: Integrasi ke dalam kegiatan Ekstra: Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, dll.
Integrasi ke dalam KBM Pada setiap Mapel
Kegiatan Belajar Mengajar
Budaya Sekolah: (Kegiatan kehidupan Keseharian di Satuan Pendidikan)
Pembiasaan dalam kehidupan Keseharian di Satuan Pendidikan
Kegiatan EkstraKurikuler
Kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat
Penerapan pembiasaan dalam kehidupan keseharian di rumah yang selaras dngan di satuan pendidikan
Gambar 1.1 Bagan Konteks Mikro Pendidikan Karakter (Sri Narwanti, 2011: 43) Berdasarkan pada
bagan tersebut,
apabila
pendidikan
karakter
diintegrasikan ke dalam ekstrakurikuler, maka perlu adanya penambahan jam pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiknya. Dengan adanya penambahan jam maka pada kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setelah jam pembelajaran selesai. Namun demikian, tetap diperlukan adanya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi agar pendidikan karakter dapat dilaksanakan.
4
Pada bagan di atas juga dicontohkan, bahwa salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengintegrasikan pendidikan karakter adalah kegiatan kepramukaan. Meski demikian, adanya minat peserta didik yang kurang terhadap kegiatan kepramukaan juga dapat menghambat kelangsungan penyampaian pendidikan karakter. Dalam ekstrakurikuler pramuka, materi yang akan disampaikan salah satunya terdapat metode kepramukaan yaitu cara yang memberikan pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan Kepramukaan. (Lemdikacab Ponorogo: 2010:15) Pendidikan watak atau karakter di dalam metode kepramukaan tersebut dapat diajarkan kepada peserta didik melalui pengamalan kode kehormatan pramuka. Kode kehormatan tersebut berupa Dasadharma dan Trisatya Pramuka. Begitu banyak pendidikan karakter yang terdapat dalam Dasadharma dan Trisatya, tetapi penulis akan mengambil dua karakter yaitu disiplin dan tanggung jawab. Diharapkan karakter disiplin dan tanggung jawab tersebut akan menyumbangkan peranan penting dalam tata kehidupan ataupun pergaulan peserta didik. Karena sekarang banyak sekali peserta didik yang sedikit memiliki sikap disiplin dan juga tanggung jawab. Kedisiplinan dan tanggung jawab yang kurang diterapkan kepada peserta didik membuat peserta didik banyak menyia-nyiakan waktunya hanya untuk sekedar bermain. Padahal masih banyak kegiatan yang bermanfaat yang dapat dilakukan oleh peserta didik misalkan belajar.
5
Berdasar pada penjelasan tentang permasalahan karakter disiplin dan tanggung jawab dalam pengamalan kode kehormatan pramuka, maka penulis mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka terhadap Pembentukan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa Kelas VI SD Negri Kudu 01 Baki Sukoharjo”.
B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut ditemukan indikasi sebagai berikut: 1) Tata pergaulan anak bangsa yang semakin bertolak belakang dengan budaya Indonesia dan juga ajaran agama islam. 2) Menghadapi tantangan perubahan zaman dengan melalui pendidikan. 3) Pendidikan karakter yang belum terintegrasikan secara maksimal di dalam pendidikan. 4) Kurangnya minat peserta didik terhadap kegiatan kepramukaan. 5) Karakter disiplin dan tanggung jawab yang kurang dimiliki peserta didik.
C. PEMBATASAN MASALAH Agar penelitian dapat terarah dan tidak terlalu luas jangkauannya maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pada: 1) Melalui kepramukaan, pendidikan karakter diimplementasikan melalui pengamalan Kode Kehormatan Pramuka. 2) Karakter disiplin yang kurang diterapkan kepada peserta didik.
6
3) Karakter tanggung jawab yang kurang dimiliki peserta didik. 4) Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VI SD Negri Kudu 01tahun ajaran 2013/2014
D. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Adakah pengaruhpengamalan Kode Kehormatan Pramuka terhadap pembentukan karakter disiplin siswa Kelas VI SD Negri Kudu 01 Baki Sukoharjo? 2. Adakah pengaruhpengamalan Kode Kehormatan Pramuka terhadap pembentukan karakter tanggung jawab siswa Kelas VI SD Negri Kudu 01 Baki Sukoharjo? 3. Adakah pengaruhpengamalan Kode Kehormatan Pramuka terhadap pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa Kelas VI SD Negri Kudu 01 Baki Sukoharjo?
E. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk : 1) Mengetahuai adanya pengaruhpengamalan Kode Kehormatan Pramuka terhadap pembentukan karakter disiplin siswa Kelas VI SD Negri Kudu 01 Baki Sukoharjo.
7
2) Mengetahuai adanya pengaruhpengamalan Kode Kehormatan Pramuka terhadap pembentukan karakter tanggung jawab siswa Kelas VI SD Negri Kudu 01 Baki Sukoharjo. 3) Mengetahuai adanya pengaruhpengamalan Kode Kehormatan Pramuka terhadap pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa Kelas VI SD Negri Kudu 01 Baki Sukoharjo.
F. MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis mampu memberikan sumbangan terhadap kegiatan ekstakurikuler pramuka, terutama pada pembentukan karakter disiplin dan tanggungjawab. Mengingat pentingnya pendidikan karakter dan peranannya yang cukup besar bagi siswa dalam hal kecakapan untuk menemukan pribadi dan jati diri dalam hidupnya. Selain itu penelitian ini memperkaya proses pembentukan karakter melalui Kode Kehormatan pramuka. 2. Manfaat Praktis Pada tatanan praktis, penelitian ini memberikan sumbangan bagi para pembinapramuka dan siswa. a.
Bagi pembina pramuka, Kode Kehormatan Pramuka dapat digunakan untuk membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab pada siswa.
8
b.
Bagi siswa, pada kegiatan pramuka ini dapat melatih rasa kebersamaan, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam hidup.
c.
Bagi sekolah, penelitian ini memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan mutu ekstrakurikuler pramuka.
d.
Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam penerapan Kode Kehormatan Pramuka dalam membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab.